Darah yang bercipratan mulai terlihat di berbagai tempat didalam mansion besar yang megah. Cipratan-cipratan itu mulai memenuhi berbagai tempat seperti tembok, beberapa furniture, dan terlebih lagi lantai dari mansion tersebut.
“Hahh... Baiklah, siapa selanjutnya” gumam seorang pria yang melakukan itu semua dengan nada bosannya.
Mayat tak bernyawa mulai memenuhi tempat dirinya berada, namun saat akan beranjak dari sana karena memang dia sudah membunuh semua orang yang berada dimansion ini, dirinya tidak sengaja merasakan sesuatu dan membuatnya mencari tahu benda apa yang sedang dia rasakan itu
“Dragon Glass?” gumam pria itu yang melihat sebuah Dager yang terbuat dari sebuah Dragon Glass.
Pria itu yang merupakan Zen langsung mengambil dager yang dia lihat itu, lalu melihat orang yang membawa benda itu, yang saat ini sudah tergeletak tak bernyawa.
“Ah... aku lupa. Bukankah orang ini hanya melihat pertarungan yang terjadi saja ditempat ini, dan tidak sengaja malah kubunuh” gumam Zen yang menyadari bagaimana orang yang membawa sebuah dager dari Dragon Glass mati ditempat ini.
Dragon Glass merupakan sebuah benda spesial untuk membunuh monster dengan sumber energi negatif pada jaman dahulu. Bahkan saat Zen masih tinggal di neraka, Dragon Glass sangat mudah ditemukan karena memang digunakan untuk membunuh Monster-monster kegelapan.
“Hm... mengapa seseorang membawa sebuah Dragon Glass pada jaman modern ini?” gumam Zen kemudian, yang akhirnya malah membawa dager tersebut dan mulai meninggalkan tempat itu.
“Baiklah, destinasi selanjutnya”
.
.
Disisi lain, seorang pria saat ini masih berlari terbirit-birit. Untuk saat ini dia tidak berani kembali kerumahnya, karena mungkin teman putrinya tadi akan mencarinya disana. Saat ini dirinya masih berlarian memasuki sebuah kawasan kumuh dan memasuki sebuah gubuk ditempat tersebut.
“Baiklah, setidaknya dirinya tidak bisa menemukan diriku disini” gumam pria itu.
Namun saat dirinya hendak bersantai, suara pintu terbuka mengejutkan dirinya. Tetapi apa yang dia lihat kembali membuatnya terkejut, karena dia melihat pria yang sebelumnya membantu putrinya tadi memasuki gubuk yang dimasukinya.
“Tempat ini sangat cocok bagi seorang kecoa” gumam pria yang baru saja masuk itu, dan memperhatikan seluruh ruangan yang lusuh tersebut dengan tatapan yang kebosanan.
“M-Mengapa kamu disini?” balas Ayah dari Angel.
“Membunuhmu tentu saja, karena aku sudah berjanji. Tetap diam ditempat oke, diriku cukup malas untuk mengejarmu jika kamu berlarian” balas Zen yang saat ini langsung meraih leher dari Ayah Angel.
“J-Jangan bunuh aku. A-Aku ayah dari A-Angel pacarmu” kata pria itu membela diri, karena saat ini tubuhnya sudah terangkat keatas.
“Ayah... seorang Ayah tidak akan menyiksa putrinya dan memalak hasil kerjanya. Dan terlebih lagi, dia tidak pernah menjual putrinya sendiri” kata Zen suara malasnya yang khas.
Kehidupan Angel memanglah sangat memprihatinkan. Setelah Ibunya meninggal, Ayahnya yang sangat suka berjudi mulai mengasuhnya. Tentu kehidupan Angel sangat menderita, karena selain kekurangan dalam bidang ekonomi, Ayahnya juga selalu menyiksanya.
Angel memang wanita yang mandiri, dia mencoba bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, namun sayangnya Ayahnya malah memakai uang kerja kerasnya untuk berjudi, bahkan sering menyiksanya karena Angel tidak mau memberikan hasil jerih payahnya.
Bekas luka selalu bisa dirasakan Zen pada tubuh Angel, seperti tadi siang saat Angel mulai bekerja, Zen bisa merasakan luka lebam pada bagian dibawah dada dari Angel. Tetapi karena Angel merupakan anak yang baik, tentu saja dia menyembunyikannya.
Dan puncaknya adalah pada saat mereka makan malam. Untuk pertama kalinya dirinya akan dijual oleh Ayahnya. Tentu saja kenyataan itu membuat Angel sangat terpukul, karena dia tidak menyangka Ayahnya akan berbuat seperti itu kepadanya.
“M-Maafkan a-ku tuan. Aku t-tidak akan mengu-” Dan begitulah akhir kalimat dari Ayah Angel yang terputus, seperti nyawanya yang sudah diputus oleh Zen karena dirinya sudah bosan mendengar ocehan dari pria itu.
Zen lalu melepaskan genggamannya pada leher dari mayat yang dipegangnya dan membuat mayat itu langsung terjatuh tak bernyawa dilantai dibawah Kakinya. Melihat itu, Zen hanya menghela nafasnya dan mulai mengeluarkan ponsel miliknya.
Suara sambungan telfon mulai terdengar dan tidak lama kemudian seseorang mulai menjawab panggilan dari Zen.
“Alfred... aku ingin meminta tolong sesuatu-” kata Zen yang mulai menyuruh seseorang yang mengangkat telfonnya untuk melakukan sesuatu untuknya.
Setelah orang yang dihubungi oleh Zen paham dengan permintaan Zen, akhirnya panggilan telfon itu berakhir dan Zen saat ini sedang menatap mayat tak bernyawa yang berada dibawahnya.
“Tunggu... mengapa aku melakukan ini semua?” kata Zen yang kebingungan dengan sifat barunya ini.
Memang jika dimasa lalu, Zen tidak report-repot untuk melakukan semua ini, terlebih lagi hanya karena ingin membantu seorang gadis. Namun entah mengapa saat ini sifat malas dan ketidakpeduliannya yang ekstrim mulai melemah.
“Hah... biarkanlah. Sepertinya inilah kehidupan baruku” gumam Zen yang mulai meninggalkan tempat itu karena dirinya malas memikirkan tentang apa yang terjadi kepadanya.
Ditempat lain, seorang gadis remaja saat ini mulai tertunduk karena menyadari uang yang dia simpan dan sembunyikan sudah hilang. Tentu saja dia mengetahui siapa yang mengambilnya, namun dia tidak menyangka orang itu berhasil menemukan uang yang dia sembunyikan.
“Mengapa Ayah melakukan ini semua?” kata Angel yang bersedih, karena memang kehidupannya sangat miris.
Uang yang dia kumpulkan, sebenarnya dia akan gunakan untuk kabur dari rumahnya dan menyewa kos-kosan untuk dirinya, agar terlepas dari jeratan Ayahnya yang sangat tidak manusiawi kepadanya.
Namun naas, uang yang dia sembunyikan pada sela-sela lemarinya, berhasil ditemukan oleh Ayahnya dan dibawa kabur.
“Aku harus bagaimana sekarang. Jika aku masih disini, Ayah pasti akan menjualku kembali” gumam Angel.
Memang Zen mengantarkan kembali Angel menuju kediamannya karena Angel memintanya. Awalnya Angel akan kembali kerumahnya untuk mengambil semua uang yang dia sembunyikan dan langsung meninggalkan kediamannya tersebut. Tetapi saat sampai dirumahnya, Zen meminta izin kepadanya untuk pergi kesebuah tempat dan menyuruhnya untuk menunggu Zen kembali baru mereka akan pergi dari sana.
Namun saat sedang asik merenung, Angel dikejutkan dengan suara pintu rumahnya yang tiba-tiba terbuka. Tentu saja Angel langsung ketakutan, karena dia mengira Ayahnya sudah kembali kerumahnya.
“Cih... mengapa kamu menatapku seperti itu. Cepatlah bantu aku...” kata seorang pria.
Angel merasa lega, karena yang masuk kerumahnya saat ini adalah seorang pria yang membantunya tadi. Namun saat ini dia kembali dengan membawa banyak sekali bungkusan pada tangannya.
“Ah... tunggu Kak. Aku akan membantumu” balas Angel yang membantu mengambil beberapa bungkusan yang dibawa oleh Zen.
Angel tidak tahu bungkusan apa yang dibawa oleh Zen, dan hanya meletakkannya diatas lantai kediamannya. Tentu saja Zen tidak menjelaskan apapun karena dirinya saat ini langsung terduduk dilantai dan menyandarkan tubuhnya ditembok rumah dari Angel.
Suasana sebuah kamar sewaan yang terdiri dari satu kamar dan satu kamar mandi yang cukup sempit itu mulai sunyi, karena memang Angel bingung harus berbuat apa karena melihat Zen yang seperti tertidur sambil terduduk dikediamannya.
“Apa yang kamu tunggu, bukalah kotak itu” kata Zen sambil menunjuk salah satu bingkisan yang diletakan dilantai oleh Angel, saat merasakan bahwa Angel hanya diam saja dan sedang menatapnya.
Tentu saja Angel langsung mengikuti perkataan Zen dan amat terkejut melihat bahwa bungkusan kotak itu merupakan bungkusan sebuah kue ulang tahun. Dengan air matanya yang mulai terkumpul dimatanya, Angel mulai menatap Zen dan meminta penjelasan kepadanya.
Namun apa yang dia lihat membuat air matanya langsung terjatuh dari matanya yang indah, dan mulai mengalir dari pipi mulusnya, saat melihat Zen sudah membuka matanya dan mulai tersenyum kepadanya.
“Selamat Ulang Tahun Angel”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
delete account
ini luar biasa
2022-11-23
1
XiaoYan
pas mc atau siapa gitu kenapa gak langsung namanya saja yang muncul kenapa harus pria itu orang itu wanita itu???
2022-05-14
0
Bos Agung
mantap novel nya
semangat buat novelnya ya kak
2022-05-03
0