Seorang wanita saat ini sudah merasa emosi, karena sedari tadi pertanyaannya hanya dijawab dengan singkat oleh pria yang berada didepannya. Namun dia masih berusaha bersabar karena memang pria didepannya mungkin mempunyai beberapa informasi penting untuk kasus yang sedang dia selidiki.
“Bisakah anda menjawab selain aku tidak tahu dan sedikit memberikan keterangan anda kepada saya?” tanya Santi yang sudah sedikit muak dengan jawaban singkat yang diberikan oleh Zen kepadanya.
“Baiklah” jawab Zen singkat.
“Apakah anda benar-benar tidak mempunyai informasi apapun terhadap kedua orang yang baru saja saya tunjukan fotonya kepada anda?” tanya wanita itu kembali sambil menunjukan kembali foto ayah dari Angel dan seseorang lagi.
“Saya tidak mempunyai informasi apapun tentang mereka, karena memang saya tidak mempunyai” kata Zen yang akhirnya memberikan sedikit penjelasan tentang perkataannya seperti permintaan Santi.
Mendapatkan jawaban seperti itu, membuat Santi sedikit kesal. Namun dia sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa, karena dia bisa merasakan Zen mengatakan yang sebenarnya, dan tidak sedang menyembunyikan sesuatu terhadapnya.
Dengan pengalamannya yang sudah dilatih dan menghadapi para penjahat bertahun-tahun, tentu Santi bisa membedakan seorang pembohong dengan mudah. Bahkan bisa dibilang dirinyalah yang terbaik di Negara ini dalam hal penyelidikan.
Jadi saat mencoba bertanya beberapa pertanyaan kepada Zen tadi, dirinya merasakan bahwa Zen mengatakan semua jawabannya dengan perkataan yang sebenarnya, tanpa ada unsur menyembunyikan sesuatu dari kata-kata yang diucapkannya
“Baiklah, kalau begitu terima kasih atas waktu anda tuan Zen” kata Santi yang memutuskan menyudahi penyelidikannya kepada Zen. Karena menurutnya, dirinya tidak akan mendapatkan apapun dengan terus bertanya kepadanya.
Zen tentu saja langsung merasa senang, karena dirinya dipersilahkan untuk bisa pulang dan beristirahat. Dengan senyum yang sudah terpampang pada wajahnya, Zen lalu mulai berdiri dari tempat duduknya dan akan beranjak dari sana, meninggalkan Santi yang masih merasakan bahwa kasus ini sangat berhubungan dengan Zen.
Zen lalu membungkuk pamit kepada Santi dan mulai meninggalkan tempat tersebut. Yang dimana Santi saat ini sedang menatap kepergiannya.
“Mengapa perasaanku mengatakan bahwa ada sesuatu dengan dirinya yang berkaitan terhadap kasus ini” Gumam santi. Karena entah mengapa perasaannya berkata demikian kepadanya.
Tetapi anehnya, dia tidak merasakan sesuatu kebohongan saat dirinya menanyakan berbagai pertanyaan kepada Zen tadi, dan membuatnya saat ini sedikit bimbang. Namun karena dia sangat penasaran, akhirnya dirinya mulai menghubungi rekannya.
“Bisakah kamu menyelidiki seseorang dengan detail untukku” kata Santi kepada orang yang menerima panggilannya itu.
Disisi lain, Zen saat ini sudah berjalan dengan santai menuju arah kediamannya berada. Di perjalanannya, memang Zen melewati beberapa orang hingga ada seseorang pria yang berperilaku sedikit aneh melewati dirinya.
Pria dengan rambut yang diwarnai menjadi warna pirang dan sedang mengunyah sebuah permen karet, melewati Zen sambil menatapnya sejenak, sebelum melanjutkan perjalanannya dan melewati Zen lalu berjalan menjauh darinya.
“Hm... Polisi wanita itu sedang diikuti ya...” gumam Zen saat merasakan sesuatu dari pria tersebut.
Zen tidak menghiraukannya dan terus melanjutkan perjalanannya untuk kembali menuju kediamannya, karena memang dirinya sudah cukup malas mencari tahu tentang pria tersebut, walaupun pria itu sangat berhubungan dengan pria pemilik dager yang terbuat dari Dragon Glass yang dibunuhnya.
Pria pirang itu terus melangkahkan kakinya dan saat ini sedang berjalan menuju sebuah ruko. Saat memasukinya, dirinya melihat 2 rekannya sudah berada di sana menunggunya, dan menunggu informasi yang dirinya bawa.
“Bagaimana?” tanya salah satu pria yang berada di sana.
“Dragon Glass milikku tidak menyala padanya” kata pria berambut pirang itu.
Ternyata orang-orang yang berada di sana merupakan anggota dari kelompok yang bernama Anomanex. Mereka saat ini mendapatkan sebuah misi untuk mencari sebuah mahluk mistik yang berada disini oleh pemimpin organisasi mereka.
Namun sayangnya, salah satu anggota mereka meninggal saat sedang menjalani misi ditempat ini, dan sampai saat ini mereka tidak mengetahui mengapa rekannya itu bisa meninggal atau siapa yang membunuhnya.
Perkiraan awal mereka, bahwa rekannya itu pasti dibunuh oleh salah satu mahluk mistik saat kawannya itu tidak sengaja menemukannya, karena sampai saat ini pembunuh rekannya itu sama sekali belum tertangkap.
Tetapi yang mereka tidak tahu, yang membunuh rekannya itu bukanlah sesuatu seperti mahluk mistik, tetapi lebih berbahaya dari mereka. Jadi dengan kejadian tersebut, akhirnya mereka mulai berhati-hati dalam mencari keberadaan mahluk yang diinginkan oleh pemimpin mereka, untuk menghindari korban tambahan jika memang mahluk itu sangatlah kuat.
“Cih... apakah mengikuti polisi itu tetap tidak membuahkan hasil?” tanya salah satu pria yang berada di sana.
Karena mereka mengira bahwa mahluk mistik yang membunuh rekan mereka, jadi mereka memutuskan untuk mengikuti polisi yang sedang menyelidiki sebuah kasus yang dimana salah satu rekan mereka menjadi korban di kasus tersebut.
Jadi saat polisi itu mungkin mempunyai informasi tentang siapa pembunuh rekan mereka dan ternyata memang benar orang yang melakukan itu semua merupakan mahluk mistik, akhirnya mereka bisa langsung menyergapnya dan langsung menangkapnya.
Tetapi sialnya, hingga saat ini mereka sama sekali belum menemukan apapun. Baik itu siapa pembunuh rekan mereka, apalagi mahluk mistik yang harus mereka temukan dan ditangkap untuk menyelesaikan misi mereka ditempat ini.
“Lalu kita harus bagaimana ketua?” tanya pria berambut pirang itu kembali
“Kamu tetaplah ikuti polisi wanita itu, dan biarkan kami berdua yang menyelidiki keberadaan mahluk mistik yang sedang kita cari” balas lawan bicaranya.
Kesepakatan rencana mereka untuk melanjutkan kegiatan mereka ditempat ini, akhirnya membuat mereka bertiga membubarkan diri dan mulai melanjutkan kegiatan mereka masing-masing, dalam menyelesaikan tugas mereka ditempat ini.
Ditempat lain, sebuah rumah lelang yang berada di Bali, saat ini disibukkan dengan kedatangan berbagai barang langka yang akan menjadi produk lelang mereka, yang akan digelar dua bulan lagi ditempat ini.
Saat ini berbagai barang sudah sampai di sana, untuk perihal promosi barang-barang yang akan dilelang ditempat pelelangan itu. Barang-barang langka itu saat ini satu persatu mulai dibersihkan dan dipersiapkan untuk tampil bagus saat difoto untuk keperluan promosi nanti.
“Baiklah, jika sudah dibersihkan, cepat susun di atas tempat yang semestinya, agar bisa langsung diambil gambarnya” kata penanggung jawab tempat itu kepada bawahannya, yang saat ini dengan tekun melakukan tugas mereka.
Satu persatu barang-barang berharga dan langka, akhirnya mulai ditampilkan dan siap diambil gambarnya satu persatu. Seluruh staf yang melakukan semua itu sangat berhati-hati melakukannya, agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan seperti merusak salah satu barang berharga tersebut.
“Baiklah, selanjutnya lukisan yang diidentifikasi sudah berumur ribuan tahun ini” Kata seorang pria yang menaruh sebuah lukisan indah di atas sebuah altar.
Beberapa staf mulai mempersiapkan semua hal, termasuk menyesuaikan keadaan penerangan untuk membuat lukisan itu tampak indah pada saat dipotret. Setelah menyesuaikan semuanya, akhirnya seseorang yang membawa sebuah kamera mulai mendekat dan bersiap melakukan tugasnya.
Seorang fotografer mulai mengambil gambar lukisan tersebut secara detail, menggunakan kamera yang sangat bagus, dan menangkap semua detail dari lukisan tersebut agar pelanggan yang akan membeli lukisan ini terkesan dengan lukisan yang sedang dia potret itu.
“Hm.. Lukisan yang cukup cantik” kata Fotografer itu sambil melihat hasil gambar yang diambil oleh kameranya.
Di lukisan tersebut terdapat sebuah gambar dari seorang wanita yang dimana sedang duduk di atas sebuah batu besar. Wanita yang terdapat pada lukisan tersebut sangatlah cantik, terlebih lagi bisa dilihat dirinya sedang tersenyum pada lukisan itu. Namun pembedanya dari lukisan potrait pada umumnya, gadis yang digambar itu memiliki sebuah ekor yang terlihat jelas dibelakang tubuhnya.
Fotografer itu dengan serius mengambil gambarnya, hingga akhirnya dia puas dengan hasilnya dan menyuruh staf yang ada di pelelangan itu, untuk mengembalikan lukisan yang sudah dipotretnya itu untuk dikembalikan pada tempatnya.
Tetapi saat tatapan fotografer itu sudah tidak menatap lukisan itu, ekor pada wanita yang berada pada lukisan itu mulai bergerak seperti melambai sebelum kembali diam diposisi semula. Semua orang tidak ada yang menyadari hal itu, hingga lukisan itu mulai dipindahkan dengan hati-hati untuk dikembalikan pada tempatnya.
“Baiklah... selanjutnya”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Darman Driver
lànjut
2022-02-22
0
Darman Driver
semangat
2022-02-22
0