Seorang wanita yang sedang mengendarai mobil BMW I8 miliknya saat ini sedang melaju melintasi padatnya jalanan pada kota tempatnya berada. Namun saat ini dia tidak sendirian, seorang asisten kepercayaannya juga sedang bersamanya didalam mobil yang sedang dikendarainya.
“Bagaimana Kel?” tanya wanita itu kepada asistennya yang duduk tepat disebelahnya.
“Sabarlah, aku masih mengusahakannya” balas asisten dari wanita itu yang bernama Kelly dan sangat sibuk memperhatikan ponsel yang sedang dia gunakan.
“Pastikan kita mendapatkan undangan lelang itu Kel, karena salah satu bangsawan inti dari kerajaan Vatikan akan berada di sana” Balas atasannya itu yang merupakan Vero, yang pernah Zen temui dan tidak sengaja dirinya selamatkan dulu.
“Baiklah Vero... akan aku usahakan” balas asistennya itu.
Memang mereka berdua lebih seperti sahabat daripada atasan dan bawahan, karena memang mereka berdua sudah dekat sedari kecil, sehingga Vero sebagai atasan dari Kelly tidak mempermasalahkan tindakan dari sahabatnya itu kepadanya.
Sedang asik berkendara, ponsel dari Kelly mulai berbunyi dan dengan cepat dirinya mengangkatnya. Dirinya cukup lama berbicara melalui ponsel miliknya sebelum akhirnya menyudahi percakapan tersebut, lalu menatap Sahabatnya Vero yang berada dibalik kemudi mobil yang sedang dikendarainya.
“Kenapa?” tanya Vero yang merasakan sahabatnya itu sedang menatapnya dan hanya diam saja.
“Aku mendapatkan undangan itu, bahkan aku mendapatkannya secara gratis” kata Kelly dengan raut wajahnya yang khawatir dengan reaksi dari sahabatnya itu jika mengetahui dari mana dirinya mendapatkan undangan tersebut.
“Benarkah.. terima kasih Kelly, kamu memang merupakan sahabat terbaikku” balas Vero yang merasa senang dengan apa yang baru saja dia dengar.
“Tapi... undangan itu milik Tuan Richard Pratama” Lanjut Kelly kemudian, sambil memperhatikan raut wajah dari sahabatnya yang berada disebelahnya.
Raut wajah Vero yang sebelumnya sangat senang, langsung berubah setelah mendengar sebuah nama yang dia anggap sangat menjijikan yang diucapkan oleh sahabatnya itu. Bahkan tanpa memperhatikan jalanan didepannya, Vero langsung menengok kearah Kelly dengan tatapan kemarahannya.
“Apa yang kamu katakan?” balasnya emosi.
“Tetaplah lihat kearah depan Vero!” teriak sahabatnya itu yang melihat sahabatnya itu mulai nekat.
Vero yang masih emosi terpaksa menuruti perkataan sahabatnya itu dan mengembalikan pandangannya menuju kearah depan, bahkan Kelly langsung menghela nafas lega setelah melihat sahabatnya itu berhasil mengontrol emosinya.
“Akan aku usahakan mencari dari orang lain Vero, jadi jangan khawatir” Ucap Kelly kemudian yang mencoba menenangkan kemarahan sahabatnya dan mulai mengotak atik ponselnya kembali.
“Hahh... aku langsung merasa haus sekarang mendengar nama pria brengsek itu” balas Vero yang saat ini sudah mulai bisa menahan amarahnya setelah mendengar seorang yang menurutnya sama seperti sampah.
“Tetapi, kalau kita benar-benar tidak mendapatkan undangan, lebih baik kita terima saja pemberiannya Vero. Lagipula dia hanya meminta waktu makan malam denganmu dan menuju tempat lelang berdua denganmu” Kata Kelly kepada sahabatnya itu.
“Cih... apakah kamu lupa dia pernah menjebak diriku dahulu?” balas Vero kemudian.
“Aku tahu. Tapi perusahaan milikmu saat ini dipertaruhkan Vero” Ucap Kelly yang berusaha meyakinkan sahabatnya itu.
“Diamlah, fokuskanlah dirimu mencari undangan dari lelang tersebut, bahkan belilah undangan lelang tersebut berapapun harganya jika ada yang menjualnya” Balas Vero yang tidak memperdulikan perkataan sahabatnya.
Masa lalu memang membuat Vero sangat membenci pria yang bernama Richard yang disebutkan oleh sahabatnya tadi. Jadi sebisa mungkin Vero tidak ingin bertemu dengan pria sampah itu dan lebih memilih menjauh dari dirinya.
“Baiklah-baiklah... Tetapi apakah kamu mengetahui anggota Kerajaan Vatikan yang mana yang akan datang menuju pelelangan itu?” tanya Kelly kemudian dan mencoba mengalihkan pembicaraan, tetapi tatapannya masih terpaku pada ponselnya.
“Aku tidak tahu. Yang kutahu hanya salah satu keluarga inti mereka yang akan mewakili mereka dalam lelang tersebut” Balas Vero.
“Hm... Tentu saja bukan Raja Mikhael yang akan datang. Namun karena itu keluarga inti berarti antara Tuan Azrael atau Tuan Uriel karena keluarga mereka yang lain masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing” terka Kelly tentang siapa yang akan datang menuju pelelangan itu.
Tentu beberapa informasi untuk seluruh keluarga bangsawan Gwillyn bisa diakses oleh siapapun, karena memang pergerakan mereka seakan menjadi bahan konsumsi bagi beberapa pihak, karena keluarga mereka merupakan keluarga kerajaan terbesar di dunia ini.
“Sepertinya memang seperti itu” balas Vero yang saat ini sudah membelokan kendaraan mewahnya didepan sebuah mini market.
“Apakah kamu mau aku belikan sesuatu?” tanya Vero yang sudah membuka sabuk pengamannya dan akan keluar dari mobilnya.
“Minuman soda dingin satu dan mungkin beberapa cemilan” Balas kelly dan dibalas anggukan oleh Vero sebelum dirinya keluar dari dalam mobilnya.
Vero sudah masuk kedalam mini market itu dan seperti mini market pada umumnya, para kasir dan staf yang bekerja di sana akan menyapanya. Namun karena Vero merupakan wanita yang cuek, dirinya tidak menghiraukan sapaan mereka dan lebih memilih mencari barang yang ingin dia beli.
Suara berita memenuhi mini market tersebut, namun tidak membuat Vero mendengarkannya dan fokus mengambil beberapa botol minuman dingin dan beberapa cemilan. Namun saat dirinya sudah meletakan semua belanjaannya pada meja kasir untuk dibayar, dia terkejut mendapati seseorang yang dia kenal sedang melayani barang belanjaannya.
“Tuan Zen” kata Vero yang cukup terkejut melihat seseorang yang pernah menyelamatkannya berada ditempat ini.
Zen sendiri saat itu langsung menatap kearah Vero, karena wanita itu menatapnya dan memanggil namanya. Namun anehnya, Zen sama sekali tidak mengenal siapa wanita yang sedang memanggil namanya itu.
“Apakah anda mengenal saya?” Balas Zen.
Vero masih terkejut bahwa pria yang menyelamatkan dirinya dulu tidak mengenalnya, bahkan Vero berprasangka bahwa dia salah orang. Namun sifat cuek Zen yang khas membuat Vero yakin bahwa dia tidak salah orang.
“Ini aku Vero... yang tempo hari anda selamatkan” balas Vero yang mencoba membuat pria didepannya mengingat dirinya.
Tetapi saat Vero berkata seperti itu, dia langsung menyadari bahwa dia saat ini berusaha agar pria didepannya mengenalnya. Vero merasa bodoh saat ini karena menurutnya apa untungnya baginya untuk mendapatkan pengakuan dari pria yang berada didepannya.
“Ah... aku mengingatnya. Kamu wanita narsis dan pemarah yang ketakutan itu bukan?” balas Zen yang akhirnya menyadari siapa wanita yang berada didepannya.
“Aku tidak narsis, pemarah dan ketakutan!” jelas Vero kemudian yang sedikit kesal dirinya dipanggil dengan sebutan seperti itu.
Tetapi seperti biasa, Zen hanya mengangguk saja dan tidak membalas perkataan wanita didepannya dan mulai menscan seluruh belanjaan dari wanita tersebut. Tetapi yang Zen tidak sadari, tindakannya yang acuh tersebut, membuat wanita didepannya mulai mengenang masa lalu yang menyakitkan dan membuatnya sangatlah marah mengenang hal tersebut.
Entah mengapa dirinya seperti itu, padahal dahulu Zen menyelamatkannya. Tetapi sifat acuh yang selalu ditunjukan Zen kepadanya membuatnya sedikit kesal dan membuatnya mengingat masa lalu yang menyakitkan saat diperlakukan seperti itu. Dan akhirnya tidak ada pembicaraan lanjutan diantara mereka berdua hingga akhirnya Vero mulai membayar belanjaannya dan beranjak dari sana.
Disisi lain, Kelly masih dengan sabar dan tekun mencoba mencari undangan untuk sebuah lelang di pulau Bali. Karena permintaan atasannya atau bisa dibilang sahabatnya, saat ini Kelly berusaha dengan keras untuk mewujudkannya.
Namun dirinya dikejutkan dengan seorang wanita yang masuk kedalam mobilnya dengan kasar, bahkan membanting dengan keras pintu mobilnya saat hendak menutupnya. Kelly cukup terkejut melihat sahabatnya itu bertindak seperti itu dan saat ini dirinya terlihat sangat marah.
“Ada apa denganmu?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Aletha Mulle
ttp semangt
2022-04-14
0
Aletha Mulle
lanjut thor
2022-04-14
0
Darman Driver
lanjut
2022-02-22
0