Azrael Gwillyn, merupakan salah satu dari Seven Heavenly Sins yaitu Patience atau kesabaran. Sebulan yang lalu, dia tidak sengaja merasakan kekuatan akrab yang tiba-tiba saja muncul entah dari mana dan membuat dirinya sangat terkejut.
Kakaknya Mikhael sang Charity langsung menyuruhnya untuk menyelidiki hal tersebut, dan betapa terkejutnya dirinya bahwa dia menemukan Kakak sepupu tertuanya ternyata masih hidup. Dan saat dia bertemu dengannya, Kakaknya sedang bersitegang dengan pengawal kediaman para saudara sepupunya yang sudah meninggal.
“Lalu, kapan kamu akan kembali ke Vatikan?” tanya Zen kemudian.
“Kenapa? Kakak tidak senang dengan keberadaanku saat ini?” tanya Azrael yang merasa dirinya sedang diusir secara halus oleh Kakaknya.
“Bukan begitu, hanya saja Kakak harus beristirahat karena besok Kakak akan kerja pagi” balas Zen.
Siapapun yang mendengar ini dahulu, akan sangat terkejut dengan perkataan Zen itu. Seorang Sloth berinisiatif untuk pergi bekerja atas kemauannya sendiri. Bahkan mungkin jika Zen seperti itu pada jaman dahulu, mungkin neraka akan langsung hancur karena perubahan sifatnya.
“Hahh... memang tidak bisa dipungkiri, Sifat kemalasan Kakak memang sudah menghilang sedikit” Kata Azrael yang sedikit khawatir dengan keadaan Kakaknya itu.
Saat Zen bangun dari tidur panjangnya, entah mengapa sifat asli pemalasnya seakan berkurang dan malah tersebar pada dunia manusia. Hal ini cukup aneh memang, karena sifat dari para Deadly Sins akan tersebar jika diri mereka mati.
Namun berbeda dengan Zen yang seakan sifatnya memang tersebar secara tidak sengaja, dan sampai saat ini mereka belum tahu mengapa bisa terjadi seperti itu.
“Ya... Kakak juga bosan jika terus bermalasan” balas Zen yang mendapatkan tawa ejekan dari Adik sepupunya itu.
“Semoga saja perubahan Kakak ini bukanlah sesuatu yang buruk” Kata Azrael yang akhirnya mulai bangkit dari tempat duduknya.
“Baiklah, karena Kakak akan bekerja besok, sebagai adik yang baik aku akan membiarkan Kakak beristirahat” balas Azrael yang mulai beranjak meninggalkan kediaman Kakaknya.
“Kamu tidak ingin menginap disini?” tanya Zen kemudian.
“Tidak usah, aku harus mewakili Kakak Mikhael pada sebuah acara di Amerika” Balas Azrael dan dibalas anggukan oleh Zen.
Azrael mulai mengambil mantel miliknya dan langsung mengenakannya. Tetapi sebelum dia beranjak, Azrael sempat melirik Kakaknya yang masih dengan tenang bersantai sambil bersandar disofa tempatnya duduk tadi.
“Lalu, apa yang Kakak akan lakukan kedepannya? Apakah Kakak akan membuat kerajaan harem Kakak kembali didunia ini?” tanya Azrael.
“Cih... kerajaan harem. Aku menikahi semua gadis di Neraka karena aku malas menolak dan memilih mereka. Jadi biar gampang aku menikahi saja mereka semua” balas Zen santai.
“Baiklah... Baiklah. Ingat jika Kakak ingin membuat kerajaan harem lagi, pastikan wanitanya jangan terlalu banyak. Cukup memusingkan memanggil semua wanita dengan panggilan Kakak Ipar” Balas Azrael dan mulai beranjak pergi meninggalkan Kakaknya itu.
Suara pintu tertutup membuat tempat yang ditinggali oleh Zen kembali sunyi. Jika kehidupannya dahulu, dia akan senang jika suasana ini kembali menyelimutinya. Namun berbeda dengan sekarang, yang dimana sebagian kecil sifatnya sudah menghilang dari dirinya.
Berbeda dengan dahulu yang dimana Zen seakan tidak memperdulikan apapun karena kemalasan yang dimilikinya. Saat ini dirinya mulai merasakan perasaan peduli, penasaran dan sebagainya yang membuat dirinya sangat berbeda dengan kehidupan dahulunya.
“Baiklah, mari kita tidur. Besok aku akan kembali kerja” balas Zen yang mulai masuk kekamarnya untuk beristirahat.
Keesokan harinya, Zen yang sambil menguap sedang berdiri didepan sebuah lemari pendingin minuman. Memang tugasnya hari ini dimulai dengan menyusun barang-barang pada tempat yang semestinya sebelum dijual pada pelanggan.
Memang mini market yang cukup besar ini memperkerjakan beberapa karyawan, termasuk beberapa orang lainnya yang saat ini sedang bekerja bersama Zen. Tapi memang Zen hanya akrab dengan Angel saja, karena sifatnya yang memang cukup malas jika dibilang.
“Hahh... kapan ini berakhir” keluh Zen, walaupun dia masih melakukan tugasnya dengan tekun.
Angel memang akan bekerja jika dirinya pulang sekolah. Berbeda dengan Zen yang bekerja secara full time ditempat ini, Angel bekerja ditempat ini sebagai part time karena dia bekerja sambil sekolah.
Dan begitulah pagi hari Zen dilewati dan saat ini dirinya sudah berada dibelakang meja kasir dan melayani para pelanggan termasuk beberapa wanita yang mencoba merayunya untuk sekedar meminta nomor ponselnya.
“Selamat siang Kak.” Kata Angel dengan raut wajah cerianya, yang bersiap untuk memulai pekerjaannya.
Zen hanya membalas sapaan gadis itu dengan senyum manisnya namun matanya saat ini sedang menatap sesuatu pada bagian tubuh dari Angel.
“Hari ini, dibagian dibawah dada ya” gumam Zen, setelah menyudahi memeriksa keadaan rekannya itu.
“Apakah ramai hari ini Kak?” tanya Angel kemudian.
“Lumayan, sama seperti sebelumnya” balas Zen malas dan mulai menyandarkan kepalanya diatas meja kasir.
Keadaan kembali sunyi, karena memang jam-jam segitu ditempat itu para pelanggan mulai sepi. Namun Angel yang berada disebelah Zen mulai memberanikan dirinya untuk bertanya sesuatu kepada Zen.
“Kak Zen, bisakah nanti malam aku mentraktir Kakak makan malam?” tanya Angel, walaupun dia tahu bahwa Zen akan kembali menolak permintaannya itu.
“Hm... maafkan aku Angel, tetapi sepertinya aku akan langsung pulang kerumah” balas Zen yang kepalanya masih bersandar dengan nyaman pada meja kasirnya.
“Tetapi bisakah Kakak mengabulkan permintaanku yang ini? Karena hari ini ulang tahunku” balas Angel.
Mendengar perkataan Angel itu, Zen yang sebelumnya sedang tertunduk pada meja kasirnya langsung bangun dan menatap kearah Angel. Jika dirinya yang dulu mendengar perkataan itu, tetap saja Zen akan menolaknya, namun entah mengapa saat ini dirinya mulai merasa bersalah menolak permintaan Angel tadi.
“Hahh... baiklah, baiklah. Tetapi karena hari ini ulang tahunmu, biarkan aku saja yang mentraktirmu” balas Zen yang kembali menyandarkan kepalanya diatas meja kasir.
“Benarkah?” kata Angel yang cukup senang mendengar perkataan dari Zen. “Tetapi biarkan aku saja yang mentrak-”
“Jika kamu tidak mau, aku tidak akan makan malam bersamamu” balas Zen yang memotong perkataan Angel.
“B-Baiklah” jawab Angel, walaupun sebenarnya dia sangat ingin dirinyalah yang mentraktir Zen.
Dan begitulah hari kembali berjalan dengan cepat, hingga saat ini Zen sedang mengikuti seorang gadis remaja yang sedang menuntunnya menuju sebuah kedai sederhana dari ayam bakar. Zen dan Angel mulai memasuki tempat makan tersebut lalu mulai memesan makanan mereka.
“Apakah kamu meragukan aku tidak bisa membayar makanan apapun yang kamu pesan?” tanya Zen.
Sebenarnya Zen ingin mengajak Angel kesebuah restoran yang cukup mewah untuk merayakan ulang tahunnya. Namun sayangnya, Angel menolak dan memaksanya menuju kedai ayam bakar sederhana ini.
“Bukankah tempat ini bagus. Makan ayam bakar paling enak memang ditempat terbuka seperti ini. Dan juga Kakak jangan khawatir, aku jamin makanan ditempat ini akan enak” Balas Angel sambil tersenyum.
Zen hanya tersenyum saja mendengar perkataan dari Angel dan saat ini sedang menunggu pesanannya. Namun selang beberapa lama kemudian, bukannya pesanan mereka yang datang, tetapi sesuatu yang merepotkan mulai menghampiri mereka.
“Itu dia tuan, Putriku. Bukankah dia cantik?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Zero
Bukan Neraka saja tapi 7 neraka akan langsung hancur
2023-11-01
1
delete account
good
2022-11-23
1
Cintami fiah Margaretha
wow seorang sloth bisa begitu perhatian. semoga ada perubahan yang lebih baik. 😘😘😘💪💪💪👍👍👍🙏
2022-07-15
1