忘れないで : Mirip Sano!

Posisi Hana berada di atas Yu dengan kepala terbaring tepat di atas dadanya. Hana yang masih terkejut segera bangun dan memperbaiki rambutnya.

"Arigatou," ucapnya sambil membungkuk ke arah Yu yang baru saja berdiri.

Hana tampak salah tingkah dan bingung harus berbuat apa. Namun, pandangannya terfokus saat Yu terlihat kesakitan memegang lengannya.

"Kau kenapa?" tanya Hana dengan nada panik.

Yu melihatnya sesaat. Lalu menggelengkan kepalanya sambil menyibakkan lengan bajunya hingga terekspos sebuah bekas luka bakar yang membuat Hana melebarkan matanya.

"Hanya terasa perih di bagian ini," jawab Yu sambil menunjukkan bekas luka bakarnya yang belum sembuh.

"Kenapa tanganmu bisa terluka separah itu?" tanya Hana kaget.

Yu menatap mata Hana. Lalu berkata, "Sepertinya Anda tidak mengingatnya, Nyonya."

Hana mengerutkan keningnya tampak bingung dengan ucapan Yu. "Maksudmu ... apakah luka itu ada kaitannya denganku?"

Hana tampak berpikir keras. Sontak ia teringat sesuatu dan kembali bertanya, "Apa mungkin kau ... orang yang menolongku di pesta pernikahanku?"

Yu tak menjawab. Ia hanya menatapnya penuh arti kemudian membungkuk setengah. Meskipun begitu, Hana bisa menebak jika Yu benar-benar orang yang menyelamatkan dirinya waktu kejadian bom meledak.

Hana menelan ludah sambil terus memerhatikan bekas luka bakar di tangan Yu. "Gomen, karena menolongku, kau sampai terluka seperti itu," ucapnya penuh rasa bersalah.

"Justru berkat kejadian itu, saya dan adik saya dipekerjakan Tuan Yamada," jawab Yu sembari tersenyum lebar.

Hana yang melihat ekspresi Yu saat ini lantas tak bisa menahan diri untuk berkomentar. "Kau bisa tersenyum juga? Ini pertama kalinya aku melihatmu tersenyum. Kupikir kau selamanya akan menampilkan wajah datar."

Hana tertawa kecil. Wajahnya bersemu. Seketika kegalauan yang menerpanya sirna. Yu memerhatikan ekspresi ceria Hana dengan seksama. Ya, seperti yang diungkapkan Sano dalam buku hariannya, gadis itu adalah sosok periang yang selalu bisa menghangatkan suasana.

"Tuan Yamashita, sering-seringlah tersenyum. Kau terlihat dua kali lebih tampan dengan melebarkan bibirmu," ucap Hana sambil meletakkan kedua jari telunjuk di sudut bibirnya lalu menarik bibirnya selebar mungkin.

Melihat tingkah konyol gadis yang berjarak sembilan tahun lebih muda darinya, membuat Yu kembali tersenyum. Ia masih menatap Hana yang terus berjalan mundur.

"Aku ke kelas dulu, ya?" ucap Hana sambil melambaikan tangannya.

Saat gadis itu membalikkan badannya, senyum yang tergantung di wajah Yu hilang secara bertahap. Mata dinginnya muncul kembali sambil terus memandang punggung Hana yang hampir menghilang dari pandangannya.

Di studio rekaman, Ken tampak bosan berdiri di luar. Ia menghembuskan napas kasar sambil bergumam, "Huft, kenapa aku harus melakukan pekerjaan bodoh seperti ini. Aku lebih suka diperintah memenggal leher orang dibanding disuruh menunggu seperti ini!"

Ken memilih duduk sambil bersandar. Baru dua hari menjadi bodyguard, ia tampak bosan karena kegiatannya hanya menunggu Chiba beraktivitas. Bahkan ia tak bisa merokok dan bersantai seperti biasa. Ia harus membiasakan diri memakai jas dengan rambut rapi yang disisir ke belakang. Benar-benar memuakkan!

Ken mengambil permen karet di saku jasnya. Ia membuka permen itu lalu mengunyah sambil sesekali membentuk balon di mulutnya. Selama sepuluh menit berlalu, waktunya hanya ia habiskan untuk mengunyah permen karet. Tiba-tiba ia mengambil smartphone-nya, lalu matanya melirik ke kiri dan kanan. Tampak suasana sekitarnya begitu sepi.

Ia tersenyum. Kemudian menyambungkan headset di smartphone-nya Lalu membuka situs dewasa di aplikasi internet.

Hana keluar dari kelas. Ia langsung menghampiri Yu yang berdiri di sekitar taman tak jauh dari kelasnya. Pria itu tampak sedang membuat origami bangau. Hana memerhatikan beberapa origami bangau yang telah jadi.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hana sambil mengambil satu origami bangau.

"Apa Anda menyukainya?" tanya Yu sambil melipat kertas.

Hana mengangguk tersenyum.

"Ambillah!"

Hana menatap lekat ke arah Yu. Ingatannya melayang pada mantan kekasihnya, Sano. Pria itu gemar membuatkan origami bangao untuknya. Ketika Sano hendak menjemputnya di kampus, sambil menunggu gadis itu keluar kelas, ia akan terus melipat kertas membentuk bangao. Hingga kini, kumpulan origami bangao buatan Sano telah bertransformasi menjadi hiasan gantungan tirai jendela kamarnya.

"Bolehkah kau menemaniku makan?" ajak Hana.

"Tentu saja," jawab Yu membungkuk.

"Kau tidak perlu resmi seperti ini padaku. Anggap saja aku temanmu. Panggil saja aku Hana," ucap Hana.

Yu terdiam dengan ekspresi kaku. Namun, dengan segera Hana mengulurkan tangannya seraya berkata, "Watashi wa Ha-Na (namaku Hana). Bagaimana denganmu? Aku harus memanggilmu siapa?"

"Yu desu (panggil Yu)," ucap Yu sambil berjabat tangan.

"Yu-kun, ayo kita pergi! Kau tinggi sekali, aku hanya sampai di bahumu."

Hana berjinjit di samping Yu berusaha menyamai tinggi badannya dengan pria itu, karena Yu mempunyai tinggi badan 190 cm. Keduanya pun pergi ke sebuah rumah makan mie ramen yang sering Hana singgahi bersama Sano.

Sampai di rumah makan yang masih bergaya tradisional, Keduanya saling duduk berhadapan.

"Ini adalah tempat makan favoritku!" ucap Hana.

Tentu saja Yu mengetahuinya karena salah satu koleksi foto Sano dan Hana berlatar tempat di rumah makan ini. Tak lama kemudian, pelayan datang membawakan dua mangkok berisi mie ramen yang hangat.

Hana mengambil sumpit lalu berkata, "Itadakimasu (selamat makan)."

Yu mengucapkan hal serupa sambil mulai menyeruput mie ramen ke dalam mulutnya. Hana yang hendak mengambil ramen dengan sumpit, sontak tertegun saat melihat cara Yu makan mie tersebut. Cara serta gaya makan Yu benar-benar mirip Sano!

Apakah ini benar-benar hanya suatu kebetulan? Mereka berdua terlihat mirip. Senyumnya, tatapan matanya, hobi membuat origami, bahkan cara makannya benar-benar mirip Sano.

Yu mengalihkan pandangannya ke Hana yang masih menatap tak berkedip ke arahnya. "Ada apa?"

Pertanyaan Yu membuyarkan lamunan Hana. Ia menggelengkan kepalanya lalu mulai menyantap hidangan mie ramen sambil sesekali melirik ke arah Yu yang begitu semangat menghabiskan makanannya.

Sementara di studio rekaman, Chiba yang baru saja keluar dari dapur rekaman langsung menghampiri Ken yang tengah asyik duduk dengan headset di telinganya.

"Ayo kita pergi!"

Sepertinya Ken terlalu serius menonton hingga ia tak menyadari kehadiran Chiba di sampingnya.

"Ayo, kita pergi!" ucap Chiba sekali lagi dengan suara yang lebih keras.

Namun, mata Ken tetap tertuju pada layar smartphone-nya. Rupanya, Chiba baru menyadari jika bodyguard-nya tengah memasan,g headset di telinga. Chiba mendengus kesal melihat tingkah Ken yang tak acuh padanya. Dengan cepat tangannya bergerak menarik tali headset hingga terputus dari sambungan smartphone-nya.

Namun sialnya, suara desahan wanita dari video yang ditonton oleh Ken langsung terdengar begitu nyaring, hingga menggema seisi ruangan dan membuat keduanya gelagapan. Ken dan Chiba yang panik kompak memegang smartphone tersebut, bermaksud untuk membungkam suara desahan wanita dalam video biru.

Secara bersamaan manajer Chiba keluar dari dapur rekaman. Matanya melotot tajam seolah hendak loncat, saat melihat Chiba dan Ken saling berpegangan tangan dengan kening yang menempel dan wajah yang nyaris bertemu seolah hendak berciuman.

Kedua pria tampan itu makin panik saat melihat ekspresi manajer Chiba. Wajah keduanya merah padam, dengan mata terbelalak dan hidung mengembang. Mereka menyangka sang manajer mendengar suara desahan video tersebut. Untuk beberapa detik ketiga orang itu seperti sebuah manekin yang tak bergerak.

"Chiba, kumohon jangan buat skandal percintaan dengan laki-laki lagi!" ucap Manajernya dengan dua telapak tangan menyatu.

Ken dan Chiba saling memandang. Keduanya kompak mengeluarkan napas kasar karena lega.

"Untunglah dia tak mendengar suara rintihan menjijikkan itu!" ucap Chiba menampilkan wajah bodohnya.

"Itu suara kenikmatan, Baka (bodoh)! Tapi, yang barusan terjadi sungguh memacu adrenalinku!" balas Ken.

Chiba yang masih syok menatapnya dengan kesal sembari memukul kepala Ken, "Kenapa kau menonton bokep di sini, Baka (bodoh)!"

.

.

.

.

.

.

Bersambung

jangan lupa like dan Komeng yaa...

Terpopuler

Comments

Hearty💕💕

Hearty💕💕

😂😂😂😂🤣🤣😂🤣🤣😂

2024-10-30

0

Ran Aulia

Ran Aulia

😂😂😂😂😂 Ken Chiba

2024-03-21

0

Hzel89

Hzel89

Wwkwkkkwk...

2023-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 忘れないで : Geng Akiko
2 忘れないで : Aksi Yu dan Ken
3 忘れないで : Belajar Menembak
4 忘れないで : Berjumpa dengan Sano
5 忘れないで : Diary Sano
6 忘れないで : Hukuman
7 忘れないで : Perintah Menakutkan
8 忘れないで : Permainan Ken
9 忘れないで : Ubah Rencana
10 忘れないで : Pria Tak Bisa Ditebak
11 忘れないで : Baru Saja Dimulai
12 忘れないで : Resepsi Pernikahan
13 忘れないで : Penyelidikan
14 忘れないで : Terpaksa Menikah?
15 忘れないで : Bodyguard
16 忘れないで : Mulai memangsa
17 忘れないで : Pria Super Dingin
18 忘れないで : Penyuka Sesama Jenis?
19 忘れないで : Mirip Sano!
20 忘れないで : Terus Memburu Target
21 忘れないで : Parfum Wanita
22 忘れないで : Pesta
23 忘れないで : Seperti Bunglon
24 忘れないで : Berduaan
25 忘れないで : Serangan Demi Serangan
26 忘れないで : Dalang di Balik Penyerangan
27 忘れないで : Merebut Hati Wanita
28 忘れないで : Nyonya Yamada
29 忘れないで : Back in Time
30 忘れないで : Kereta Bawah Tanah
31 忘れないで : Gara-gara Mie Instan
32 忘れないで : Merebut Perhatiannya
33 忘れないで : Lenyapkan!
34 忘れないで : Seperti Nyata
35 忘れないで : Perkelahian
36 忘れないで : Penuh Teka-Teki
37 忘れないで : Si Playboy
38 忘れないで : Memainkan Peran Pria Romantis
39 忘れないで : Ada Cinta?
40 忘れないで : Truth or Dare?
41 忘れないで : Ungkapan rasa
42 忘れないで : Gejolak Hati
43 忘れないで : Diabaikan
44 忘れないで : Siapa Mereka Sebenarnya?
45 忘れないで : Ajakan Chiba
46 忘れないで : Pacuan Kuda
47 忘れないで : Masa Lalu Yu
48 忘れないで : Bermain Basket Bersama
49 忘れないで: Kecemburuan yang Tersembunyi
50 忘れないで : Ke mana Mereka?
51 忘れないで : Kamar Hotel
52 忘れないで : Jenis Ciuman Dua Pria
53 忘れないで : Keromantisan Salju
54 忘れないで : Mulai Menyadari Perasaan
55 忘れないで : Cemburu (part 1)
56 忘れないで : Cemburu (part 2)
57 忘れないで : Kisah Cinta yang Kelam
58 忘れないで : Dua Hati yang Patah
59 忘れないで : Sebuah Rahasia
60 忘れないで : Fight
61 忘れないで : Melihat Sano di Rumah Sakit
62 忘れないで : Target Selanjutnya
63 忘れないで : Pura-pura Sakit
64 忘れないで : Beri Waktu
65 忘れないで : Ciuman Not Skenario
66 忘れないで : Terprovokasi
67 忘れないで : Dalam Waktu Satu Bulan
68 忘れないで : Gara-gara Mabuk
69 忘れないで : Papan Doa
70 忘れないで : Malam yang Dingin
71 忘れないで : Dalam Kegelapan
72 忘れないで : Dansa Bersama
73 忘れないで : Pertemuan Dramatis
74 忘れないで : Menyusun Rencana
75 忘れないで : Waktu yang Tersisa
76 忘れないで : Membongkar Penyamaran
77 忘れないで : Sebuah Kejutan
78 忘れないで : Wajah yang Tercoreng
79 忘れないで : Pembelaan Chiba
80 忘れないで : Berikan Aku Skor!
81 忘れないで : Memeluk Kehilangan
82 忘れないで : Laporan Reporter
83 忘れないで : Ada Apa dengan Takuya?
84 忘れないで : Tantangan
85 忘れないで : Menolak Bercerai
86 忘れないで : Ke mana Yu?
87 忘れないで : Tidak Tega?
88 忘れないで : Skor 90
89 忘れないで : Penderitaan Berikutnya
90 忘れないで : Tanda Tangan Surat Cerai
91 忘れないで : Yu Maeda
92 忘れないで : Dari Ketinggian Gedung
93 忘れないで : Gomen
94 忘れないで : Ken vs Chiba
95 忘れないで : Insiden di Bawah Langit Senja
96 忘れないで : Klarifikasi
97 忘れないで : Perang Perasaan Dimulai
98 忘れないで : Rencana ke Kota Fukuoka
99 忘れないで : Salah Sasaran?
100 忘れないで : Manajer Umum Ryuu
101 忘れないで : Pengkhianat
102 忘れないで : Wanita Pendamping Yu?
103 忘れないで : Di tepian Musim Dingin
104 忘れないで: Tidur Bersama?
105 忘れないで : Musim Semi Telah Datang
106 忘れないで : Di Bawah Rinai Hujan
107 忘れないで : Kepingan Masa Kecil
108 忘れないで : Kencan Buta
109 忘れないで : Di bawah Menara Tokyo
110 忘れないで : Sulit Mendefinisikan Perasaan
111 忘れないで : Belum Siap
112 忘れないで : Jangan Lupakan Aku
113 忘れないで : Yu ditahan polisi
114 忘れないで : Mari Kembali Bersama
115 忘れないで : Bayang-bayang Masa Lalu
116 忘れないで : Habisi Dia!
117 忘れないで : Perasaan yang Salah
118 忘れないで : Duka
119 忘れないで : Domo Arigatou
120 忘れないで : Kembali Terlintas di Benak
121 忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu
122 忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu (2)
123 忘れないで : Bahasa isyarat
124 INFO PENTING!
125 忘れないで : Menikah?
126 忘れないで : Berlibur ke Kyoto
127 忘れないで : Nada-nada Cinta
128 忘れないで : Menenggelamkan Rasa
129 忘れないで : Di Sela Nyanyian Hujan
130 忘れないで : Ibarat Fajar dan Senja
131 忘れないで : Suara
132 忘れないで : Shiawase (kebahagiaan)
133 忘れないで : Perjudian di Macau
134 忘れないで : Pertaruhan Nyawa Resmi Dibuka
135 忘れないで : Akiko vs Naga Api
136 忘れないで : Pertarungan Menyakitkan
137 忘れないで : Berita Kematian
138 忘れないで : Hati Tidak Bisa Dipaksakan
139 忘れないで : Permintaan Terakhir
140 忘れないで : Hanya Tiga Hari
141 忘れないで : Di Persimpangan Jalan
142 忘れないで : Tak Ingin Menyesal
143 忘れないで : Habiskan Waktu
144 忘れないで : Perpisahan yang Manis
145 忘れないで : Luka di Musim Gugur
146 忘れないで : Koko ni iru yo wasurenaide
147 忘れないで : Mencari Jejak yang Hilang
148 忘れないで : Hal yang Disebut Takdir
149 忘れないで : Dendam Tak Membuat Hidup Lebih Baik
150 忘れないで : Last Scene
151 ALL ABOUT NOVEL INI
152 Pengumuman
Episodes

Updated 152 Episodes

1
忘れないで : Geng Akiko
2
忘れないで : Aksi Yu dan Ken
3
忘れないで : Belajar Menembak
4
忘れないで : Berjumpa dengan Sano
5
忘れないで : Diary Sano
6
忘れないで : Hukuman
7
忘れないで : Perintah Menakutkan
8
忘れないで : Permainan Ken
9
忘れないで : Ubah Rencana
10
忘れないで : Pria Tak Bisa Ditebak
11
忘れないで : Baru Saja Dimulai
12
忘れないで : Resepsi Pernikahan
13
忘れないで : Penyelidikan
14
忘れないで : Terpaksa Menikah?
15
忘れないで : Bodyguard
16
忘れないで : Mulai memangsa
17
忘れないで : Pria Super Dingin
18
忘れないで : Penyuka Sesama Jenis?
19
忘れないで : Mirip Sano!
20
忘れないで : Terus Memburu Target
21
忘れないで : Parfum Wanita
22
忘れないで : Pesta
23
忘れないで : Seperti Bunglon
24
忘れないで : Berduaan
25
忘れないで : Serangan Demi Serangan
26
忘れないで : Dalang di Balik Penyerangan
27
忘れないで : Merebut Hati Wanita
28
忘れないで : Nyonya Yamada
29
忘れないで : Back in Time
30
忘れないで : Kereta Bawah Tanah
31
忘れないで : Gara-gara Mie Instan
32
忘れないで : Merebut Perhatiannya
33
忘れないで : Lenyapkan!
34
忘れないで : Seperti Nyata
35
忘れないで : Perkelahian
36
忘れないで : Penuh Teka-Teki
37
忘れないで : Si Playboy
38
忘れないで : Memainkan Peran Pria Romantis
39
忘れないで : Ada Cinta?
40
忘れないで : Truth or Dare?
41
忘れないで : Ungkapan rasa
42
忘れないで : Gejolak Hati
43
忘れないで : Diabaikan
44
忘れないで : Siapa Mereka Sebenarnya?
45
忘れないで : Ajakan Chiba
46
忘れないで : Pacuan Kuda
47
忘れないで : Masa Lalu Yu
48
忘れないで : Bermain Basket Bersama
49
忘れないで: Kecemburuan yang Tersembunyi
50
忘れないで : Ke mana Mereka?
51
忘れないで : Kamar Hotel
52
忘れないで : Jenis Ciuman Dua Pria
53
忘れないで : Keromantisan Salju
54
忘れないで : Mulai Menyadari Perasaan
55
忘れないで : Cemburu (part 1)
56
忘れないで : Cemburu (part 2)
57
忘れないで : Kisah Cinta yang Kelam
58
忘れないで : Dua Hati yang Patah
59
忘れないで : Sebuah Rahasia
60
忘れないで : Fight
61
忘れないで : Melihat Sano di Rumah Sakit
62
忘れないで : Target Selanjutnya
63
忘れないで : Pura-pura Sakit
64
忘れないで : Beri Waktu
65
忘れないで : Ciuman Not Skenario
66
忘れないで : Terprovokasi
67
忘れないで : Dalam Waktu Satu Bulan
68
忘れないで : Gara-gara Mabuk
69
忘れないで : Papan Doa
70
忘れないで : Malam yang Dingin
71
忘れないで : Dalam Kegelapan
72
忘れないで : Dansa Bersama
73
忘れないで : Pertemuan Dramatis
74
忘れないで : Menyusun Rencana
75
忘れないで : Waktu yang Tersisa
76
忘れないで : Membongkar Penyamaran
77
忘れないで : Sebuah Kejutan
78
忘れないで : Wajah yang Tercoreng
79
忘れないで : Pembelaan Chiba
80
忘れないで : Berikan Aku Skor!
81
忘れないで : Memeluk Kehilangan
82
忘れないで : Laporan Reporter
83
忘れないで : Ada Apa dengan Takuya?
84
忘れないで : Tantangan
85
忘れないで : Menolak Bercerai
86
忘れないで : Ke mana Yu?
87
忘れないで : Tidak Tega?
88
忘れないで : Skor 90
89
忘れないで : Penderitaan Berikutnya
90
忘れないで : Tanda Tangan Surat Cerai
91
忘れないで : Yu Maeda
92
忘れないで : Dari Ketinggian Gedung
93
忘れないで : Gomen
94
忘れないで : Ken vs Chiba
95
忘れないで : Insiden di Bawah Langit Senja
96
忘れないで : Klarifikasi
97
忘れないで : Perang Perasaan Dimulai
98
忘れないで : Rencana ke Kota Fukuoka
99
忘れないで : Salah Sasaran?
100
忘れないで : Manajer Umum Ryuu
101
忘れないで : Pengkhianat
102
忘れないで : Wanita Pendamping Yu?
103
忘れないで : Di tepian Musim Dingin
104
忘れないで: Tidur Bersama?
105
忘れないで : Musim Semi Telah Datang
106
忘れないで : Di Bawah Rinai Hujan
107
忘れないで : Kepingan Masa Kecil
108
忘れないで : Kencan Buta
109
忘れないで : Di bawah Menara Tokyo
110
忘れないで : Sulit Mendefinisikan Perasaan
111
忘れないで : Belum Siap
112
忘れないで : Jangan Lupakan Aku
113
忘れないで : Yu ditahan polisi
114
忘れないで : Mari Kembali Bersama
115
忘れないで : Bayang-bayang Masa Lalu
116
忘れないで : Habisi Dia!
117
忘れないで : Perasaan yang Salah
118
忘れないで : Duka
119
忘れないで : Domo Arigatou
120
忘れないで : Kembali Terlintas di Benak
121
忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu
122
忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu (2)
123
忘れないで : Bahasa isyarat
124
INFO PENTING!
125
忘れないで : Menikah?
126
忘れないで : Berlibur ke Kyoto
127
忘れないで : Nada-nada Cinta
128
忘れないで : Menenggelamkan Rasa
129
忘れないで : Di Sela Nyanyian Hujan
130
忘れないで : Ibarat Fajar dan Senja
131
忘れないで : Suara
132
忘れないで : Shiawase (kebahagiaan)
133
忘れないで : Perjudian di Macau
134
忘れないで : Pertaruhan Nyawa Resmi Dibuka
135
忘れないで : Akiko vs Naga Api
136
忘れないで : Pertarungan Menyakitkan
137
忘れないで : Berita Kematian
138
忘れないで : Hati Tidak Bisa Dipaksakan
139
忘れないで : Permintaan Terakhir
140
忘れないで : Hanya Tiga Hari
141
忘れないで : Di Persimpangan Jalan
142
忘れないで : Tak Ingin Menyesal
143
忘れないで : Habiskan Waktu
144
忘れないで : Perpisahan yang Manis
145
忘れないで : Luka di Musim Gugur
146
忘れないで : Koko ni iru yo wasurenaide
147
忘れないで : Mencari Jejak yang Hilang
148
忘れないで : Hal yang Disebut Takdir
149
忘れないで : Dendam Tak Membuat Hidup Lebih Baik
150
忘れないで : Last Scene
151
ALL ABOUT NOVEL INI
152
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!