Don'T Forget
...Kaze ni natte sotto tsutsumitai...
...Kimi ga iru sekai ni sugu tonde yukitai...
...Aitakute mo aitakute mo...
...Matteru kara tada wasurenaide...
...Sekarang, aku ingin terbang ke dunia di mana kau berada,...
...Walau aku sangat ingin berjumpa denganmu, aku sangat merindukanmu…...
...Aku menunggumu, jangan lupakan diriku...
...(Don't forget by TVXQ)...
Pernahkah kau mendengar kisah legenda Robin Hood? Seorang pria gagah berani yang kerap merampok pelancong kaya raya untuk dibagikan pada fakir miskin secara adil. Karena kebaikannya, rakyat jelata memandangnya sebagai pahlawan.
Di Jepang, tepatnya di kawasan Kobe yang letaknya hanya tiga seperdua jam ke arah Tokyo Selatan, ada sekelompok Yakuza yang sangat disegani tapi juga dielukan warga sekitar. Mereka menamakan diri sebagai Akiko, yang artinya cahaya terang. Hanya saja, kelompok gangster ini berbeda dengan kelompok gangster lainnya di penjuru dunia.
Geng Akiko tidak pernah mengganggu masyarakat kecil. Mereka hanya mempunyai misi untuk mencuri dan merampas harta milik konglomerat yang tak taat pajak dan juga pejabat korup.
Yu Hiroshi adalah pemimpin kelompok Yakuza tersebut. Ia sosok yang gagah rupawan. Dengan tinggi badan 190 cm dan berat badan yang ideal. Kulit putih seperti orang Jepang pada umumnya, rambut hitam pekat, mata yang tajam berhias alis yang tegas, hidung mancung dan bibir yang terbentuk indah bak seorang model sampul majalah. Semua itu belum cukup untuk mendeskripsikan ketampanannya.
Yu bergabung dengan Yakuza pada usia 22 tahun. Di usia 25 tahun, ia telah menjadi penembak jitu terbaik di Jepang bahkan Asia. Ia bisa menewaskan lawan lewat tembakan dari jarak 1,5 kilo meter. Tak hanya itu, ia mempunyai keahlian mengatur strategi sehingga sering membuat lawannya terkecoh. Sementara di usianya saat ini yang menginjak tiga puluh tahun, ia telah mencapai posisi sebagai ketua Akiko yaitu Yakuza yang disegani para mafia Jepang.
Di bawah kepimpinannya, Akiko menjadi geng termasyur di Jepang yang ditakuti seluruh Yakuza Jepang. Bahkan, aparat keamanan dan para petinggi Jepang tak ada yang berani mengusik mereka.
Meskipun namanya begitu terkenal di kalangan Yakuza, sosoknya masih sangat misterius. Ia tidak pernah menampakkan wajahnya ke publik maupun ke anggotanya paling bawah. Itu artinya hanya orang-orang tertentu yang mengenal wujud aslinya.
Alasan ia bergabung ke dunia gelap ganster dan meraih posisi tertinggi sebagai ketua Yakuza tak lain karena untuk mencari adik kandungnya yang hilang. Keduanya terpisah selama lima belas tahun karena peristiwa gempa bumi yang terjadi di kota kecil yang mereka tinggali kala itu.
Malam ini, anggota Akiko akan melakukan penyerangan pada kelompok Yakuza lainnya yang diketuai seorang pejabat Jepang. Penyerangan mereka dipimpin oleh Ken Ryu. Ia adalah adik angkat dan kaki tangan Yu Hiroshi dalam setiap aksi. Umurnya baru menginjak dua puluh tiga tahun, tetapi keahliannya dalam melumpuhkan lawan, tak diragukan lagi. Ia disebut pembunuh berdarah dingin yang tak kenal ampun dalam menghabisi lawan.
Usia muda dan berwajah tampan membuatnya sangat mudah untuk mendekati para wanita. Ia sering bergonta-ganti pasangan hanya sekedar sebagai penghangat ranjangnya.
Saat ini, terdengar suara dentuman senjata memenuhi markas yang mereka kepung. Kedua geng mafia itu saling melempar peluru. Ken berlindung di balik tembok pinggir jendela. Namun, tak lama kemudian terdengar suara peluru yang dimuntahkan lawan ke arahnya mengenai kaca hingga menghamburkan kepingan-kepingan tajam.
Bunyi dentuman senjata yang saling sahut-menyahut terdengar lagi. Ken berusaha menyingkir, akan tetapi ketika ia berlari terdengar suara yang menghentikan gerakannya.
"Jangan bergerak!"
Ken terdiam. Dengan santai ia membalikkan badannya. Ia membuang permen karet yang tertinggal dalam mulutnya, lalu memandang remeh sosok tua di depannya. Di hadapannya saat ini adalah ketua mafia yang menjadi target utamanya. Pria tua berjas mahal tersebut menodongkan pistol tepat ke arah jantungnya.
"Jadi, kau anak buah Yu? Aku tidak menyangka Yu hanya mengirimkan seorang bocah untuk melawanku. Dia benar-benar ceroboh!" ejeknya sambil tersenyum iblis.
Ken masih bergeming. Ia menarik ujung bibirnya ke atas.
"Kau benar-benar tak takut mati. Tetapi, kemampuanmu dalam menghabisi puluhan anak buahku hanya dengan belati kecil benar-benar membuatku berdecak kagum," pujinya sesaat sambil melirik sebuah belati kecil penuh darah yang dipegang Ken.
Tiba-tiba sebuah peluru melesat dengan cepat dari samping kiri mengenai pelipis ketua Mafia tersebut. Dengan satu kali tembakan, pria itu jatuh tersungkur. Di sisa-sisa tombak kematian yang ia hadapi, matanya memandang nanar sesosok pria tampan yang baru saja memuntahkan peluru ke arahnya.
"Ka–kau ... bu–bukankah kau Yu?"
Sayangnya, ia duluan meregang nyawa sebelum pria tampan itu menjawab. Mata pria tampan itu menatap miris ke arah lawannya yang telah tewas seketika.
"Yu-niichan, kau curang! Bukankah kita telah sepakat, pria tua itu akan kuhabisi?" protes Ken dengan wajah kesal.
"Gerakanmu lamban sekali, sampai aku harus turun tangan menghadapi si tua bangka itu," cibir Yu sambil melempar pistol ke arah Ken, lalu berkata kembali, "lebih baik kau ganti pelurunya dengan peluru yang ada dalam pistol itu. Lalu sebarkan semua bukti rahasia tentang kejahatan dan korupsi yang ia lakukan serta skandalnya dengan beberapa wanita malam. Dengan begitu, kematiannya akan dianggap bunuh diri."
Yu berjalan tegap menuju pintu keluar markas itu, tiba-tiba salah satu dari anggotanya berseru, "Yu-sama, kami telah menghabisi semua anggotanya. Tetapi, yang tersisa tinggal gadis ini."
Yu membalikkan badan. Ia memicingkan mata saat melihat sesosok gadis berambut panjang dengan mata yang indah. Dilihat dari tampilannya, seharusnya gadis itu masih berusia dua puluhan. Gadis berambut lurus panjang itu menunduk ketakutan sambil sesekali melirik ke arah Yu dengan tatapan penuh permohonan.
"Jangan bunuh aku! Kumohon ... aku hanyalah gadis yang dibelinya semalam dari pamanku," lirihnya sambil menyatukan kedua telapak tangannya seraya memohon dengan air mata yang mengalir di pipinya.
Yu menatapnya dengan tatapan menilik. Sementara Ken melebarkan mata sambil menelan ludah saat melihat sosok cantik tak berdaya di hadapannya. Jiwa playboy-nya mendesir sesaat.
"Lepaskan dia!" ucap Yu begitu dingin.
Satu perintah yang keluar dari mulut Yu membuat anak buahnya tak bisa membantah dan langsung melepaskan gadis itu. Yu dan Ken lalu berjalan keluar markas menuju mobil mereka. Namun, gadis itu terus mengekor mereka dari belakang.
Yu menyadarinya, ia kembali memutar badan seraya melempar tatapan yang begitu menakutkan. Gadis itu tertunduk takut, tetapi dengan ragu-ragu berkata, "Apa aku boleh ikut kalian?"
Ken langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan heran. Bukannya gadis itu seharusnya lari sekencang-kencangnya saat mereka melepasnya? Namun, mengapa ia malah menawarkan diri untuk bergabung dengan kelompok mereka? Apakah ia seorang mata-mata? Namun, wajah cantik gadis ini melumpuhkan nalarnya. Sepertinya ia tertarik dengan gadis itu.
Ken berjalan ke arah Yu, lalu berbisik padanya berusaha membujuk kakaknya agar membawa gadis itu ke markas mereka. Ia sangat kenal betul sifat Yu yang begitu dingin dengan para wanita.
Jika para gangster di dunia menjadikan wanita hanya sebagai pemuas nafsu mereka bak baju sekali pakai, berbeda dengan Yu. Ia mempunyai pemikiran bahwa wanita hanya membuat pria melemah. Ia bukan tipe pria seperti Ken yang senang bermain wanita.
Sekali lagi, wanita hanya melemahkan pria! Itulah yang selalu ia tanamkan di pikirannya.
Oleh sebab itu, ia tak pernah menjatuhkan hatinya ke wanita mana pun, dan hingga usianya menginjak tiga puluh tahun, belum ada seorang wanita manapun yang dapat menaklukkan hatinya.
"Ayolah, Oniichan! Bawa dia ikut bersama kita, kurasa dia benar-benar butuh perlindungan kita," bujuk Ken sambil berbisik di telinga Yu.
Masih dengan menatap tajam ke arah gadis itu, Yu berucap, "Ikutlah!"
Ken langsung berseru dengan riang. Ia mendekati gadis itu sambil berkata, "Ayo, ikut bersamaku. Oh iya, namaku Ken, Ken Ryu."
Ken mengulurkan tangannya dengan seutas senyum di bibirnya dan mata yang berbinar cerah.
"Yuki Tahara." Gadis itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Ken.
Namun, pandangan matanya ke arah Yu yang dengan tak acuh langsung masuk ke dalam mobil.
.
.
.
.
.
Minna san...
hajime mashite.
watashi wa Aotian Yu desu.
Ini karya kedua saya di mangatoon/noveltoon
Peringatan! Novel ini dipenuhi adegan kekerasan, vulgar, kejahatan, pembantaian dan sekss bebas. Novel ini bersetting Jepang dengan latar belakang gangster, tidak memakai budaya indonesia. Tidak disarankan bagi pembaca religius, anti free sekss, dan yang tidak nyaman dengan adegan sadis. 🤗😉
Arigatou..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Hearty 💕
Ini karya Kak Yo yang ke 3 saya baca suka sekali
2024-10-10
0
"ariani's eomoni"
marathon lagi.......setelah baca don't say goodbye
2024-09-09
1
Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ
Reread
kangen ma ketua genk akiko yg dinginnya melebihi kulkas 2 pintu ☺️
2024-08-02
1