Petugas kembali menanyakan tanda pengenal tamu pada Yu. Namun, ia malah mengeluarkan sebuah kartu identitas yang menyatakan jika dia adalah bagian dari petugas keamanan di tempat ini.
Bersamaan dengan itu, Ken dan Hibari masuk ke dalam kapal secara diam-diam. Keduanya memakai pakaian serba hitam, tak lupa dengan topeng yang menutupi seluruh kepala mereka hingga hanya memperlihatkan kedua mata.
Mereka lalu menuju ke ruang di mana CCTV tiap sudut ruang itu terhubung. Hibari masuk ke dalam ruangan itu. Sementara Ken berjaga-jaga di luar. Hibari bergerak cepat untuk merusak seluruh sistem DVR yang terhubung ke seluruh CCTV. Ia sangat paham dengan sistem pengamanan yang ada di sana. Termasuk dengan keberadaan CCTV di seluruh ruangan. Hanya butuh waktu lima menit, Hibari telah menyelesaikan tugasnya untuk merusak dan mengacaukan monitor dan DVR yang terhubung di tiap-tiap CCTV.
Hibari keluar dari ruangan itu. Ia membuka topengnya sambil menganggukkan kepalanya dan mengacungkan jempol, memberi kode pada Ken jika tugasnya telah selesai.
Kini giliran Ken yang beraksi. Ia berjalan ke koridor dengan penuh kewaspadaan. Bersamaan dengan itu, seorang koki yang membawa kue pernikahan super besar dan mewah lewat. Ken bersembunyi. Namun, saat orang itu melewatinya, Ken langsung menyerangnya dengan menyuntikkan cairan bius di punggungnya hingga koki tersebut pingsan.
Ken menarik tubuh koki itu ke sebuah ruangan kosong. Selang beberapa saat kemudian, ia keluar dengan menggunakan pakaian koki yang lengkap dan berjalan sambil mendorong kue tersebut menggantikan koki yang telah pingsan.
Suara kapal menjerit terdengar. Menandakan kapal pesiar mewah itu meninggalkan pantai secara bertahap. Para tamu segera masuk ke aula perjamuan karena sebentar lagi acara akan segera dimulai.
Aula kabin ini setinggi 100 meter dan memiliki luas beberapa ribu meter per segi. Merupakan salah satu kapal pesiar paling mewah di Jepang.
Semua orang tampak menikmati acara dengan memegang gelas berisi anggur. Yu salah satu orang yang berada dalam aula tersebut. Ia menyamar sebagai petugas keamanan yang disewa pihak wedding organizer.
Yu tampak menilik sekeliling tempat. Sejujurnya, ia tak suka berada di tengah keramaian. Ia lebih suka di tempat yang sepi di mana ia dapat mengenang masa kecil bersama kedua orangtuanya dan tentu saja adiknya, Sano.
Lampu di aula menjadi gelap. Sebaliknya beberapa lampu sorot menghantam ke posisi pintu masuk. Bunyi suara rentetan kembang api terlihat begitu meriah menghiasi gelapnya langit.
Diiringi musik merdu, pintu masuk itu perlahan-lahan terbuka, dan sepasang pengantin tengah berdiri dengan bahagia. Para tamu undangan menyambut sepasang pengantin dengan antusias. Sementara wartawan tak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan mendekat untuk menyorot pengantin ke dalam lensa kamera mereka.
Media menjuluki pernikahan ini sebagai pernikahan Cinderella. Yang mana sosok Chiba Yamada yang dikenal sebagai putera tunggal konglomerat Jepang dan berprofesi sebagai bintang idola J-pop, memilih untuk menikahi gadis sederhana yang ayahnya hanya berprofesi sebagai supir pribadi ayahnya sendiri, Tuan Yamada. Bukankah ini benar-benar manis? Dan menjadi impian setiap wanita, dipinang oleh lelaki gagah rupawan dengan harta dan tahta yang melimpah.
Sepasang pengantin itu berjalan dengan perlahan. Sang pengantin pria dalam balutan tuxedo gelap yang menampilkan Kilauan gemerlap sementara pengantin wanita memakai gaun putih santai menyesuaikan tempat yang mereka pilih. Ketika pengantin berjalan tepat melewati Yu, mata pria itu mengerjap dingin dan nyaris tak bisa tersenyum. Ini pertama kalinya ia melihat langsung sosok wanita yang dicintai oleh adiknya. Yang mana nama Hana telah disebut lebih dari ratusan kali dalam buku diary Sano.
Hana Shimizu. Sesuai namanya, 'Hana' yang artinya bunga. Ya, dia menjadi bunga yang selalu memberi energi positif di kehidupanku. Dia adalah kekasihku. Kami berpacaran sejak mengecap bangku sekolah menengah atas.
Hanaku tidak terlalu cantik. Dia lebih cocok disebut manis karena senyumnya yang indah berhiaskan gigi kelinci. Bola matanya berwarna cokelat. Tubuhnya kecil mungil. Dan aku sering memanggilnya dengan sebutan 'Ai suru' (yang tercinta).
Sesuai yang tercantum di buku diary, Hana memang gadis yang berperawakan pendek kira-kira hanya 155 cm. Gadis itu terlihat seperti anak SMA yang memakai baju pengantin. Wajahnya sangat imut. Berbeda dengan Yuki yang menampilkan sosok wanita dewasa yang anggun dan juga cantik. Hana lebih cocok disebut manis dan imut.
Yu terus memerhatikan sepasang pengantin itu. Senyum sumringah merekah dari keduanya. Membuktikan betapa bahagianya mereka menjadi pasangan raja dan ratu semalam. Jari-jari Yu kembali mengepul rapat membentuk kepalan tinju. Namun, wajahnya begitu tenang.
Di Rumah Sakit, adiknya sedang berjuang maut. Merasakan antara mati dan hidup. Tanpa ekspresi. Tanpa mengetahui nasib ke depannya. Namun, gadis itu begitu bahagia tanpa beban. Ingin rasanya ia berlari ke arah gadis itu lalu menarik paksa. Menyeretnya dan menarik rambutnya sepanjang ia berjalan menuju Rumah Sakit untuk menunjukkan padanya betapa adiknya sedang berjuang di ujung kematian.
Acara hiburan dimulai. Beberapa kerabat artis datang menyanyikan lagu romantis. Ada pula yang menari. Para tamu tampak menikmati suguhan mereka satu per satu.
Tiba saatnya sepasang pengantin berdansa. Mereka dipersilakan menuju lantai dansa. Sang pengantin pria mulai meraih pinggul pengantin wanita. Sementara sang wanita memegang kedua pundak pria itu. Mereka berdansa selama sepuluh menit diiringi musik lembut nan romantis.
Tak berapa lama ruangan kembali digelapkan, terlihat sebuah layar LCD yang sangat besar diturunkan dan beberapa saat kemudian tampak slide dengan judul First Love yang menampilkan foto-foto kemesraan kedua pengantin.
Darah Yu makin berdesir saat menonton cuplikan slide yang menunjukkan foto-foto prewedding mereka yang tampak begitu mesra dan serasi.
"Baiklah, kita memasuki acara puncak malam ini. Yaitu pemotongan kue oleh kedua pengantin yang disambung dengan pesta kembang api. Mempelai kami persilakan kemari untuk memotong kue." ujar pembawa acara sembari berjalan menjauhi kue pengantin.
Saat pembawa acara mengatakan itu, pandangan mata Yu beralih ke tempat lain. Terlihat Ken berdiri di antara kerumunan orang dengan memakai baju koki. Ken memberi jempol seraya mengedipkan matanya ke arah Yu.
Sementara sepasang pengantin itu berjalan mendekat ke kue pengantin yang mewah. Kue pengantin berwarna pink yang cukup tinggi dengan hiasan mutiara. Seorang pelayan memberi pisau panjang kepada pengantin dan pengantin pun memegang pisau tersebut secara bersamaan kemudian perlahan mulai memotong kue tersebut.
Tiba-tiba pisau terjatuh. Chiba dan Hana memperhatikan kue tersebut, sepertinya ada sesuatu benda keras yang diletakkan dalam kue itu. Chiba dengan cepat mengambil pisau dan mengotak-atik kue di hadapannya. Keduanya membelalakkan mata mereka seketika.
Ada bom sedang menghitung mundur!
"Chiba? Ada apa?" tanya Ayahnya.
Semua orang tampaknya telah melihat sesuatu yang salah dengan ekspresi pengantin.
"Ada bom!" teriak Chiba begitu panik.
Semua tamu yang hadir terkejut. Mereka saling berlarian menyelamatkan diri masing-masing berusaha menjauh dari kue tersebut. Seluruh personil keamanan langsung bergerak. Dengan cepat, mereka bergegas mengamankan para petinggi dan orang-orang penting yang ada di acara tersebut. Namun, hitungan mundur bom hanya sepuluh detik.
Chiba langsung berlari menyelamatkan diri dan meninggalkan Hana yang terpaku di tempat karena gaunnya tersangkut di ujung meja kue. Hana tampak panik. Dia berteriak meminta tolong. Namun, tak ada yang memedulikannya. Semua orang berusaha menyelematkan diri mereka masing-masing.
Petugas keamanan lebih mementingkan menyelamatkan para pejabat yang hadir. Pria yang telah menjadi suaminya pun telah menjauh. Air matanya mengalir deras saat melihat hitungan bom tinggal tiga detik. Oh, tidak! Apakah hidupnya akan berakhir di hari pernikahannya?
Namun, ketika orang-orang memilih untuk melindungi diri mereka sendiri. Yu rupanya mengabaikan itu semua. Ia berlari mendekat ke arah kue. Ken yang menyaksikannya dari kejauhan sontak dibuat terkejut dan hanya dapat melebarkan matanya.
"Oniichan (Kakak)!" teriak Ken sekuat tenaga.
Sementara para petugas keamanan yang melihatnya juga ikut terkejut.
"Jangan mendekati kue! Jangan mendekat!" teriak mereka memperingati Yu yang terus berlari ke arah kue tersebut.
Detik berikutnya, Yu meraih tubuh Hana, melemparnya ke lantai dan membungkus tubuh gadis itu menggunakan tubuhnya sendiri dengan erat.
"Oniichaaannn!" Ken berteriak sekuat tenaga dengan wajah pucat saat Yu memilih untuk melindungi Hana dengan memberi tubuhnya sebagai tameng.
Selanjutnya, sebuah ledakan besar benar-benar terjadi!
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Yusee Justicia
harusnya baca ini dulu sebelum baca always remember ya....
2024-12-09
0
Hearty💕💕
Teringat Always Remember
2024-10-29
0
Hearty💕💕
Aduuuh jadi mo baca novel sebelumnya.....
2024-10-29
0