忘れないで : Aksi Yu dan Ken

Mereka telah sampai ke mansion yang dijadikan tempat tinggal sekaligus markas besar Akiko. Rumah besar itu terdiri dari lantai dasar yang digunakan sebagai tempat pertemuan para anggota, lantai dua digunakan sebagai tempat tinggal Yu dan Ken, serta ruang bawah tanah yang merupakan tempat mereka menyembunyikan persenjataan dan harta benda hasil rampasan yang mereka lakukan pada pejabat korup.

Yuki masih mengikuti ke mana Ken melangkah. Mata Yuki berkeliling menatap seisi mansion yang begitu mewah. Tampak beberapa koleksi benda antik menghiasi dinding dan sudut ruangan.

Yuki melangkah ke sebuah ruangan yang terdapat bar mini di dalamnya. Dari kejauhan ia dapat melihat jika ruangan tersebut terhubung langsung dengan kolam renang. Di dalam ruangan itu, tampak Yu sedang berdiri membelakanginya. Gadis itu dapat menyaksikan langsung jika sekarang Yu sedang menuangkan sebotol anggur ke dalam gelas kristal. Yu meneguk anggur tersebut. Ia begitu menikmati seteguk demi seteguk minuman beralkohol itu. Sementara gadis itu masih berdiri mematung di belakangnya.

"Apa yang kau lakukan di situ?" Suara teguran Yu membuat Yuki terperanjat dari lamunannya.

Bukankah mata pria itu sama sekali tak melirik ke belakang? Badannya pun full membelakangi gadis itu. Namun, bagaimana bisa ia mengetahui jika gadis itu sedang berdiri di belakangnya? Itu artinya, orang ini punya tingkat waspada yang sangat tinggi!

Yuki terlihat begitu gugup. Ia meremas ujung bajunya seraya berkata, "A-aku ... hanya kebetulan lewat di sini."

Yu masih membelakangi gadis itu. Ia kembali meneguk anggurnya, merasakan sensasi alkohol yang melewati tenggorokannya. "Apa Ken telah menyediakan kamarmu?" tanya Yu.

Yuki menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu. Aku berpisah dengannya di ruang depan dan aku tersesat di ruangan ini."

Yu terdiam. Ia kembali menuangkan wine dari botol ke gelas kristalnya. Yuki memerhatikan gerak geriknya dengan saksama. Dari samping, ia dapat melihat sosok tampan nan rupawan. Pria itu tampak begitu seksi hanya dengan menuangkan segelas anggur.

"Oh iya, aku lupa berterima kasih padamu karena telah membawaku ke sini dan menyediakan tempat tinggal untukku," ucap Yuki dengan hati-hati. Ia tahu betul, jika pria yang berhadapan dengannya adalah seorang bos mafia. Jadi, harus berhati-hati menjaga ucapannya agar tak membuat pria itu tersinggung.

Yu tersenyum remeh. Ia mengangkat sudut bibirnya ke atas. "Apakah begitu caramu berterima kasih pada orang yang telah membiarkan nyawamu selamat?"

Yuki terdiam mengernyit. Ia tak mengerti maksud dari pria dingin itu. Sementara Yu membalikkan tubuhnya menghadap Yuki, lalu melangkahkan kakinya dengan perlahan mendekati gadis itu.

"Dalam dunia gangster, membiarkan satu nyawa dari musuh itu sangat berbahaya. Suatu saat ia akan menjadi bumerangmu sendiri," ucap Yu pelan dan penuh penekanan.

"Aku bukan bagian dari mereka. Aku hanya ...."

Suara Yuki tersekat saat Yu mengangkat tangannya memberi tanda agar gadis itu berhenti bicara.

"Buktikan padaku jika kau bukan bagian dari mereka." Yu mengangkat alisnya sambil menatap gadis itu dengan tatapan mematikan dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Ba-bagaimana aku bisa membuktikannya?"

"Berikan aku tubuhmu!" Jari Yu dengan perlahan mengarah tepat ke dada gadis itu.

Yuki terperangah. Matanya membulat besar. Pipinya merah padam menahan malu. Detak jantungnya berkejaran saat pria itu mengucapkan satu kalimat perintah dengan tatapan menakutkan. Apakah ia diminta untuk melayani pria tersebut? Ia dapat melihat kilat di mata Yu seiring dengan permintaan yang baru saja pria itu ucapkan.

Tubuh Yuki gemetar seketika. Namun, ia tak bisa mengabaikan perintah pria itu. Dengan perlahan tangannya bergerak menuju kancing baju miliknya sendiri. Satu per satu kancing baju miliknya terlepas hingga mengekspos dadanya yang berbalut bra berwarna merah tua. Wajah Yuki tertunduk malu karena sedikit lagi ia akan memperlihatkan buah dadanya bahkan akan melayani pria tampan itu.

Ketika ia hendak melepaskan kamejanya untuk lebih menampakkan seluruh badannya yang mulus, tiba-tiba suara perintah dari mulut pria itu datang kembali.

"Tutup!"

Yuki terkejut. Matanya menatap mata Yu dengan tatapan penuh pertanyaan. Apa maksud orang ini? Ia bahkan baru membuka kancing bajunya.

Yu mengalihkan pandangannya ke tempat lain sambil berkata, "Kancing kembali bajumu."

Yuki menatap heran pria itu. Namun, ia tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun untuk bersuara.

"Wanita selalu saja seperti itu. Lemah dan tak berdaya di hadapan lelaki!" cibir Yu sambil tersenyum mengejek dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Yuki seorang diri di ruangan itu.

Yuki kembali meremas bajunya. Ia menelaah kembali satu per satu kata yang baru saja diucapkan Yu. Apakah dia tidak begitu tertarik dengan kemolekan tubuhnya hingga memintanya mengancingkan kembali kamejanya? Atau ... sebenarnya Yu hanya sekedar mengujinya? Mungkinkah ia terlihat terlalu murah di hadapan pria itu?

Di tengah kebingungan yang melandanya, Ken datang mengejutkannya dari arah belakang.

"Kau dari mana saja, Babe. Aku mencarimu ..."

Mata Ken mengerjap saat melihat kancing-kancing baju Yuki terbuka dan mengekspos buah dadanya yang masih dibalut bra. Yuki menyadari Ken menatap mesum ke arah dadanya. Dengan cepat ia menutup kamejanya dan membelakangi Ken.

"32 B." Ken menebak ukuran buah dada Yuki.

Yuki meliriknya dengan tatapan kesal sambil sibuk mengancing kembali kamejanya. Ukuran 32 adalah ukuran kecil untuk buah dada wanita dewasa.

Ken kembali melanjutkan, "Yah ... meskipun kecil tidak terlalu buruk. Lagi pula aku sudah bosan mencoba yang besar-besar."

Ken menarik ujung bibirnya sambil mengedipkan satu matanya ke arah Yuki, mencoba untuk menggoda gadis tersebut. Namun, dengan dengan segera Yuki melangkahkan kakinya keluar.

"Eitt ... kau mau ke mana?" Ken menarik tangan Yuki dengan cepat hingga tubuh gadis itu tertarik ke pelukannya.

"Lepaskan aku, Baka!" umpat Yuki sambil memukul-mukul dada Ken.

Bukannya melepaskan gadis itu, Ken malah mencium bibirnya dengan kasar.

Sebuah tamparan mendarat di pipi Ken, hingga wajahnya terlempar ke samping. Ken melepaskan tubuh Yuki secara refleks. Sementara Yuki langsung bergegas lari meninggalkannya.

Ken mengelus pipinya yang baru saja ditampar Yuki. "Menarik! Sangat menarik. Sekarang aku punya mainan boneka Barbie yang bisa berubah menjadi Annabelle!" ucap Ken menatap kepergian Yuki dengan alis yang terangkat dan sudut bibir yang menyungging.

Keesokan harinya, geng Akiko di bawah kepemimpinan Ken kembali beraksi. Kali ini target mereka adalah Tuan Sasomoto Suichi. Yaitu pemilik perusahaan Sasomoto yang baru saja dilantik menjadi anggota parlemen Jepang.

Ia menjadi target geng Akiko karena keberaniannya meminta pemerintah Jepang untuk membubarkan geng Yakuza tersebut dan akan menggusur lahan milik masyarakat Kobe. Ia juga mengusulkan undang-undang yang menyempitkan pergerakan seluruh Yakuza di Jepang.

Yu berjalan tegap masuk ke dalam perusahaan Sasomoto. Berpakaian jas serba hitam dengan kacamata yang berwarna hitam pula, Ia dapat melenggang masuk ke ruang Presiden direktur tanpa ada yang menghalanginya. Yu langsung menduduki kursi empuk milik Tuan Sasomoto. Ia membuka kacamatanya perlahan, lalu memetik jarinya memberi sebuah kode. Dua orang anak buahnya langsung masuk ke ruangan tersebut. Ia memerintahkan anak buahnya untuk membuka brankas milik Tuan Sasomoto. Kedua anak buah Yu langsung mengikuti perintahnya. Mereka membuka brankas tersebut dan mengambil seluruh uang yang ada dalam brankas dengan menggunakan sarung tangan.

Sementara di tingkat tertinggi gedung tersebut, terlihat suatu adegan yang mencengangkan. Tampak Ken dan Tuan Sasomoto sedang berada di tepi atap. Ken memegang pundak Tuan Sasomoto, mengarahkannya di ujung atap gedung yang apabila mereka menengok ke bawah, maka yang terlihat adalah jalanan Tokyo yang begitu padat.

"A–apa ... yang akan ka–kau ... lakukan?" tanya Tuan Sasomoto dengan suara gugup dan tubuh yang gemetar hebat.

"Tentu saja kau bisa menduga apa yang hendak kulakukan," bisik Ken dengan suara seksi dan sedikit menggertaknya dengan mencondongkan tubuh pria tua itu seolah hendak menjatuhkannya ke bawah.

Pria itu berteriak ketakutan. Sangat terdengar jelas suara gemertak giginya. Setengah ujung kaki pria itu telah berada di udara, setengahnya lagi masih menginjak lantai.

"Mohon ... am–ampuni a–aku ... a–aku berjanji tidak akan mengusik kalian la–lagi," ucapnya memohon dengan suara terbata-bata dan napas yang tersengal-sengal.

"Terlambat, Babe! Seharusnya kau melakukan itu sebulan yang lalu saat kakakku tidak menggubris seranganmu di media-media Jepang yang mengakibatkan nama kakakku tercemar." Suara seksi Ken yang begitu menakutkan kembali terdengar di telinga pria itu. "Bukankah kita telah menulis surat wasiat sepeninggalan dirimu?" Ken kembali mengingatkan pria itu akan kejadian beberapa menit yang lalu.

Sebelum ia membawa paksa Tuan Sasomoto ke atap gedung. Ia telah memerintahkan secara paksa pria itu untuk menulis surat wasiatnya sendiri yang berisi pengakuan bunuh diri.

Tuan Sasomoto hanya dapat menarik napasnya dalam-dalam. Kematiannya telah berada di ujung tombak. Sementara, dari ruang presiden direktur, Yu masih duduk santai sambil melipat satu kakinya di atas lutut. Ia mengacungkan jari telunjuknya seolah sedang menghitung.

Satu.

Dua.

Yu menjeda sembari menatap foto Tuan Sasomoto yang terletak di meja kerjanya. Seketika tatapan Yu berubah menjadi tatapan iblis yang memancarkan bola api.

Tiga!

Pada hitungan ketiga, tubuh tuan Sasomoto dijatuhkan Ken dari atap gedung lantai 55. Bayangan tubuh pria itu melintas lewat jendela ruangannya sendiri. Meskipun posisi Yu membelakangi jendela ruangan tersebut, tetapi ia dapat merasakan saat ini tuan Sasomoto telah menemui ajalnya. Seketika senyum licik penuh kemenangan tercipta di bibir indah pria tampan yang menakutkan.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

catatan kaki : baka (bahasa Jepang) \= bodoh

nantikan kehadiran karakter-karakter tokoh lainnya di chapter mendatang yaa...kira-kira kalian suka karakter mana yang lebih baddas, Yu yg dingin dan misterius atau Ken playboy dan sangar?

Jangan lupa like dan Komeng.

Terpopuler

Comments

Hearty💕💕

Hearty💕💕

Menyeramkan Yu dan Ken

2024-10-25

0

Asri

Asri

aku baca kedua kali
agak gimana gitu sama yuki 😆
tapi mungkin kalau aku diposisi dia juga bakal terpesona sama sosok Yu 😁

2024-06-26

1

🐥Yay

🐥Yay

Aku jadi kebayang yu nuang minuman🤭😘

2024-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 忘れないで : Geng Akiko
2 忘れないで : Aksi Yu dan Ken
3 忘れないで : Belajar Menembak
4 忘れないで : Berjumpa dengan Sano
5 忘れないで : Diary Sano
6 忘れないで : Hukuman
7 忘れないで : Perintah Menakutkan
8 忘れないで : Permainan Ken
9 忘れないで : Ubah Rencana
10 忘れないで : Pria Tak Bisa Ditebak
11 忘れないで : Baru Saja Dimulai
12 忘れないで : Resepsi Pernikahan
13 忘れないで : Penyelidikan
14 忘れないで : Terpaksa Menikah?
15 忘れないで : Bodyguard
16 忘れないで : Mulai memangsa
17 忘れないで : Pria Super Dingin
18 忘れないで : Penyuka Sesama Jenis?
19 忘れないで : Mirip Sano!
20 忘れないで : Terus Memburu Target
21 忘れないで : Parfum Wanita
22 忘れないで : Pesta
23 忘れないで : Seperti Bunglon
24 忘れないで : Berduaan
25 忘れないで : Serangan Demi Serangan
26 忘れないで : Dalang di Balik Penyerangan
27 忘れないで : Merebut Hati Wanita
28 忘れないで : Nyonya Yamada
29 忘れないで : Back in Time
30 忘れないで : Kereta Bawah Tanah
31 忘れないで : Gara-gara Mie Instan
32 忘れないで : Merebut Perhatiannya
33 忘れないで : Lenyapkan!
34 忘れないで : Seperti Nyata
35 忘れないで : Perkelahian
36 忘れないで : Penuh Teka-Teki
37 忘れないで : Si Playboy
38 忘れないで : Memainkan Peran Pria Romantis
39 忘れないで : Ada Cinta?
40 忘れないで : Truth or Dare?
41 忘れないで : Ungkapan rasa
42 忘れないで : Gejolak Hati
43 忘れないで : Diabaikan
44 忘れないで : Siapa Mereka Sebenarnya?
45 忘れないで : Ajakan Chiba
46 忘れないで : Pacuan Kuda
47 忘れないで : Masa Lalu Yu
48 忘れないで : Bermain Basket Bersama
49 忘れないで: Kecemburuan yang Tersembunyi
50 忘れないで : Ke mana Mereka?
51 忘れないで : Kamar Hotel
52 忘れないで : Jenis Ciuman Dua Pria
53 忘れないで : Keromantisan Salju
54 忘れないで : Mulai Menyadari Perasaan
55 忘れないで : Cemburu (part 1)
56 忘れないで : Cemburu (part 2)
57 忘れないで : Kisah Cinta yang Kelam
58 忘れないで : Dua Hati yang Patah
59 忘れないで : Sebuah Rahasia
60 忘れないで : Fight
61 忘れないで : Melihat Sano di Rumah Sakit
62 忘れないで : Target Selanjutnya
63 忘れないで : Pura-pura Sakit
64 忘れないで : Beri Waktu
65 忘れないで : Ciuman Not Skenario
66 忘れないで : Terprovokasi
67 忘れないで : Dalam Waktu Satu Bulan
68 忘れないで : Gara-gara Mabuk
69 忘れないで : Papan Doa
70 忘れないで : Malam yang Dingin
71 忘れないで : Dalam Kegelapan
72 忘れないで : Dansa Bersama
73 忘れないで : Pertemuan Dramatis
74 忘れないで : Menyusun Rencana
75 忘れないで : Waktu yang Tersisa
76 忘れないで : Membongkar Penyamaran
77 忘れないで : Sebuah Kejutan
78 忘れないで : Wajah yang Tercoreng
79 忘れないで : Pembelaan Chiba
80 忘れないで : Berikan Aku Skor!
81 忘れないで : Memeluk Kehilangan
82 忘れないで : Laporan Reporter
83 忘れないで : Ada Apa dengan Takuya?
84 忘れないで : Tantangan
85 忘れないで : Menolak Bercerai
86 忘れないで : Ke mana Yu?
87 忘れないで : Tidak Tega?
88 忘れないで : Skor 90
89 忘れないで : Penderitaan Berikutnya
90 忘れないで : Tanda Tangan Surat Cerai
91 忘れないで : Yu Maeda
92 忘れないで : Dari Ketinggian Gedung
93 忘れないで : Gomen
94 忘れないで : Ken vs Chiba
95 忘れないで : Insiden di Bawah Langit Senja
96 忘れないで : Klarifikasi
97 忘れないで : Perang Perasaan Dimulai
98 忘れないで : Rencana ke Kota Fukuoka
99 忘れないで : Salah Sasaran?
100 忘れないで : Manajer Umum Ryuu
101 忘れないで : Pengkhianat
102 忘れないで : Wanita Pendamping Yu?
103 忘れないで : Di tepian Musim Dingin
104 忘れないで: Tidur Bersama?
105 忘れないで : Musim Semi Telah Datang
106 忘れないで : Di Bawah Rinai Hujan
107 忘れないで : Kepingan Masa Kecil
108 忘れないで : Kencan Buta
109 忘れないで : Di bawah Menara Tokyo
110 忘れないで : Sulit Mendefinisikan Perasaan
111 忘れないで : Belum Siap
112 忘れないで : Jangan Lupakan Aku
113 忘れないで : Yu ditahan polisi
114 忘れないで : Mari Kembali Bersama
115 忘れないで : Bayang-bayang Masa Lalu
116 忘れないで : Habisi Dia!
117 忘れないで : Perasaan yang Salah
118 忘れないで : Duka
119 忘れないで : Domo Arigatou
120 忘れないで : Kembali Terlintas di Benak
121 忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu
122 忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu (2)
123 忘れないで : Bahasa isyarat
124 INFO PENTING!
125 忘れないで : Menikah?
126 忘れないで : Berlibur ke Kyoto
127 忘れないで : Nada-nada Cinta
128 忘れないで : Menenggelamkan Rasa
129 忘れないで : Di Sela Nyanyian Hujan
130 忘れないで : Ibarat Fajar dan Senja
131 忘れないで : Suara
132 忘れないで : Shiawase (kebahagiaan)
133 忘れないで : Perjudian di Macau
134 忘れないで : Pertaruhan Nyawa Resmi Dibuka
135 忘れないで : Akiko vs Naga Api
136 忘れないで : Pertarungan Menyakitkan
137 忘れないで : Berita Kematian
138 忘れないで : Hati Tidak Bisa Dipaksakan
139 忘れないで : Permintaan Terakhir
140 忘れないで : Hanya Tiga Hari
141 忘れないで : Di Persimpangan Jalan
142 忘れないで : Tak Ingin Menyesal
143 忘れないで : Habiskan Waktu
144 忘れないで : Perpisahan yang Manis
145 忘れないで : Luka di Musim Gugur
146 忘れないで : Koko ni iru yo wasurenaide
147 忘れないで : Mencari Jejak yang Hilang
148 忘れないで : Hal yang Disebut Takdir
149 忘れないで : Dendam Tak Membuat Hidup Lebih Baik
150 忘れないで : Last Scene
151 ALL ABOUT NOVEL INI
152 Pengumuman
Episodes

Updated 152 Episodes

1
忘れないで : Geng Akiko
2
忘れないで : Aksi Yu dan Ken
3
忘れないで : Belajar Menembak
4
忘れないで : Berjumpa dengan Sano
5
忘れないで : Diary Sano
6
忘れないで : Hukuman
7
忘れないで : Perintah Menakutkan
8
忘れないで : Permainan Ken
9
忘れないで : Ubah Rencana
10
忘れないで : Pria Tak Bisa Ditebak
11
忘れないで : Baru Saja Dimulai
12
忘れないで : Resepsi Pernikahan
13
忘れないで : Penyelidikan
14
忘れないで : Terpaksa Menikah?
15
忘れないで : Bodyguard
16
忘れないで : Mulai memangsa
17
忘れないで : Pria Super Dingin
18
忘れないで : Penyuka Sesama Jenis?
19
忘れないで : Mirip Sano!
20
忘れないで : Terus Memburu Target
21
忘れないで : Parfum Wanita
22
忘れないで : Pesta
23
忘れないで : Seperti Bunglon
24
忘れないで : Berduaan
25
忘れないで : Serangan Demi Serangan
26
忘れないで : Dalang di Balik Penyerangan
27
忘れないで : Merebut Hati Wanita
28
忘れないで : Nyonya Yamada
29
忘れないで : Back in Time
30
忘れないで : Kereta Bawah Tanah
31
忘れないで : Gara-gara Mie Instan
32
忘れないで : Merebut Perhatiannya
33
忘れないで : Lenyapkan!
34
忘れないで : Seperti Nyata
35
忘れないで : Perkelahian
36
忘れないで : Penuh Teka-Teki
37
忘れないで : Si Playboy
38
忘れないで : Memainkan Peran Pria Romantis
39
忘れないで : Ada Cinta?
40
忘れないで : Truth or Dare?
41
忘れないで : Ungkapan rasa
42
忘れないで : Gejolak Hati
43
忘れないで : Diabaikan
44
忘れないで : Siapa Mereka Sebenarnya?
45
忘れないで : Ajakan Chiba
46
忘れないで : Pacuan Kuda
47
忘れないで : Masa Lalu Yu
48
忘れないで : Bermain Basket Bersama
49
忘れないで: Kecemburuan yang Tersembunyi
50
忘れないで : Ke mana Mereka?
51
忘れないで : Kamar Hotel
52
忘れないで : Jenis Ciuman Dua Pria
53
忘れないで : Keromantisan Salju
54
忘れないで : Mulai Menyadari Perasaan
55
忘れないで : Cemburu (part 1)
56
忘れないで : Cemburu (part 2)
57
忘れないで : Kisah Cinta yang Kelam
58
忘れないで : Dua Hati yang Patah
59
忘れないで : Sebuah Rahasia
60
忘れないで : Fight
61
忘れないで : Melihat Sano di Rumah Sakit
62
忘れないで : Target Selanjutnya
63
忘れないで : Pura-pura Sakit
64
忘れないで : Beri Waktu
65
忘れないで : Ciuman Not Skenario
66
忘れないで : Terprovokasi
67
忘れないで : Dalam Waktu Satu Bulan
68
忘れないで : Gara-gara Mabuk
69
忘れないで : Papan Doa
70
忘れないで : Malam yang Dingin
71
忘れないで : Dalam Kegelapan
72
忘れないで : Dansa Bersama
73
忘れないで : Pertemuan Dramatis
74
忘れないで : Menyusun Rencana
75
忘れないで : Waktu yang Tersisa
76
忘れないで : Membongkar Penyamaran
77
忘れないで : Sebuah Kejutan
78
忘れないで : Wajah yang Tercoreng
79
忘れないで : Pembelaan Chiba
80
忘れないで : Berikan Aku Skor!
81
忘れないで : Memeluk Kehilangan
82
忘れないで : Laporan Reporter
83
忘れないで : Ada Apa dengan Takuya?
84
忘れないで : Tantangan
85
忘れないで : Menolak Bercerai
86
忘れないで : Ke mana Yu?
87
忘れないで : Tidak Tega?
88
忘れないで : Skor 90
89
忘れないで : Penderitaan Berikutnya
90
忘れないで : Tanda Tangan Surat Cerai
91
忘れないで : Yu Maeda
92
忘れないで : Dari Ketinggian Gedung
93
忘れないで : Gomen
94
忘れないで : Ken vs Chiba
95
忘れないで : Insiden di Bawah Langit Senja
96
忘れないで : Klarifikasi
97
忘れないで : Perang Perasaan Dimulai
98
忘れないで : Rencana ke Kota Fukuoka
99
忘れないで : Salah Sasaran?
100
忘れないで : Manajer Umum Ryuu
101
忘れないで : Pengkhianat
102
忘れないで : Wanita Pendamping Yu?
103
忘れないで : Di tepian Musim Dingin
104
忘れないで: Tidur Bersama?
105
忘れないで : Musim Semi Telah Datang
106
忘れないで : Di Bawah Rinai Hujan
107
忘れないで : Kepingan Masa Kecil
108
忘れないで : Kencan Buta
109
忘れないで : Di bawah Menara Tokyo
110
忘れないで : Sulit Mendefinisikan Perasaan
111
忘れないで : Belum Siap
112
忘れないで : Jangan Lupakan Aku
113
忘れないで : Yu ditahan polisi
114
忘れないで : Mari Kembali Bersama
115
忘れないで : Bayang-bayang Masa Lalu
116
忘れないで : Habisi Dia!
117
忘れないで : Perasaan yang Salah
118
忘れないで : Duka
119
忘れないで : Domo Arigatou
120
忘れないで : Kembali Terlintas di Benak
121
忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu
122
忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu (2)
123
忘れないで : Bahasa isyarat
124
INFO PENTING!
125
忘れないで : Menikah?
126
忘れないで : Berlibur ke Kyoto
127
忘れないで : Nada-nada Cinta
128
忘れないで : Menenggelamkan Rasa
129
忘れないで : Di Sela Nyanyian Hujan
130
忘れないで : Ibarat Fajar dan Senja
131
忘れないで : Suara
132
忘れないで : Shiawase (kebahagiaan)
133
忘れないで : Perjudian di Macau
134
忘れないで : Pertaruhan Nyawa Resmi Dibuka
135
忘れないで : Akiko vs Naga Api
136
忘れないで : Pertarungan Menyakitkan
137
忘れないで : Berita Kematian
138
忘れないで : Hati Tidak Bisa Dipaksakan
139
忘れないで : Permintaan Terakhir
140
忘れないで : Hanya Tiga Hari
141
忘れないで : Di Persimpangan Jalan
142
忘れないで : Tak Ingin Menyesal
143
忘れないで : Habiskan Waktu
144
忘れないで : Perpisahan yang Manis
145
忘れないで : Luka di Musim Gugur
146
忘れないで : Koko ni iru yo wasurenaide
147
忘れないで : Mencari Jejak yang Hilang
148
忘れないで : Hal yang Disebut Takdir
149
忘れないで : Dendam Tak Membuat Hidup Lebih Baik
150
忘れないで : Last Scene
151
ALL ABOUT NOVEL INI
152
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!