忘れないで : Terpaksa Menikah?

Ken lalu berjalan menuju kamar perawatan. Saat ia membuka pintu, terlihat Yu dan Hibari tengah berada di dalam ruangan. Tubuh Yu terlihat luka di beberapa bagian.

"Bagaimana?" tanya Hibari pada Ken.

Ken mengacungkan jempolnya seraya berkata, "Rencana awal berhasil tinggal tunggu rencana ke dua," balas Ken sambil menghampiri Yu untuk memeriksa tangan kakaknya yang terluka cukup parah.

"Bom yang dipakai berdaya ledak besar tapi mengandung bahan ledakan yang tidak berbahaya, dan untungnya juga Yu-kun telah melapisi tubuhnya dengan pengaman," ucap Hibari.

Yu menoleh ke luka bakar diperban di lengannya. Lalu berkata dingin, "Luka ini akan menjadi pengingatnya selalu."

Ia kembali membayangkan wajah Hana seraya memikirkan langkah kedua yang akan mereka laksanakan.

Hibari dan Ken memutuskan pulang ke Mension mereka. Saat tiba, samar-samar terlihat dari jendela mobil, seorang wanita duduk tepat di halaman mansion. Hibari menoleh ke arah jam tangannya. Tampak waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari.

Keduanya turun dari mobil dan melihat Yuki tengah duduk dengan memakai baju tidur.

"Yuki-chan, kenapa kau belum tidur?" tanya Hibari sambil menengok kembali ke jam tangannya.

"Aku ...." Pandangan Yuki terfokus ke arah Ken yang langsung masuk ke dalam Mension tanpa menegur atau melihatnya.

"Aku menunggu kalian. Seharian ini kalian tidak ada dan aku kesepian," jawabnya sambil menengok ke belakang Hibari tepatnya di mobil seolah sedang mencari seseorang.

"Oh iya, kami memang sangat sibuk," ucap Hibari sambil mengusap wajahnya sendiri.

"Ke mana Tuan?" tanya Yuki setelah sekian lama melihat tak ada Yu.

"Yu-sama? Dia sedang di rumah sakit karena terkena serangan bom."

Mata Yuki membulat seketika. "Ada apa dengannya? Apa dia terluka parah?" tanyanya mendesak.

Hibari tersenyum sambil menggelengkan kepala. Akhirnya dia menceritakan tentang misi yang akan mereka lakukan. Tepatnya bercerita tentang keinginan Yu membalaskan dendam ke seorang wanita karena telah membuat adik kandungnya bunuh diri.

"Jadi, Tuan Yu dan Ken bukan saudara sekandung?"

Hibari kembali menggelengkan kepala. "Kami semua tidak ada yang terikat darah. Tapi hubungan kami lebih dari hubungan saudara. Kita semua yang ada di sini adalah keluarga. Termasuk kau yang telah kuanggap adikku sendiri," ucap Hibari sambil mengacak rambut Yuki.

Satu hari telah tertutup dengan sendirinya. Hari ini, Chiba dan Hana melakukan upacara chanoyi yaitu ritual minum teh yang bertujuan untuk menyambut tamu. Ya, dalam hal ini Hana adalah tamu yang akan menjadi bagian dari keluarga Yamada dan harus disambut dengan ramah tamah melalui ritual tersebut.

Hana terlihat begitu anggun dengan memakai baju adat kimono. Sementara Chiba begitu tampan dalam balutan fundoshi. Setelah melakukan adat minum teh, keduanya masih duduk di depan kedua orangtua Chiba.

Tuan Yamada berkata, "Aku berharap kalian bisa menjadi sepasang suami istri yang saling melengkapi. Hari ini media masih memberitakan tentang serangan bom di pernikahan kalian. Tapi, jangan khawatir, aku telah menyewakan bodyguard untuk melindungi kalian berdua. Masing-masing dari kalian akan dijaga bodyguard ke manapun kalian pergi."

Chiba terkejut. Ia menunjukkan wajah tidak senang. "Kenapa harus menyewa bodyguard untuk kami?"

"Apa kau tidak dengar, bom yang meledak di hari pernikahanmu itu dr anti fans-mu? Orang itu bisa saja melakukan aksinya kembali. Dan dia bukan hanya mengancam keselamatanmu tapi juga istrimu!" terang Tuan Yamada.

"Aku tidak setuju. Aku tidak ingin ada yang mengikutiku. Kenapa Papa selalu memaksakan kehendak Papa? Papa memaksaku untuk menikahi wanita ini. Dan sekarang akan menyewa bodyguard untuk mengekang pergerakanku?" ucap Chiba kesal dengan nada yang meledak-ledak.

"Kau ini ...." Tuan Yamada tampak geram sambil menunjuk wajah anaknya.

"Kalau bukan karena skandal hubunganmu bersama sesama jenis, aku tidak akan menyuruh kau menikahi anak dari supirku sendiri. Kau ingat, skandalmu benar-benar mencoreng keluarga kami. Bahkan saham Yamada grup menjadi anjlok karena ulahmu yang memukuli wartawan," ucap Tuan Yamada sambil berdiri dan menunjuk kembali anak laki-laki satu-satunya itu.

Seolah belum cukup, Tuan Yamada yang terlanjur geram kembali bersuara, "Kau tidak punya hak menolak segala keputusanku. Jika tidak, aku akan memulangkan kau pada ibumu yang miskin!"

Saat mengucapkan itu, istri Tuan Yamada berusaha menenangkannya dengan mengelus dada Tuan Yamada. Sementara Chiba hanya bisa menggertakkan gigi sambil mengepalkan tangan saat menerima penghinaan ayahnya atas ibu kandungnya di depan ibu tiri dan istrinya. Mendengar adu mulut antara majikan ayahnya dengan pria yang telah menjadi suaminya, Hana hanya menunduk dan tak berani bergerak. Ia berada di posisi yang serba salah.

Chiba Yamada. Umur dua puluh tiga tahun atau lebih tepatnya seusia Ken. Dia seorang idola J-Pop yang saat ini tengah digandrungi para remaja Asia. Wajahnya yang tampan, suara yang merdu, tarian yang lincah serta tubuh yang atletis menambah kesempurnaannya.

Menjadi seorang idola, berbeda dengan menjadi seorang artis. Jika menjadi idola, mereka dituntut harus sesempurna mungkin di mata fans dan tidak boleh terjerat skandal. Namun, dua bulan lalu media Jepang sibuk membongkar foto-foto Chiba bersama seorang pria hingga dirinya disangka gay oleh netizen. Hal inilah yang membuat Tuan Yamada menikahkan putranya dengan Hana, anak supir pribadinya. Pernikahan ini bertujuan untuk menutupi isu tersebut dan menjadi bukti ke masyarakat jika Chiba tetaplah pria normal.

Agensi Chiba sengaja menyebarkan berita bohong ke media jika pria itu mempunyai kekasih yang telah berpacaran dengannya selama dua tahun. Lalu, untuk lebih meyakinkan media disebarkan pula foto-foto mesra antara Chiba dan Hana sebagai bukti hubungan mereka yang sebenarnya foto-foto itu baru mereka lakukan.

Sebaliknya, Hana terpaksa harus menerima permintaan ayahnya untuk menikah dengan putra tunggal keluarga Yamada. Demi menebus hutang menggunung yang dibuat oleh kakaknya, gadis itu harus merelakan hubungan yang telah lama ia jalani bersama dengan pria yang berprofesi sebagai guru less piano.

Semua ini hanyalah pernikahan simbiosis mutualisme kedua belah pihak. Chiba menikah untuk menyelamatkan karirnya dan nama baik keluarga, sementara Hana menikah menolong keluarganya dari jeratan hutang.

Chiba dan Hana menuju kamar mereka. Keduanya masih tinggal di rumah Tuan Yamada sebelum memutuskan tinggal menyendiri di apartemen pribadi Chiba.

Ketika memasuki kamar, Chiba langsung mengganti pakaian tradisionalnya dengan santai di depan Hana. Gadis itu menatap tubuh Chiba yang kekar dengan otot perut yang menggiurkan hingga secara tak sadar meneguk ludahnya sendiri. Rupanya pria itu menyadari jika gadis yang telah menjadi istrinya itu sedang memerhatikannya.

"Ada apa?" tanyanya melotot dalam posisi bertelanjang dada.

Suara Chiba membuyarkan lamunan Hana. Ia menggelengkan kepalanya secara spontan dan berkata penuh kekaguman, "Aku hanya terkejut kau mempunyai badan yang bagus!"

Chiba menatap sinis ke arahnya, "Oh iya, aku belum mengatakan padamu tentang peraturan rumah tangga kita."

Hana mengerjapkan matanya tanda tak mengerti maksud pria itu.

Chiba melangkah mendekat ke arah Hana. "Satu, selama menjadi istriku, kau dilarang menyentuhku. Sedikit pun tidak boleh. Kecuali tidak sengaja!"

Hana membulatkan matanya dengan mulut yang menganga. Tidak boleh menyentuh? Mereka telah menjadi suami istri yang sah tapi pria itu malah membuat peraturan konyol seperti itu? Apakah artinya selama pernikahan mereka tidak akan melakukan hal wajar yang dilakukan pasangan suami istri lainnya?

Hana bukanlah wanita munafik. Tidak bisa dipungkiri ia begitu senang saat mengetahui pria yang akan menjadi suaminya adalah seorang idola yang begitu digandrungi. Namun, mendengar larangan pria itu membuatnya berpikir, mungkinkah gosip tentang Chiba seorang pria homoseksual itu benar? Itu artinya ... dia tidak memiliki heteroseksual! Membayangkan hal itu membuat Hana bergidik.

Di tengah ekspresi bingung yang melanda gadis itu, Chiba kembali berjalan satu langkah ke arah Hana sambil melanjutkan ucapannya, "Dua, dilarang menyentuh barang-barangku! Tanpa kecuali!"

Kali ini Hana mengurutkan dahinya. Oh, tidak! Pria itu tidak hanya melarangnya untuk bersentuhan tapi juga melarangnya untuk menyentuh barang-barangnya? Tolong, ini sama sekali tak masuk akal! Apakah pria itu menganggapnya kuman? Ataukah sebuah virus yang cepat menular?

"A ...." Saat Hana hendak komplain, suaranya langsung dicegat dengan suara Chiba yang mendominasi.

"Tiga! Dilarang ikut campur dalam kehidupanku," ucapnya dengan pandangan dingin.

Hana kembali melebarkan matanya. Kali ini mulutnya mengerut dengan hidung yang mengembang. Ia hendak berujar tapi pria itu malah memilih berbaring di atas ranjang dan tidur. Sementara gadis itu masih berdiri bodoh sambil menatap bergeming ke Chiba yang telah memejamkan mata dan berbungkus selimut.

Dengan perlahan gadis itu membuka bajunya dan mengganti dengan pakaian tidur berbahan satin. Pelan-pelan ia berjalan menuju ranjang lalu ikut berbaring di samping pria itu. Chiba langsung memiringkan badannya hingga posisinya membelakangi gadis itu. Hana menatap punggung pria yang telah menjadi suaminya itu, dengan penuh hati-hati ia menarik ujung selimut yang dipakai Chiba, bermaksud untuk berbagi selimut dengannya. Namun, secara cekatan Chiba kembali merebut selimut itu darinya.

"Selimut ini milikku. Ingat peraturan kedua!" Ketus pria itu sambil kembali tidur membelakanginya.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Q~🅰️ndra

Q~🅰️ndra

ternyata pernikahannya bukan atas keinginan Chiba,

2025-02-09

0

Vivo Smart

Vivo Smart

wuihh chiba ganteng... artis geto loo

2024-08-05

0

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

ngakak banget sih,kayak bocil rebutan selimut🤣🤣🤣🤣 chiba bikin bengek....istrinya kasian amat 🤭

2023-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 忘れないで : Geng Akiko
2 忘れないで : Aksi Yu dan Ken
3 忘れないで : Belajar Menembak
4 忘れないで : Berjumpa dengan Sano
5 忘れないで : Diary Sano
6 忘れないで : Hukuman
7 忘れないで : Perintah Menakutkan
8 忘れないで : Permainan Ken
9 忘れないで : Ubah Rencana
10 忘れないで : Pria Tak Bisa Ditebak
11 忘れないで : Baru Saja Dimulai
12 忘れないで : Resepsi Pernikahan
13 忘れないで : Penyelidikan
14 忘れないで : Terpaksa Menikah?
15 忘れないで : Bodyguard
16 忘れないで : Mulai memangsa
17 忘れないで : Pria Super Dingin
18 忘れないで : Penyuka Sesama Jenis?
19 忘れないで : Mirip Sano!
20 忘れないで : Terus Memburu Target
21 忘れないで : Parfum Wanita
22 忘れないで : Pesta
23 忘れないで : Seperti Bunglon
24 忘れないで : Berduaan
25 忘れないで : Serangan Demi Serangan
26 忘れないで : Dalang di Balik Penyerangan
27 忘れないで : Merebut Hati Wanita
28 忘れないで : Nyonya Yamada
29 忘れないで : Back in Time
30 忘れないで : Kereta Bawah Tanah
31 忘れないで : Gara-gara Mie Instan
32 忘れないで : Merebut Perhatiannya
33 忘れないで : Lenyapkan!
34 忘れないで : Seperti Nyata
35 忘れないで : Perkelahian
36 忘れないで : Penuh Teka-Teki
37 忘れないで : Si Playboy
38 忘れないで : Memainkan Peran Pria Romantis
39 忘れないで : Ada Cinta?
40 忘れないで : Truth or Dare?
41 忘れないで : Ungkapan rasa
42 忘れないで : Gejolak Hati
43 忘れないで : Diabaikan
44 忘れないで : Siapa Mereka Sebenarnya?
45 忘れないで : Ajakan Chiba
46 忘れないで : Pacuan Kuda
47 忘れないで : Masa Lalu Yu
48 忘れないで : Bermain Basket Bersama
49 忘れないで: Kecemburuan yang Tersembunyi
50 忘れないで : Ke mana Mereka?
51 忘れないで : Kamar Hotel
52 忘れないで : Jenis Ciuman Dua Pria
53 忘れないで : Keromantisan Salju
54 忘れないで : Mulai Menyadari Perasaan
55 忘れないで : Cemburu (part 1)
56 忘れないで : Cemburu (part 2)
57 忘れないで : Kisah Cinta yang Kelam
58 忘れないで : Dua Hati yang Patah
59 忘れないで : Sebuah Rahasia
60 忘れないで : Fight
61 忘れないで : Melihat Sano di Rumah Sakit
62 忘れないで : Target Selanjutnya
63 忘れないで : Pura-pura Sakit
64 忘れないで : Beri Waktu
65 忘れないで : Ciuman Not Skenario
66 忘れないで : Terprovokasi
67 忘れないで : Dalam Waktu Satu Bulan
68 忘れないで : Gara-gara Mabuk
69 忘れないで : Papan Doa
70 忘れないで : Malam yang Dingin
71 忘れないで : Dalam Kegelapan
72 忘れないで : Dansa Bersama
73 忘れないで : Pertemuan Dramatis
74 忘れないで : Menyusun Rencana
75 忘れないで : Waktu yang Tersisa
76 忘れないで : Membongkar Penyamaran
77 忘れないで : Sebuah Kejutan
78 忘れないで : Wajah yang Tercoreng
79 忘れないで : Pembelaan Chiba
80 忘れないで : Berikan Aku Skor!
81 忘れないで : Memeluk Kehilangan
82 忘れないで : Laporan Reporter
83 忘れないで : Ada Apa dengan Takuya?
84 忘れないで : Tantangan
85 忘れないで : Menolak Bercerai
86 忘れないで : Ke mana Yu?
87 忘れないで : Tidak Tega?
88 忘れないで : Skor 90
89 忘れないで : Penderitaan Berikutnya
90 忘れないで : Tanda Tangan Surat Cerai
91 忘れないで : Yu Maeda
92 忘れないで : Dari Ketinggian Gedung
93 忘れないで : Gomen
94 忘れないで : Ken vs Chiba
95 忘れないで : Insiden di Bawah Langit Senja
96 忘れないで : Klarifikasi
97 忘れないで : Perang Perasaan Dimulai
98 忘れないで : Rencana ke Kota Fukuoka
99 忘れないで : Salah Sasaran?
100 忘れないで : Manajer Umum Ryuu
101 忘れないで : Pengkhianat
102 忘れないで : Wanita Pendamping Yu?
103 忘れないで : Di tepian Musim Dingin
104 忘れないで: Tidur Bersama?
105 忘れないで : Musim Semi Telah Datang
106 忘れないで : Di Bawah Rinai Hujan
107 忘れないで : Kepingan Masa Kecil
108 忘れないで : Kencan Buta
109 忘れないで : Di bawah Menara Tokyo
110 忘れないで : Sulit Mendefinisikan Perasaan
111 忘れないで : Belum Siap
112 忘れないで : Jangan Lupakan Aku
113 忘れないで : Yu ditahan polisi
114 忘れないで : Mari Kembali Bersama
115 忘れないで : Bayang-bayang Masa Lalu
116 忘れないで : Habisi Dia!
117 忘れないで : Perasaan yang Salah
118 忘れないで : Duka
119 忘れないで : Domo Arigatou
120 忘れないで : Kembali Terlintas di Benak
121 忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu
122 忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu (2)
123 忘れないで : Bahasa isyarat
124 INFO PENTING!
125 忘れないで : Menikah?
126 忘れないで : Berlibur ke Kyoto
127 忘れないで : Nada-nada Cinta
128 忘れないで : Menenggelamkan Rasa
129 忘れないで : Di Sela Nyanyian Hujan
130 忘れないで : Ibarat Fajar dan Senja
131 忘れないで : Suara
132 忘れないで : Shiawase (kebahagiaan)
133 忘れないで : Perjudian di Macau
134 忘れないで : Pertaruhan Nyawa Resmi Dibuka
135 忘れないで : Akiko vs Naga Api
136 忘れないで : Pertarungan Menyakitkan
137 忘れないで : Berita Kematian
138 忘れないで : Hati Tidak Bisa Dipaksakan
139 忘れないで : Permintaan Terakhir
140 忘れないで : Hanya Tiga Hari
141 忘れないで : Di Persimpangan Jalan
142 忘れないで : Tak Ingin Menyesal
143 忘れないで : Habiskan Waktu
144 忘れないで : Perpisahan yang Manis
145 忘れないで : Luka di Musim Gugur
146 忘れないで : Koko ni iru yo wasurenaide
147 忘れないで : Mencari Jejak yang Hilang
148 忘れないで : Hal yang Disebut Takdir
149 忘れないで : Dendam Tak Membuat Hidup Lebih Baik
150 忘れないで : Last Scene
151 ALL ABOUT NOVEL INI
152 Pengumuman
Episodes

Updated 152 Episodes

1
忘れないで : Geng Akiko
2
忘れないで : Aksi Yu dan Ken
3
忘れないで : Belajar Menembak
4
忘れないで : Berjumpa dengan Sano
5
忘れないで : Diary Sano
6
忘れないで : Hukuman
7
忘れないで : Perintah Menakutkan
8
忘れないで : Permainan Ken
9
忘れないで : Ubah Rencana
10
忘れないで : Pria Tak Bisa Ditebak
11
忘れないで : Baru Saja Dimulai
12
忘れないで : Resepsi Pernikahan
13
忘れないで : Penyelidikan
14
忘れないで : Terpaksa Menikah?
15
忘れないで : Bodyguard
16
忘れないで : Mulai memangsa
17
忘れないで : Pria Super Dingin
18
忘れないで : Penyuka Sesama Jenis?
19
忘れないで : Mirip Sano!
20
忘れないで : Terus Memburu Target
21
忘れないで : Parfum Wanita
22
忘れないで : Pesta
23
忘れないで : Seperti Bunglon
24
忘れないで : Berduaan
25
忘れないで : Serangan Demi Serangan
26
忘れないで : Dalang di Balik Penyerangan
27
忘れないで : Merebut Hati Wanita
28
忘れないで : Nyonya Yamada
29
忘れないで : Back in Time
30
忘れないで : Kereta Bawah Tanah
31
忘れないで : Gara-gara Mie Instan
32
忘れないで : Merebut Perhatiannya
33
忘れないで : Lenyapkan!
34
忘れないで : Seperti Nyata
35
忘れないで : Perkelahian
36
忘れないで : Penuh Teka-Teki
37
忘れないで : Si Playboy
38
忘れないで : Memainkan Peran Pria Romantis
39
忘れないで : Ada Cinta?
40
忘れないで : Truth or Dare?
41
忘れないで : Ungkapan rasa
42
忘れないで : Gejolak Hati
43
忘れないで : Diabaikan
44
忘れないで : Siapa Mereka Sebenarnya?
45
忘れないで : Ajakan Chiba
46
忘れないで : Pacuan Kuda
47
忘れないで : Masa Lalu Yu
48
忘れないで : Bermain Basket Bersama
49
忘れないで: Kecemburuan yang Tersembunyi
50
忘れないで : Ke mana Mereka?
51
忘れないで : Kamar Hotel
52
忘れないで : Jenis Ciuman Dua Pria
53
忘れないで : Keromantisan Salju
54
忘れないで : Mulai Menyadari Perasaan
55
忘れないで : Cemburu (part 1)
56
忘れないで : Cemburu (part 2)
57
忘れないで : Kisah Cinta yang Kelam
58
忘れないで : Dua Hati yang Patah
59
忘れないで : Sebuah Rahasia
60
忘れないで : Fight
61
忘れないで : Melihat Sano di Rumah Sakit
62
忘れないで : Target Selanjutnya
63
忘れないで : Pura-pura Sakit
64
忘れないで : Beri Waktu
65
忘れないで : Ciuman Not Skenario
66
忘れないで : Terprovokasi
67
忘れないで : Dalam Waktu Satu Bulan
68
忘れないで : Gara-gara Mabuk
69
忘れないで : Papan Doa
70
忘れないで : Malam yang Dingin
71
忘れないで : Dalam Kegelapan
72
忘れないで : Dansa Bersama
73
忘れないで : Pertemuan Dramatis
74
忘れないで : Menyusun Rencana
75
忘れないで : Waktu yang Tersisa
76
忘れないで : Membongkar Penyamaran
77
忘れないで : Sebuah Kejutan
78
忘れないで : Wajah yang Tercoreng
79
忘れないで : Pembelaan Chiba
80
忘れないで : Berikan Aku Skor!
81
忘れないで : Memeluk Kehilangan
82
忘れないで : Laporan Reporter
83
忘れないで : Ada Apa dengan Takuya?
84
忘れないで : Tantangan
85
忘れないで : Menolak Bercerai
86
忘れないで : Ke mana Yu?
87
忘れないで : Tidak Tega?
88
忘れないで : Skor 90
89
忘れないで : Penderitaan Berikutnya
90
忘れないで : Tanda Tangan Surat Cerai
91
忘れないで : Yu Maeda
92
忘れないで : Dari Ketinggian Gedung
93
忘れないで : Gomen
94
忘れないで : Ken vs Chiba
95
忘れないで : Insiden di Bawah Langit Senja
96
忘れないで : Klarifikasi
97
忘れないで : Perang Perasaan Dimulai
98
忘れないで : Rencana ke Kota Fukuoka
99
忘れないで : Salah Sasaran?
100
忘れないで : Manajer Umum Ryuu
101
忘れないで : Pengkhianat
102
忘れないで : Wanita Pendamping Yu?
103
忘れないで : Di tepian Musim Dingin
104
忘れないで: Tidur Bersama?
105
忘れないで : Musim Semi Telah Datang
106
忘れないで : Di Bawah Rinai Hujan
107
忘れないで : Kepingan Masa Kecil
108
忘れないで : Kencan Buta
109
忘れないで : Di bawah Menara Tokyo
110
忘れないで : Sulit Mendefinisikan Perasaan
111
忘れないで : Belum Siap
112
忘れないで : Jangan Lupakan Aku
113
忘れないで : Yu ditahan polisi
114
忘れないで : Mari Kembali Bersama
115
忘れないで : Bayang-bayang Masa Lalu
116
忘れないで : Habisi Dia!
117
忘れないで : Perasaan yang Salah
118
忘れないで : Duka
119
忘れないで : Domo Arigatou
120
忘れないで : Kembali Terlintas di Benak
121
忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu
122
忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu (2)
123
忘れないで : Bahasa isyarat
124
INFO PENTING!
125
忘れないで : Menikah?
126
忘れないで : Berlibur ke Kyoto
127
忘れないで : Nada-nada Cinta
128
忘れないで : Menenggelamkan Rasa
129
忘れないで : Di Sela Nyanyian Hujan
130
忘れないで : Ibarat Fajar dan Senja
131
忘れないで : Suara
132
忘れないで : Shiawase (kebahagiaan)
133
忘れないで : Perjudian di Macau
134
忘れないで : Pertaruhan Nyawa Resmi Dibuka
135
忘れないで : Akiko vs Naga Api
136
忘れないで : Pertarungan Menyakitkan
137
忘れないで : Berita Kematian
138
忘れないで : Hati Tidak Bisa Dipaksakan
139
忘れないで : Permintaan Terakhir
140
忘れないで : Hanya Tiga Hari
141
忘れないで : Di Persimpangan Jalan
142
忘れないで : Tak Ingin Menyesal
143
忘れないで : Habiskan Waktu
144
忘れないで : Perpisahan yang Manis
145
忘れないで : Luka di Musim Gugur
146
忘れないで : Koko ni iru yo wasurenaide
147
忘れないで : Mencari Jejak yang Hilang
148
忘れないで : Hal yang Disebut Takdir
149
忘れないで : Dendam Tak Membuat Hidup Lebih Baik
150
忘れないで : Last Scene
151
ALL ABOUT NOVEL INI
152
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!