忘れないで : Berjumpa dengan Sano

Di ruang tempat pertemuan, Ken dan Yu berbicara empat mata.

"Benarkah kau telah menemukan Sano?" tanya Yu sambil memegang kedua pundak Ken, mendesaknya agar segera menjawab.

Mata Ken menatap tajam ke arah Yu. "Iya, anak buahku mendapatkan informasi tentangnya. Dia bekerja di sebuah perusahaan besar Tokyo dan menjadi guru less privat piano."

"Di mana dia sekarang?"

Yu kembali mendesak sambil mengguncang tubuh Ken. Bagaimana tidak, butuh lima belas tahun ia mencari keberadaan adiknya. Segala cara ia tempuh agar bisa bertemu kembali dengan saudara kandungnya itu.

Sebelumnya, Yu tinggal bersama keluarga tercintanya di kota Fukuoka yang terletak di pulau kyushu. Namun sayang, gempa berkekuatan 7,2 skala Richter memporak-porandakan hidupnya. Orangtuanya menjadi korban dalam bencana alam dahsyat di tahun itu. Menurut para tetangganya, mereka sempat melihat Sano dalam keadaan hidup. Karena pernyataan dari sejumlah orang inilah yang membuat Yu yakin Sano benar-benar masih hidup.

Ken tampak ragu-ragu untuk menjawab. Lebih tepatnya, ia tak tahu harus bagaimana mengatakan hal ini pada Yu. Sepertinya Yu menangkap ekspresi tak biasa dari wajah Ken. Ia menyipitkan matanya sambil bertanya, "Ada apa?"

"Onii-chan, Sano-san ..." Ken mengambil napas sesaat sebelum melanjutkan, "Sano-san di Rumah Sakit."

Ken menunduk tak berdaya.

"Kenapa dia ada di rumah sakit?" tanya Yu tenang meskipun dia sudah dapat menebak jika terjadi sesuatu dengan adik kandungnya.

"Dia ... melompat dari gedung apartemennya. Dan dia mengalami koma sejak lima hari yang lalu," ucap Ken dengan suara tak berdaya.

Mata Yu terbuka lebar. Dadanya seakan terpukul oleh benda berat. Dengan cepat ia memerintahkan Ken untuk ikut bersamanya ke Rumah Sakit tempat Sano dirawat.

Yuki kembali menuju kamarnya setelah dari halaman tempat latihan menembak. Saat melewati lantai dasar mansion, ia melihat Yu dan Ken menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Mereka berlalu begitu saja menuju arah pintu keluar, bahkan Ken tak sedikit pun menoleh ke arahnya meskipun keduanya saling berpapasan.

"Ada apa dengan wajah mereka?" gumam Yuki sambil menoleh kembali ke pintu keluar.

Rasa penasaran membawanya melangkah keluar tanpa sadar. Saat sudah di pintu keluar, tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang menegurnya.

"Hei, siapa kau?"

Yuki menghentikan langkahnya. Ia menarik napas dalam sebelum membalikkan badannya. Tampak seorang pria berusia sekitar dua puluh tujuh tahun berdiri di depannya. Berbeda dengan Yu yang memiliki aura suram dan menakutkan, atau Ken yang memiliki senyum menggoda dan tatapan mesum, pria ini malah mempunyai wajah yang lembut. Tak ada ciri khas yang menampilkan jati diri sebagai seorang gangster seperti yang dimiliki Yu dan juga Ken.

"A-aku ... Yuki." Gadis itu menunduk sebagai penghormatan.

"Oh ... jadi kau gadis yang diceritakan Ken. Kau meminta Yu-sama untuk membawamu bergabung bersama kami, 'kan?" tanya pria itu sambil melangkah mendekat.

Yuki mengangguk pelan.

"Aku Hibari Miura," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Yuki menyambut uluran tangannya sambil menundukkan kepalanya. Tampaknya pria ini begitu ramah padanya.

Hibari lalu mengajak Yuki berjalan-jalan di sekitar taman mansion mereka sambil bercerita sedikit tentang seluk beluk geng Akiko.

"Aku sudah dua hari ada di sini, tapi baru kali ini melihatmu," ucap Yuki sesaat merasa akrab dengan pria itu.

"Ya, karena tugasku memang berada di luar lapangan. Seperti seorang intel," ucap Hibari sembari tertawa kecil.

Hibari menceritakan jika geng Akiko dibagi menjadi dua kelompok, yang mana kelompok pertama disebut penyerang yang diketuai oleh Ken dan selalu berada di garis depan melawan musuh. Sementara kelompok kedua adalah mata-mata yang diketuai oleh dirinya sendiri dan bertugas mencari info sedetail mungkin tentang lawan dan meng-hacker situs-situs yang mereka butuhkan.

"Yu-sama adalah sosok kakak dan orang tua bagi kami. Dia merangkul kami dengan penuh kehangatan walaupun dia tak pernah mengekspresikannya secara langsung. Geng kami bisa semaju ini karena kecerdasan Yu melumpuhkan setiap lawan. Tetapi, geng kami mempunyai misi membantu rakyat kurang mampu," tutur Hibari menjelaskan panjang lebar.

Ia menoleh ke arah Yuki yang begitu antusias mendengar penjelasannya.

"Pikirkanlah baik-baik jika ingin bergabung bersama kami. Masih ada waktu untuk kau pergi dari sini. Seorang wanita lemah sepertimu tak seharusnya berada di tengah kami," ucap Hibari memberi peringatan. Sesungguhnya ia cemas jika suatu saat Yuki akan berada dalam bahaya jika bergabung dengan mereka.

"Oh iya, satu lagi. Yu tidak menyukai wanita lemah. Dia sangat membenci wanita yang gampang mengeluarkan air mata. Kau harus kuat jika ingin berada di sisinya," lanjut Hibari sebelum pergi meninggalkannya.

Yuki bergeming sesaat, tampaknya ia sependapat dengan Hibari. Gadis sepertinya sulit untuk beradaptasi dengan mereka. Namun, jika ia tak di sini, ke mana ia akan pergi? Sementara ia tak punya pekerjaan dan tempat tinggal.

Sesampainya di salah satu Rumah Sakit terbesar di Tokyo, Yu dan Ken langsung menuju ruang ICU tempat Sano dirawat. Yu masuk ke ruangan itu dengan langkah kaki pelan dan perlahan. Matanya tak berkedip menatap sosok yang terbaring di atas ranjang dengan bantuan sejumlah alat medis.

Apakah ini benar-benar Sano? Yu melangkah mendekat. Semakin mendekat, ia kesulitan menutupi kesedihan di wajahnya. Ya, dia benar-benar Sano!

Sano Maeda.

Adik kandung dari Yu Maeda. Yu mengganti nama belakangnya dengan 'Hiroshi' untuk menutupi identitas aslinya.

Yu menatap tangan Sano, tampak sebuah tanda lahir berwarna merah tua berada di lengannya, sebagai bukti jika dia benar-benar adik kandung Yu. Wajah Sano masih tak berubah sejak lima belas tahun yang lalu. Perpaduan wajah tampan nan lembut.

Seharusnya ini menjadi momen membahagiakan, bukan? Seharusnya pertemuan antara ia dan Sano menjadi hal paling menggembirakan, 'kan?

Namun, kenapa ini menjadi momen menyedihkan? Kenapa mereka harus bertemu di momen yang seperti ini? Yang mana Sano tak sadarkan diri. Dokter telah mengatakan jika Sano mengalami kematian otak dan jika sadar tubuhnya akan mengalami lumpuh total.

Yu mengepalkan tangannya dengan kuat hingga jari-jarinya memutih, ia menggertakkan rahangnya, sorot matanya yang tajam terpancar jelas di depan tubuh Sano yang tak sadarkan diri. Ia langsung keluar dari ruangan itu, menemui Ken yang menunggunya di luar.

Ken terkejut melihat ekspresi serius dari wajah Yu. Yang mana ekspresi itu keluar jika ia hendak melawan atau menyerang musuh.

"Ayo kita ke apartemennya! Aku tidak percaya jika Sano benar-benar bunuh diri!"

Ken hanya dapat mengangguk mengikuti kehendak Yu. Berbekal kartu identitas milik Sano, mereka langsung menuju apartemen tempat pria itu tinggali. Tampak apartemen sederhana milik Sano itu masih tersegel oleh garis polisi. Yu menendang pintu apartemen itu untuk memaksa masuk.

Seorang pria pemilik apartemen itu menghampirinya dengan raut wajah menahan amarah.

"Hei, kenapa kau merusak pintu apartemenku. Apa kau tak lihat tanda larangan masuk?" omel pria itu.

Ken dengan cepat mencegatnya. "Kami adalah keluarganya!"

Orang tua itu hanya dapat terdiam saat melihat mata sangar milik Ken. Namun, ia masih mengontrol keduanya dengan ikut masuk ke dalam ruangan.

Mata Yu menelisik ke setiap sudut ruangan. Apartemen sederhana itu tertata cukup rapi. Ia lalu menuju sebuah jendela, melihat ke bawah tepatnya halaman apartemen. Tampak masih terlihat jejak darah mengering di bawah sana.

"Sano adalah anak yang baik dan ramah. Sehari-hari ia bekerja keras. Dan tiap malam dia akan pergi mengunjungi rumah anak muridnya untuk memberi less privat piano," kenang orang tua pemilik apartemen itu.

"Apa kau tau penyebab mengapa ia bunuh diri?" tanya Ken sesaat.

"Polisi menyimpulkan jika ia bunuh diri karena utang yang menumpuk."

"Sano-san terlilit utang?" Ken mengerutkan kening.

"Ya, polisi menemukan bukti banyaknya surat utang piutang atas namanya. Jika ditotal mencapai puluhan juta Yen."

Mendengar ucapan pria tua itu, membuat Yu menoleh dan kembali masuk ke ruangan. Ken sendiri tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Mengapa bisa Sano berutang sebanyak itu?" tanya Ken dengan raut masam.

Tampaknya Yu tak yakin dengan hasil penemuan polisi. Ia tak percaya adiknya bisa mempunyai utang yang menggunung. Pria itu langsung mengobrak-abrik tiap sudut ruangan, membongkar lemari kamar Sano. Setiap laci kamar diobrak-abrik seolah mencari sebuah bukti lain yang mengarahkan pada jawaban sesungguhnya tentang kenapa Sano bisa nekat melompat gedung.

Ia membuka laci meja samping ranjang Sano. Sebuah diary berwarna merah tua tergeletak di sana. Ia mengambil diary tersebut, lalu membukanya. Tampak foto mesra Sano bersama seorang gadis cantik terpampang di halaman buku itu.

Yu mengambil foto dan membalikkannya. Di belakang foto itu tertulis, "Hana, Ai shiteru yo (Hana, aku mencintaimu)!"

Rupanya gadis yang merangkul mesra Sano di foto tersebut adalah gadis yang ia cintai. Yu pun mulai membaca isi coretan tangan di buku diary milik adiknya.

.

.

.

.

.

Bersambung

benarkan alasan Sano bunuh diri karena terlilit utang? nantikan next chapter.

Terpopuler

Comments

Asri

Asri

baca pertama udah lama
agak lupa sama ceritanya jadi malah asik

2024-06-26

0

🖤 Yay

🖤 Yay

Akibat baca jadi bisa ingat lagi nama hibari, maklum yg diingat cuma Yu, Ken dan Hana

2024-04-04

0

🐥Yay

🐥Yay

baca lagi untuk like

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 忘れないで : Geng Akiko
2 忘れないで : Aksi Yu dan Ken
3 忘れないで : Belajar Menembak
4 忘れないで : Berjumpa dengan Sano
5 忘れないで : Diary Sano
6 忘れないで : Hukuman
7 忘れないで : Perintah Menakutkan
8 忘れないで : Permainan Ken
9 忘れないで : Ubah Rencana
10 忘れないで : Pria Tak Bisa Ditebak
11 忘れないで : Baru Saja Dimulai
12 忘れないで : Resepsi Pernikahan
13 忘れないで : Penyelidikan
14 忘れないで : Terpaksa Menikah?
15 忘れないで : Bodyguard
16 忘れないで : Mulai memangsa
17 忘れないで : Pria Super Dingin
18 忘れないで : Penyuka Sesama Jenis?
19 忘れないで : Mirip Sano!
20 忘れないで : Terus Memburu Target
21 忘れないで : Parfum Wanita
22 忘れないで : Pesta
23 忘れないで : Seperti Bunglon
24 忘れないで : Berduaan
25 忘れないで : Serangan Demi Serangan
26 忘れないで : Dalang di Balik Penyerangan
27 忘れないで : Merebut Hati Wanita
28 忘れないで : Nyonya Yamada
29 忘れないで : Back in Time
30 忘れないで : Kereta Bawah Tanah
31 忘れないで : Gara-gara Mie Instan
32 忘れないで : Merebut Perhatiannya
33 忘れないで : Lenyapkan!
34 忘れないで : Seperti Nyata
35 忘れないで : Perkelahian
36 忘れないで : Penuh Teka-Teki
37 忘れないで : Si Playboy
38 忘れないで : Memainkan Peran Pria Romantis
39 忘れないで : Ada Cinta?
40 忘れないで : Truth or Dare?
41 忘れないで : Ungkapan rasa
42 忘れないで : Gejolak Hati
43 忘れないで : Diabaikan
44 忘れないで : Siapa Mereka Sebenarnya?
45 忘れないで : Ajakan Chiba
46 忘れないで : Pacuan Kuda
47 忘れないで : Masa Lalu Yu
48 忘れないで : Bermain Basket Bersama
49 忘れないで: Kecemburuan yang Tersembunyi
50 忘れないで : Ke mana Mereka?
51 忘れないで : Kamar Hotel
52 忘れないで : Jenis Ciuman Dua Pria
53 忘れないで : Keromantisan Salju
54 忘れないで : Mulai Menyadari Perasaan
55 忘れないで : Cemburu (part 1)
56 忘れないで : Cemburu (part 2)
57 忘れないで : Kisah Cinta yang Kelam
58 忘れないで : Dua Hati yang Patah
59 忘れないで : Sebuah Rahasia
60 忘れないで : Fight
61 忘れないで : Melihat Sano di Rumah Sakit
62 忘れないで : Target Selanjutnya
63 忘れないで : Pura-pura Sakit
64 忘れないで : Beri Waktu
65 忘れないで : Ciuman Not Skenario
66 忘れないで : Terprovokasi
67 忘れないで : Dalam Waktu Satu Bulan
68 忘れないで : Gara-gara Mabuk
69 忘れないで : Papan Doa
70 忘れないで : Malam yang Dingin
71 忘れないで : Dalam Kegelapan
72 忘れないで : Dansa Bersama
73 忘れないで : Pertemuan Dramatis
74 忘れないで : Menyusun Rencana
75 忘れないで : Waktu yang Tersisa
76 忘れないで : Membongkar Penyamaran
77 忘れないで : Sebuah Kejutan
78 忘れないで : Wajah yang Tercoreng
79 忘れないで : Pembelaan Chiba
80 忘れないで : Berikan Aku Skor!
81 忘れないで : Memeluk Kehilangan
82 忘れないで : Laporan Reporter
83 忘れないで : Ada Apa dengan Takuya?
84 忘れないで : Tantangan
85 忘れないで : Menolak Bercerai
86 忘れないで : Ke mana Yu?
87 忘れないで : Tidak Tega?
88 忘れないで : Skor 90
89 忘れないで : Penderitaan Berikutnya
90 忘れないで : Tanda Tangan Surat Cerai
91 忘れないで : Yu Maeda
92 忘れないで : Dari Ketinggian Gedung
93 忘れないで : Gomen
94 忘れないで : Ken vs Chiba
95 忘れないで : Insiden di Bawah Langit Senja
96 忘れないで : Klarifikasi
97 忘れないで : Perang Perasaan Dimulai
98 忘れないで : Rencana ke Kota Fukuoka
99 忘れないで : Salah Sasaran?
100 忘れないで : Manajer Umum Ryuu
101 忘れないで : Pengkhianat
102 忘れないで : Wanita Pendamping Yu?
103 忘れないで : Di tepian Musim Dingin
104 忘れないで: Tidur Bersama?
105 忘れないで : Musim Semi Telah Datang
106 忘れないで : Di Bawah Rinai Hujan
107 忘れないで : Kepingan Masa Kecil
108 忘れないで : Kencan Buta
109 忘れないで : Di bawah Menara Tokyo
110 忘れないで : Sulit Mendefinisikan Perasaan
111 忘れないで : Belum Siap
112 忘れないで : Jangan Lupakan Aku
113 忘れないで : Yu ditahan polisi
114 忘れないで : Mari Kembali Bersama
115 忘れないで : Bayang-bayang Masa Lalu
116 忘れないで : Habisi Dia!
117 忘れないで : Perasaan yang Salah
118 忘れないで : Duka
119 忘れないで : Domo Arigatou
120 忘れないで : Kembali Terlintas di Benak
121 忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu
122 忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu (2)
123 忘れないで : Bahasa isyarat
124 INFO PENTING!
125 忘れないで : Menikah?
126 忘れないで : Berlibur ke Kyoto
127 忘れないで : Nada-nada Cinta
128 忘れないで : Menenggelamkan Rasa
129 忘れないで : Di Sela Nyanyian Hujan
130 忘れないで : Ibarat Fajar dan Senja
131 忘れないで : Suara
132 忘れないで : Shiawase (kebahagiaan)
133 忘れないで : Perjudian di Macau
134 忘れないで : Pertaruhan Nyawa Resmi Dibuka
135 忘れないで : Akiko vs Naga Api
136 忘れないで : Pertarungan Menyakitkan
137 忘れないで : Berita Kematian
138 忘れないで : Hati Tidak Bisa Dipaksakan
139 忘れないで : Permintaan Terakhir
140 忘れないで : Hanya Tiga Hari
141 忘れないで : Di Persimpangan Jalan
142 忘れないで : Tak Ingin Menyesal
143 忘れないで : Habiskan Waktu
144 忘れないで : Perpisahan yang Manis
145 忘れないで : Luka di Musim Gugur
146 忘れないで : Koko ni iru yo wasurenaide
147 忘れないで : Mencari Jejak yang Hilang
148 忘れないで : Hal yang Disebut Takdir
149 忘れないで : Dendam Tak Membuat Hidup Lebih Baik
150 忘れないで : Last Scene
151 ALL ABOUT NOVEL INI
152 Pengumuman
Episodes

Updated 152 Episodes

1
忘れないで : Geng Akiko
2
忘れないで : Aksi Yu dan Ken
3
忘れないで : Belajar Menembak
4
忘れないで : Berjumpa dengan Sano
5
忘れないで : Diary Sano
6
忘れないで : Hukuman
7
忘れないで : Perintah Menakutkan
8
忘れないで : Permainan Ken
9
忘れないで : Ubah Rencana
10
忘れないで : Pria Tak Bisa Ditebak
11
忘れないで : Baru Saja Dimulai
12
忘れないで : Resepsi Pernikahan
13
忘れないで : Penyelidikan
14
忘れないで : Terpaksa Menikah?
15
忘れないで : Bodyguard
16
忘れないで : Mulai memangsa
17
忘れないで : Pria Super Dingin
18
忘れないで : Penyuka Sesama Jenis?
19
忘れないで : Mirip Sano!
20
忘れないで : Terus Memburu Target
21
忘れないで : Parfum Wanita
22
忘れないで : Pesta
23
忘れないで : Seperti Bunglon
24
忘れないで : Berduaan
25
忘れないで : Serangan Demi Serangan
26
忘れないで : Dalang di Balik Penyerangan
27
忘れないで : Merebut Hati Wanita
28
忘れないで : Nyonya Yamada
29
忘れないで : Back in Time
30
忘れないで : Kereta Bawah Tanah
31
忘れないで : Gara-gara Mie Instan
32
忘れないで : Merebut Perhatiannya
33
忘れないで : Lenyapkan!
34
忘れないで : Seperti Nyata
35
忘れないで : Perkelahian
36
忘れないで : Penuh Teka-Teki
37
忘れないで : Si Playboy
38
忘れないで : Memainkan Peran Pria Romantis
39
忘れないで : Ada Cinta?
40
忘れないで : Truth or Dare?
41
忘れないで : Ungkapan rasa
42
忘れないで : Gejolak Hati
43
忘れないで : Diabaikan
44
忘れないで : Siapa Mereka Sebenarnya?
45
忘れないで : Ajakan Chiba
46
忘れないで : Pacuan Kuda
47
忘れないで : Masa Lalu Yu
48
忘れないで : Bermain Basket Bersama
49
忘れないで: Kecemburuan yang Tersembunyi
50
忘れないで : Ke mana Mereka?
51
忘れないで : Kamar Hotel
52
忘れないで : Jenis Ciuman Dua Pria
53
忘れないで : Keromantisan Salju
54
忘れないで : Mulai Menyadari Perasaan
55
忘れないで : Cemburu (part 1)
56
忘れないで : Cemburu (part 2)
57
忘れないで : Kisah Cinta yang Kelam
58
忘れないで : Dua Hati yang Patah
59
忘れないで : Sebuah Rahasia
60
忘れないで : Fight
61
忘れないで : Melihat Sano di Rumah Sakit
62
忘れないで : Target Selanjutnya
63
忘れないで : Pura-pura Sakit
64
忘れないで : Beri Waktu
65
忘れないで : Ciuman Not Skenario
66
忘れないで : Terprovokasi
67
忘れないで : Dalam Waktu Satu Bulan
68
忘れないで : Gara-gara Mabuk
69
忘れないで : Papan Doa
70
忘れないで : Malam yang Dingin
71
忘れないで : Dalam Kegelapan
72
忘れないで : Dansa Bersama
73
忘れないで : Pertemuan Dramatis
74
忘れないで : Menyusun Rencana
75
忘れないで : Waktu yang Tersisa
76
忘れないで : Membongkar Penyamaran
77
忘れないで : Sebuah Kejutan
78
忘れないで : Wajah yang Tercoreng
79
忘れないで : Pembelaan Chiba
80
忘れないで : Berikan Aku Skor!
81
忘れないで : Memeluk Kehilangan
82
忘れないで : Laporan Reporter
83
忘れないで : Ada Apa dengan Takuya?
84
忘れないで : Tantangan
85
忘れないで : Menolak Bercerai
86
忘れないで : Ke mana Yu?
87
忘れないで : Tidak Tega?
88
忘れないで : Skor 90
89
忘れないで : Penderitaan Berikutnya
90
忘れないで : Tanda Tangan Surat Cerai
91
忘れないで : Yu Maeda
92
忘れないで : Dari Ketinggian Gedung
93
忘れないで : Gomen
94
忘れないで : Ken vs Chiba
95
忘れないで : Insiden di Bawah Langit Senja
96
忘れないで : Klarifikasi
97
忘れないで : Perang Perasaan Dimulai
98
忘れないで : Rencana ke Kota Fukuoka
99
忘れないで : Salah Sasaran?
100
忘れないで : Manajer Umum Ryuu
101
忘れないで : Pengkhianat
102
忘れないで : Wanita Pendamping Yu?
103
忘れないで : Di tepian Musim Dingin
104
忘れないで: Tidur Bersama?
105
忘れないで : Musim Semi Telah Datang
106
忘れないで : Di Bawah Rinai Hujan
107
忘れないで : Kepingan Masa Kecil
108
忘れないで : Kencan Buta
109
忘れないで : Di bawah Menara Tokyo
110
忘れないで : Sulit Mendefinisikan Perasaan
111
忘れないで : Belum Siap
112
忘れないで : Jangan Lupakan Aku
113
忘れないで : Yu ditahan polisi
114
忘れないで : Mari Kembali Bersama
115
忘れないで : Bayang-bayang Masa Lalu
116
忘れないで : Habisi Dia!
117
忘れないで : Perasaan yang Salah
118
忘れないで : Duka
119
忘れないで : Domo Arigatou
120
忘れないで : Kembali Terlintas di Benak
121
忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu
122
忘れないで : Ketika Si Kembar Bertemu (2)
123
忘れないで : Bahasa isyarat
124
INFO PENTING!
125
忘れないで : Menikah?
126
忘れないで : Berlibur ke Kyoto
127
忘れないで : Nada-nada Cinta
128
忘れないで : Menenggelamkan Rasa
129
忘れないで : Di Sela Nyanyian Hujan
130
忘れないで : Ibarat Fajar dan Senja
131
忘れないで : Suara
132
忘れないで : Shiawase (kebahagiaan)
133
忘れないで : Perjudian di Macau
134
忘れないで : Pertaruhan Nyawa Resmi Dibuka
135
忘れないで : Akiko vs Naga Api
136
忘れないで : Pertarungan Menyakitkan
137
忘れないで : Berita Kematian
138
忘れないで : Hati Tidak Bisa Dipaksakan
139
忘れないで : Permintaan Terakhir
140
忘れないで : Hanya Tiga Hari
141
忘れないで : Di Persimpangan Jalan
142
忘れないで : Tak Ingin Menyesal
143
忘れないで : Habiskan Waktu
144
忘れないで : Perpisahan yang Manis
145
忘れないで : Luka di Musim Gugur
146
忘れないで : Koko ni iru yo wasurenaide
147
忘れないで : Mencari Jejak yang Hilang
148
忘れないで : Hal yang Disebut Takdir
149
忘れないで : Dendam Tak Membuat Hidup Lebih Baik
150
忘れないで : Last Scene
151
ALL ABOUT NOVEL INI
152
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!