CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah

Seusai mengantarkan Maya ke Bandara Aisyah lebih memilih pulang bersama Mas Kelik sopir keluarga Kyai Hasan daripada dengan Bhumi dan Syifa.

"Pak nanti kita mampir ke pasar dulu ya, aku mau belanja bulanan dulu!" pinta Aisyah

"Inggih mbak!" jawab Kelik sopan

Kelik akhirnya memarkirkan mobilnya didepan sebuah pasar tradisional.

Aisyah segera bergegas masuk kedalam pasar untuk berbelanja.

Aisyah memang lebih suka berbelanja di pasar tradisional daripada di mall atau mini market karena selain harganya lebih murah ia juga bisa melakukan tawar-menawar dengan para pedagang.

Setelah selesai membeli semua keperluan rumah tangganya, iapun kembali ke mobil dan pulang.

Sesampainya di rumah Aisyah dikagetkan dengan kedatangan seorang wanita paruh baya berparas ayu dengan postur tubuh bak seorang model, tengah duduk menunggunya.

"Assalamualaikum?" sapa Aisyah ramah

Bukannya menjawab salam Aisyah, wanita itu justru memadanginya dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Aisyah, kamu cantik nak sama seperti ibu, walaupun dandanan kamu yang kampungan tapi tak bisa memudarkan pesona kecantikan parasmu," puji wanita itu padanya

"Maaf ibu ini siapa?, dan mau ketemu dengan siapa?" tanyanya ramah

"Aku ini Rinjani ibumu nduk, ibu maklum kalau kamu tak mengenaliku, karena ibu sudah meninggalkanmu ketika kamu berusia dua tahun," jawabnya dengan mata yang berkaca-kaca

Aisyah terperanjat mendengar pengakuan wanita dihadapannya, ia benar-benar tidak menyangka jika akan bertemu dengan ibu kandungnya hari ini.

"Benarkah dia ibuku, kenapa dia baru menemuiku sekarang?, lalu kemana ia saat aku butuhkan?" batinnya

Hatinya terus berkecamuk, antara bahagia dan kecewa, Aisyah berusaha menenangkan perasaannya. Ia berusaha untuk bisa menerima kehadiran ibunya yang sudah menterlantarkan dirinya dari bayi hingga dewasa.

"Yang dikatakannya benar nduk, dia ibumu!" ucap Latief yang baru tiba di rumah itu

Aisyah kecut kearah wanita itu dan memeluknya.

"Maafkan ibu nak, kalau ibu baru bisa menemuimu sekarang," bisik Rinjani

"Inggih bu, " jawabnya singkat

Aisyah kemudian mengajak Abi dan ibunya masuk kedalam rumah.

Ia segera masuk ke dapur untuk membuatkan minuman untuk mereka.

"*Monggo silahkan diunjuk! ( silahkan diminum)," tidak ucap Aisyah

"Aku iki penasaran lho ambi bojomu nduk, (saya penasaran dengan suami mu nak*?) ?" tanya Rinjani

"Oh jadi ibu mau ketemu Mas Banyu?, dia biasanya pulang malam bu, sekitar jam delapan atau sembilan," jawab Aisyah

"Yaudah, berarti ibu disini dulu ya bi, aku pengin kenal sama menantuku?" Rinjani meminta izin pada Latief

"Boleh saja asal jangan macem-macem, ingat jangan ganggu rumah tangga Aisyah," ucap Latief mengingatkan istrinya

"Iya bi, emangnya aku mau ngapain sih!, curiga banget sama ibu," gerutu Rinjani

"Assalamualaikum!" sapa Bhumi dan Syifa yang baru sampai di rumah

"Waalaikum salam,"

"Oh ada tamu toh?" tanya Syifa sinis

"Iya, kenalin dia ibu Aisyah yang baru saja datang dari Jakarta," Aisyah memperkenalkan ibunya kepada Bhumi dan Syifa

"Bukannya ibu kamu sudah meninggalkan kamu dari kecil, lalu kenapa dia sekarang balik lagi setelah tahu kamu menikah dengan orang kaya?, pasti dia punya niat buruk sama kamu Aish," kata Syifa sembari melirik Rinjani

"Sial!, siapa bocah tengik ini berani-beraninya menyindirku!" batin Rinjani kesal

Mendengar ucapan istrinya Bhumi segera menarik lengan istrinya dan membawanya masuk ke kamarnya.

"Siapa gadis itu, pedes banget mulutnya!" ucap Rinjani kesal

"Dia Syifa istrinya Mas Bhumi adiknya suami Aish bu, kalau masalah omongannya gak usah dipikirin, " jawab Aisyah

"Iya..lagian jadi orang kok mulutnya lemes banget, padahal santri kan?, dan juga suaminya malam diem aja bukannya di tabok tuh mulut istrinya!, pasti kamu sering ya di julitin sama dia?" tanya Rinjani

Aisyah hanya tersenyum kearah Rinjani.

"Sudah kuduga, awas aja kalau dia berani-berani bikin anak aku kesel, aku akan buat perhitungan sama dia!" ancam Rinjani

"Sudahlah bu gak usah dipikirin, oh ya Abi makan malam disini aja ya sekalian, kebetulan tadi Aish habis beli cumi, nanti Aish masakin cumi kesukaan Abi ya?" tanya Aisyah

Latief hanya mengangguk mengiyakan keinginan putrinya.

"Kalau begitu Abi sama Ibu ngobrol aja dulu, kalau mau nonton TV tinggal nyalain saja, Aish tinggal masak dulu ya," ia berpamitan dan segera menuju ke dapur

*********

"Kamu itu jangan malu-maluin aku dong, masa kamu ngomong gak sopan sama ibunya Aisyah, ingat Syifa kalau apa yang kamu katakan itu tidak benar maka akan menjadi fitnah,dan kamu tahu kan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan, makanya lain kali jaga mulut kamu, jangan julid sama orang!" Bhumi menasihati Syifa

"Tapi feeling orang jahat itu bener lho, mungkin karena sama-sama jahat jadi aku bisa cium kebusukan hati wanita itu. Walaupun wanita itu menutup aura jahatnya dengan parasnya yang ayu dan senyuman ramahnya, tapi sorot matanya tidak bisa berbohong," batin Syifa

"Syifa!, kamu dengerin aku tidak!" ucap Bhumi geram karena melihat istrinya hanya bengong

"Iya Mas Bhumi sayang aku dengar kok," jawabnya manja

"Lagian bukannya nyaut kalau diajak bicara malah bengong siapa yang gak sebel coba!" jawab Bhumi

"Iya maaf sayang, aku mau jawab tapi takut salah, makanya aku diem aja," bela Syifa

"Yaudah, bikinin Mas teh hangat ya, aku haus!" ucap Bhumi

"Iya Mas," jawab Syifa

Ia kemudian pergi ke dapur untuk membuatkan teh untuk suaminya, tapi melihat Aisyah sedang memasak ia malah menyuruhnya untuk membuat teh untuk Bhumi.

"Aish," panggil Syifa lembut

"Kenapa?" tanya Aisyah

"Kamu kan tahu kalau aku tuh seumur hidup tidak pernah memasak ataupun mengerjakan pekerjaan rumah, jadi aku tidak bisa apa-apa. Nah aku mau minta tolong sama kamu ajarin dong aku masak?" pintanya sopan

"Iya, sekarang juga bisa aku ajarin, mumpung aku lagi masak juga," jawab Aisyah

"Iya tapi...Mas Bhumi nyuruh aq untuk bikinin dia teh hangat?, terus aku juga gak bisa, gimana kalau kamu ajarin aku bikin teh hangat dulu," rajuknya pada Aisyah

"Ok,"

Aisyah kemudian mengambil sebuah gelas dan diletakkannya di atas meja.

"Sekarang kamu perhatikan ya!, pertama-tama kamu letakan teh celup di gelas kemudian tambah gula secukupnya, biasanya dua sendok makan untuk gelas besar, lalu tambahkan air panas setengah gelas saja lalu aduk-aduk sampai gula larut. Setelah itu tambah air dingin agar tidak terlalu panas dan bisa langsung diminum, gampangkan!" ucap Aisyah

"Iyah, aku akan mencobanya nanti, sekarang aku kasih tehnya dulu buat mas Bhumi ya, thanks Aisyah!" jawab Syifa meninggalkan Aisyah

"Dasar cewek licik!, bisa-bisanya manfaatin Aisyah!, lagian kenapa Aisyah itu bodoh banget sih mau-maunya dikerjain sama iparnya, tunggu aja Syifa, kamu akan mendapatkan balasan yang setimpal dariku karena sudah berani-beraninya mengganggu putri ku!" gumam Rinjani

Terpopuler

Comments

Erna Fellycia

Erna Fellycia

knp orang baik selalu trtindas

2020-04-18

8

zahirrina_19

zahirrina_19

lanjut semangat terus thor 👍👍👍
aqu juga anak pesantren loh
syuka pokoknya ❤❤❤

2020-04-18

5

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

kite liat aja ka...

2020-04-17

9

lihat semua
Episodes
1 CA 01 # TA'ARUF
2 CA 02 # Perasaan Bhumi
3 CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4 CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5 CA 05 #Dilema
6 CA 06 # Makan malam bersama
7 CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8 CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9 CA 09 # Sebuah Pengakuan
10 CA 10 # Honeymoon
11 CA 11# Honeymoon Part 2
12 CA 12 # Bertemu Amber
13 CA 13 # Maya Sakit
14 CA 14 # Maya Sakit part 2
15 CA 15 # Trik Syifa
16 CA 16 #Trik Syifa part 2
17 CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18 CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19 CA 19 #Masakan favorit
20 CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21 CA 21 # Drama di Dapur
22 CA 22 # Berobat ke Situbondo
23 CA 23 # Bisa jalan lagi
24 CA 24 # Keguguran
25 CA 25 # Back to Home
26 CA 26 # Cemburu
27 CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28 CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29 CA 29 #Keputusan
30 CA 30 # Finally
31 CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32 CA 32 #Bagai Disambar Petir
33 CA 33 # Penyesalan
34 CA 34 # Jangan pergi
35 CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36 CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37 CA 37# Menjadi Santri
38 CA 38 #Teror
39 CA 39 # Balapan terakhir
40 CA 40 # Santri tampan
41 CA 41 #Milad Ponpes
42 CA 42 # Kedatangan Selena
43 CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44 CA 44 # Patah sebelum berkembang
45 CA 45#Teka-teki
46 CA 46 #Petaka datang
47 CA 47#Bersamamu
48 CA 48 # Kebahagiaan Rio
49 CA 49# Benih-benih Cinta
50 CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51 CA 51 # Hari Yang Berat
52 CA 52 # Keputusan Aisyah
53 CA 53 # Mencoba Ikhlas
54 CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55 CA 55 # Ujian Terberat Rio
56 CA 56 #What Yours Will Find You
57 CA 57 # Buah Kesabaran
58 CA 58 #Pengagum Rahasia
59 CA 59 # Melamar
60 CA 60 #Sah
61 CA 61 #Suami Idaman
62 CA 62# Tamu tak diundang
63 Bab. 63 #Menjadi CEO
64 CA 64 # Menjadi CEO part 2
65 CA 65#Sebuah Pengorbanan
66 CA 66 #Sebuah keberhasilan
67 CA 67#Kesedihan Nadia
68 CA 68 #Kalah Tender
69 CA 69 # Semoga Berjodoh
70 CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71 CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72 CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73 Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74 CA 74 #The Last Chapter
75 Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76 CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77 CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78 CA SEASON 2 # Phobia Lift
79 CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80 CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81 CA SEASON 2 # Menemukanmu
82 CA SEASON 2 # Mencarimu
83 CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84 CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85 CA SEASON 3 # Memories
86 CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87 CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88 CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89 CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90 CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91 CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92 CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93 CA SEASON 2 # Cemburu
94 CA SEASON 2 # Galau Lagi
95 CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96 CA SEASON 2 # Harapan
97 CA 2 #Surprise
98 Bonus Episode tambahan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CA 01 # TA'ARUF
2
CA 02 # Perasaan Bhumi
3
CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4
CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5
CA 05 #Dilema
6
CA 06 # Makan malam bersama
7
CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8
CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9
CA 09 # Sebuah Pengakuan
10
CA 10 # Honeymoon
11
CA 11# Honeymoon Part 2
12
CA 12 # Bertemu Amber
13
CA 13 # Maya Sakit
14
CA 14 # Maya Sakit part 2
15
CA 15 # Trik Syifa
16
CA 16 #Trik Syifa part 2
17
CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18
CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19
CA 19 #Masakan favorit
20
CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21
CA 21 # Drama di Dapur
22
CA 22 # Berobat ke Situbondo
23
CA 23 # Bisa jalan lagi
24
CA 24 # Keguguran
25
CA 25 # Back to Home
26
CA 26 # Cemburu
27
CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28
CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29
CA 29 #Keputusan
30
CA 30 # Finally
31
CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32
CA 32 #Bagai Disambar Petir
33
CA 33 # Penyesalan
34
CA 34 # Jangan pergi
35
CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36
CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37
CA 37# Menjadi Santri
38
CA 38 #Teror
39
CA 39 # Balapan terakhir
40
CA 40 # Santri tampan
41
CA 41 #Milad Ponpes
42
CA 42 # Kedatangan Selena
43
CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44
CA 44 # Patah sebelum berkembang
45
CA 45#Teka-teki
46
CA 46 #Petaka datang
47
CA 47#Bersamamu
48
CA 48 # Kebahagiaan Rio
49
CA 49# Benih-benih Cinta
50
CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51
CA 51 # Hari Yang Berat
52
CA 52 # Keputusan Aisyah
53
CA 53 # Mencoba Ikhlas
54
CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55
CA 55 # Ujian Terberat Rio
56
CA 56 #What Yours Will Find You
57
CA 57 # Buah Kesabaran
58
CA 58 #Pengagum Rahasia
59
CA 59 # Melamar
60
CA 60 #Sah
61
CA 61 #Suami Idaman
62
CA 62# Tamu tak diundang
63
Bab. 63 #Menjadi CEO
64
CA 64 # Menjadi CEO part 2
65
CA 65#Sebuah Pengorbanan
66
CA 66 #Sebuah keberhasilan
67
CA 67#Kesedihan Nadia
68
CA 68 #Kalah Tender
69
CA 69 # Semoga Berjodoh
70
CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71
CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72
CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73
Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74
CA 74 #The Last Chapter
75
Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76
CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77
CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78
CA SEASON 2 # Phobia Lift
79
CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80
CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81
CA SEASON 2 # Menemukanmu
82
CA SEASON 2 # Mencarimu
83
CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84
CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85
CA SEASON 3 # Memories
86
CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87
CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88
CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89
CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90
CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91
CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92
CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93
CA SEASON 2 # Cemburu
94
CA SEASON 2 # Galau Lagi
95
CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96
CA SEASON 2 # Harapan
97
CA 2 #Surprise
98
Bonus Episode tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!