CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?

Aisyah cukup lama terdiam mengumpulkan kekuatan dan keberanian untuk menjawab pertanyaan dari abinya itu. Dia sebenarnya ingin sekali membahagiakan orang tuanya itu, tapi sebagai manusia normal ia juga sangat menginginkan kebahagiaan dan mendapatkan suami yang sempurna untuk menemani hidupnya hingga akhir hayatnya.

Ketika ia ingin menyampaikan penolakannya seperti keinginannya, tiba-tiba bibirnya kelu dan tak dapat mengeluarkan suara. Aisyah menjadi kaget karena ia belum pernah merasakan hal aneh seperti ini. Ia kemudian memejamkan matanya dan beristighfar beberapa kali agar ia bisa kembali normal.

Ketika ia memejamkan mata bayanga wajah sendu Banyu Al Birunni tersenyum manis padanya, terus mengusik kalbunya. Ditambah senyuman bahagia Latief yang terus hadir dibenaknya, membuatnya tak tega untuk menolak pinangan dari Kyai Hasan. Ia tak bisa menghancurkan kebahagiaan ayahnya yang sangat menginginkan dirinya bersama dengan Banyu Al Birunni.

"Ya Rob, apakah ini pertanda darimu agar aku menerimanya, apakah dia lelaki terbaik yang akan menjadi imam ku. Apa dia yang akan membimbing ku menuju jannah Mu. Tapi kenapa harus dengan pria lumpuh ya Rob apa aku tidak pantas mendapatkan seorang lelaki normal??" batin Aisyah

Aisyah mulai membuka matanya dan melihat wajah ayahnya yang sedari tadi menunggu jawabannya.

"Ada apa nduk??, kamu kecapean ya??" tanya Latief

"Tidak abi, Aish hanya berpikir sejenak tadi untuk menimbang apa yang akan aku katakan pada abi " jawab Aisyah

"Kau memang sama dengan abi, selalu penuh pertimbangan jika hendak memutuskan segala sesuatu" ucap Latief

"Tentu dong, kan Aish putri kesayangannya abi" ucap Aisyah manja

"Iya nduk, terus jawabannya gimana?" tanya Latief

"Bismillahirrahmanirrahim, insya Allah Aisyah mau lanjut bi" jawabnya lugas

Latief segera memeluk erat putrinya ketika mendengar jawaban itu.

"Abi tahu kamu tidak akan mengecewakan aku, percayalah Banyu adalah lelaki terbaik yang Allah kirimkan untuk membimbing mu menuju jannahNya. Jangan memandang sebelah mata hanya karena dia lelaki lumpuh, mungkin dari situlah kau akan banyak belajar sabar dan menerima kekurangan orang lain sehingga membuat mu lebih dewasa. Jangan melihat segala sesuatu hanya dari covernya saja, karena barang-barang murah juga bisa menipu ketika diberi cover yang menarik, jangan kau hanya tertarik dengan seseorang karena wajahnya yang rupawan, karena semuanya itu bisa membuatmu sakit hati nduk. Yang terpenting dari semuanya adalah keimanan seseorang, karena ketika kita sudah menikah maka kita tak lagi melihat wajah tampan atau cantik pasangan kita, untuk menghadapi bahtera rumah tangga. Keimanan kita dan pasangan hidupmu yang membuat kamu akan selalu bertahan dan menerima segala kekurangan satu sama lain. Akan tapi bila kita sudah tak mempunyai basic iman yang kuat maka hanya kata perceraian yang akan terucap ketika bahtera itu datang menghantam biduk rumah tangga kita. Kamu bisa belajar dari abi nak, aku mempunyai istri yang sangat cantik karena ibumu memang seorang model top ibukota. Abi tertarik dengannya karena kecantikannya, abi lupa kalau ia adalah wanita biasa yang tidak dibekali ilmu agama yang kuat oleh keluarganya, yang juga dari keluarga orang kaya. Sehingga ketika ia hidup serba kekurangan bersama abi maka iapun lebih memilih meninggalkan abi, lelaki yang sangat ia cintai. Cinta tak lagi ada artinya ketika kita sudah hidup berumah tangga. Mungkin diawal pernikahan masih ada, tapi di tengah pernikahan apalagi badai sudah datang, maka cinta tak bisa berkata apa-apa. Di sana hanya ada Rohmah yang harus kita perjuangkan dengan keimanan kita agar rumah tangga kita tetap langgeng sampai akhir hayat nduk" Latief memberikan nasihatnya pada Aisyah

Aisyah hanya mengangguk mendengar ucapan dari abinya.

Setelah selesai makan dan membayar semua makannya, merekapun kembali kerumahnya.

Malam sudah bergeser menuju pagi hari, jam beker pun mulai berdering membangunkan Aisyah yang masih terlelap untuk melakukan rutinitas sholat malamnya.

Gadis itu segera mengambil air wudhu dan bergabung dengan santriwati lainnya untuk melakukan sholat tahajud berjamaah. Setelah selesai sholat ia melanjutkan dengan dzikir dan membaca kalam Illahi sambil menunggu waktu subuh. Setelah selesai sholat subuh ia membagi tugas santriwati lainnya untuk memasak dan bekerja bakti membersihkan lingkungan pondok. Begitulah rutinitas Aisyah di pagi hari sebelum ia memberikan kajian kepada para santriwati di sana.

Gadis itu mulai merebahkan tubuhnya di balai bambu yang terletak didepan asrama putri.

Ia memejamkan mulai memejamkan matanya, karena rasa kantuk yang mulai menderanya. Semilir angin berhembus sepoi-sepoi membuatnya terbuai untuk melanjutkan tidurnya.

Seorang pria berdiri dihadapannya dan menatapnya intens.

"Kamu pasti kelelahan setelah seharian mengurusi acara Maulid Nabi, kamu sangat cantik kalau tidur Aish, astaghfirullah kenapa aku jadi malah tergoda dengan kecantikannya" batin Bhumi

Ia segera menundukkan pandangannya dan berucap istighfar.

"Mas Bhumi, mau bangunin mbak Aisyah ya?" tanya salah seorang santriwati

"iya, tapi gak usahlah nanti saja nunggu dia bangun. Kasian dia pasti kelelahan" ucap Bhumi

"oh, yasudah mas kalau begitu aku permisi dulu" ucap gadis itu

Angin berhembus kencang mungkin karena akan turun hujan, membuat dedaunan kering dari pohon mangga berjatuhan dan mengenai wajah Aisyah. Melihat hal itu Bhumi segera mengambil dedaunan yang menutupi wajah ayu Aisyah.

"maaf ya dek, bukannya mas kurang ajar tapi mas takut ada semut yang hinggap didaun dan menggigit wajahmu" ucap Bhumi lirih

Karena merasa ada yang menyentuhnya, membuat Aisyah menggeliat hingga membuatnya bertatapan langsung dengan Bhumi. Keduanya saling menatap dalam waktu yang singkat sebelum keduanya sama-sama menjauhkan pandangannya.

Deg!! detak jantung keduanya berdegup kencang seperti ada aliran listrik yang menyengat mereka sehingga membuat keduanya langsung menjauh.

"maaf dek, bukannya mas kurang ajar, tapi mas cuma membantu menyingkirkan dedaunan yang jatuh diwajah mu" ucap Bhumi gugup

"eeehhh iya mas, gak papa kok, mungkin Aish yang ceroboh karena tertidur dibawah pohon" jawab Aisyah

"Kalau kamu lelah kenapa tidak tidur di kamarmu saja?" ucap Bhumi

"Hehehe!!, mana bisa mas, yang ada malah gak bisa tidur " jawabnya sambil tersenyum manis

Senyumnya yang manis membuat Bhumi terkesima padanya.

"Kenapa senyumnya manis sekali!!, duh Gusti!!, coba dia tidak dijodohkan sama mas Banyu, pasti aku akan segera meminangnya untuk menjadi permaisuri ku" kata Bhumi dalam hati

"Oh iya, mas Bhumi kesini ada apa perlu apa ya?" tanya Aisyah

"hmmm, aku mau membahas persiapan untuk lomba Tahfiz Qur'an saja kok, jadi kalau kamu capek ya besok saja kita bahasnya" jawab Bhumi

"Ya sudah, ayo sekarang saja kita bahas mumpung aku lagi kosong" sahut Aisyah

"Ayok!, tapi kita bicarakan di warung mang Asep saja ya, sambil makan kebetulan aku lagi laper nih" balas Bhumi

Aisyah tersenyum dan mengiyakan ajakan mas Bhumi.

Terpopuler

Comments

Ilham

Ilham

aku suka ceritanya bagus

2021-10-11

1

Abizar

Abizar

Lanjut terus Thor. ☺️ Jangan lupa mampir di novel aku ya.

2020-04-10

7

Mahasana (IG: @anaalien10)

Mahasana (IG: @anaalien10)

Next Thorrr 😁 Jgn lupa like back ceritaku yaa 👌

2020-04-09

10

lihat semua
Episodes
1 CA 01 # TA'ARUF
2 CA 02 # Perasaan Bhumi
3 CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4 CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5 CA 05 #Dilema
6 CA 06 # Makan malam bersama
7 CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8 CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9 CA 09 # Sebuah Pengakuan
10 CA 10 # Honeymoon
11 CA 11# Honeymoon Part 2
12 CA 12 # Bertemu Amber
13 CA 13 # Maya Sakit
14 CA 14 # Maya Sakit part 2
15 CA 15 # Trik Syifa
16 CA 16 #Trik Syifa part 2
17 CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18 CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19 CA 19 #Masakan favorit
20 CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21 CA 21 # Drama di Dapur
22 CA 22 # Berobat ke Situbondo
23 CA 23 # Bisa jalan lagi
24 CA 24 # Keguguran
25 CA 25 # Back to Home
26 CA 26 # Cemburu
27 CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28 CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29 CA 29 #Keputusan
30 CA 30 # Finally
31 CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32 CA 32 #Bagai Disambar Petir
33 CA 33 # Penyesalan
34 CA 34 # Jangan pergi
35 CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36 CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37 CA 37# Menjadi Santri
38 CA 38 #Teror
39 CA 39 # Balapan terakhir
40 CA 40 # Santri tampan
41 CA 41 #Milad Ponpes
42 CA 42 # Kedatangan Selena
43 CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44 CA 44 # Patah sebelum berkembang
45 CA 45#Teka-teki
46 CA 46 #Petaka datang
47 CA 47#Bersamamu
48 CA 48 # Kebahagiaan Rio
49 CA 49# Benih-benih Cinta
50 CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51 CA 51 # Hari Yang Berat
52 CA 52 # Keputusan Aisyah
53 CA 53 # Mencoba Ikhlas
54 CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55 CA 55 # Ujian Terberat Rio
56 CA 56 #What Yours Will Find You
57 CA 57 # Buah Kesabaran
58 CA 58 #Pengagum Rahasia
59 CA 59 # Melamar
60 CA 60 #Sah
61 CA 61 #Suami Idaman
62 CA 62# Tamu tak diundang
63 Bab. 63 #Menjadi CEO
64 CA 64 # Menjadi CEO part 2
65 CA 65#Sebuah Pengorbanan
66 CA 66 #Sebuah keberhasilan
67 CA 67#Kesedihan Nadia
68 CA 68 #Kalah Tender
69 CA 69 # Semoga Berjodoh
70 CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71 CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72 CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73 Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74 CA 74 #The Last Chapter
75 Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76 CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77 CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78 CA SEASON 2 # Phobia Lift
79 CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80 CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81 CA SEASON 2 # Menemukanmu
82 CA SEASON 2 # Mencarimu
83 CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84 CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85 CA SEASON 3 # Memories
86 CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87 CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88 CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89 CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90 CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91 CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92 CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93 CA SEASON 2 # Cemburu
94 CA SEASON 2 # Galau Lagi
95 CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96 CA SEASON 2 # Harapan
97 CA 2 #Surprise
98 Bonus Episode tambahan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CA 01 # TA'ARUF
2
CA 02 # Perasaan Bhumi
3
CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4
CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5
CA 05 #Dilema
6
CA 06 # Makan malam bersama
7
CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8
CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9
CA 09 # Sebuah Pengakuan
10
CA 10 # Honeymoon
11
CA 11# Honeymoon Part 2
12
CA 12 # Bertemu Amber
13
CA 13 # Maya Sakit
14
CA 14 # Maya Sakit part 2
15
CA 15 # Trik Syifa
16
CA 16 #Trik Syifa part 2
17
CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18
CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19
CA 19 #Masakan favorit
20
CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21
CA 21 # Drama di Dapur
22
CA 22 # Berobat ke Situbondo
23
CA 23 # Bisa jalan lagi
24
CA 24 # Keguguran
25
CA 25 # Back to Home
26
CA 26 # Cemburu
27
CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28
CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29
CA 29 #Keputusan
30
CA 30 # Finally
31
CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32
CA 32 #Bagai Disambar Petir
33
CA 33 # Penyesalan
34
CA 34 # Jangan pergi
35
CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36
CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37
CA 37# Menjadi Santri
38
CA 38 #Teror
39
CA 39 # Balapan terakhir
40
CA 40 # Santri tampan
41
CA 41 #Milad Ponpes
42
CA 42 # Kedatangan Selena
43
CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44
CA 44 # Patah sebelum berkembang
45
CA 45#Teka-teki
46
CA 46 #Petaka datang
47
CA 47#Bersamamu
48
CA 48 # Kebahagiaan Rio
49
CA 49# Benih-benih Cinta
50
CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51
CA 51 # Hari Yang Berat
52
CA 52 # Keputusan Aisyah
53
CA 53 # Mencoba Ikhlas
54
CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55
CA 55 # Ujian Terberat Rio
56
CA 56 #What Yours Will Find You
57
CA 57 # Buah Kesabaran
58
CA 58 #Pengagum Rahasia
59
CA 59 # Melamar
60
CA 60 #Sah
61
CA 61 #Suami Idaman
62
CA 62# Tamu tak diundang
63
Bab. 63 #Menjadi CEO
64
CA 64 # Menjadi CEO part 2
65
CA 65#Sebuah Pengorbanan
66
CA 66 #Sebuah keberhasilan
67
CA 67#Kesedihan Nadia
68
CA 68 #Kalah Tender
69
CA 69 # Semoga Berjodoh
70
CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71
CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72
CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73
Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74
CA 74 #The Last Chapter
75
Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76
CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77
CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78
CA SEASON 2 # Phobia Lift
79
CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80
CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81
CA SEASON 2 # Menemukanmu
82
CA SEASON 2 # Mencarimu
83
CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84
CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85
CA SEASON 3 # Memories
86
CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87
CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88
CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89
CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90
CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91
CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92
CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93
CA SEASON 2 # Cemburu
94
CA SEASON 2 # Galau Lagi
95
CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96
CA SEASON 2 # Harapan
97
CA 2 #Surprise
98
Bonus Episode tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!