"Pasti kau melihat fotonya dibuku kerjaku bukan?, sudah aku bilang jangan bereskan meja kerjaku karena disana ada banyak sesuatu yang akan membuatmu salah paham, asal kamu tahu Amber adalah wanita yang menabrakku hingga membuatku lumpuh hingga sekarang, dan sebagai permintaan maafnya ia selalu memantau kesehatanku dengan terus berkomunikasi intens denganku hanya sekedar untuk mengetahui kondisiku saja. Dan kemarin Sahabatku Ilham memberitahukan aku kalau dia menyukainya, dan memberikan foto Amber padaku. Ia juga memintaku untuk mencomblangi hubungan mereka, dan aku menyetujuinya karena aku memang dekat dengan Amber. Sekarang apa kamu masih cemburu padanya?" jawab Banyu
Aisyah tersipu malu mendengar jawaban dari suaminya itu.
"Sekali lagi aku minta maaf ya Mas, karena sudah berfikiran negatif terhadap Mas dan mbak Amber," ucap Aisyah
"Iya, Mas udah maafin kok," sahut Banyu sembari mengecup keningnya
"Sekarang kita istirahat ya, karena besok kita harus berangkat setelah subuh agar tidak terkena macet," ucap Banyu
Aisyah kemudian berbaring disamping suaminya, ia masih terus menatap suaminya sembari senyum-senyum sendiri. Ia tak bisa memejamkan matanya karena kebahagiaan yang kini ia rasakan.
Seperti tahu kalau dirinya sedang diamati oleh istrinya, Banyu segera memiringkan tubuhnya hingga mata keduanya saling bertatapan, dan merekapun tersenyum bersamaan.
"Kenapa kamu tidak tidur sayang?" tanya Banyu lembut
"Entahlah aku masih ingin memandangi wajah suamiku yang rupawan," jawab Aisyah
"Hmmm, ternyata kau ini nakal yah," ucap Banyu sembari mencubit hidung Aisyah
"Awww!!, sakit Mas, " teriak Aisyah manja
"uunnchhh!! lutunya kalau lagi marah," goda
Banyu
Aisyah tersipu-sipu mendengar Mas Banyu yang terus menggodanya.
"Ya sudah sini Mas peluk, biar kamu bisa tidur dipelukan aku," ujar Banyu sembari memeluk mesra Aisyah
Aisyah merasa nyaman berada dipelukan Banyu suaminya, ia bisa mencium aroma maskulin suaminya yang membuatnya terlelap dipelukkannya.
Pukul tiga dini hari Aisyah bangun untuk menjalankan ibadah malam, dan kali ini ia tidak sholat sendirian karena Banyu menemaninya. Keduanya menjalankan ibadah sholat malam berjamaah dan kemudian dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an dan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat keduanya bersiap-siap untuk melakukan perjalanan menuju ke Sukabumi. Karena jarak antara Wonosobo dan Sukabumi sangat jauh maka Banyu meminta sopir untuk mengantar mereka menuju Sukabumi.
Perjalanan yang menghabiskan waktu hampir lebih dari 13 jam itupun tak membuat keduanya merasa keletihan, bahkan keduanya sangat menikmati kebersamaan diantara mereka dengan saling bercerita dan bersenda gurau seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.
Sesampainya di villa, Keduanya langsung disambut oleh mbok Saidah pengurus villa itu.
"Sugeng rawuh, Mas Banyu, mbak Aisyah, silahkan istirahat dulu sambil ngeteh di ruang tamu, semoga bisa mengurangi penat setelah perjalanan jauh, " ucap Saidah
"Terima kasih mbok, " jawab Banyu
Keduanya kemudian duduk diruang depan sembari menikmati sajian yang disajikan oleh mbok Saidah, sementara itu mbok Saidah mengantarkan makanan kecil dan minuman untuk pak Kelik sopir mas Banyu yang beristirahat di saung samping villa.
"Alhamdulillah, akhirnya kita sampai juga ya Mas," ucap Aisyah
"Iya, apa kamu senang?" tanya Banyu
"Banget Mas, aku sudah menanti- nanti saat-saat seperti ini, " jawab Aisyah sembari merebahkan kepalanya di bahu Banyu
Banyu kemudian mengusap lembut wajah istrinya itu.
"Sebentar aku mau konsultasi dulu dengan dokter pribadiku," ucap Banyu sembari mengeluarkan ponselnya
"Iya Mas, Aish masuk ke kamar dulu ya," kata Aisyah membawa koper-kopernya menuju ke kamarnya.
Banyu berkonsultasi dengan dokter pribadinya untuk mengetahui kemajuan terapi yang ia jalani. Setelah mendengar jawaban dari dokter pribadinya Banyu segera menyusul Aisyah ke kamarnya.
Saat ia memasuki kamarnya ia tidak mendapati istrinya, ia hanya mendengar suara orang yang sedang mandi.
"Aish pasti sedang mandi," gumam Banyu
Pria itu kemudian menuju ke kamar mandi yang pintunya tidak tertutup rapat, sehingga ia bisa melihat tubuh mulus istrinya yang sedang mandi.
Dadanya mulai berdesir menyaksikan pemandangan itu, libidonya mulai naik hingga ia terpaksa menelan salivanya.
"apakah aku bisa melakukannya," gumam Banyu
Ia kemudian menutup rapat pintu kamar mandinya dan segera merebahkan tubuhnya di ranjangnya.
Ia mencoba mengatur nafasnya yang tidak teratur setelah melihat istrinya mandi.
"Apa mas mau mandi?" tanya Aisyah
Banyu hanya terdiam tak menjawab pertanyaan darinya, ia terlalu sibuk untuk mengagumi kecantikan istrinya.
Gadis itu terlihat lebih cantik tanpa hijabnya, rambutnya yang panjang semakin menambah kecantikan parasnya.
"Kenapa Mas memandangiku seperti itu?" tanya Aisyah yang mulai salah tingkah karena Banyu terus menatapnya intens
"Duduklah disini!" perintah Banyu
Aisyah segera duduk disampingnya, sedangkan Banyu kemudian membelai lembut rambutnya yang basah.
"Kamu sangat cantik Aish," ucap Banyu
Aisyah tersipu malu mendengar pujian darinya, hingga rona merah di pipinya menyemburat keluar menambah keelokan parasnya.
Banyu mulai mendekatkan wajahnya dan kemudian mencium mesra bibir ranum istrinya.
Cukup lama keduanya larut dalam ciuman panas yang membuat keduanya tak bisa mengendalikan hasratnya masing-masing. Hingga kandang adzan Maghrib membuat keduanya menghentikan adegan panas mereka.
"Kita lanjutkan nanti ya sayang, sekarang aku harus mandi dan sholat dulu," ucap Banyu lembut
Aisyah hanya mengangguk sembari merapikan penampilannya yang sudah acak-acakan. Ia kemudian membantu suaminya mandi dan menyiapkan baju ganti untuknya.
Selesai mandi Banyu segera menjadi imam sedangkan Aisyah berdiri dibelakangnya menjadi makmumnya.
Selepas sholat Isya, mbok Saidah mengetuk pintu kamar mereka untuk mengajaknya makan malam.
**tok..tok..!!
Aisyah segera membuka pintu kamarnya.
"Masakannya sudah siap Mbak, silahkan makan malam dulu," ajak mbok Saidah ramah
"Inggih mbok, kami akan segera kesana," jawab Aisyah
Gadis itu kemudian merapikan mukenanya, dan mengajak suaminya untuk makan malam.
"Hmmm, mbok tahu aja kesukaan Banyu," ucap Banyu ketika tahu mbok Saidah memasakkan masakan favoritnya
"Tentu saja Mas, mbok mau Mas Banyu sama Mbak Aisyah betah selama berbulan madu disini, dan mbok doakan semoga kalian segera diberikan momongan," jawab mbok Saidah sumringah
"Amin..." jawab Aisyah dan Banyu
"Nah mbok juga tak lupa memasak sayur toge, yang kata orang bisa menambah kesuburan, dan juga pisang sebagai nutrisi untuk kalian berdua," tambah mbok Saidah
"Iya mbok, makasih banyak lho, sudah dimasakin aneka masakan yang enak-enak," jawab Aisyah
"Sama-sama mbak, monggo selamat menikmati makanannya," ucap mbok Saidah yang kemudian meninggalkan keduanya
Aisyah kemudian menuangkan nasi kepiring Mas Banyu dan tak lupa menambahkan lauk pauk keatasnya.
"Aku makan sepiring berdua denganmu sayang," ucap Banyu ketika melihat Aisyah hendak menuangkan nasi ke atas piringnya
Aisyah segera menaruh kembali nasi yang belum sempat ia tuangkan ke piringnya.
"Aku mau makan dari suapanmu, " ucap Banyu manja
Aisyah hanya tersenyum simpul mendengar ucapan dari suaminya.
"Hmmm, aku baru tahu ternyata kamu itu sangat manja Mas," ucap Aisyah bahagia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ais wonosobo
salfon sma kota wonosobo,autor orang wonosobo y,soalnya aku dri wonosobo🤭
2023-02-14
0
Dewi Murni
aku jadi senyum"sendiri baca'y ♥️♥️
2022-04-03
1
👑🅅🄸🅂🅂💣<big><i><u><big>
hadew... jiwa kejomboanku meronta. ..... sungguh tega author padaku.....
2021-03-01
1