"Aku mau makan dari suapanmu, " ucap Banyu manja
Aisyah hanya tersenyum simpul mendengar, ucapan dari suaminya.
"Hmmm, aku baru tahu ternyata kamu itu sangat manja Mas," ucap Aisyah bahagia
Aisyah kemudian menyuapi suaminya dengan mesra, tampak keduanya terlihat sangat bahagia.
"Senengnya lihat Mas Banyu sama mba Aisyah, romantis banget, kaya mbok waktu masih muda," celetuk mbok Saidah ketika melihat keduanya
"Mbok mau Aish suapin juga?" goda Aisyah
"Gak usah mba, makasih!" jawab mbok Saidah
Setelah selesai makan, Banyu mengajak Aisyah untuk berjalan-jalan untuk melihat pemandangan vila yang begitu indah dimalam hari. Suara jangkrik menambah syahdu malam bertabur bintang, yang dipenuhi oleh kabut yang menyelimuti vila.
"Subhanallah, indahnya pemandangan malam ini, apalagi ditambah udara segar, hmmm bisa-bisa aku tidak mau balik ke Wonosobo," ucap Aisyah
"Apa kamu mau tinggal disini selamanya?," tanya Banyu
"Hmmm, entahlah, yang pasti aku pasti merindukan santriwati nakal di pondok pesantren!" jawab Aisyah
"Kenapa hanya merindukan mereka?, apa kamu tidak merindukan aku?" tanya Banyu kesal
"Kalau Mas selalu Aish rindukan setiap detik," jawab gadis itu sembari bersimpuh di depan suaminya
"Sudah malam kita masuk yuk," ajak Banyu
Aisyah segera mendorong kursi roda Banyu menuju ke kamarnya.
Banyu sudah membaringkan tubuhnya diatas ranjangnya, namun Aisyah yang terbiasa membaca buku sebelum tidur, masih duduk ditepi ranjang sambil membaca bukunya.
Banyu yang merasa diacuhkan segera bangun dan memeluk istrinya dari belakang. Ia menyibak rambut panjang istrinya dan mulai mencium tengkuk leher Aisyah membuat gadis itu menggelinjang dan mendesah.
Banyu kemudian menarik lembut kepala Aisyah, bibirnya mencium panas bibir mungil istrinya. Decapan mesum terus terdengar nyaring penuh kenikmatan.
Aisyah begitu menikmati setiap sentuhan lembut yang diberikan oleh suaminya itu. Malam semakin bertambah panas karena Banyu mulai memainkan jemarinya menyusuri setiap lekuk tubuh istrinya.
Banyu tersenyum menatap istrinya yang tersipu malu menyembunyikan wajahnya dibalik selimut.
Ia mulai kembali mencium mesra bibir tipisnya, dan melanjutkan aktivitas panasnya.
Keduanya terus bergumul sampai mereka merasakan puncak kenikmatan surga dunia yang sudah lama mereka idamkan.
Sayup-sayup suara Adzan subuh membangunkan Aisyah agar segera menjalankan kewajibannya kepada sang Khalik sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah ia dapat pagi itu. Tubuhnya terasa remuk karena semalaman bercinta dengan suaminya.
Ia berjalan tertatih dan pelan karena masih merasakan nyeri di area vital dan selangkangannya. Sesampainya dikamar mandi ia segera berendam air hangat diatas bathub dan membersihkan tubuhnya.
Matanya terpejam menikmati air hangat yang seperti memijat-mijat tubuhnya yang remuk redam, ia kaget ketika membuka matanya ternyata Banyu sudah ada disampingnya.
"Kamu bukannya tidak suka mandi pakai air hangat?" tanya Aisyah
"Iyah, tapi mulai sekarang aku akan belajar menyukai semua yang istriku suka," jawab Banyu sembari memeluk istrinya
Aisyah menggenggam erat jemari tangan suaminya.
"Terima kasih ya Robb, akhirnya kau benar-benar mengabulkan semua doa-doaku, memberikan suami yang sholeh dan penyayang untukku," ucap Aisyah mencium lengan Banyu
"Terima kasih juga sayang, sudah menjadi istriku yang sabar dan menerimaku apa adanya," ucap Banyu mengecup pucuk kepala istrinya
"Iya sama-sama Mas, I love you, " ucap Aisyah bahagia
"I love you too Aisyahku, " jawab Banyu memeluknya erat
Keduanya kemudian bergantian mengambil air untuk mandi, hingga keduanya selesai bersamaan.
Setelah sholat subuh berjamaah Aisyah langsung bergegas ke dapur untuk membantu mbok Saidah menyiapkan sarapan pagi.
"Sini, biar Aish bantuin mbok," ujar Aisyah menawarkan diri
"Ndak usah, mbak Aisyah istirahat saja, biar mbok yang menyiapkan semuanya, mbak duduk manis saja yah sama Mas Banyu, atau kalau tidak jalan-jalan pagi saja Mbak?, bagus lho pemandangan pagi di bukit samping vila" ucap mbok Saidah
"Iya mbok, yaudah Aish tinggal ya?" pamit Aisyah
Ia kemudian mengajak Banyu untuk keluar menikmati segarnya udara pagi.
Aisyah membawa Banyu menuju ke samping vila, disana mereka bisa melihat panorama bukit yang menjulang tinggi diselimuti kabut tebal ditambah berisik kicau burung yang bersahutan menambah indahnya suasana pagi. Aisyah mencoba berlari-lari kecil menggerakkan badannya sekalian berolahraga pagi. Sedangkan Banyu menatapnya dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.
Aisyah menghentikan aktivitasnya sejenak, netranya tak henti memandangi suaminya yang kini berdiri di hadapannya.
"Subhanallah!, Mas sudah bisa berdiri?" tanya Aisyah kaget melihat Banyu berdiri dihadapannya.
Gadis itu berjalan mendekati suaminya dan memeluknya erat.
**Bruughh!!!
Karena kaki Banyu yang belum begitu kuat untuk berdiri lama, maka ia pun limbung ketika Aisyah memeluknya.
"Awww!!" Banyu mengerang kesakitan
"uupss! Maaf Mas, aku gak sengaja," ucap Aisyah tersenyum
"Abis aku seneng banget Mas Banyu bisa berdiri makanya Aish langsung peluk, eh ternyata Mas malah jatuh, hehehe..." tambahnya lagi sembari tertawa
"Iya Mas memang sudah bisa berdiri tapi cuma sebentar saja, gak kuat lama-lama, Mas harus sering berlatih agar bisa jalan lagi," ucap Banyu
"Oh gitu, yaudah sini Aish bantu duduk lagi di kursi," Aisyah membantunya untuk duduk kembali ke kursi rodanya
Ia kemudian mendorong kursi rodanya untuk mengelilingi kawasan vila yang cukup luas itu.
"Ahhh!!, segarnya!" ucap Aisyah sembari menghirup udara pagi
Banyu berusaha menggerak-gerakan kakinya agar tidak kaku, sembari memperhatikan istrinya yang masih berolahraga pagi.
Merekapun kembali kedalam vila setelah merasa cukup segar dan bugar.
"Monggo, silahkan dinikmati sarapannya?" ucap Mbok Saidah menyambut mereka
"Makasih mbok, " jawab Aisyah
"Kalau Mas sama Mbaknya mau cemilan,bok juga sudah buatin rebus-rebusan palawija sama palapendem supaya lebih sehat, memang sengaja mbok gak bikin goreng-gorengan agar Mas Banyu cepet pulih ya!" ucap mbok Saidah Sumringah
"Inggih matur nuwun lho mbok, udah perhatian sama Banyu," jawab Banyu
"Sami-sami Mas," jawab mbok Saidah
Aisyah dan Banyu segera menuju ke ruang makan. Aisyah Sepertinya mulai paham dengan kebiasaan baru suaminya yang selalu mau makan hanya dari suapannya.
"Sayang aku ke kamar mandi dulu ya, " pamit Banyu meninggalkan Aisyah di meja makan
***Dreet...dreet...dreet!!
Aisyah segera mengambil ponsel Banyu yang terus bergetar. Ia terkejut ketika melihat Amber yang menghubungi suaminya. Ia ingin mengangkat ponselnya tapi ragu-ragu, karena ia takut Mas Banyu akan tersinggung.
"Ada telpon dari Amber tadi," ucap Aisyah memberi tahu Banyu
"Kenapa tidak diangkat tadi," jawab Banyu
"Aku gak berani Mas, kalau kamu gak menyuruhku. Lagian aku juga menghormati privasi Mas," ucap Aisyah
Banyu tersenyum mendengar jawaban istrinya.
"Terimakasih sholeha ku, semoga kamu akan terus mendampingi ku hingga akhir hayatku, I love you Aisyahku," ucap Banyu sembari mencium kening Aisyah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
👑🅅🄸🅂🅂💣<big><i><u><big>
ya Allah... aq jg mau yg sholeh dan penyayang...
2021-03-01
1
Wiji Bajay
lulusan kairo kok gk ada do'a atau bahasa arabnya sih thor...
2020-09-19
2
Tuti haryati
maniseeee
2020-07-28
0