CA 19 #Masakan favorit

Pagi-pagi sekali Aisyah sudah menata meja makan dengan masaknnya yang mengundang selera.

"Kamu masak opo nduk?" tanya Nyai Safi'ah

"Botok Klanding pesenan Abah, sama pepes ikan kesukaan Maya, terus sayur bening oyong kesukaan Mas Banyu, sambal terasi level omongan tetangga favorit Aisyah sama perkedel jagung kesukaan Mas Bhumi," jawab Aisyah

"Baik banget kamu cah ayu, sampai semua orang kamu masakin masakan favoritnya, duuh!, jadi makin sayang sama Aish," Safi'ah memeluk menantunya erat

"Yaudah, Maya ke kamar dulu ya mau panggilin abah biar cepetan dandannya, biasa aki-aki suka lama kalau dandan sendirian!, hihihi..." ucapnya sembari terkekeh

Aisyah juga kemudian masuk ke kamarnya untuk membantu suaminya bersiap-siap untuk pergi kerja. Gadis itu membantunya memakaikan dasi serta merapikan kemejanya.

"Sekarang kita sarapan yuk Mas," ajak Aisyah

"Ayo?" sambut Banyu

Aisyah mendorong kursi rodanya menuju kemeja makan.

Dia melihat Syifa sudah duduk manis disana dengan suaminya.

"Duuh!!, romantis banget sih kakak ipar aku pagi-pagi udah main dorong-dorongan kursi roda sama suaminya, beda sama kita ya sayang?, kalau kita kan keluar kamar gandengan tangan berdua, eeeh kalau Aish malah dorongin kursi roda suaminya!, bener-bener so sweet," ledek Syifa

Deg!, Aisyah merasa terkejut mendengar ucapan Syifa, karena ia tahu kata-kata yang diucapkan olehnya bukanlah sebagai pujian melainkan hinaan untuk suaminya.

"Alhamdulillah saya dan Mas Banyu masih bisa bermain dorong-dorongan kursi roda daripada gak ada yang diajak bicara karena berjauhan jarak duduknya, " jawab Aisyah yang melihat Bhumi dan Syifa duduk berjauhan

"Iiisshh, sial!!, lagian kenapa Mas Bhumi duduknya jauh banget sih dari aku, " umpat Syifa dalam hati

"Mas! pindah duduk sebelah Syifa apa?, ngapain sih jauh-jauhan kaya oramg lagi marahan saja!" cibir Syifa

"Mas duduk disini karena biar deket sama perkedel jagung kesukaan Mas, jadi aku tidak akan kehabisan nantinya," jawab Bhumi

Syifa yang kesal segera mengambil piring yang berisikan perkedel jagung dan menaruhnya tepat didepan tempat duduknya.

"Tuh udah aku pindahin!, masih gak mau pindah juga!" ucap Syifa ketus

Aisyah dan Banyu hanya tersenyum melihat keduanya. Kyai Hasan dan Nyai Safi'ah pun akhirnya keluar dari kamarnya menuju meja makan.

"Silahkan dinikmati sarapannya Abah dan Maya, hari ini Syifa loh yang masak," ucapnya dengan penuh percaya diri

"Terima kasih nduk," jawab Kyai Hasan

Maya hanya tersenyum melihat sikap culas menantu keduanya itu.

"Tidak disangka ternyata hati Syifa tak seelok parasnya yang ayu," batin Maya

Maya kemudian mengambilkan nasi dan botok klanding ke dalam piring Kyai Hasan.

"Monggo dicicipi botok Klandinnya Mas, Aish lho yang masakin spesial untuk abah," ucap Maya sembari melirik kearah Syifa

Wajahnya berubah merah padam seketika setelah mendengar ucapan dari Maya.

"Sialan!, kenapa si nenek tua ini tahu kalau masakan itu bukan masakanku," gumamnya kesal

"Kok pada bengong, ayo silahkan dinikmati hidangannya, kasian lho yang masak kalau cuma dilihatin saja!" Aisyah mencoba mencairkan keheningan di ruang makan

"Oh iya, btw masakan kesukaan kamu apa Syifa?" tanya Aisyah

"Opor ayam, emangnya kenapa?" Syifa balik bertanya

"Ok, jadi biar nanti kamu juga merasakan makanan favorit kamu ada di meja makan ini, karena pagi ini semuanya sudah Aish masakin makanan favoritnya, cuma kamu saja yang belum aku masakin karena aku baru tahu makanan favorit kamu," jawab Aisyah

"Sialan!!, berani-beraninya dia menjebakku!, awas saja kamu Aish!" ancamnya dalam hati

Selesai sarapan Aisyah segera mengantar suaminya hingga menuju ke mobilnya.

"Mas pergi dulu ya sayang, inget! jangan capek-capek kerjanya biar kita bisa cepet dapat dede bayi, hihihi" goda Banyu

"Apaan sih Mas, " jawab Aisyah manja

"Assalamualaikum kesayangan Mas Banyu," ucap Banyu dengan senyum manisnya

"Waalaikum salam kesayangannya Aisyah," jawab Aisyah menundukkan kepalanya dan Banyu segera mencium keningnya

"Diih!!, sok-sokan romantis segala, sengaja banget sih kamu biar Nyai dan Abah tahu kalau kamu itu sangat mencintai anak lelakinya yang cacat gitu, huh! dasar cari muka!" cibir Syifa lirih

Aisyah segera kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap berangkat ke Pondok.

"Lho kok Aish mau berangkat ke Pondok sih?, bukannya mengantar Maya dan Abah ke bandara?" tanya Maya

"Memangnya Maya mau kemana?" tanya Aisyah

"Isssh!, masih muda kok sudah jadi pelupa?, kan Maya sama Abah sudah ngomong sama kamu, kalau kami hari ini mau pergi umroh bersama para pengurus Pondok, makanya Abah minta dimasakin botok sama kamu sekalian buat bekel, masa lupa sih," kata Maya dengan mimik kecewa

"Maaf Maya, maklumlah namanya juga manusia tempatnya salah dan lupa?, yaudah sekarang Aish tidak jadi ke Pondok, tapi akan mengantar Maya ke Bandara!" jawab Aisyah

"Nah gitu dong baru menantu kesayangan Maya, " ucap Maya mengusap lembut kepala Aisyah

"Memangnya cuma Aish ya menantu kesayangan Maya, Syifa tidak?" tanyanya cemberut

"Syifa juga menantu kedatangan Maya dong, semuanya sama tidak ada yang Maya beda-bedakan," jawab Maya

Syifa tersenyum bahagia dan memeluk mertuanya itu.

"Kalau begitu aku boleh dong ikut nganter Maya ke Bandara juga?" kata Syifa

"Iya tentu boleh toh nduk?" jawab Safi'ah

"Sekarang bantu Maya bawain koper-koper ke dalam mobil!" titah Safi'ah

"baik Maya!!" jawab keduanya kompak

Mereka kemudian bergegas menuju ke kamar Maya dan menarik koper-koper itu menuju ke mobil.

"Coba tanya Masmu, dia mau ikut nganter kita atau tidak?" tanya Maya pada Syifa

"Inggih Maya," jawab Syifa

Gadis itu segera menuju ke kamarnya menemui suaminya.

"Mas, kata Maya kamu mau ikut nganterin beliau ke Bandara atau tidak?" tanya Syifa

"Iya aku akan ikut!" jawab Bhumi

"Kalau gitu mas siap-siap sekarang, karena kita semua udah siap dan mau jalan!" ucap Syifa

"Ok, tunggu sepuluh menit ya!" jawab Banyu

"Yaudah Syifa bantu biar cepet Mas," Syifa menawarkan diri

Ia kemudian membuka lemari dan mengambil baju untuk suaminya, bukannya membantu gadis itu malah membuat baju di lemari pakaian Bhumi jatuh semua, Karena ia menarik baju suaminya dengan semangat empat lima.

"Duuh!!, mending kamu tunggu diluar aja deh dari pada bikin isi lemari aku jatuh semua!" ucap Bhumi

"Isshh!!, Mas kok gitu, ga da romantis-romantisnya banget sama istri, bukannya terima kasih udah di bantuin malah ngusir!" gerutu Syifa

"Iya maaf Syifa, tapi Mas minta tolong sama kamu, mending kamu tunggu diluar biar aku bisa ganti baju dengan cepat daripada kamu malah membuat lama, karena justru memberantakin lemari aku dan terpaksa aku harus membereskan bajuku dulu sebelum pergi, bukannya itu malah membuat tambah lama?" tanya Bhumi

"Iiih!! sebel!, kenapa sih ternyata kamu nyebelin!" ucap Syifa kesal

Terpopuler

Comments

zahirrina_19

zahirrina_19

hahaha kasian si syifa

2020-04-17

6

Mas Adam

Mas Adam

seneng we sama Aisyah..keren euy!

2020-04-17

5

ulfa pesek

ulfa pesek

rasain lu kan, punya hati kok busuk banget sih syifa

2020-04-17

10

lihat semua
Episodes
1 CA 01 # TA'ARUF
2 CA 02 # Perasaan Bhumi
3 CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4 CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5 CA 05 #Dilema
6 CA 06 # Makan malam bersama
7 CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8 CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9 CA 09 # Sebuah Pengakuan
10 CA 10 # Honeymoon
11 CA 11# Honeymoon Part 2
12 CA 12 # Bertemu Amber
13 CA 13 # Maya Sakit
14 CA 14 # Maya Sakit part 2
15 CA 15 # Trik Syifa
16 CA 16 #Trik Syifa part 2
17 CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18 CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19 CA 19 #Masakan favorit
20 CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21 CA 21 # Drama di Dapur
22 CA 22 # Berobat ke Situbondo
23 CA 23 # Bisa jalan lagi
24 CA 24 # Keguguran
25 CA 25 # Back to Home
26 CA 26 # Cemburu
27 CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28 CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29 CA 29 #Keputusan
30 CA 30 # Finally
31 CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32 CA 32 #Bagai Disambar Petir
33 CA 33 # Penyesalan
34 CA 34 # Jangan pergi
35 CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36 CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37 CA 37# Menjadi Santri
38 CA 38 #Teror
39 CA 39 # Balapan terakhir
40 CA 40 # Santri tampan
41 CA 41 #Milad Ponpes
42 CA 42 # Kedatangan Selena
43 CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44 CA 44 # Patah sebelum berkembang
45 CA 45#Teka-teki
46 CA 46 #Petaka datang
47 CA 47#Bersamamu
48 CA 48 # Kebahagiaan Rio
49 CA 49# Benih-benih Cinta
50 CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51 CA 51 # Hari Yang Berat
52 CA 52 # Keputusan Aisyah
53 CA 53 # Mencoba Ikhlas
54 CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55 CA 55 # Ujian Terberat Rio
56 CA 56 #What Yours Will Find You
57 CA 57 # Buah Kesabaran
58 CA 58 #Pengagum Rahasia
59 CA 59 # Melamar
60 CA 60 #Sah
61 CA 61 #Suami Idaman
62 CA 62# Tamu tak diundang
63 Bab. 63 #Menjadi CEO
64 CA 64 # Menjadi CEO part 2
65 CA 65#Sebuah Pengorbanan
66 CA 66 #Sebuah keberhasilan
67 CA 67#Kesedihan Nadia
68 CA 68 #Kalah Tender
69 CA 69 # Semoga Berjodoh
70 CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71 CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72 CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73 Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74 CA 74 #The Last Chapter
75 Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76 CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77 CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78 CA SEASON 2 # Phobia Lift
79 CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80 CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81 CA SEASON 2 # Menemukanmu
82 CA SEASON 2 # Mencarimu
83 CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84 CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85 CA SEASON 3 # Memories
86 CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87 CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88 CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89 CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90 CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91 CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92 CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93 CA SEASON 2 # Cemburu
94 CA SEASON 2 # Galau Lagi
95 CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96 CA SEASON 2 # Harapan
97 CA 2 #Surprise
98 Bonus Episode tambahan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CA 01 # TA'ARUF
2
CA 02 # Perasaan Bhumi
3
CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4
CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5
CA 05 #Dilema
6
CA 06 # Makan malam bersama
7
CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8
CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9
CA 09 # Sebuah Pengakuan
10
CA 10 # Honeymoon
11
CA 11# Honeymoon Part 2
12
CA 12 # Bertemu Amber
13
CA 13 # Maya Sakit
14
CA 14 # Maya Sakit part 2
15
CA 15 # Trik Syifa
16
CA 16 #Trik Syifa part 2
17
CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18
CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19
CA 19 #Masakan favorit
20
CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21
CA 21 # Drama di Dapur
22
CA 22 # Berobat ke Situbondo
23
CA 23 # Bisa jalan lagi
24
CA 24 # Keguguran
25
CA 25 # Back to Home
26
CA 26 # Cemburu
27
CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28
CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29
CA 29 #Keputusan
30
CA 30 # Finally
31
CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32
CA 32 #Bagai Disambar Petir
33
CA 33 # Penyesalan
34
CA 34 # Jangan pergi
35
CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36
CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37
CA 37# Menjadi Santri
38
CA 38 #Teror
39
CA 39 # Balapan terakhir
40
CA 40 # Santri tampan
41
CA 41 #Milad Ponpes
42
CA 42 # Kedatangan Selena
43
CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44
CA 44 # Patah sebelum berkembang
45
CA 45#Teka-teki
46
CA 46 #Petaka datang
47
CA 47#Bersamamu
48
CA 48 # Kebahagiaan Rio
49
CA 49# Benih-benih Cinta
50
CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51
CA 51 # Hari Yang Berat
52
CA 52 # Keputusan Aisyah
53
CA 53 # Mencoba Ikhlas
54
CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55
CA 55 # Ujian Terberat Rio
56
CA 56 #What Yours Will Find You
57
CA 57 # Buah Kesabaran
58
CA 58 #Pengagum Rahasia
59
CA 59 # Melamar
60
CA 60 #Sah
61
CA 61 #Suami Idaman
62
CA 62# Tamu tak diundang
63
Bab. 63 #Menjadi CEO
64
CA 64 # Menjadi CEO part 2
65
CA 65#Sebuah Pengorbanan
66
CA 66 #Sebuah keberhasilan
67
CA 67#Kesedihan Nadia
68
CA 68 #Kalah Tender
69
CA 69 # Semoga Berjodoh
70
CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71
CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72
CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73
Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74
CA 74 #The Last Chapter
75
Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76
CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77
CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78
CA SEASON 2 # Phobia Lift
79
CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80
CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81
CA SEASON 2 # Menemukanmu
82
CA SEASON 2 # Mencarimu
83
CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84
CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85
CA SEASON 3 # Memories
86
CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87
CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88
CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89
CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90
CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91
CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92
CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93
CA SEASON 2 # Cemburu
94
CA SEASON 2 # Galau Lagi
95
CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96
CA SEASON 2 # Harapan
97
CA 2 #Surprise
98
Bonus Episode tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!