CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?

Sudah hampir enam bulan Aisyah menjalani kehidupan rumah tangganya bersama Banyu yang tak juga mengalami perubahan. Mas Banyu tetap saja kaku dan tetap acuh padanya. Aisyah masih menjalani kegiatannya sebagai pengasuh santriwati, hal itu dia lakukan untuk mengisi kesepian yang melandanya. Meski ia hidup berdua dengan suaminya namun mereka jarang terlihat bersama, mengobrol bersama ataupun bersama.

Aisyah selama ini mencoba bertahan karena ia merasa sungkan dengan Maya yang sangat menyayangi dirinya seperti anaknya sendiri. Dari Mayalah Aisyah mendapatkan kasih sayang seorang ibu yang sudah lama ia rindukan.

Banyu selalu sibuk dengan pekerjaannya hingga ia sering pulang larut malam, dan sudah harus pergi kerja lagi pagi-pagi buta. Tentu saja hal ini membuat ia dan Aisyah jarang sekali bersama, bahkan dihari minggupun Banyu masih tetap sibuk bekerja.

"Nduk, sudah hampir setengah tahun kamu menikah dengan Banyu, apa sudah ada tanda-tanda kehamilan cah ayu?" tanya Safi'ah

Aisyah hanya tersenyum kecut menanggapi pertanyaan dari mertuanya itu. Bagaimana ia bisa hamil sedangkan Banyu sama sekali belum menyentuhnya, Aisyah masih perawan walaupun statusnya sudah menikah.

"Belum Maya, doakan saja Aish bisa cepat dapat momongan," jawab Aisyah

"Iya nduk, Maya selalu doain kamu saya Banyu biar cepat dapat momongan, oh iya biar kalian cepet dapat momongan Maya punya rencana untuk memberikan kalian kesempatan untuk berbulan madu ke vila kita yang ada di daerah Sukabumi, lagian kalian kan sama sekali belum bulan madu setelah pernikahan kalian," ucap Maya

"Maya bicarakan saja sama Mas Banyu, kalau dia setuju maka Aishpun pasti setuju," jawab Aisyah dengan senyum mengembang

"Kamu memang istri soleha, tidak salah kami memilihmu," ujar Maya sambil memeluk menantunya

Aisyah memang lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Maya bahkan untuk sekedar bermanja-manja layaknya anak dan ibunya.

Malam ini hujan turun dengan derasnya, setelah selesai sholat Isya, Aisyah menunggu suaminya yang tak kunjung pulang juga.

Dalam cemas ia mencoba menghubungi suaminya itu untuk sekedar menanyakan kabarnya, berulang kali ia menghubunginya namun tak kunjung diangkat juga oleh Banyu. Hal ini tentu saja menambah kecemasan Aisyah. Akhirnya iapun keluar kamarnya untuk melihat apa hujannya sudah reda atau belum.

"Kamu nungguin Mas Banyu yah?" tanya Bhumi

"Inggih Mas, aku khawatir Mas Banyu kenapa-napa, karena sekarang kan hujan angin, dan tadi aku telpon juga dia gak angkat-angkat telponya," jawab Aisyah

"Yaudah biar aku saja yang menghubungi Mas Banyu," kata Bhumi

Pria itu segera mengambil ponselnya dan menghubungi Mas Banyu.

"Halo, assalamualaikum Mas?" sapa Bhumi

"......"

"Mas masih di kantor atau sudah di jalan?" tanya Bhumi

"...."

"Oh gitu, Aisyah mau bicara sama Mas," ucap Bhumi

Pria itu segera memberikan ponselnya kepada Aisyah.

" Gak usah Mas, sudah Mas Bhumi aja yang ngobrol sama Mas Banyu," Aisyah menolak ketika Bhumi menyuruhnya untuk berbicara dengan Banyu.

Meskipun Aisyah menolak namun Bhumi tetap memaksanya, sehingga ia akhirnya mengambil ponsel Bhumi dan berbicara dengan Banyu.

"Assalamualaikum Mas?" sapa Aisyah

"Waalaikum salam, ada apa?" Banyu balik bertanya

"Apa mas baik-baik saja?" tanya Aisyah

"Iya aku baik, tenang saja setengah jam lagi aku pulang, kau tidak usah khawatir, sekarang istirahatlah!" ucap Banyu

"Baik Mas, assalamualaikum" Aisyah kemudian menutup handphonenya

"Makasih ya Mas, " ucap Aisyah mengembalikan ponsel milik Bhumi

"Sama-sama, sekarang kamu sudah legakan?, jadi istirahatlah jangan terlalu larut memikirkan Mas Banyu karena ia baik-baik saja saat ini, kamu harus menjaga kesehatanmu karena masih banyak santriwati yang membutuhkanmu." ujar Bhumi

Aisyah mengangguk dan kemudian kembali ke kamarnya. Sebelum ia tidur gadis itu menyempatkan diri untuk membereskan meja kerja suaminya yang terlihat berantakan.

Ia mulai merapikan buku-buku diatas meja itu, ketika hendak menyusun buku-buku itu tiba-tiba ia menemukan sebuah foto seorang wanita yang terjatuh dari dalam buku milik Banyu.

Aisyah menatap lekat foto wanita Timur Tengah yang sangat cantik itu, dibalik foto itu tertulis nama "Amber Khumaira" dan tertera tulisan "I Love You Khumaira 12/12/18".

Tiba-tiba air mata Aisyah langsung turun tanpa permisi membasahi pipinya.

"Pantas dia selalu mengacuhkanku, ternyata karena kamu Khumaira, kau memang lebih pantas bersanding dengan Mas Banyu, kalian begitu serasi. Mas Banyu tampan dan kau cantik." ucap Aisyah sembari menahan sesak yang menyeruak di relung kalbunya.

Entahlah tak pernah hatinya begitu sakit seperti hari ini, hatinya begitu sakit seperti ditusuk-tusuk duri. Ia tak bisa menyembunyikan kesedihannya, ia segera masuk ke kamar mandi dan menangis sejadi-jadinya. Ia memilih menangis dikamar mandi agar Maya dan Kyai Hasan tidak mendengar tangisannya.

Ketika ia keluar dari kamar mandi Mas Banyu sudah duduk di meja kerjanya.

"Apa kau yang membereskan meja kerjaku?" tanya Banyu

Aisyah hanya mengangguk.

"Lain kali tidak usah menyentuh barang apapun yang ada dimeja kerjaku!" seru Banyu

Lagi-lagi Aisyah hanya mengangguk dan segera merebahkan tubuhnya di ranjangnya.

Banyu merasa bingung dengan tingkah istrinya yang berbeda dengan biasanya itu. Biasanya Aisyah selalu menyambutnya dengan senyum manisnya, tidak lupa ia juga akan menawarkan secangkir teh hangat padanya. Tapi tidak dengan hari ini, wanita itu menatapnya dengan tatapan kosong dan sama sekali tidak berbicara padanya.

Banyu kemudian menghampiri Aisyah yang sudah berbaring di ranjangnya, ia mengusap kening istrinya.

"Apa kau sakit?" tanya Banyu yang tahu kalau Aisyah belum tertidur

Aisyah hanya menggeleng, ia tak mampu menjawab pertanyaan dari suaminya. Karena ia takut Banyu akan tahu kalau dia habis menangis karena suaranya yang serak.

"Apa tidak ada teh hangat untukku?" tanya Banyu lagi

"Maaf aku lupa," ucap Aisyah yang segera bangun dan keluar dari kamarnya

Tak lama kemudian ia kembali dengan membawa segelas teh panas, dan memberikannya kepada Banyu

"Apakah santriwati di Pondok banyak membuatmu kesal, sehingga membuatku harus kehilangan senyum manismu?" tanya Banyu

Aisyah hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Banyu.

"Apakah dia hanya berusaha menghibur ku saja, karena ia merasa aku mulai melupakan rutinitas ku malam ini, " batin Aisyah

"Tidak, aku hanya lupa saja, maafkan aku yang lalai kali ini," ucap Aisyah

"Iya, tidak masalah, cuma ada satu yang kurang," ucap Banyu

"Apa?" tanya Aisyah penasaran

"Senyumnya mana?" goda Banyu

Entahlah ketika melihat senyuman Banyu kemarahan Aisyah pasti langsung luluh, ia memang begitu mencintai suaminya itu walaupun Banyu tak secuilpun memberikan cintanya pada Aisyah. Namun gadis itu selalu yakin bahwa doa-doanya akan terkabul suatu saat nanti, yaitu Mas Banyu akan mencintainya.

"Nah gitukan manis, " ucap Banyu ketika melihat senyuman manis istrinya

Tentu saja pujian itu langsung membuat Aisyah melupakan kesedihannya sejenak.

Terpopuler

Comments

Siti Asiah

Siti Asiah

ini novel tp sperti nyata ,aku kok jd melow yaa dgn kecemburuan Aisyah😭😭

2022-08-23

1

Haickoka

Haickoka

no perfect body....begitupun Banyu....!Banyu juga manusia yg bisa buat salah

2022-02-03

1

Chodhyland

Chodhyland

bikin banyu jd bucin sm aish

2021-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 CA 01 # TA'ARUF
2 CA 02 # Perasaan Bhumi
3 CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4 CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5 CA 05 #Dilema
6 CA 06 # Makan malam bersama
7 CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8 CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9 CA 09 # Sebuah Pengakuan
10 CA 10 # Honeymoon
11 CA 11# Honeymoon Part 2
12 CA 12 # Bertemu Amber
13 CA 13 # Maya Sakit
14 CA 14 # Maya Sakit part 2
15 CA 15 # Trik Syifa
16 CA 16 #Trik Syifa part 2
17 CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18 CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19 CA 19 #Masakan favorit
20 CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21 CA 21 # Drama di Dapur
22 CA 22 # Berobat ke Situbondo
23 CA 23 # Bisa jalan lagi
24 CA 24 # Keguguran
25 CA 25 # Back to Home
26 CA 26 # Cemburu
27 CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28 CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29 CA 29 #Keputusan
30 CA 30 # Finally
31 CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32 CA 32 #Bagai Disambar Petir
33 CA 33 # Penyesalan
34 CA 34 # Jangan pergi
35 CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36 CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37 CA 37# Menjadi Santri
38 CA 38 #Teror
39 CA 39 # Balapan terakhir
40 CA 40 # Santri tampan
41 CA 41 #Milad Ponpes
42 CA 42 # Kedatangan Selena
43 CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44 CA 44 # Patah sebelum berkembang
45 CA 45#Teka-teki
46 CA 46 #Petaka datang
47 CA 47#Bersamamu
48 CA 48 # Kebahagiaan Rio
49 CA 49# Benih-benih Cinta
50 CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51 CA 51 # Hari Yang Berat
52 CA 52 # Keputusan Aisyah
53 CA 53 # Mencoba Ikhlas
54 CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55 CA 55 # Ujian Terberat Rio
56 CA 56 #What Yours Will Find You
57 CA 57 # Buah Kesabaran
58 CA 58 #Pengagum Rahasia
59 CA 59 # Melamar
60 CA 60 #Sah
61 CA 61 #Suami Idaman
62 CA 62# Tamu tak diundang
63 Bab. 63 #Menjadi CEO
64 CA 64 # Menjadi CEO part 2
65 CA 65#Sebuah Pengorbanan
66 CA 66 #Sebuah keberhasilan
67 CA 67#Kesedihan Nadia
68 CA 68 #Kalah Tender
69 CA 69 # Semoga Berjodoh
70 CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71 CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72 CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73 Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74 CA 74 #The Last Chapter
75 Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76 CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77 CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78 CA SEASON 2 # Phobia Lift
79 CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80 CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81 CA SEASON 2 # Menemukanmu
82 CA SEASON 2 # Mencarimu
83 CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84 CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85 CA SEASON 3 # Memories
86 CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87 CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88 CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89 CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90 CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91 CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92 CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93 CA SEASON 2 # Cemburu
94 CA SEASON 2 # Galau Lagi
95 CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96 CA SEASON 2 # Harapan
97 CA 2 #Surprise
98 Bonus Episode tambahan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CA 01 # TA'ARUF
2
CA 02 # Perasaan Bhumi
3
CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4
CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5
CA 05 #Dilema
6
CA 06 # Makan malam bersama
7
CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8
CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9
CA 09 # Sebuah Pengakuan
10
CA 10 # Honeymoon
11
CA 11# Honeymoon Part 2
12
CA 12 # Bertemu Amber
13
CA 13 # Maya Sakit
14
CA 14 # Maya Sakit part 2
15
CA 15 # Trik Syifa
16
CA 16 #Trik Syifa part 2
17
CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18
CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19
CA 19 #Masakan favorit
20
CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21
CA 21 # Drama di Dapur
22
CA 22 # Berobat ke Situbondo
23
CA 23 # Bisa jalan lagi
24
CA 24 # Keguguran
25
CA 25 # Back to Home
26
CA 26 # Cemburu
27
CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28
CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29
CA 29 #Keputusan
30
CA 30 # Finally
31
CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32
CA 32 #Bagai Disambar Petir
33
CA 33 # Penyesalan
34
CA 34 # Jangan pergi
35
CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36
CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37
CA 37# Menjadi Santri
38
CA 38 #Teror
39
CA 39 # Balapan terakhir
40
CA 40 # Santri tampan
41
CA 41 #Milad Ponpes
42
CA 42 # Kedatangan Selena
43
CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44
CA 44 # Patah sebelum berkembang
45
CA 45#Teka-teki
46
CA 46 #Petaka datang
47
CA 47#Bersamamu
48
CA 48 # Kebahagiaan Rio
49
CA 49# Benih-benih Cinta
50
CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51
CA 51 # Hari Yang Berat
52
CA 52 # Keputusan Aisyah
53
CA 53 # Mencoba Ikhlas
54
CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55
CA 55 # Ujian Terberat Rio
56
CA 56 #What Yours Will Find You
57
CA 57 # Buah Kesabaran
58
CA 58 #Pengagum Rahasia
59
CA 59 # Melamar
60
CA 60 #Sah
61
CA 61 #Suami Idaman
62
CA 62# Tamu tak diundang
63
Bab. 63 #Menjadi CEO
64
CA 64 # Menjadi CEO part 2
65
CA 65#Sebuah Pengorbanan
66
CA 66 #Sebuah keberhasilan
67
CA 67#Kesedihan Nadia
68
CA 68 #Kalah Tender
69
CA 69 # Semoga Berjodoh
70
CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71
CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72
CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73
Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74
CA 74 #The Last Chapter
75
Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76
CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77
CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78
CA SEASON 2 # Phobia Lift
79
CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80
CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81
CA SEASON 2 # Menemukanmu
82
CA SEASON 2 # Mencarimu
83
CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84
CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85
CA SEASON 3 # Memories
86
CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87
CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88
CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89
CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90
CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91
CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92
CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93
CA SEASON 2 # Cemburu
94
CA SEASON 2 # Galau Lagi
95
CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96
CA SEASON 2 # Harapan
97
CA 2 #Surprise
98
Bonus Episode tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!