"Hmmm, kamu pasti kecewa bukan setelah melihatku, karena aku tidak sesuai dengan ekspektasi mu, " ucap Banyu dingin
"Bagaimana ia bisa tahu kalau aku kecewa padanya" batin Aisyah
Aisyah hanya diam tak menjawab pertanyaan dari Mas Banyu, karena begitu banyak tanya yang berkecamuk dalam pikirannya saat ini.
Beberapa orang anak kecil datang menghampiri Banyu dan mengajaknya bermain.
"Mas Banyu!!, bagi pakan ikannya dong!" rengek beberapa orang anak kecil padanya, sedangkan yang lainya mendorong kursi rodanya hingga nyaris tercebur kedalam kolam ikan. Beruntung Aisyah yang melihatnya segera menarik kursi rodanya yang berada di bibir kolam.
"Sayang, gak boleh ya dorong-dorong kursi Mas Banyu, nanti kalau jatuh gimana??" Aisyah menasihati anak-anak itu dengan lembut dan kemudian menggeser kursi roda Mas Banyu menjauh dari bibir kolam.
"Gak usah repot-repot, saya bisa sendiri kok, " tukas Banyu sambil menggeser posisi kursi rodanya
Aisyah kemudian berjalan disampingnya, dan Bhumi berjalan mendekati mereka.
"Mas banyu tidak apa-apa?" tanya Bhumi
"Tidak apa-apa bro, gak usah panik gitu, " jawab Banyu
"Oh iya, kalian udah kenalan belum?" tanya Bhumi mencairkan suasana canggung diantara ketiganya
"Ehhh, sampai lupa, Saya Aisyah, " Aisyah memperkenalkan dirinya sembari menelungkupkan tangannya di dada sebagai seorang santriwati memang ia tidak pernah bersentuhan dengan lelaki yang bukan muhrimnya.
"Banyu, teman-teman ku biasa memanggilku Bi" jawab Banyu
Aisyah segera membuka tasnya dan mengeluarkan CV yang belum ia serahkan pada Mas Banyu. Ia kemudian memberikan CV itu kepada Mas Banyu.
"kamu tidak perlu repot-repot memberikan CV kamu segala, toh aku sudah tau semua tentang kamu dari abah, " jawab Banyu menolak CV Aisyah
Mendengar ucapan dari Banyu Aisyah segera memasukan lagi CV itu, namun seperti tahu keadaan hati Aisyah yang kecewa dengan penolakan dari Banyu, Bhumi segera menarik kertas itu dari tangan Aisyah.
"Mas Banyu tetap harus membacanya, karena tidak semua yang diceritakan oleh abah itu benar, jadi harus baca langsung dari sumbernya biar lebih jos!" ucap Bhumi sambil menyodorkan CV itu pada Mas Banyu
Aisyah menatap ke arah Bhumi yang sedang membujuk kakanya agar mau menerima CV miliknya.
"Kenapa kamu begitu peduli padaku Mas, padahal dia juga sudah menolak CV ku, dan aku tau kau pasti tidak ingin melihatku kecewa bukan?, tapi perhatianmu ini justru membuat kuncup cinta dihatiku menjadi mekar untukmu mas Bhumi. Menjauhlah dariku agar aku bisa menjalani semuanya tanpa perlu kau tahu betapa sedihnya hatiku, " batin Aisyah.
"Udah kamu aja yang bacain!!, biar aku dengerin!!" perintah Banyu
"Gak bisa dong Mas, Mas harus baca sendiri nanti kalau aku yang baca terus aku jadi suka sama Aisyah gimana?" goda Bhumi
"Hahaha!!, aku tahu kamu bukanlah tukang tikung bro, jadi aku percayakan semua padamu, " balas Banyu
"Aish, boleh tidak aku yang membacakan CV itu buat mas Banyu" Bhumi meminta izin pada Aisyah
"Iya gak apa-apa Mas, monggo, " balas Aisyah
"Tuh Aish saja setuju, buruan baca!!" teriak Banyu
"Yaudah, biar mas Bhumi tidak canggung bacanya, Aish akan meninggalkan kalian berdua, " ucap Aisyah
"Isshh!, gak asik banget si kamu, jangan baperan gitu dong, masa gitu aja ngambek, " cibir Banyu
"Maaf Mas Banyu, Aish gak ngambek kok, aku cuma gak mau bikin Mas Bhumi merasa canggung karena ada saya disini," jawab Aisyah
"Ini orang kenapa sih nyebelin banget!!" batin Aisyah kesal dengan ucapan Banyu
"Oh gitu, aku kira kamu ngambek terus nanti ngadu lagi sama abah gara-gara masalah CV ini, " ucap Banyu sinis
"Mas tidak perlu khawatir, aku bukan tipe orang yang suka ngadu kok, " jawab Aisyah yang kemudian pergi meninggalkan mereka
Ada rasa kecewa dihatinya ketika mendengar ucapan Mas Banyu yang sepertinya tidak menyukainya.
Bhumi menatap kepergian Aisyah , ia tahu gadis itu pasti sakit hati dengan ucapan kaka angkatnya. Jujur Bhumi memang tidak suka dengan sifat sombong dan arogan dari kakaknya itu, yang tak pernah berubah meski ia sudah sempat mati suri, gara-gara kecelakaan maut yang dialaminya. Hingga membuatnya menjadi lumpuh sampai sekarang.
"Kenapa kamu tidak berubah juga Mas, padahal Allah sudah menegurmu melalui kecelakaan itu agar kau merubah sikapmu, tapi kau tetap saja tidak bisa belajar dari pengalaman hidupmu, " gumam Bhumi
"Mas kok ngomongnya gitu, kasian kan Aisyah pasti sakit hati, " ucap Bhumi yang meletakkan CV Aisyah diatas pangkuan Banyu dan mengejar Aisyah
"Ciih!!, gak usah sok peduli denganku Bhumi, aku tahu kau menyukainya makanya kau berbuat seperti ini padaku, " ucap Banyu
"Kejarlah dia!! dan nyatakan perasaan mu padanya, agar aku bisa terbebas dari perjodohan yang akan membuat hidup seseorang jadi tak bahagia bersamaku, " ucap Banyu sambil menatap CV Aisyah
Aisyah sengaja memilih tempat yang sepi untuk menyembunyikan kesedihannya, ia mengeluarkan tisu dan menyeka air matanya yang mulai membasahi pipinya.
"Disini kau rupanya, aku sudah mencarimu kemana-mana tapi ternyata kau ada disini, " ucap Bhumi yang berdiri dibelakangnya
Aisyah menarik nafas panjang sebelum membalikkan badannya, untuk menenangkan emosi dan kesedihannya yang mulai mencuat.
"Ada apa mas mencariku?" tanya Aisyah berusaha terlihat tenang
"Apa kau marah dengan ucapan mas Banyu?" tanya Bhumi
"Hmm, tidak mas aku tahu dia berkata seperti itu karena keadaannya, dia pasti tidak mau membuatku kecewa, makannya dia bicara seperti itu, " ucap Aisyah bersikap tegar didepan Bhumi, ia tak mau memperlihatkan kesedihannya kepada siapapun termasuk laki-laki yang sangat ia cintai Bhumi.
"Katakanlah kalau kau kesal Aish, supaya aku bisa membantu meredakan amarahmu, supaya aku bisa mendengar keluh kesah mu dan aku akan berusaha membuatmu tersenyum kembali, karena aku sangat menyukaimu Humairahku dan aku tidak ingin melihatmu bersedih, sebenarnya kalau boleh jujur, aku sangat kecewa ketika Abah mengatakan akan melamar kamu untuk Mas Banyu yang jelas-jelas tidak menyukaimu, tapi apalah dayaku yang cuma seorang anak pungut, aku tidak bisa komplain ataupun merebut sesuatu yang memang sudah diputuskan oleh Abah, karena aku tahu jika Abah sudah memutuskan sesuatu tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun termasuk maya Safi'ah " batin Bhumi
"Syukurlah, kalau begitu, mohon jangan dimasukkan ke hati semua perkataan Mas Banyu, dia itu orangnya baik dan penyayang kok, cuma karena kecelakaan yang menimpanya membuat hatinya sedikit terguncang, hingga ia bersikap seperti itu, " Bhumi berusaha menenangkan hati Aisyah
"Iya aku tahu Mas, inysya Allah aku berusaha untuk menerimanya apa adanya, " jawab Aisyah
Deg!!, denyut jantungnya seakan berhenti ketika mendengar ucapan terakhir Aisyah.
"Apakah benar kau akan menerima lamaran dari abah untuk menjadikanmu istri Mas Banyu," gumam Bhumi sedih
.
.
.
.
.
.
Hallo Readers semua, semoga suka ya dengan novel ini. Jangan lupa tinggalkan jejak kakian setelah membaca novel ini ya. Caranya dengan Kasih LIKE, KOMEN, JADIIN FAVORIT ❤️, dan jangan Lupa vote juga biar aku semangat ngelanjutin Chapter selanjutnya.
HAPPY READING GUYS
SALAM MANIS ZAHRA CHAN
Muuuuaaaccchh. 😘😘😘😘.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Siti Asiah
liat sinopsisnya lgsung favorit😍
2022-08-23
0
Aracely
Seruu...aku lgding like dan favorit, Thor...
2022-03-20
1
☠T⃟c⃟a⃟h⃟ C⃟l⃟a⃟n⃟d⃟a⃟'a⃟n⃟☠
aisy dengan bhumi,, Reno dgn joya.. sama" saling mencintai dalam Diam & itu menyakitkan
2021-08-03
0