CA 05 #Dilema

Setibanya di warung makan milik Mang Asep, Bhumi segera memesan dua ayam bakar untuk mereka. Tidak lupa ia membahas tentang lomba seperti janjinya.

"Tumben Mas makan di luar?" tanya Aisyah

"Mas lagi bosen sama menu makanan di pondok, jadi pengin sekali-kali mencoba makanan di luar, " jawab Bhumi sembari menyeruput teh manisnya

"Jadi lombanya masih Minggu depan ya Mas?" tanya Aisyah

"Iya, "

"Baik, jadi saya masih punya waktu untuk melatih para peserta dari tim putri." jawab Aisyah

Setelah selesai makan Bhumi kemudian mengajak Aisyah untuk kembali ke pondok.

"Makasih ya Mas atas traktirannya, " ucap Aisyah dengan senyum yang mengembang

"Sama-sama dek" jawabnya

Tanpa disadari Kyai Hasan memperhatikan keduanya dari kejauhan.

Bhumi segera kembali ke rumahnya setelah mengantar Aisyah ke asramanya.

"Apa kamu menyukai Aisyah, le?" tanya Kyai Hasan

Pertanyaan itu tentu saja mengagetkan Bhumi, ia kemudian menolehkan wajahnya kearah Kyai Hasan yang berdiri dibelakangnya.

"Mboten bah, mana berani saya menyukai calon kakak ipar sendiri, " jawab Bhumi

"Bagus, kamu harus ingat abah sengaja memilih Aisyah untuk menjadi istri Banyu karena aku yakin hanya dia yang mampu merubah perangai angkuh Banyu, mudah-mudahan Aish juga bisa menerima kondisi fisik Banyu karena abah tahu dia wanita sholeha yang akan menerima Banyu apa adanya, " kata Kyai Hasan

"Jadi le, mulai sekarang kamu harus jaga jarak sama dia, tidak baik kalau kalian masih sering terlihat bersama, jaga perasaan Masmu, " tambah Kyai Hasan

"Inggih bah, " jawabnya singkat

"Tolong nanti kamu pergi ke percetakan untuk memesan undangan pernikahan buat Banyu, pilih disain yang paling bagus dan elegan." Kyai Hasan memberikan contoh sebuah surat undangan padanya

"Sekarang anterin Maya ke toko emas dulu untuk membeli seserahan buat Aisyah, " ucap Kyai Hasan

"Memangnya acara pernikahannya kapan bah?" tanya Bhumi

"Dua minggu lagi, aku minta dipercepat karena abah harus pergi umroh akhir bulan ini, " jawab Kyai Hasan

"Baik bah, kalau begitu aku siap-siap dulu." jawab Bhumi

Kyai Hasan segera meninggalkan Bhumi dan kembali menuju pondok.

Sementara di asrama putri tampak terlihat beberapa orang santriwati sedang membicarakan perihal pernikahan Aisyah.

"Kasihan ya, mbak Aisyah harus menikah dengan Mas Banyu yang cacat, " ujar salah seorang dari mereka

"Iyah, kalau aku sih ogah, walaupun Mas Banyu itu anak orang terpandang dengan tampang yang menawan tapi tentu saja kalau kondisinya cacat ya saya tidak mau, mending menikah dengan orang biasa tapi sehat, nanti bukannya bisa enak-enak saat malam pertama malah kita repot mengurusi penyakitnya itu," cibir seorang santriwati

"Masa iya sih kita kuat mengurusi orang cacat seumur hidup kita, kapan bahagianya, "

"Mbak Aish itu bodoh atau gimana sih ya?, apa dia cuma menginginkan harta Mas Banyu saja, makanya dia menerima lamaran Kyai Hasan, " tambah salah seorang dari mereka

"Bisa jadi, secara keluarganya kan memang hidup pas-pasan, makannya ia mungkin pengin hidup enak walaupun harus menikahi orang cacat seperti Mas Banyu, "

"Eh tapi yang saya dengar Mas Banyu itukan orangnya selain cacat juga angkuh dan sombong, apa Aisyah mampu bertahan hidup dengan orang seperti dia?" tanya salah seorang dari mereka

Aisyah tanpa disengaja mendengar umpatan dari para santriwati itu, ia hanya tersenyum kecut mendengar umpatan dan cibiran dari teman-temannya itu.

"Ssstt!, ada mbak Aisyah, " salah seorang memperingatkan mereka untuk berhenti berghibah karena melihat Aisyah yang berjalan kearah mereka

Merekapun segera membubarkan diri dan kembali ke kamarnya. Aisyah segera merebahkan tubuhnya ke ranjangnya, kata-kata umpatan para santriwati itu pun masih terngiang-ngiang di pikirannya, seakan duri yang terus menusuk-nusuk dikepalanya. Bahkan ia ingin sekali merubah keputusannya menerima lamaran dari Kyai Hasan.

"apa aku harus bicara sama abi, kalau aku berubah pikiran sekarang dan ingin menolak lamaran dari Kyai Hasan, " ucap Aisyah

"Tapi bagaimana kalau abi kecewa, dan pasti persahabatannya dengan Kyai Hasan pasti akan renggang, "

"Duh!!, kenapa jadi dilema gini, "

"Tapi benar juga apa yang diucapkan oleh teman-teman kalau mas Banyu itu sudah cacat angkuh lagi, apa aku kuat seumur hidup bersama orang seperti dia, apa aku mampu mengurusi Mas Banyu yang cacat seumur hidup ku, duh Gusti apa yang harus hamba lakukan?" tanya Aisyah

Dikala kebimbangan hatinya melanda gadis itu hanya bisa mencurahkan isi hati dan perasaannya kepada sang Khalik, ia tidak berani menceritakan masalah pribadinya itu kepada siapapun. Walaupun ia punya sahabat dekat yang ia sudah anggap seperti saudaranya sendiri. Namun ia tidak berani membebani pikiran Annisa sahabatnya itu.

Dibenaknya hanyalah ingin segera menentramkan hatinya yang mulai goyah saat ini, gadis itu segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tidak lupa ia langsung berwudhu karena sebentar lagi masuk waktu sholat Maghrib.

Selesai sholat, ia lanjutkan dengan membaca Alquran untuk mencurahkan segala isi hatinya dengan membaca firman-firman sang Pencipta.

Setelah selesai membaca Qur'an hatinya menjadi lebih tenang karena ia telah menceritakan semua masalahnya pada Robnya. Setelah selesai membaca Kalam Illahi ia lanjutkan dengan berdzikir hingga membuatnya mengantuk dan tertidur diatas sajadahnya.

Pukul tiga dini hari ia terbangun karena belum sholat Isya, ia segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat Isya. Setelah itu ia lanjutkan dengan sholat Tahajud dan Istikharah untuk meminta petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Pagi ini ia sengaja memilih sholat sendiri karena tidak ada jadwal mengisi kajian untuk santri putri.

Pagi itu seorang utusan dari Kyai Hasan datang menemuinya dan mengajaknya menemui Nyai Safi'ah.

"Assalamualaikum Nyai, " sapa Aisyah

"Waalaikum salam, masuk nduk, " jawab Nyai Safi'ah

Aisyah segera masuk dan menyalami calon mertuanya itu.

"Sini duduk cah ayu!" perintah Safi'ah

Aisyah segera duduk disamping wanita tua yang masih terlihat cantik itu.

"Sekarang Maya minta kamu mencoba kebaya itu ya, aku memang tidak membuat kebaya khusus untuk pernikahan kamu, karena maya ingin kamu memakai kebaya yang dulu maya pakai saat menikah dengan Kang Mas Hasan. Maya harap dengan memakai kebaya itu rumah tangga kamu dan Banyu nanti bisa langgeng kaya Maya dan Abah, " ucap Safi'ah

"Amin,"jawab Aisyah

"Kebaya ini memang dipakai secara turun temurun oleh keluarga kami, dan nanti saat Mas Bhumi menikah, istrinya juga akan memakai kebaya ini, jadi sekarang kamu voba dulu ya nduk, biar Maya bisa tahu kebayanya kekecilan atau kebesaran " Safi'ah menyodorkan sebuah baju kebaya pada Aisyah

"Kamu ganti di kamar Banyu saja, yang dekat dari sini!" Maya menunjukkan kamar Banyu yang terletak disamping ruang tamu.

Terpopuler

Comments

Pras Tanti

Pras Tanti

maaf sholat isya' jam 3 pagi boleh nopo?☺.....sepengatahuan saya sehari itu 24 jam .
.jadi kalau jam 3 pagi sudah masuk hari berikutnya.maaf mohon pencerahan nya🙏🙏

2020-07-09

4

runi nisa

runi nisa

semangat kak...
mampir juga yuk ke novel aku
PACARKU MANTAN TEMANKU
jangan lupa like dan komen ya
mohon dukungannya🤗😘

2020-05-03

3

Mas Adam

Mas Adam

dipondok juga ternyate ade aje yang pada ngegosip yeh...🙈🙈🙈

2020-04-10

8

lihat semua
Episodes
1 CA 01 # TA'ARUF
2 CA 02 # Perasaan Bhumi
3 CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4 CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5 CA 05 #Dilema
6 CA 06 # Makan malam bersama
7 CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8 CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9 CA 09 # Sebuah Pengakuan
10 CA 10 # Honeymoon
11 CA 11# Honeymoon Part 2
12 CA 12 # Bertemu Amber
13 CA 13 # Maya Sakit
14 CA 14 # Maya Sakit part 2
15 CA 15 # Trik Syifa
16 CA 16 #Trik Syifa part 2
17 CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18 CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19 CA 19 #Masakan favorit
20 CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21 CA 21 # Drama di Dapur
22 CA 22 # Berobat ke Situbondo
23 CA 23 # Bisa jalan lagi
24 CA 24 # Keguguran
25 CA 25 # Back to Home
26 CA 26 # Cemburu
27 CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28 CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29 CA 29 #Keputusan
30 CA 30 # Finally
31 CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32 CA 32 #Bagai Disambar Petir
33 CA 33 # Penyesalan
34 CA 34 # Jangan pergi
35 CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36 CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37 CA 37# Menjadi Santri
38 CA 38 #Teror
39 CA 39 # Balapan terakhir
40 CA 40 # Santri tampan
41 CA 41 #Milad Ponpes
42 CA 42 # Kedatangan Selena
43 CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44 CA 44 # Patah sebelum berkembang
45 CA 45#Teka-teki
46 CA 46 #Petaka datang
47 CA 47#Bersamamu
48 CA 48 # Kebahagiaan Rio
49 CA 49# Benih-benih Cinta
50 CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51 CA 51 # Hari Yang Berat
52 CA 52 # Keputusan Aisyah
53 CA 53 # Mencoba Ikhlas
54 CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55 CA 55 # Ujian Terberat Rio
56 CA 56 #What Yours Will Find You
57 CA 57 # Buah Kesabaran
58 CA 58 #Pengagum Rahasia
59 CA 59 # Melamar
60 CA 60 #Sah
61 CA 61 #Suami Idaman
62 CA 62# Tamu tak diundang
63 Bab. 63 #Menjadi CEO
64 CA 64 # Menjadi CEO part 2
65 CA 65#Sebuah Pengorbanan
66 CA 66 #Sebuah keberhasilan
67 CA 67#Kesedihan Nadia
68 CA 68 #Kalah Tender
69 CA 69 # Semoga Berjodoh
70 CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71 CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72 CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73 Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74 CA 74 #The Last Chapter
75 Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76 CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77 CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78 CA SEASON 2 # Phobia Lift
79 CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80 CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81 CA SEASON 2 # Menemukanmu
82 CA SEASON 2 # Mencarimu
83 CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84 CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85 CA SEASON 3 # Memories
86 CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87 CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88 CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89 CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90 CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91 CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92 CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93 CA SEASON 2 # Cemburu
94 CA SEASON 2 # Galau Lagi
95 CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96 CA SEASON 2 # Harapan
97 CA 2 #Surprise
98 Bonus Episode tambahan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CA 01 # TA'ARUF
2
CA 02 # Perasaan Bhumi
3
CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4
CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5
CA 05 #Dilema
6
CA 06 # Makan malam bersama
7
CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8
CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9
CA 09 # Sebuah Pengakuan
10
CA 10 # Honeymoon
11
CA 11# Honeymoon Part 2
12
CA 12 # Bertemu Amber
13
CA 13 # Maya Sakit
14
CA 14 # Maya Sakit part 2
15
CA 15 # Trik Syifa
16
CA 16 #Trik Syifa part 2
17
CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18
CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19
CA 19 #Masakan favorit
20
CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21
CA 21 # Drama di Dapur
22
CA 22 # Berobat ke Situbondo
23
CA 23 # Bisa jalan lagi
24
CA 24 # Keguguran
25
CA 25 # Back to Home
26
CA 26 # Cemburu
27
CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28
CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29
CA 29 #Keputusan
30
CA 30 # Finally
31
CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32
CA 32 #Bagai Disambar Petir
33
CA 33 # Penyesalan
34
CA 34 # Jangan pergi
35
CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36
CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37
CA 37# Menjadi Santri
38
CA 38 #Teror
39
CA 39 # Balapan terakhir
40
CA 40 # Santri tampan
41
CA 41 #Milad Ponpes
42
CA 42 # Kedatangan Selena
43
CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44
CA 44 # Patah sebelum berkembang
45
CA 45#Teka-teki
46
CA 46 #Petaka datang
47
CA 47#Bersamamu
48
CA 48 # Kebahagiaan Rio
49
CA 49# Benih-benih Cinta
50
CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51
CA 51 # Hari Yang Berat
52
CA 52 # Keputusan Aisyah
53
CA 53 # Mencoba Ikhlas
54
CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55
CA 55 # Ujian Terberat Rio
56
CA 56 #What Yours Will Find You
57
CA 57 # Buah Kesabaran
58
CA 58 #Pengagum Rahasia
59
CA 59 # Melamar
60
CA 60 #Sah
61
CA 61 #Suami Idaman
62
CA 62# Tamu tak diundang
63
Bab. 63 #Menjadi CEO
64
CA 64 # Menjadi CEO part 2
65
CA 65#Sebuah Pengorbanan
66
CA 66 #Sebuah keberhasilan
67
CA 67#Kesedihan Nadia
68
CA 68 #Kalah Tender
69
CA 69 # Semoga Berjodoh
70
CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71
CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72
CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73
Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74
CA 74 #The Last Chapter
75
Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76
CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77
CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78
CA SEASON 2 # Phobia Lift
79
CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80
CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81
CA SEASON 2 # Menemukanmu
82
CA SEASON 2 # Mencarimu
83
CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84
CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85
CA SEASON 3 # Memories
86
CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87
CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88
CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89
CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90
CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91
CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92
CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93
CA SEASON 2 # Cemburu
94
CA SEASON 2 # Galau Lagi
95
CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96
CA SEASON 2 # Harapan
97
CA 2 #Surprise
98
Bonus Episode tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!