CA 06 # Makan malam bersama

Aisyah membuka pintu kamar Mas Banyu dan menguncinya.

Ia mengedarkan netranya menatap setiap sudut kamar yang bercat biru laut itu.

Kamar yang besar dan rapi diatas meja belajarnya tersusun apik buku-buku keagamaan dan juga berbagai buku lainnya.

Di dinding kamarnya tampak terpajang foto-foto Mas Banyu ketika masih kecil hingga dewasa.

"Dia kehilangan senyumnya setelah kecelakaan itu, " ucap Aisyah

Ia segera membuka bajunya dan mengganti dengan kebaya, Ia kemudian keluar untuk menemui Nyai Safi'ah.

"Wah!, pas tenan, top pokoke!, ayune mantuku, " puji Safi'ah

Aisyah hanya tersenyum simpul mendengar pujian dari calon mertuanya itu.

"Yaudah sip nduk!, sekarang boleh dilepas lagi karena akan maya loundry kebayanya, " ucap Safi'ah

Aisyah segera masuk kembali ke kamar Mas Banyu untuk mengganti lagi kebayanya.

Segera ia kembali keruang tamu setelah selesai berganti baju.

"Mulai besok kamu sudah tidak boleh ke pondok dulu, karena harus dipingit hingga hari pernikahan kamu yang tinggal tiga belas hari lagi, " ujar Safi'ah

"Baik Maya" jawab Aisyah

"Sekarang karena sudah sore mending kamu bantu-bantu Maya saja yah, nyiapin masakan buat nanti malam, " ajak Safi'ah

Keduanya kemudian bergegas menuju ke dapur, Aisyah dengan cekatan membantu Safi'ah memotong sayuran dan mencucinya.

"Ternyata kamu sangat pandai memasak ya, " puji Safi'ah

"Kalau Maya capek, mending istirahat saja, biar Aish yang melanjutkan masaknya, " ucap Aisyah

"Maya percayakan semuanya padamu nduk, nanti kalau sudah selesai temui Maya dikamar, aku mau rebahan dulu,"' ucap Maya

Wanita itu meninggalkan Aisyah sendiri di dapurnya.

"Maya!!, tolong bawakan Banyu minum!" teriak Banyu yang baru saja pulang ke rumah

Aisyah tak bergeming ia masih asyik melanjutkan aktivitasnya yang sekaligus juga merasa hobinya.

"Maya!!" teriak Banyu lagi

Aisyah menghentikan aktivitasnya sejenak ketika mendengar teriakan Banyu yang lebih keras dari sebelumnya.

"Iya!!" teriak Aisyah

"Tolong ambilkan air minum!" ucap Banyu

Aisyah segera mengambil segelas air putih dan mengantarkannya ke kamar Banyu.

"Ini airnya mas," ucap Aisyah meletakkan gelas itu diatas meja belajarnya

"Maya lagi masak apa sih, sampai gak denger panggilan Banyu," ucap Banyu

"Masak capcay sama tongkol balado." jawab Aisyah

"Hmmm, enak dong!" ucap Banyu mendekati meja belajarnya dan segera meneguk minumannya

Aisyah kemudian berjalan keluar meninggalkan kamar itu.

"Maya tunggu!, tolong bantu Banyu sebentar, aku mau mandi, " pinta Banyu sembari menarik lengan Aisyah

Banyu memang belum tahu kalau wanita yang berada disampingnya itu adalah Aisyah. Ia mengira itu adalah Mayanya yang memang sama-sama memakai kerudung panjang. Banyu memang terbiasa dibantu oleh Maya saat akan mandi, biasanya Safi'ah akan menunggunya di depan pintu kamar mandi dan menyiapkan segala keperluan mandinya.

"Maaf Mas, Aish akan panggilkan Maya dulu untuk membantu kamu mandi, " ucap Aisyah sambil melepaskan tangannya

Banyu hanya terdiam dengan tatapan dinginnya.

Melihat tatapan Banyu yang menyeramkan Aisyah segera berlari meninggalkan kamar itu.

"Ia pasti marah, duh tatapannya galak banget!" ucap Aisyah lirih

Ia kemudian berjalan mendekati kamar Safi'ah.

**tok!, tok!, tok!

"Masuk! " ucap Sa'fiah

Aisyah segera masuk dan menyampaikan maksud kedatangannya.

"Terima kasih ya, kamu jangan masukin hati kalau dia itu marah-marah ya, maklumin aja dia seperti itu sejak kakinya lumpuh, padahal sebelumnya ia adalah anak yang ramah dan periang." ucap Sa'fiah

"Inggih Maya" Aisyah segera pamit untuk melanjutkan masaknya

Setelah selesai masak Aisyah menata meja makan itu dengan rapi, dan tak lupa ia memberi tahu Safi'ah jika pekerjaannya telah selesai.

"Saya pamit dulu Maya, " Aisyah berpamitan

"Gak boleh, mau Magrib pamali anak perawan keluar sendirian, kamu harus ikut makan disini. Setelah makan baru boleh pulang," ucap Maya

"Tapi saya harus mandi dulu Maya, gak enak badan rasanya lengket banget," ucap Aisyah

"Sudah kamu mandi di kamar tamu aja, nanti Maya pinjamin baju aku yang muat untukmu, terus kamu juga sekalian sholat Maghrib disini saja ya," bujuk Maya

"Baik Maya!" Aisyah segera mengikuti Maya yang membimbingnya menuju kamar tamu.

Aisyah segera menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Selesai mandi ia kemudian melaksanakan sholat magrib disana.

"Sudah selesai nduk?" tanya Safi'ah

"Sudah Maya" jawab Aisyah

"Yuk kita makan dulu?" ajak Safi'ah

Keduanya kemudian berjalan menuju meja makan, tampak Kyai Hasan, Mas Banyu dan Mas Bhumi menunggu mereka.

"Monggo silahkan dicicipi, ini semua masakannya Aisyah lho!" ucap Maya

Aisyah hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Safi'ah.

Semuanya terlihat menikmati menu makan malam yang dimasak oleh Aisyah, kecuali Aisyah yang merasa canggung karena duduk dihadapan Mas Banyu yang bersikap dingin padanya.

"Apa dia masih marah karena masalah tadi ya, " gumam Aisyah

"Kenapa ia menatapku dengan tatapan penuh kebencian, apakah aku sangat membutuhkannya marah kali ini," pikir Aisyah yang mulai kacau karena merasa risih dan canggung dengan lelaki dihadapannya itu

Setelah selesai makan gadis itu berpamitan pada Nyai Safi'ah dan Kyai Hasan.

"Saya pamit dulu Maya," ucap Aisyah sembari mencium tangan Safi'ah

"Ya!, makasih lho sudah bantuin Maya masak hari ini, masakanmu benar-benar mantul!" Maya mengacungkan kedua jempolnya

"Karena sudah malam, kamu pulang diantar sama Bhumi saja ya?" ucap Maya

"Biar Banyu saja yang mengantarkan Aisyah!" sergah Kyai Hasan

"Kamu pulang sama Mas Banyu saja yah," ucap Maya

"Inggih Maya" jawab Aisyah

Maya mengantar Aisyah dan Banyu hingga pintu pagar.

"Hati-hati!, jangan ngebut Bi!" teriak Safiah sambil melambaikan tangannya

Dalam perjalanan pulang keduanya hanya terdiam tanpa sepatah katapun terucap dari keduanya untuk sekedar mengusir kecanggungan diantara mereka.

Banyu segera menghentikan mobilnya di depan rumah Aisyah.

"Makasih Mas, " ucap Aisyah

Banyu hanya mengangguk dan langsung memutar mobilnya kembali kerumahnya.

"Huft!, sabar Aisyah!" ucap Aisyah sambil mengusap dadanya

"Assalamualaikum, " sapa Aisyah

"Waalaikum salam, " Latief keluar membukakan pintu untuknya.

"Kok kamu pulang nduk?" tanya Latief heran

"Nyai memintaku untuk berdiam di rumah selama dua minggu ini bi, menunggu sampai hari pernikahan tiba," jawab Aisyah

"Oh begitu, ya sudaj sekarang masuk dan istirahatlah, " perintah Latief

Aisyah membuka pintu kamarnya yang sudah lama ia tinggalkan.

"Selama beberapa hari kedepan aku akan menghabiskan waktu bersama kalian, sebelum aku benar-benar meninggalkan kalian untuk waktu yang tidak ditentukan kapan aku bisa pulang, " ucapnya sambil memeluk guling kesayangannya

***Dua belas hari kemudian...

Seorang wanita datang kerumahnya untuk menjemput Aisyah dan membawanya menuju rumah Kyai Hasan.

Gadis itu segera masuk kedalam mobil itu ditemani oleh ayahnya.

"Bismillahirrahmanirrahim, ya Allah ridhoilah setiap langkah ku dalam menjalankan semua perintahMu dan menjalankan sunah-sunahnya, semoga hamba selalu diberikan kesabaran dan juga kemudahan dalam menjalankan setiap aktivitas ku, Bismilahi Tawakaltu Alallahi La Hawla Wala Quwwata Illa Billahi, " doanya ketika ia meninggalkan rumahnya

Terpopuler

Comments

Yayoek Rahayu

Yayoek Rahayu

banyu lumpuh bisa bw mobil ya?

2021-12-26

0

Juniwati Juni

Juniwati Juni

AQ juga bingung dgn panggilan Maya itu🤔🤔🤔

2021-11-17

0

dwi alfiah

dwi alfiah

aku bingung maya itu nama atau panggilan ibu apa gimny aku bingung bcnya

2021-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 CA 01 # TA'ARUF
2 CA 02 # Perasaan Bhumi
3 CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4 CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5 CA 05 #Dilema
6 CA 06 # Makan malam bersama
7 CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8 CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9 CA 09 # Sebuah Pengakuan
10 CA 10 # Honeymoon
11 CA 11# Honeymoon Part 2
12 CA 12 # Bertemu Amber
13 CA 13 # Maya Sakit
14 CA 14 # Maya Sakit part 2
15 CA 15 # Trik Syifa
16 CA 16 #Trik Syifa part 2
17 CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18 CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19 CA 19 #Masakan favorit
20 CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21 CA 21 # Drama di Dapur
22 CA 22 # Berobat ke Situbondo
23 CA 23 # Bisa jalan lagi
24 CA 24 # Keguguran
25 CA 25 # Back to Home
26 CA 26 # Cemburu
27 CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28 CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29 CA 29 #Keputusan
30 CA 30 # Finally
31 CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32 CA 32 #Bagai Disambar Petir
33 CA 33 # Penyesalan
34 CA 34 # Jangan pergi
35 CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36 CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37 CA 37# Menjadi Santri
38 CA 38 #Teror
39 CA 39 # Balapan terakhir
40 CA 40 # Santri tampan
41 CA 41 #Milad Ponpes
42 CA 42 # Kedatangan Selena
43 CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44 CA 44 # Patah sebelum berkembang
45 CA 45#Teka-teki
46 CA 46 #Petaka datang
47 CA 47#Bersamamu
48 CA 48 # Kebahagiaan Rio
49 CA 49# Benih-benih Cinta
50 CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51 CA 51 # Hari Yang Berat
52 CA 52 # Keputusan Aisyah
53 CA 53 # Mencoba Ikhlas
54 CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55 CA 55 # Ujian Terberat Rio
56 CA 56 #What Yours Will Find You
57 CA 57 # Buah Kesabaran
58 CA 58 #Pengagum Rahasia
59 CA 59 # Melamar
60 CA 60 #Sah
61 CA 61 #Suami Idaman
62 CA 62# Tamu tak diundang
63 Bab. 63 #Menjadi CEO
64 CA 64 # Menjadi CEO part 2
65 CA 65#Sebuah Pengorbanan
66 CA 66 #Sebuah keberhasilan
67 CA 67#Kesedihan Nadia
68 CA 68 #Kalah Tender
69 CA 69 # Semoga Berjodoh
70 CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71 CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72 CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73 Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74 CA 74 #The Last Chapter
75 Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76 CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77 CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78 CA SEASON 2 # Phobia Lift
79 CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80 CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81 CA SEASON 2 # Menemukanmu
82 CA SEASON 2 # Mencarimu
83 CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84 CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85 CA SEASON 3 # Memories
86 CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87 CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88 CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89 CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90 CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91 CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92 CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93 CA SEASON 2 # Cemburu
94 CA SEASON 2 # Galau Lagi
95 CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96 CA SEASON 2 # Harapan
97 CA 2 #Surprise
98 Bonus Episode tambahan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CA 01 # TA'ARUF
2
CA 02 # Perasaan Bhumi
3
CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4
CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5
CA 05 #Dilema
6
CA 06 # Makan malam bersama
7
CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8
CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9
CA 09 # Sebuah Pengakuan
10
CA 10 # Honeymoon
11
CA 11# Honeymoon Part 2
12
CA 12 # Bertemu Amber
13
CA 13 # Maya Sakit
14
CA 14 # Maya Sakit part 2
15
CA 15 # Trik Syifa
16
CA 16 #Trik Syifa part 2
17
CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18
CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19
CA 19 #Masakan favorit
20
CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21
CA 21 # Drama di Dapur
22
CA 22 # Berobat ke Situbondo
23
CA 23 # Bisa jalan lagi
24
CA 24 # Keguguran
25
CA 25 # Back to Home
26
CA 26 # Cemburu
27
CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28
CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29
CA 29 #Keputusan
30
CA 30 # Finally
31
CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32
CA 32 #Bagai Disambar Petir
33
CA 33 # Penyesalan
34
CA 34 # Jangan pergi
35
CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36
CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37
CA 37# Menjadi Santri
38
CA 38 #Teror
39
CA 39 # Balapan terakhir
40
CA 40 # Santri tampan
41
CA 41 #Milad Ponpes
42
CA 42 # Kedatangan Selena
43
CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44
CA 44 # Patah sebelum berkembang
45
CA 45#Teka-teki
46
CA 46 #Petaka datang
47
CA 47#Bersamamu
48
CA 48 # Kebahagiaan Rio
49
CA 49# Benih-benih Cinta
50
CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51
CA 51 # Hari Yang Berat
52
CA 52 # Keputusan Aisyah
53
CA 53 # Mencoba Ikhlas
54
CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55
CA 55 # Ujian Terberat Rio
56
CA 56 #What Yours Will Find You
57
CA 57 # Buah Kesabaran
58
CA 58 #Pengagum Rahasia
59
CA 59 # Melamar
60
CA 60 #Sah
61
CA 61 #Suami Idaman
62
CA 62# Tamu tak diundang
63
Bab. 63 #Menjadi CEO
64
CA 64 # Menjadi CEO part 2
65
CA 65#Sebuah Pengorbanan
66
CA 66 #Sebuah keberhasilan
67
CA 67#Kesedihan Nadia
68
CA 68 #Kalah Tender
69
CA 69 # Semoga Berjodoh
70
CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71
CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72
CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73
Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74
CA 74 #The Last Chapter
75
Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76
CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77
CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78
CA SEASON 2 # Phobia Lift
79
CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80
CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81
CA SEASON 2 # Menemukanmu
82
CA SEASON 2 # Mencarimu
83
CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84
CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85
CA SEASON 3 # Memories
86
CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87
CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88
CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89
CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90
CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91
CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92
CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93
CA SEASON 2 # Cemburu
94
CA SEASON 2 # Galau Lagi
95
CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96
CA SEASON 2 # Harapan
97
CA 2 #Surprise
98
Bonus Episode tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!