CA 14 # Maya Sakit part 2

"Maya, Aish pulang dulu ya, mau ambil baju ganti. Habis tadi kan tidak tahu kalau maya akan dirawat inap jadi aku tidak bawa baju ganti," ucap gadis itu meminta izin kepada Nyai Safi'ah

"tidak usah nduk, minta tolong sama suamimu atau Bhumi saja, Maya tidak mau ditinggal sendirian, Maya takut nduk," cicit Maya

"Gak enaklah Maya, memangnya mereka tahu daleman aku di taruh dimana?, malu ah Maya," sahut Aisyah

" Yaudah kamu telpon Abah dulu, biar dia temenin Maya disini," kata Maya

"Baik Maya," Aisyah segera menghubungi Kyai Hasan

"Gimana?" tanya Maya

"Tunggu sepuluh menit lagi abah sampai disini," jawab Aisyah

Abah membuka pintu ruangan itu perlahan.

"Assalamualaikum," sapa Abah

"Waalaikum salam," jawab Aisyah dan Maya

"Sekarang kamu boleh pergi nduk, jangan lupa bawain juga baju ganti Maya dan juga camilan kesukaan aku ya," pesan Safi'ah

" Inggih , Maya." Gadis itu segera berpamitan dan meninggalkan bangsal perawatan mertuanya

Sesampainya di rumah, Aisyah segera masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil beberapa baju ganti untuk beberapa hari selama ia menemani Maya dirumah sakit.

Tidak lupa ia juga membawakan baju ganti untuk Nyai Safi'ah dan juga camilan pesanan ibu mertuanya.

"Ok, semuanya sudah ready, tinggal jalan," ucap Aisyah menentang tas ranselnya

"Assalamualaikum!" ucap Bhumi yang baru tiba dirumah

"Waalaikum salam," jawab Aisyah

"Kamu mau kemana?, kok bawa tas ransel gede banget?" tanya Bhumi penasaran

"Mau balik ke rumah sakit Mas, tadi Aish ambil baju ganti buat aku dan juga Maya," jawab Aisyah

"Yaudah biar Mas antar, sekalian aku juga mau jenguk Maya," balas Bhumi

"Yaudah ayok!" sahut Aisyah

Keduanya kemudian masuk kedalam mobil, yang sudah terparkir di depan pintu. Ketika Bhumi sudah siap-siap menyalakan mobilnya tiba-tiba, Syifa datang rumah itu.

"Tumben banget Syifa datang kemari, ada perlu apa ya, " batin Aisyah

"Assalamualaikum Mas, maaf mengganggu, saya boleh numpang sampai ke rumah gak, soalnya motor aku tiba-tiba bannya bocor, jadi aku tinggal di bengkel deh," kata Syifa memohon

"Naik saja, " jawab Bhumi

"Hmmm, tapi aku tidak bisa duduk dibelakang Mas, suka mabuk makanya biasanya kalau naik mobil aku suka duduk didepan biar tidak mabuk kendaraan," ucap Syifa melirik ke arah Aisyah

Aisyah Sepertinya bisa menangkap kode dari Syifa, ia mulai paham kalau sahabatnya itu menyukai Bhumi Dirgantara dan berusaha untuk mendekatinya.

"Tapi didepan sudah ada Aisyah, gimana dong," jawab Bhumi

"Biar Aish yang dibelakang Mas, kasihan Syifa," Aisyah segera pindah duduk dibelakang

"Kamu beneran gak apa-apa Aish?" Bhumi tampak mengkhawatirkan gadis itu

"Gak papa Mas, lagian sama-sama duduk ini, dibelakang atau didepan sama aja." jawab Aisyah

"Makasih ya Aish, kamu memang sahabat aku yang pengertian," puji Syifa

"Memangnya yang sakit siapa Mas?" tanya Syifa

"Maya," jawab Bhumi

"Yaudah kalau gitu aku ikut kerumah sakit saja, aku juga mau menjenguk Nyai," sahut Syifa

Bhumi hanya mengangguk dan terus melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

"Mas, bisa berhenti dulu di toko buah depan, Syifa mau beli buah-buahan dulu buat Nyai," pinta Syifa

"Iyah," jawab Bhumi

"Oh iya, kalau boleh tahu buah kesukaan Nyai apa yah?" tanya Syifa lagi

"Anggur," jawab Bhumi

"Kalau Mas Bhumi sukanya apa?" tanya Syifa

"Duh!, kenapa Syifa jadi bawel gini sih!," umpat Bhumi dalam hati

"Semua buah aku suka," jawab Bhumi

"Kalau buah pir suka tidak Mas?" Syifa menoleh kearah Bhumi sembari tersenyum manis

"Suka," jawab Bhumi singkat

Aisyah yang merasa seperti obat nyamuk kemudian mengeluarkan Al-Qur'an mininya dan membacanya dengan suara lirih.

Sementara Bhumi terus memperhatikan gadis itu dari kaca spionnya. Melihat Bhumi yang masih perhatian dengan Aisyah membuat Syifa merasa kesal.

"Sama dong Mas, aku juga suka buah pir!" ucap Syifa dengan suara meninggi sengaja agar suara Aisyah tidak terdengar oleh Bhumi

"Dasar ganjen, udah punya suami masih aja caper sama Mas Bhumi, aku tahu kamu sengaja membaca Qur'an agar Mas Bhumi tetap mengagumimu sebagai wanita sholeha bukan?. Cihh! masih saja pencitraan. Aku juga bisa kok mengaji didalam mobil," batin Syifa

Gadis itu kemudian mengeluarkan Al-Qur'an dari dalam tasnya dan mulai melantunkan ayat-ayat suci itu dengan suara emasnya, membuat Aisyah menghentikan bacaannya dan lebih memilih mendengarkan bacaan Syifa dengan suara merdunya.

"Kalau gini aku bisa tidur," ucap Aisyah sembari merebahkan kepalanya di kursinya.

Suara merdu Syifa membuatnya terlelap, hingga Bhumi terpaksa membangunkannya ketika sudah tiba di rumah sakit.

"Kita sudah sampai Aish," Bhumi membangunkan Aisyah dengan lembut

"Hoaaam!!, sudah sampai ya?, maaf aku ketiduran," ucap Aisyah

Bhumi hanya mengangguk dan kemudian membukakan pintu untuknya.

"Makasih Mas," ucap Aisyah

Syifa semakin dongkol saja melihat Bhumi yang begitu perhatian kepada Aisyah.

"Dasar manja, gak bisa apa buka pintu sendiri!" cibirnya dalam hati

Mereka kemudian berjalan menuju kamar Vip, tempat Nyai Safi'ah dirawat.

"Assalamualaikum," ucap mereka bersamaan

"Waalaikum salam, silahkan masuk," jawab Kyai Hasan

Ketiganya kemudian masuk kedalam.

"Kok lama Aish, katanya sebentar," cicit Maya

"Iya Maya, maaf ya. Tapi Aish bawain lho pesanan Maya, sekalian makan malam Maya. Karena Aish tahu Maya pasti tidak suka masakan rumah sakit yang hambar," Aisyah mengeluarkan kotak nasi yang ia bawa dari rumah

"Suapin?" ucap Maya manja

"Duh!, kenapa Maya jadi manja sih kalau sakit," sindir Aisyah

"Kan boleh kalau sama anak sendiri," cicit Maya

"Iya Maya sayang, Aish pasti suapin kok?," sahut Aisyah

Kyai Hasan tersenyum melihat kedekatan istri dan menantunya itu.

"Alhamdulillah, ada Aish yang bisa jagain Maya sekarang, abah sangat bersyukur karena diberikan menantu seperti mu nduk," ucap Kyai Hasan

"Oh iya Nyai, biar Syifa yang kupasin buahnya ya?" ucap Syifa

"Terima kasih Syifa, sudah jengukin Nyai. Maaf ya dianggurin," jawab Safi'ah

"Bhumi, tolong kamu belikan air mineral sama camilan buat Syifa, " perintah Kyai Hasan

"Baik bah!" jawab Bhumi

"Tidak usah repot-repot Kyai," Syifa menolak halus

"Tidak apa-apa Syifa, lagian persiapan juga bila ada tamu lain yang menjenguk Nyai, biar Aisyah tak perlu repot-repot keluar untuk membelinya," sahut Kyai Hasan

"Issh, kirain memang spesial buat aku saja, ternyata ujung-ujungnya Aisyah juga, kenapa Aisyah terus yang selaku diperhatikan, awas saja kalau aku sudah jadi istri Mas Bhumi pasti kamu akan aku singkirkan Aish, hingga tak satupun keluarga Kyai Hasan yang akan menyayangimu lagi, termasuk suamimu!" batin Syifa

Terpopuler

Comments

Des Masri

Des Masri

tau agama belum tentu terhindar dari penyakit HATI

2022-02-03

0

Ilham

Ilham

ngerti agama tapi bawaanya sirik mulu dasar sifa

2021-10-11

0

ca_achaha

ca_achaha

ternyata Penampilan Tertutup tidak dapat mencerminkan kepribadian seseorang

2021-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 CA 01 # TA'ARUF
2 CA 02 # Perasaan Bhumi
3 CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4 CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5 CA 05 #Dilema
6 CA 06 # Makan malam bersama
7 CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8 CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9 CA 09 # Sebuah Pengakuan
10 CA 10 # Honeymoon
11 CA 11# Honeymoon Part 2
12 CA 12 # Bertemu Amber
13 CA 13 # Maya Sakit
14 CA 14 # Maya Sakit part 2
15 CA 15 # Trik Syifa
16 CA 16 #Trik Syifa part 2
17 CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18 CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19 CA 19 #Masakan favorit
20 CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21 CA 21 # Drama di Dapur
22 CA 22 # Berobat ke Situbondo
23 CA 23 # Bisa jalan lagi
24 CA 24 # Keguguran
25 CA 25 # Back to Home
26 CA 26 # Cemburu
27 CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28 CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29 CA 29 #Keputusan
30 CA 30 # Finally
31 CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32 CA 32 #Bagai Disambar Petir
33 CA 33 # Penyesalan
34 CA 34 # Jangan pergi
35 CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36 CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37 CA 37# Menjadi Santri
38 CA 38 #Teror
39 CA 39 # Balapan terakhir
40 CA 40 # Santri tampan
41 CA 41 #Milad Ponpes
42 CA 42 # Kedatangan Selena
43 CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44 CA 44 # Patah sebelum berkembang
45 CA 45#Teka-teki
46 CA 46 #Petaka datang
47 CA 47#Bersamamu
48 CA 48 # Kebahagiaan Rio
49 CA 49# Benih-benih Cinta
50 CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51 CA 51 # Hari Yang Berat
52 CA 52 # Keputusan Aisyah
53 CA 53 # Mencoba Ikhlas
54 CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55 CA 55 # Ujian Terberat Rio
56 CA 56 #What Yours Will Find You
57 CA 57 # Buah Kesabaran
58 CA 58 #Pengagum Rahasia
59 CA 59 # Melamar
60 CA 60 #Sah
61 CA 61 #Suami Idaman
62 CA 62# Tamu tak diundang
63 Bab. 63 #Menjadi CEO
64 CA 64 # Menjadi CEO part 2
65 CA 65#Sebuah Pengorbanan
66 CA 66 #Sebuah keberhasilan
67 CA 67#Kesedihan Nadia
68 CA 68 #Kalah Tender
69 CA 69 # Semoga Berjodoh
70 CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71 CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72 CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73 Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74 CA 74 #The Last Chapter
75 Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76 CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77 CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78 CA SEASON 2 # Phobia Lift
79 CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80 CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81 CA SEASON 2 # Menemukanmu
82 CA SEASON 2 # Mencarimu
83 CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84 CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85 CA SEASON 3 # Memories
86 CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87 CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88 CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89 CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90 CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91 CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92 CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93 CA SEASON 2 # Cemburu
94 CA SEASON 2 # Galau Lagi
95 CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96 CA SEASON 2 # Harapan
97 CA 2 #Surprise
98 Bonus Episode tambahan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CA 01 # TA'ARUF
2
CA 02 # Perasaan Bhumi
3
CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4
CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5
CA 05 #Dilema
6
CA 06 # Makan malam bersama
7
CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8
CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9
CA 09 # Sebuah Pengakuan
10
CA 10 # Honeymoon
11
CA 11# Honeymoon Part 2
12
CA 12 # Bertemu Amber
13
CA 13 # Maya Sakit
14
CA 14 # Maya Sakit part 2
15
CA 15 # Trik Syifa
16
CA 16 #Trik Syifa part 2
17
CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18
CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19
CA 19 #Masakan favorit
20
CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21
CA 21 # Drama di Dapur
22
CA 22 # Berobat ke Situbondo
23
CA 23 # Bisa jalan lagi
24
CA 24 # Keguguran
25
CA 25 # Back to Home
26
CA 26 # Cemburu
27
CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28
CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29
CA 29 #Keputusan
30
CA 30 # Finally
31
CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32
CA 32 #Bagai Disambar Petir
33
CA 33 # Penyesalan
34
CA 34 # Jangan pergi
35
CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36
CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37
CA 37# Menjadi Santri
38
CA 38 #Teror
39
CA 39 # Balapan terakhir
40
CA 40 # Santri tampan
41
CA 41 #Milad Ponpes
42
CA 42 # Kedatangan Selena
43
CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44
CA 44 # Patah sebelum berkembang
45
CA 45#Teka-teki
46
CA 46 #Petaka datang
47
CA 47#Bersamamu
48
CA 48 # Kebahagiaan Rio
49
CA 49# Benih-benih Cinta
50
CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51
CA 51 # Hari Yang Berat
52
CA 52 # Keputusan Aisyah
53
CA 53 # Mencoba Ikhlas
54
CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55
CA 55 # Ujian Terberat Rio
56
CA 56 #What Yours Will Find You
57
CA 57 # Buah Kesabaran
58
CA 58 #Pengagum Rahasia
59
CA 59 # Melamar
60
CA 60 #Sah
61
CA 61 #Suami Idaman
62
CA 62# Tamu tak diundang
63
Bab. 63 #Menjadi CEO
64
CA 64 # Menjadi CEO part 2
65
CA 65#Sebuah Pengorbanan
66
CA 66 #Sebuah keberhasilan
67
CA 67#Kesedihan Nadia
68
CA 68 #Kalah Tender
69
CA 69 # Semoga Berjodoh
70
CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71
CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72
CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73
Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74
CA 74 #The Last Chapter
75
Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76
CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77
CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78
CA SEASON 2 # Phobia Lift
79
CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80
CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81
CA SEASON 2 # Menemukanmu
82
CA SEASON 2 # Mencarimu
83
CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84
CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85
CA SEASON 3 # Memories
86
CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87
CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88
CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89
CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90
CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91
CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92
CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93
CA SEASON 2 # Cemburu
94
CA SEASON 2 # Galau Lagi
95
CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96
CA SEASON 2 # Harapan
97
CA 2 #Surprise
98
Bonus Episode tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!