CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?

"Iya aku tahu mas, insya Allah aku berusaha untuk menerimanya apa adanya, " jawab Aisyah

Deg!!, denyut jantungnya seakan berhenti ketika mendengar ucapan terakhir Aisyah.

"Apakah benar kau akan menerima lamaran dari Abah untuk menjadikanmu istri Mas Banyu, " gumam Bhumi sedih

"Mbak Aish dipanggil Nyai!" Seorang anak kecil menarik-narik gamisnya

"Iyah, mbak akan segera kesana, " jawab Aisyah

"Mas, Aish tinggal dulu ya, " pamit Aisyah

Ia berjalan menggandengnya anak kecil disampingnya, meninggalkan Bhumi yang masih terus menatapnya.

"Tolong kamu berikan obat ini sama Banyu ya nduk, Maya (panggilan ibu) lupa tadi karena terlalu sibuk mengurusi masakan didapur, jadi minta tolong ya cah ayu!!" ucap Sa'fiah sambil menyodorkan nampan pada Aisyah

"Inggih Nyai, " jawab Aisyah

"Mulai sekarang jangan panggil Nyai lagi, panggil saja Maya" kata Sa'fiah

"Baik maya, " Aisyah berlalu meninggalkan Sa'fiah menemui Banyu.

Ia melihat sosok Banyu yang lebih ceria kali ini, wajahnya terlihat bahagia ketika ia sedang asyik bermain bola bersama anak-anak kecil yang merupakan keponakannya itu.

**Braaakk!!!

Kursi roda Banyu tergelincir dan jatuh ketika laki-laki itu hendak menangkap bola yang dilemparkan oleh keponakannya.

Aisyah buru-buru meletakkan nampannya dan membantu Banyu agar bisa kembali duduk dikursi rodanya.

"Huuftt!! merepotkan saja, seandainya aku ini tidak cacat pasti aku tidak akan merepotkan orang lain!!" sesal Banyu sambil membersihkan bajunya

Aisyah membantunya membersihkan beberapa daun kering yang menempel di baju lelaki itu.

"Maafkan aku, jadi merepotkan mu, " ucap Banyu sembari menatap Aisyah yang masih membersihkan bajunya

"Tidak merepotkan kok Mas, sebagai mahluk sosial memang kita harus saling tolong menolong, jadi tidak usah sungkan, karena mungkin suatu saat aku juga perlu bantuan dari Mas Banyu, " jawab Aisyah

Banyu memandang takjub hijaber cantik dihadapannya.

"Cih!!, apa kau akan terus sabar seperti ini sampai kita menikah nanti, " batin Banyu

Aisyah kemudian mendorong kursi roda Banyu menuju kesebuah tempat duduk ditepi taman, tak lupa ia mengambil nampan yang berisi obat-obatan milik Banyu.

"Mas Banyu minum obat dulu ya?" Aisyah memberikan beberapa butir obat padanya

Banyu segera meraih obat itu dari tangan Aisyah dan kan meminumnya.

"Terima kasih, " ucap Banyu datar

"Sama-sama mas, " jawab Aisyah yang kemudian meninggalkan pria itu

"Sungguh wanita yang sholeha, ku harap Allah akan memberikanmu jodoh yang sempurna bukan orang cacat seperti ku, " gumam Banyu

Lelaki itu kemudian mulai membaca CV yang diberikan oleh Aisyah.

"Kenapa Abah begitu tega menjodohkan wanita sholeha dan pintar seperti dia dengan diriku yang cacat ini. Apakah kau tak memikirkan kebahagiannya Bah?, kenapa kau hanya mementingkan egomu saja tanpa tahu apa dia menerimanya dengan ikhlas atau terpaksa karena segan dengan mu. Kau menggunakan nama besarmu untuk menjerat seorang gadis lugu agar masuk ke penjara yang disebut pernikahan yang akan mengubur semua cita-cita, cinta, dan kebahagiannya, " ucap Banyu lirih

*************

Aisyah Memandangi Abinya yang terlihat sangat bahagia, ia sedang bercengkrama bersama dengan Kyai Hasan dan koleganya. Niatnya untuk memberitahukan tentang keinginannya untuk menolak lamaran Kyai Hasan mendadak sirna karena ia tidak tega menghapus kebahagiaan yang baru saja dirasakan oleh Abinya itu. Seumur hidupnya baru kali ini ia melihat Abinya tertawa begitu lepas, biasanya pria itu hanya tersenyum tanpa pernah tertawa. Mungkin karena derita yang ia rasakan karena ditinggal oleh istrinya setelah melahirkan Aisyah gara-gara masalah ekonomi. Ayah Aisyah menderita penyakit yang mengakibatkan dirinya tidak boleh bekerja berat dan tidak boleh terlalu capek, oleh karena itulah Latief hanya menggantungkan hidupnya dari pendapatnya mengajar ngaji anak-anak di tempat tinggalnya.

Pendapatannya tidak besar karena ia tidak memadang tarif kepada murid-muridnya, ia bahkan lebih banyak menggratiskannya karena banyak anak yang tidak mampu dikawasan tempat tinggalnya. Hal inilah yang membuat Rinjani istrinya terpaksa meninggalkannya karena dianggap tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dari kecil Aisyah belum pernah sekalipun bertemu dengan ibunya, ia hanya tahu wajahnya dari fotonya saja. Ayahnya memang mendidiknya sangat keras agar ia menjadi wanita yang tangguh, namun Latief bukanlah sosok yang otoriter yang selalu memaksakan kehendaknya pada putrinya. Ia selalu bertanya dulu pada Aisyah jika ia memutuskan sesuatu untuk masa depan putrinya itu.

Aisyah mengurungkan niatnya, ia kemudian duduk diantara rerimbunan bunga bakung yang banyak tumbuh di taman itu sembari membaca Qur'an yang selalu ia bawa dalam tas kecilnya.

"Kamu sudah selesai nduk kenalannya?" suara Latief membuat Aisyah segera mengakhiri membaca Qur'annya.

"Sampun abi, apa abi juga sudah selesai urusannya dengan Kyai Hasan?" jawab Aisyah sembari memasukan Al-Qur'an mininya kedalam tasnya.

"Sudah nduk, sekarang ayo kita pulang?" ajak Latief

"Ayo Bi, " Aisyah kemudian menggandeng Abinya

Setelah pamitan dengan keluarga Kyai Hasan, Latief kembali membonceng putri kesayangannya untuk kembali ke rumahnya.

"Nanti kita mampir dulu ke warung mbok Ginah dulu ya, buat makan nasi pecel, laper Abi, " ucap Latief

"Iya Bi, Aish juga kangen masakan mbok Ginah, sudah lama kan kita tidak makan pecel disana, " jawab Aisyah

Latief kemudian menghentikan motornya didepan warung nasi pecel mbok Ginah.

"Assalamualaikum mbok dhe, " sapa Latief

"Waalaikum salam Mas, monggo pinarak Mas ustadz, " jawab mbok Ginah

Mungkin agak rancu ya kenapa banyak yang memanggil Latief ayah Aisyah dengan panggilan Mas, itu karena Latief memang masih terlihat awet muda diusianya yang sudah memasuki lima puluh tahun namun masih terlihat seperti pria berusia tiga puluh tahun.

Beberapa menit kemudian mbok Ginah membawa dua piring nasi pecel pesanan mereka.

"Monggo, selamat menikmati, " ucap Mbok Ginah

"Matur nuwun mbok dhe, " jawab Aisyah dan Latief

"Unjukkanne nopo Mas?" tanya Mbok Ginas

"Teh manis anget dua mbok dhe, " jawab Aisyah

"Inggih mbak Aish, " Mbok Ginah segera mengantar dua teh hangat untuk mereka

"Gimana nduk, apa kamu mau lanjut atau mundur?" tanya Latief

"Maksud Abi gimana?" Aisyah balik bertanya

"Kamu sudah tahu kan kondisi mas Banyu, Abi tidak mau memaksakan kamu untuk harus menerima lamaran mereka, kalau kamu mau menolaknya tidak apa-apa, nanti Abi akan sampaikan pada Kyai Hasan. Abi tidak mau kamu terpaksa menikahinya, karena itu akan membuatmu menderita kedepannya. Aku ingin melihat anak kesayangan Abi bahagia, " ucap Latief sambil mengusap lembut kepala Aisyah

Aisyah cukup lama terdiam mengumpulkan kekuatan dan keberanian untuk menjawab pertanyaan dari abyinya itu. Dia sebenarnya ingin sekali membahagiakan orang tuanya itu, tapi sebagai manusia normal ia juga sangat menginginkan kebahagiaan dan mendapatkan suami yang sempurna untuk menemani hidupnya hingga akhir hayatnya.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN DAN JADIIN FAVORITE YA. BERIKAN JUGA DUKUNGAN KALIAN AGAR NOVEL INI BISA NAIK RANKING DENGAN CARA VOTE MENGGUNAKAN KOIN ATAUPUN POIN.

HAPPY READING ALL 😘😘

Terpopuler

Comments

Yayoek Rahayu

Yayoek Rahayu

banyu tidak seburuk yg terlihat

2021-12-25

1

Wiji Bajay

Wiji Bajay

novelmu ini bagus thor tp syangnya yg like kok dikit ya? ... kutinggalkan boom like dan poin yah....

2020-09-19

4

niamawar berduri

niamawar berduri

bhasa nya campur2 ,, jowo indo

2020-05-10

3

lihat semua
Episodes
1 CA 01 # TA'ARUF
2 CA 02 # Perasaan Bhumi
3 CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4 CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5 CA 05 #Dilema
6 CA 06 # Makan malam bersama
7 CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8 CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9 CA 09 # Sebuah Pengakuan
10 CA 10 # Honeymoon
11 CA 11# Honeymoon Part 2
12 CA 12 # Bertemu Amber
13 CA 13 # Maya Sakit
14 CA 14 # Maya Sakit part 2
15 CA 15 # Trik Syifa
16 CA 16 #Trik Syifa part 2
17 CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18 CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19 CA 19 #Masakan favorit
20 CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21 CA 21 # Drama di Dapur
22 CA 22 # Berobat ke Situbondo
23 CA 23 # Bisa jalan lagi
24 CA 24 # Keguguran
25 CA 25 # Back to Home
26 CA 26 # Cemburu
27 CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28 CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29 CA 29 #Keputusan
30 CA 30 # Finally
31 CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32 CA 32 #Bagai Disambar Petir
33 CA 33 # Penyesalan
34 CA 34 # Jangan pergi
35 CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36 CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37 CA 37# Menjadi Santri
38 CA 38 #Teror
39 CA 39 # Balapan terakhir
40 CA 40 # Santri tampan
41 CA 41 #Milad Ponpes
42 CA 42 # Kedatangan Selena
43 CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44 CA 44 # Patah sebelum berkembang
45 CA 45#Teka-teki
46 CA 46 #Petaka datang
47 CA 47#Bersamamu
48 CA 48 # Kebahagiaan Rio
49 CA 49# Benih-benih Cinta
50 CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51 CA 51 # Hari Yang Berat
52 CA 52 # Keputusan Aisyah
53 CA 53 # Mencoba Ikhlas
54 CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55 CA 55 # Ujian Terberat Rio
56 CA 56 #What Yours Will Find You
57 CA 57 # Buah Kesabaran
58 CA 58 #Pengagum Rahasia
59 CA 59 # Melamar
60 CA 60 #Sah
61 CA 61 #Suami Idaman
62 CA 62# Tamu tak diundang
63 Bab. 63 #Menjadi CEO
64 CA 64 # Menjadi CEO part 2
65 CA 65#Sebuah Pengorbanan
66 CA 66 #Sebuah keberhasilan
67 CA 67#Kesedihan Nadia
68 CA 68 #Kalah Tender
69 CA 69 # Semoga Berjodoh
70 CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71 CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72 CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73 Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74 CA 74 #The Last Chapter
75 Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76 CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77 CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78 CA SEASON 2 # Phobia Lift
79 CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80 CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81 CA SEASON 2 # Menemukanmu
82 CA SEASON 2 # Mencarimu
83 CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84 CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85 CA SEASON 3 # Memories
86 CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87 CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88 CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89 CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90 CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91 CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92 CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93 CA SEASON 2 # Cemburu
94 CA SEASON 2 # Galau Lagi
95 CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96 CA SEASON 2 # Harapan
97 CA 2 #Surprise
98 Bonus Episode tambahan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CA 01 # TA'ARUF
2
CA 02 # Perasaan Bhumi
3
CA 03 # Haruskah aku Menolaknya?
4
CA 04 #Apakah ini pertanda aku harus menerimanya?
5
CA 05 #Dilema
6
CA 06 # Makan malam bersama
7
CA 07 # Memulai Lembaran Baru
8
CA 08 # Doakan Aisyah Cepat Hamil?
9
CA 09 # Sebuah Pengakuan
10
CA 10 # Honeymoon
11
CA 11# Honeymoon Part 2
12
CA 12 # Bertemu Amber
13
CA 13 # Maya Sakit
14
CA 14 # Maya Sakit part 2
15
CA 15 # Trik Syifa
16
CA 16 #Trik Syifa part 2
17
CA 17 # Keinginan terbesar Syifa
18
CA 18 # Sebenarnya apa yang ia rencanakan
19
CA 19 #Masakan favorit
20
CA 20 # Kedatangan ibu Kandung Aisyah
21
CA 21 # Drama di Dapur
22
CA 22 # Berobat ke Situbondo
23
CA 23 # Bisa jalan lagi
24
CA 24 # Keguguran
25
CA 25 # Back to Home
26
CA 26 # Cemburu
27
CA 27 # Keinginan terbesar Bhumi
28
CA 28 #Terbongkarnya kebusukan Syifa
29
CA 29 #Keputusan
30
CA 30 # Finally
31
CA 31# Badai di Keluarga Kyai Hasan
32
CA 32 #Bagai Disambar Petir
33
CA 33 # Penyesalan
34
CA 34 # Jangan pergi
35
CA 35 # Mencoba Kabur dari Pondok
36
CA 36 # Berusaha Meyakinkan
37
CA 37# Menjadi Santri
38
CA 38 #Teror
39
CA 39 # Balapan terakhir
40
CA 40 # Santri tampan
41
CA 41 #Milad Ponpes
42
CA 42 # Kedatangan Selena
43
CA 43 # Menyelamatkan Aisyah
44
CA 44 # Patah sebelum berkembang
45
CA 45#Teka-teki
46
CA 46 #Petaka datang
47
CA 47#Bersamamu
48
CA 48 # Kebahagiaan Rio
49
CA 49# Benih-benih Cinta
50
CA 50# Bukan Cinta yang Salah
51
CA 51 # Hari Yang Berat
52
CA 52 # Keputusan Aisyah
53
CA 53 # Mencoba Ikhlas
54
CA 54#Apakah Keputusanku Salah?
55
CA 55 # Ujian Terberat Rio
56
CA 56 #What Yours Will Find You
57
CA 57 # Buah Kesabaran
58
CA 58 #Pengagum Rahasia
59
CA 59 # Melamar
60
CA 60 #Sah
61
CA 61 #Suami Idaman
62
CA 62# Tamu tak diundang
63
Bab. 63 #Menjadi CEO
64
CA 64 # Menjadi CEO part 2
65
CA 65#Sebuah Pengorbanan
66
CA 66 #Sebuah keberhasilan
67
CA 67#Kesedihan Nadia
68
CA 68 #Kalah Tender
69
CA 69 # Semoga Berjodoh
70
CA 70 # Insiden di Ruang Rapat
71
CA 71# Mencari Pelaku Kejahatan
72
CA 72 # Menemukan Titik Terang Pelaku
73
Bab. 73 # Teka-Teki Pelaku Sebenarnya
74
CA 74 #The Last Chapter
75
Cinta Aisah Season 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku
76
CA SEASON 2 # Hidup Bersama Pembunuh Suamiku 2
77
CA SEASON 2 # Pertemuan ke Dua
78
CA SEASON 2 # Phobia Lift
79
CA SEASON 2 # Bertemu Selo
80
CA SEASON 2 # Ke Rumah Echa
81
CA SEASON 2 # Menemukanmu
82
CA SEASON 2 # Mencarimu
83
CA SEASON 2 # Mencarimu 2
84
CA SEASON 2 # Pertemuan Aisyah dan Putri Kandungnya
85
CA SEASON 3 # Memories
86
CA SEASON 2 # Semoga Kamu tidak meninggalkan aku
87
CA SEASON 2 # Aku mau tetap jadi istri kamu Mas
88
CA SEASON 2 # Menua Bersamamu
89
CA SEASON 2 # Kebahagiaan Amar
90
CA SEASON 2 # Kesedihan Amar
91
CA SEASON 2 # Kabar Gembira
92
CA SEASON 2 # Hari Pertama Menjadi CEO
93
CA SEASON 2 # Cemburu
94
CA SEASON 2 # Galau Lagi
95
CA SEASON 2 # Keputusan Echa
96
CA SEASON 2 # Harapan
97
CA 2 #Surprise
98
Bonus Episode tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!