Semenjak Maya sakit, Syifa jadi sering menjenguknya di rumah sakit. Bahkan pernah suatu hari ia memaksa untuk menginap di rumah sakit untuk menemani Maya.
"Sudah ada Aisyah disini, kamu mending pulang saja nduk?" ucap Maya lembut
"Tidak apa-apa Nyai, kan kasian Aish disini terus, sedangkan ia kan sudah punya suami yang harus diurus juga Nyai. Syifa kasian aja sama Mas Banyu yang harus melakukan apa-apa sendiri padahal ia kan masih perlu bantuan fari istrinya. Jadi Syifa mau bantuin Aish buat jagain Nyai, biar Aish ngurusin Mas Banyu malam ini. Lagian Syifa lagi gak ada kerjaan kok?" bujuk Syifa
Nyai Safi'ah mulai mencerna ucapan Syifa.
"Benar juga yang disampaikan Syifa, kalau Aish terus disini kasian juga Banyu, terus kalau mereka sering terpisah begini kapan mereka punya anaknya?" batin Safi'ah
"Yasudah, kalau Syifa tidak keberatan menemani Maya ya silahkan, Aish sekarang kamu boleh pulang nduk, bener kata Syifa, Banyu juga membutuhkan kamu," ucap Safi'ah
"Baiklah kalau Maya, terima kasih Syifa sudah membantu meringankan tugasku, semoga Allah yang akan membalasmu ..." ucap Aisyah
"Aish pulang dulu Maya, assalamualaikum!" Aisyah meninggalkan ruangan itu
"Yes!!, akhirnya usahaku berhasil. Sekarang tinggal mengambil hati Nyai, supaya dia semakin menyukai aku dan akhirnya menjodohkan aku dengan Mas Bhumi," batin Syifa bahagia
Aisyah menghubungi Banyu suaminya.
"Assalamualaikum Mas?, kamu sudah pulang apa belum?" tanya Aisyah
"Ni lagi baru mau otw sayang, emangnya kenapa?" tanya Banyu
"Yaudah kalau gitu kita pulang bareng Mas, aku tunggu Mas dirumah sakit ya," jawab Aisyah
"Terus kalau kamu pulang yang jagain Maya siapa?" tanya Banyu penasaran
"Ada Syifa yang gantiin aku Mas," jawab Aisyah
"Ok, tunggu aku ya sayang," ucap Banyu sebelum menutup telponnya
"Iya, assalamualaikum Mas,"
"Waalaikum salam,"
Aisyah duduk di kursi tunggu sembari menunggu kedatangan suaminya.
"Nduk?, bisa tolong nenek?" tanya seorang nenek tua
"Apa yang bisa Aish bantu nek?" tanya Aisyah ramah
"Nenek mau pulang ke rumah tapi nenek tidak ada uang untuk ongkos pulang," jawabnya sedih
"rumah nenek dimana?" tanya Aisyah
"Desa Sidomulyo nduk," jawab nenek
"Yaudah nanti biar Aish yang antar nenek sampai kerumah ya, nenek jangan sedih lagi," ucap Aisyah dengan senyum manisnya
"Nenek laper nduk, dari pagi nenek belum makan, karena uang nenek sudah untuk menebus obat," keluh sang Nenek
"Tunggu disini ya nek, biar Aish beliin nasi dulu buat nenek," Aisyah kemudian pergi ke warung nasi didepan rumah sakit.
Beberapa saat kemudian ia kembali lagi dengan membawa dua bungkus nasi .
"Sekarang nenek makan dulu ya?" ucap Aisyah memberikan nasi bungkus itu padanya
"Terima kasih nduk, kamu juga makan ya," ucap nenek itu memberikan satu bungkus nasi padanya
"Aish sudah makan nek, itu buat nenek saja," ucap Aisyah
"Terima kasih nduk, selain cantik kamu juga sangat baik, semoga Allah memudahkan semua urusanmu dan melimpahkan rizki yang berlimpah padamu," doa sang nenek
"Amin, terima kasih atas doanya nek," jawab Aisyah
Aisyah menatap lekat wajah nenek itu yang begitu lahap menyantap makanannya.
"Pelan-pelan nek makannya, " ucap Aisyah menyodorkan satu botol air mineral padanya
Sembari menunggu si nenek makan, Aisyah mengedarkan pandangannya ke arah parkiran, ia takut kalau Banyu sudah sampai diparkiran. Tak lupa ia mengecek ponselnya, benar saja Banyu sudah beberapa kali menghubunginya.
"Astaghfirullah!, maaf Mas, aku gak lihat," ucap Aisyah
Ia segera menghubungi suaminya itu.
"assalamualaikum Mas, kamu dimana?" tanya Aisyah
"Waalaikum salam, Aku didepan rumah sakit sayang, aku sengaja gak masuk parkiran karena ribet, kamu gak papakan jalan sebentar kedepan?" tanya Banyu
"Iya Mas, tunggu ya..." jawab Aisyah
"Nenek sudah selesai nduk," ucap wanita tua itu
"Alhamdulillah!, ayo nek kita jalan ke depan, suamiku sudah menunggu disana," ajak Aisyah
Wanita itu segera mengikuti Aisyah, keduanya segera naik kedalam mobil, dan Banyu melesatkan mobilanya dengan kecepatan sedang.
"Oh ya Mas, nanti kita antar nenek dulu ke desa Sidomulyo ya?" ucap Aisyah
"Iya sayang," jawab Banyu
Banyu menghentikan mobilnya di depan rumah kecil diujung jalan.
"Terima kasih Mbak, Mas sudah mengantar nenek sampai ke rumah" kata nenek itu
"Sama-sama nek, kami pamit ya, assalamualaikum," Pamit Aisyah
"Waalaikum salam,"
Banyu kembali melanjutkan perjalanan menuju ke rumahnya.
Setibanya di rumah , Aisyah segera mempersiapkan kursi roda suaminya dan membantu menaikinya.
Ia kemudian mendorongnya menuju ke kamarnya.
***********
Pagi harinya seperti biasa Aisyah menyiapkan sarapan untuk keluarga Kyai Hasan, setelah selesai ia kemudian membantu suaminya untuk bersiap-siap berangkat kerja.
Setelah selesai sarapan Aisyah diantar oleh Mas Banyu menuju ke rumah sakit.
"Assalamualaikum!" sapa Aisyah ramah
"Waalaikum salam," jawab Nyai Safi'ah
"Gimana kabar Maya hari ini?" tanya Banyu
"Alhamdulillah sudah baikan nak, semoga hari ini Maya bisa pulang, karena aku sudah bosan berada di sini, Maya ingin cepat-cepat pulang," ucap Maya
"Amiin, semoga ya Maya, supaya kita bisa berkumpul lagi," sahut Aisyah
"Iya nduk, Maya sudah kangen sama masakan kamu lho," balas Maya
"Tenang Maya, nih Aish bawakan masakan favorit Maya, pepes ikan sama sayur bening kelor," jawab Aisyah
"Kami memang kesayangan Maya, tahu aja kalau Maya lagi pengin makan pepes ikan," jawab Maya senang
Aisyah segera mengeluarkan rantang yang dibawanya.
"Sini biar Syifa aja yang nyuapin Nyai!" Syifa menarik rantang dari tangan Aisyah
Aisyah hanya tersenyum melihat tingkah Syifa .
"Jadi dia yang namanya Syifa?" tanya Banyu
"Iya Mas, dia itu sangat perhatian sama Maya lho!" jawab Aisyah
"Ah!!, kamu bisa saja Aish," ucap Syifa malu-malu
"Aku sudah menganggap Nyai seperti ibu kandung ku sendiri makanya aku sangat khawatir ketika tahu kalau Nyai sedang sakit," jawab Syifa
"Terima kasih nduk, kamu baik sekali," ucap Maya
"Makasih lho udah jagain Maya!" jawab Banyu
"Sama-sama, doakan saja saya biar cepat dapat jodoh...karena ayahku sudah sangat ingin agar aku cepat menikah," sahut Syifa
"Semoga kamu segera dipertemukan dengan lelaki sholeh yang akan membahagiakan kamu nduk," ucap Safi'ah sambil mengusap lembut hijabnya
Syifa tersenyum manis mendengar ucapan Safi'ah, ia merasa sudah mendapat perhatian dari wanita itu.
"Tinggal tunggu selangkah lagi aku bisa masuk menjadi anggota keluarga Kyai Hasan," batin Syifa
"Banyu pamit dulu Maya, " ucap Banyu
"Iya nak hati-hati" jawab Safi'ah
Aisyah kemudian mengantar Banyu hingga parkiran..
"Hati-hati Mas," ucap Aisyah mencium tangan suaminya
*********
Ketika kembali ke ruang perawatan, Aisyah tersentak melihat Syifa yang terjatuh di kamar mandi.
"Kamu tidak apa-apa Syifa?" tanya Aisyah khawatir
"Iya Aish, cuma kakiku terkilir, jadi kemungkinan aku susah pulang," jawabnya sedih
Aisyah memapah Syifa dan membaringkannya di sofa.
"Syifa kenapa?" tanya Maya
"Tadi Syifa mau cuci muka karena mau pulang Nyai, tapi kaki aku malah kepleset, terus terkilir deh," jawab Syifa
"Aish, tolong telpon Bhumi untuk mengantar Syifa pulang, kasian dia. Cepat ya!" titah Maya
Syifa menyeringai puas karena usahanya berhasil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
☠T⃟c⃟a⃟h⃟ C⃟l⃟a⃟n⃟d⃟a⃟'a⃟n⃟☠
dasar rubah betina
2021-08-04
0
Tuti haryati
aduh ada udang di balik bakwan😇😇😇
2020-07-28
0
Nagita Al'ainna
memang g di dunia nyata g di dunia novel orang jahat itu selalu ada dan ga seru kalo ga da mereka😆😆
2020-05-02
2