Jika Hidup ini adalah Drama

Di Tempat kursusnya, Shezan tengah menunggu kedatangan Nina. Sudah lama mereka tidak bertemu. Nina mengirimnya sebuah pesan singkat yang menginformasikan bahwa Hari ini Ia Off kerja dan akan mengunjungi Shezan.

"Nina?" Tanya Shezan memastikan yang berdiri di hadapannya adalah Nina sahabat satu satunya.

Nina tak menjawab, Ia hanya menganggukkan kepalanya, kemudian duduk di kursi yang ada di depan Shezan.

"Kok beda?"

"Jadi lebih cantik?" Tanya Nina memuji diri sendiri.

"I.. ya.. kok bisa?" Shezan melihat wajah Nina lebih dekat, "Itu make up?"

"Iya."

"Wow keren." Puji Shezan. "Biasa cuman lipstik doang ya, itupun kita pinjam-pinjaman hehe." Ujar Shezan membongkar aib lama mereka.

"Ha.. ha.. ha.. kita harus bertransportasi Zan."

"Transportasi? ke mana? "

"Iya..kayak di drama drama korea telenovela itu loh. ceritanya transformasi, make up, trus jadi cantik,"

"Oh.. begitu." Ucap Shezan memahami kesalahan kata yang telah diucapkan Nina. Ia hampir mengira Nina akan mengajaknya pergi jalan-jalan.

"Ini coba lihat.. " Nina menunjukkan beberapa scene drama di ponselnya kepada Shezan. "Habis di make up, terpesona."

"Kita harus begitu Zan, buat menarik perhatian cowok, trus jatuh cinta deh." Nina mencoba memberi Shezan sebuah wejangan hidup.

"Begitu ya." Ujar Shezan masih mencerna perkataan Nina.

Kenapa tidak kepikiran membuat Farras jatuh cinta kepadanya? Pikir Shezan.

"Sebenernya sekarang ada pria yang Aku suka.." Ujar Nina malu malu.

"Oh iya?!" Tanya Shezan antusias bersemangat. Ia menjadi bersemangat kalau tentang gosip.

"Oh Iya Nin, ada seorang wanita yang tidak dapat diselamatkan dengan make up, dia punya teman pria yang memiliki pacar yang cantik. Kalau di drama drama, si wanita melakukan apa?"

Nina berpikir sebentar mengingat cerita beberapa drama yang telah di tontonnya, "Operasi Plastik." Jawab Nina mantap.

"Operasi Plastik?" Tanya Shezan memastikan kembali.

Tidak mungkin melakukan operasi plastik. Pikir Shezan

"Iya, di drama sih gitu"

"Yang lain? atau film apa aja yang kamu tonton." Tanya Shezan bersemangat.

Kali ini Ia menjadi bersemangat untuk bersaing dengan pelakornya, seorang bintang film dan penyanyi. Meski perbedaan mereka bagai bumi dan bulan, Ia akan berjuang sampai janur kuning melengkung.

Shezan tidak menyadari dirinya tengah hidup bersama dengan manusia yang tidak berjiwa manusia.

"FTV hidayah? hmm jadi wanita sholeha." Ujar Nina setelah berpikir beberapa saat.

"Wanita sholeha?"

"Iya. Bentar.. " Ujar Nina, Ia mencari video figur wanita sholeha di Yo**ube. "Sholeha gini Zan." Tutur Nina menunjukkan cuplikan film, seorang wanita berkerudung yang berbicara dengan menundukkan kepalanya.

"Oh begitu." Ujar Shezan berpikir, Sebelumnya dia juga seperti itu, patuh, sopan, tata krama. Tetap saja Farras kepincut wanita cantik.

Apa memang harus operasi plastik?

"Kalau pelakor, di drama yang kamu tonton ceritanya gimana Nin?"Tanya Shezan.

"Pelakor?.hmm.. ceritanya sih balas dendam."

"Balas dendam?" Ujar Shezan berpikir lagi

Balas dendam atas dasar apa? , Dari awal Farras tidak menyukaiku. Lalu sekarang Farras menyukai seseorang. Dan sekarang aku ingin merusak hubungan mereka. Pikir Shezan.

Berarti penjahatnya disini dirimu Shezan. Pikir Shezan menyimpulkan.

Shezan akhirnya menyerah, karena sepertinya rumah tangganya memang tidak akan bisa diselamatkan lagi.

"Oh ada yang ceritanya tidak balas dendam Zan," Ujar Nina yang tiba tiba teringat tentang drama lain yang pernah di tontonnya.

"Apa?!" Tanya Shezan kembali bersemangat.

***

Seorang calon pemain drama sedang mengikuti casting.

Ia sangat mahir mengekspresikan dialog peran yang akan dimainkannya.

Salah satu penonton tampak puas dengan apa yang Ia lihat, berpikir bahwa Ia tidak salah memilih orang untuk memainkan salah satu pemeran pendukung dalam drama yang akan di sutradarai nya.

Setelah selesai melakukan casting dan berbasa-basi sebentar dengan sutradara dan kru, Nausheen bergegas pergi meninggalkan lokasi.

"Kau tidak akan bertemu dengannya dilokasi pemotretan." Tutur manajer Nausheen memberi informasi ditengah perjalanan mereka. Ia berharap dengan informasi tersebut membuat Nausheen berhenti memperbaiki penampilannya. Yang sebenarnya memang tidak ada yang salah dengan penampilannya.

"Tidak bisakah kamu menghubungi asistennya?" Bujuk Nausheen. Sudah seminggu lebih Ia tidak mendapatkan kabar dari Farras. Pesan singkat yang dikirimnya kepada Farras tidak dibaca sampai sekarang.

"Kau harus bersikap dewasa Nausheen. Kau tidak boleh serius berhubungan dengan pria itu, Usia kalian terpaut jauh."

"Mengapa? banyak yang menikah dengan orang tua jaman sekarang ini. Lagi trend"

"Kau ingin menikah?!" Tanya manajer tersebut seakan tidak terima. "Kau masih muda Nausheen, karir mu masih panjang."

"Hmm." Nausheen mendengus kesal.

Ada apa dengan keluarga itu? Pikir Nausheen tidak percaya.

Ia melihat ponselnya. Bahkan Ibunya juga tiba-tiba tidak ada kabar.

Setelah berkunjung ke rumah Farras, Nausheen mengira Ia bisa berteman akrab dengan Ibunya Farras. Tetapi wanita yang sudah tidak lagi muda itu juga sama seperti anaknya, tidak membalas pesan Nausheen.

***

Di sebuah ruangan yang sangat bersih dan nyaman beraroma terapi, terdengar lantunan musik yang mampu menenangkan jiwa, Farras duduk santai di kursi santai yang terlihat sangat nyaman untuk merilekskan badan, Ia menghirup aroma teh chamomile dari cangkir yang dipegangnya. Ia kemudian menyeruput teh hangatnya..

"Kenapa kau datang kesini?" Terdengar suara seorang pria paruh baya yang tengah duduk dihadapannya. Farras hanya duduk diam sedari tadi, mungkin pria paruh baya tersebut lelah.

Tampaknya Ia tidak menyukai kehadiran Farras di ruangannya.

Farras tidak menjawab pertanyaan pria tersebut, Ia hanya menunjukkan cangkir teh nya.

Pria tersebut hanya tersenyum, "Baiklah nikmati saja teh mu."

"Ku dengar kau sedang berkencan sekarang, Kenapa kau tidak menceritakannya?" Tanyanya kemudian.

Farras mengalihkan perhatiannya dari teh nya. Melihat ke arah pria paruh baya tersebut. "Anda penggemar acara gosip" Sindir Farras tak percaya.

"Hasil medical check up bagus, tidak ada masalah dengan jantungmu, respon iskemik negatif. Kau benar-benar sehat." Tutur pria tua tersebut mengalihkan topik dirinya yang menjadi terduga penggemar gosip.

(iskemi: kekurangan oksigen yang minimal pada jantung)

Pria tua itu tidak ingin membuang waktunya menghadapi pasien yang kedatangannya selalu membuatnya kesal. Farras orang yang sulit untuk dihipnoterapi.

(Hipnoterapi : terapi memasuki alam bawah sadar seseorang untuk memberikan sugesti tertentu.)

"Setelah teh mu habis, silahkan pulang." Ujar pria tua itu to the point

"hmm..Aku merasa tidak sehat,"

"Kau tidak bisa tidur akhir-akhir ini?" Ujar pria tersebut dan hendak menulis sesuatu.

"Aku tidur dengan baik,"

Pria tua itu meletakkan penanya, "hmm seseorang mengganggu mu.?"

"Apa Aku harus menyingkirkannya?" Tanya Farras.

"Apa Aku pernah merubah jawabanku?" Pria tua tersebut balik bertanya.

Farras menghela nafas, dokternya tidak pernah merubah jawabannya, dan dirinya juga tidak pernah menuruti perkataan dokternya.

"Apa dia seorang wanita?"

"Ya, Aku suka melihatnya,"

"Itu bagus, tidak ada yang perlu Kau khawatirkan. Kau harus menerima kehadirannya dan itu akan membuatmu lebih nyaman"

"Tapi setiap melihatnya Aku merasa tidak sehat,"

"Kau Akan baik-baik saja." Ucap pria tua tersebut memberi keyakinan.

Farras kembali menyeruput teh nya, ternyata sudah habis,. "Aku ingin secangkir lagi." Ujar Farras menunjukkan cangkir teh nya yang kosong kepada dokter tersebut.

Dokter tersebut melihat alorji di pergelangan tangannya. Sudah tiga jam Farras di ruangannya. "Aku bungkuskan saja untuk Kau bawa pulang."

Dokter paruh baya itu bertemu dengan Farras saat Ia berusia 7 tahun. Farras memiliki gangguan kepribadian antisosial. Saat ini Ia tidak begitu mengkhawatirkan Farras, karena Ia yakin Farras tidak berbahaya seperti psikopat yang mampu menghilangkan nyawa orang lain.

"Sekarang Ia malah hipokondria," Guman dokter paruh baya tersebut selepas kepergian Farras, sembari mencatat di rekam medis Farras.

(Hipokondria/Illness Anxiety Disorder: kondisi seseorang merasa sakit dan butuh bantuan medis, Padahal sehat-sehat saja)

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!