Sembarangan

Setelah menghabiskan waktu dua jam membeli beberapa pakaian dan skincare yang mereka inginkan. Shezan dan Nina makan di salah satu resto di mall tersebut. Bahkan mereka sudah memakai baju dan sepatu yang baru mereka beli. Hari ini Shezan merasa sudah menggunakan uang kompensasinya dengan baik dan benar.

"Benar kata Bu Sri, rejeki itu nggak disangka-sangka ya Shezan. Gara-gara salah transfer ke rekening kamu, dikasih kompensasi sebanyak itu," Ujar Nina setelah menelan makanan yang tadi Ia kunyah.

"Iya."

"Oh iya Shezan, ada lowong kerja jadi pelayan toko kamu mau nggak?" Tanya Nina.

"Toko apa?" Shezan balik bertanya.

"Outlet pakaian gitu. Katanya Brand terkenal gitu, tapi aku nggak kenal. Siapa tahu kamu mungkin bisa belajar desain di situ." jawab Nina.

"Kamu harus bisa mendesain pakaian, kan kamu kamaren sudah belajar enam tahun di Universitas," Sambung Nina.

Yang kita tidak tahu maksudnya apa. Menyindir Shezan yang selalu gagal di beberapa mata kuliah tiap semester atau memang mengira Shezan mahasiswa yang memiliki semangat belajar tinggi.

"Iya.. ya, tapi pasti ada syaratnya harus berpenampilan menarik." Ujar Shezan mencoba sadar diri dengan penampilannya.

"Di coba saja. Kan rejeki datang nggak disangka-sangka."

"Iya benar, sebelum berpisah ada satu tempat lagi yang harus kita datangi." Ujar Shezan dengan tersenyum lebar.

***

Di tengah-tengah sebuah perkarangan yang di tumbuhi beberapa tanaman yang tersusun harmonis dan terawat, terdapat sebuah rumah yang tampak sederhana dari luar. Rumah tersebut tidak terlalu besar. Namun, bentuknya yang unik membuatnya terlihat begitu istimewa. Ada sebuah green house di sisi sebelah kiri rumah tersebut.

Hari ini, tuan rumah tersebut kedatangan tamu istimewa.

"Ternyata kamu lebih cantik kalau dilihat langsung ya," puji Amelia Ibunya Farras kepada Nausheen.

"Tante juga sangat cantik," Nausheen balas memuji.

Dan terjadilah perbincangan yang berlangsung hangat di antara keduanya. Sementara Farras lebih memilih memberi makan hewan peliharaan di halaman belakang rumah Ibunya.

Seperti teman lama yang sudah tidak bertemu selama berpuluh-puluh tahun, Amelia dan Nausheen tidak ingin menyudahi perbincangan mereka. Hingga hari menjelang sore.

"Nausheen malam ini menginap di sini, kamu juga ya Farras." Ujar Amelia setelah Ia menemukan putranya di halaman belakang rumah.

"Itu semua hewan peliharaan tante?" Ucap Nausheen yang mengikuti Amelia ke halaman belakang rumah berdecak kagum.

Dibatasi sebuah pagar kayu, terdapat beberapa ayam, bebek, angsa, dan burung unta, yang berkeliaran di dalamnya. Selain itu juga terdapat sebuah kolam buatan di tengah-tengah.

"Ha.ha.. Oh iya, tante juga ada kuda, kamu mau coba menunggang kuda?"

"Boleh tante," Ujar Nausheen antusias.

"Farras harus pulang ma," Farras memotong pembicaraan kedua wanita yang berdiri di depan Farras.

"Ya sudah kalau begitu mama sama Nausheen ikut pulang sama kamu. Kita berdua nginap di sana," Tegas Amelia

"hah?" Nausheen terkejut mendengar pertengkaran Ibu dan anak yang melibatkan dirinya.

Farras akhirnya mengalah, menuruti permintaan Ibunya dengan berat hati. Ia kemudian menghubungi Jagdish dan memberinya perintah.

Nausheen melihat hal tersebut sebagai peluang untuknya. Meskipun Farras tampak tidak menyukainya, tetapi Ia sudah mendapat restu dari Amelia. Nausheen berpikir Farras juga tidak akan menolak jika Amelia meminta Farras untuk menikahinya.

Nausheen dengan percaya diri melanjutkan perbincangannya dengan Amelia. Meninggalkan Farras bersama ayam-ayamnya.

***

Sore harinya Shezan menunggu kedatangan Chef Aynan.

Sudah setengah jam Ia menunggu, Namun, orang yang ditunggu tak kunjung datang. Hingga malam menjelang majikannya Farras juga belum pulang. Shezan berpikir malam ini dirinya akan sendirian di rumah tempatnya bekerja.

Siang hari makan enak di mall, malam hari hanya makan mie instan. Ujar batin Shezan.

Ia terlalu malas memasak untuk dirinya sendiri setelah lelah berjalan seharian dengan Nina

deg...

Tiba-tiba kedua kaki Shezan gemetar dan jantungnya berpacu dengan cepat begitu Ia teringat sesuatu.

Bagaimana kalau hantunya udah balik dari kampung? Shezan menatap ngeri ke arah kamarnya.

Memikirkan malam ini Ia akan sendirian di rumah yang besar dan dengan kamarnya yang berhantu membuat seluruh bulu kuduknya merinding.

***

Malam hari di rumah orang tuanya, Farras merasa tidak tenang meninggalkan rumahnya kepada orang asing.

Farras mengambil ponsel nya, Entah mengapa Ia sangat penasaran dengan apa yang di lakukan Shezan di rumahnya. Ia melihat CCTV di rumah nya.

Farras mencari penampakan Shezan di setiap ruangan di rumahnya melalui ponsel nya, Ia tidak melihat keberadaan Shezan. Dilihat nya jam di kamarnya. Pukul 09:00 malam.

Ia sengaja tidak memasang CCTV di kamarnya Shezan. Sehingga Ia tidak dapat mengintip keberadaan Shezan di sana. Ia pun memutar ulang rekaman CCTV, melihat apa yang telah dilakukan orang asing di rumahnya.

Terlihat di layar ponselnya, Shezan yang merebus mie instan hingga berjalan ke lantai atas, dan masuk ke kamar Farras.

Apa yang dilakukannya? Batin Farras

Kemudian Ia memutuskan untuk melihat CCTV di kamarnya. Ternyata Shezan sedang tidur di kamarnya.

Mengapa dia tidur di sana?!

Berpikir Ia tidak bisa terus tidak merasa nyaman dengan orang asing yang ada dikamarnya sepanjang malam sampai pagi, Farras pun bergegas keluar dari kamarnya pergi menuju mobilnya. Ia pun melajukan mobil nya menuju rumahnya.

Jalanan sedikit lenggang malam ini, membuat Farras lebih leluasa mengemudikan mobilnya dengan kencang.

Satu jam kemudian, Farras telah sampai di depan rumahnya. Begitu masuk ke rumahnya, Ia langsung menuju ke kamarnya. Ia langsung memusatkan perhatiannya ke arah tempat tidurnya, karena Ia yakin sosok yang dicarinya ada di sana.

Dan benar Shezan ada di sana, di atas tempat tidur di balik selimutnya. Shezan tampak tidur tenang tanpa mengetahui Farras yang punya kamar sedang memergoki nya tidur sembarangan.

Melihat orang asing berani memasuki wilayah pribadinya membuatnya ingin menyeret gadis itu dan mematahkan kakinya.

Belum sempat ujung jari tangannya menyentuh bahu Shezan, yang punya badan sudah terlebih dahulu membuka matanya.

Sontak Shezan terkejut, Kaget sekaget-kagetnya. Apakah Ia melihat penampakan hantu? Atau yang punya kamar.

Shezan langsung bangun dan berdiri begitu mengetahui yang datang ternyata yang punya kamar.

Sementara Farras tiba-tiba mengurungkan niatnya, entah mengapa melihat wajah Shezan membuatnya tidak berkeinginan apapun.

"Tunggu.!" suara Farras menghentikan langkah Shezan yang sudah berada di depan pintu kamar.

"Mengapa Anda tidur disini?!"

Shezan menepuk jidat, "Itu karena..."

***

Terpopuler

Comments

Ka'Unna

Ka'Unna

semangat kak🥰

2022-04-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!