Part 02

Ilham ambruk alias pingsan.

Ilham memang sudah sejak tadi merasakan lemas dan keringat dingin melihat Lala kesakitan, ditambah melihat Lala mengejan dengan sekuat tenaga ilham pun tak dapat lagi menopang berat badannya. Dia sungguh lemas dan akhirnya tumbang juga.

Dokter melihat sejenak kearah ilham dan menyuruh satu susternya mengurus ilham dulu dan membawanya ke UGD.

'Aduh ... Kenapa Mas malah pingsan, sih,' batin Lala.

Beberapa menit kemudian..

Oek ... Oek ... Oek ...

Akhirnya bayi mungil perempuan yang begitu merah lahir ke Dunia. Lala menatap bayinya dengan penuh haru dan memeluknya dengan penuh kasih sayang. Bayi itu menangis begitu kuat di pelukan Lala, bahkan sampai terdengar keluar ruangan. Bunda Lala yang mendengar tangisan bayi langsung mengucap syukur akhirnya cucunya telah lahir.

"Akhirnya Lala jadi seorang ibu," gumam Lala, dan meneteskan air matanya.

"Berat badannya 3 Kilogram, dan tinggi badannya 50 centimeter, ya, Mbak," ucap Dokter.

"m

Makasih, ya, Dok," ucap Lala.

Dokter mengangguk dan keluar ruangan setelah membersihkan bayinya, meninggalkan Lala bersama bayinya yang kini tidur diatas box penghangat bayi.

Tak lama, bunda Lala masuk dan langsung memeluk Lala.

"Selamat ya, Dek. Sekarang, Ade udah jadi seorang Ibu. Ade harus jadi Istri, dan Ibu yang baik untuk keluarga kecil Ade," ucap sang bunda sambil mengusap rambut Lala.

"Makasih, ya, Bunda. Maafin Ade, ya, kalau Ade selama ini nyusahin Bunda. Ternyata, melahirkan itu sakitnya luar biasa. Pantas aja derajat seorang Ibu itu lebih tinggi dibanding seorang Ayah. Ternyata demi melahirkan nyawa baru, kita bisa sampai mempertaruhkan nyawa sendiri," ucap Lala sambil menangis memeluk bundanya.

Bunda Lala mengangguk sambil terus memeluk dan mengecup rambut Lala.

Pintu ruangan itu terbuka, dan masuklah Ilham. Dia memandangi Lala bergantian dengan bayi yang saat ini sedang tertidur di box bayi di samping Lala.

Dengan tubuh gemetar Ilham melangkah menghampiri Lala.

"A-ade I-ini?" ucap ilham gugup menatap bayinya.

"Iya, Mas. Ini anak kita. Lucu kan? Dia maniskan, kayak Ade? ucap lala tersenyum bahagia.

"Iya manis. Bayi kita begitu manis, sama seperti Ade. Mas nggak nyangka, ternyata sekarang Mas beneran jadi seorang Ayah,"

"Ade juga nggal nyangka bisa jadi seorang Ibu," ucap Lala masih dengan senyum bahagianya.

"Selamat, ya, Nak. Kalian sudah menjadi Orangtua, semoga kalian bisa menjadi Orangtua yang baik untuk anak kalian, dan semoga anak kalian menjadi anak sholeha. Berbakti kepada kedua Orangtuanya, dan berguna bagi agamanya," ucap bunda.

"Permisi!" seorang Suster masuk.

"Apa Bapak, Ayahnya bayi ini?" tanya Suster.

Ilham mengangguk.

"Iya, Sust. Saya Ayahnya."

"Ya sudah. Silahkan diadzani dulu, Pak, bayinya!" ucap suster.

Ilham mengadzani bayinya di telinga kanan dan dilanjutkan dengan komat di telinga kiri.

********

Setelah dua hari di Rumah Sakit, akhirnya Lala dibolehkan pulang ke rumah. Tapi, mereka memilih pulang ke rumah orangtuanya Lala di karenakan bunda Lala khawatir mereka kesulitan mengurus bayi mereka. Apalagi Ilham dan Lala memilih tidak memakai jasa baby sitter untuk menjaga bayi mereka.

***

Beberapa hari kemudian.

"Ih, Bun. Dedenya kecil banget, ya. Ade takut mau gendongnya," ucap Lala memandangi sang Bunda yang tengah memandikan sang bayi.

"Ya, namanya juga bayi baru beberapa hari, Dek. Nanti lama-lama, Ade juga terbiasa," ucap bunda.

Setelah selesai bunda Lala memandikan bayinya, lalu memakaikan pakaiannya.

"Ini, sekarang Ade Asi-in dulu Dedek bayinya, ya!" ucap bunda Lala menyerahkan bayinya.

"Sini ... Sini! Uuhhhh ... Lucunya anak Bunda. Kamu mungil banget, Sayang. Manisnya, Sayangnya Bunda," ucap Lala sambil mengelus pipi bayi mungilnya.

"Aahhhh ... Bunda ... Dada Lala sakit, Bun. Ini kayaknya ASI-nya nggak mau keluar, Bun. Yang sebelah kanan," ucap Lala sambil memegang dada kanannya.

"Lama-lama, nanti keluar Dek. Sering dipompa, ya. Biar terangsang ASI-nya, dan mau keluar," ucap bunda.

"Sini, biar Mas yang bantu pompain, supaya Asi-nya keluar," bisik Ilham ditelinga Lala, membuat Lala menjadi merinding. Entah sejak kapan suaminya itu ada disampingnya.

"Iihhhhh ... Mas jangan gitu dong. Ade kan baru melahirkan!" ucap Lala kesal.

"Memangnya, kenapa kalau Ade baru melahirkan?" tanya Ilham sok polos.

"Iihhhh ... Kan itu Ade masih sakit, Mas. Jadi, belum bisa buat itu," ucap Lala dengan wajah memerah.

"Masa sih, masih sakit?"

Lala mengangguk.

"Yah ... Jadi, kita nggak bisa cepet-cepet buat dede bayi lagi dong, kalau itu ade masih sakit," ucap ilham dengan wajah sok sedih.

Mereka asik berbincang, sampai tak sadar kalau sudah ada tiga orang yang sedang memperhatikan mereka.

"Ehheeumm ..."

Terpopuler

Comments

Ashika ruhab

Ashika ruhab

baru juga lahiran bang... jahitannya jg belum kering...😅🙈
parah ni ilham ngomong GK pakai disaring dulu bang...teh tubruk ajh harus disaring dulu Lo kalau mau diminum...😅🤣🤣🤣🤭

2021-10-16

0

Bundanya Naz

Bundanya Naz

lucu 😄😄🤭

2021-07-16

1

seempuk setumpuk Tini

seempuk setumpuk Tini

ya ampun obrolan mereka polos bget tapi aku suka

2021-06-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!