Dua tahun sudah usia Nabila. Bila anak yang sangat aktif dan cerewet. Sungguh membuat sang oma kewalahan.
Ya, semenjak Bila berhenti Asi, Lala mulai Sekolah fashion design.
Dari sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Lala ingin sekali menjadi fashion designer dan Ilham yang mengetahui itu dengan senang hati mendukungnya. Bagaimana pun Lala masih muda, masa depannya masih panjang.
***
Saat ini sang oma tengah kewalahan mengikuti cucu kesayangannya yang terus bergerak ke sana ke mari tak bisa diam.
Sebetulnya, Ilham dan Lala bisa memakai jasa pengasuh untuk Bila. Namun, sang oma yang tak lain mamanya Ilham melarang memakai jasa pengasuh. Sang oma rela kewalahan menjaga Bila hanya karena ingin selalu menghabiskan waktu dengan Bila. Sungguh dia sangat menyayangi dan menjaga cucunya.
Tentu saja, Bila adalah cucu pertama di keluarga mereka. Meskipun terkadang Lala dan Ilham merasa tak enak hati pada sang mama tetapi semua itu atas keinginan sang mama.
Setiap hari Ilham dan Lala mengantar Bila ke kediaman sang mama dan saat pulang, dijemput oleh Lala atau pun Ilham. Tergantung siapa yang selesai lebih dulu pekerjaan masing-masing.
Bila yang sedari tadi berlari sepertinya sudah mulai kelelahan. Dia mulai duduk di sofa kecilnya. Meski bila tak tinggal di kediaman sang oma tetapi banyak sekali mainan di sana. Bahkan ada salah satu ruangan yang dibuat menjadi sebuah taman bermain kecil. Ruangan itu sengaja disiapkan agar Bila tak merasa bosan.
"Oma, Ade mau mimi," ucap Bila dengan napas terengah. Dia bicara dengan nada gemas khas anak-anak yang mulai bisa bicara. Berbeda dengan anak seusia lainnya, bicara Bila sudah dapat dipahami oleh orang-orang yang mendengarnya.
"Uh ... Sayang, cucu Oma haus, ya?"
Bila mengangguk dan mulai memainkan bonekanya yang didudukan di kursi. Di sampingnya berjejer boneka-boneka miliknya yang lain. Sang oma mengambilkan air minum dan langsung memberikannya pada Bila.
Melihat Bila yang semakin tumbuh menjadi batita yang lucu membuat sang oma berpikir bahwa sudah saatnya Bila memiliki adik.
"Ade, mau punya adik bayi, nggak?" tanya oma.
Bila mengangguk
"Serius Ade mau?" tanya oma lagi.
Bila menengok, menatap sang oma dan mengangguk.
"Iya. Ade mau punya adik bayi," jawab Bila.
"Adiknya mau perempuan atau mau laki-laki?" tanya oma.
"Laki-laki dong, Oma," jawab Bila.
"Kenapa? Kok mau adik laki-laki?" tanya sang oma semakin dibuat penasaran.
"Biar ada yang jagain Ade, Oma ..." Bila sepertinya mulai malas diajak ngobrol. Sepertinya dia masih lelah karena terlalu asik bermain.
"Terus, Ade mau punya adik bayi berapa?" tanya oma semakin penasaran.
"Mau empat, Oma," ucap Bila sambil memasang ekspresi yang semakin menggemaskan.
"Apa? Ha-ha-ha ... Banyak sekali. Nanti kebanyakan lho, Dek," ucap oma terkekeh. Lucu sekali cucunya itu, benar-benar polos.
"Nggak dong, Oma. Ade mau punya banyak pengawal," jawab Bila sambil masih memainkan bonekanya.
"Pengawal?" tanya oma bingung. Sepertinya, Bila terlalu banyak menonton film kartoon kesukaannya, sehingga ingin apa yang dia lihat seolah menjadi nyata dalam kehidupannya. Ya, anak-anak memang selalu bertingkah polos. Pikiran mereka tenang tanpa beban.
Bila hanya diam tak menanggapi ucapan sang oma.
"Ya sudah. Nanti, Ade bilang sama Ayah dan Bunda, kalau Ade mau punya adik bayi empat," jawab oma tersenyum dan diangguki oleh Bila.
Bila kembali bermain. Dia aktif tak bisa diam berlari ke sana ke mari. Benar-benar hyper aktiv.
Sepertinya, Bila menjadi aktif karena saat di dalam kandungan, Lala pun tak bisa diam. Setiap hari ada saja yang Lala kerjakan. Bahkan sampai seneng sekali memaku dinding untuk memajang foto-foto pernikahannya dengan Ilham disetiap dinding ruangan yang tertangkap oleh pandangan Lala. Melompat saat akan mengambil sesuatu yang tak bisa dijangkaunya sampai Ilham pernah menegurnya bahwa dia tidak boleh melompat karena dia tengah hamil muda saat itu. Jawaban Lala pun justru mencengangkan.
'Lupa' kata yang Lala ucapkan kala itu. Dia lupa bahwa dirinya tengah mengandung.
Ya, itu marena sejak awal kehamilan, Lala tak merasakan apapun. Dia tak merasa mual ataupun mengidam yang terlalu parah seperti kebanyakan wanita hamil di luar sana yang menginginkan makan ini dan itu. Bahkan ada yang sampai susah sekali menerima makanan.
***
Pukul tiga sore, Lala menjemput Bila di kediaman mertuanya. Dia bergegas pulang ke kediamannya karena ingin menyiapkan makan malam untuk Ilham. Meskipun kini sudah ada asisten rumah tangga yang membantunya mengerjakan pekerjaan rumah, tetapi untuk urusan makanan dan kebutuhan Ilham yang lainnya selalu Lala yang menyiapkan. Tugas asisten rumah tangganya hanya mengurus rumah saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Lia Dahlia
lala istri soleha
2021-03-31
1
☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ
😊😊😊
2021-03-31
0
Rosdiana Diah
istri yg baik...
2019-12-16
7