Kini Aisyah sudah duduk berhadapan dengan ustajah Ulfi yang sudah siap mengajar pelajaran pada nya. Di temani kiyai Husen dan umi Salamah di teras depan rumah, kiyai Husen sedang menikmati secangkir kopi buatan istrinya, sementara umi Salamah sedang asik menjahit kancing baju kiyai Husen yang lepas. Mereka duduk tidak jauh dengan Aisyah dan ustajah Ulfi.
Tiba tiba Riziq datang .
"Asalamuakaikum " Riziq mengucap salam.
Semuanya pun menjawab salamnya Riziq.
"Waalaikum salam"
Setelah mencium tangan kiyai Husen, Riziq pun duduk di sana dan ikut mendengarkan pelajaran yang di berikan ustajah Ulfi.
"Kamu sudah sehat Ziq? " tanya Aisyah, ia sangat senang pasalnya Riziq sudah terlihat sehat.
"Alhamdulilah uni aku sudah sehat " jawab Riziq sambil tersenyum.
"Kamu tidak ada kelas hari ini ziq ? "tanya ustajah Ulfi .
"Sudah selesai ustajah"
Ustajah Ulfi pun mengangguk sambil tersenyum, lalu melanjutkan pelajaran pada mereka.
"Perempuan mempunyai tiga peran, yang pertama ketika dia menjadi seorang anak, yang kedua ketika dia menjadi seorang istri dan yang ketiga ketika dia menjadi seorang ibu. Ketika dia menjadi seorang anak, maka dia harus berbakti kepada orang tuanya, surga ada di bawah telapak kaki ibunya.
Lalu ketika dia menjadi seorang istri, maka dia harus bisa berbakti kepada suaminya, menjadi istri yang baik dan soleha yang bisa menjaga kehormatannya sebagai seorang istri, karna surganya seorang istri ada pada suaminya. Dan yang ketiga ketika dia menjadi seorang ibu, kewajibannya adalah mengurus anak dan suaminya, ada rasa bangga tersendiri ketika seorang perempuan berubah setatus menjadi seorang ibu. Perempuan juga terbagi dalam beberapa bagian, ada perempuan baik, perempuan soleha, perempuan jahat dan perempuan nakal bahkan ada julukan lain selain itu. " tutur ustajah Ulfi menjelaskan panjang lebar pada Aisyah dan Riziq.
"Menurut kamu perempuan baik itu seperti apa Ziq yang pantas di jadikan seorang istri ? " tanya ustajah ulfi pada Riziq.
"Menurut saya perempuan yang pantas di jadikan seorang istri adalah perempuan soleha. Perempuan yang bisa menjaga kehormatannya hanya untuk suaminya seorang " jawab Riziq. Ustajah ulfi pun tersenyum termasuk kiyai Husen dan umi Salamah.
"Lantas bagai mana denganmu Aisyah, lelaki seperti apa yang pantas di jadikan seorang suami ? " tanya ustajah Ulfi pada Aisyah.
"Menurut saya laki - laki yang pantas di jadikan seorang suami adalah laki - laki yang bisa menghormati seorang perempuan sebagai mana dia menghormati ibunya, yang bisa membimbing istrinya di jalan Allah, yang mau menegur istrinya ketika dia berbuat salah dan membimbingnya ke jalan yang benar. Yang mau menutup matanya untuk tidak melihat aurat yang bukan menjadi hak nya, dan yang mau menutup telinganya untuk tidak mendengar rayuan - rayuan perempuan yang menggodanya " tutur Aisyah,
ustajah ulfi tersenyum mendengar jawaban Aisyah.
"Menurut kalian siapa yang bisa di jadikan contoh dari kriteria kalian itu ? " tanya ustajah Ulfi.
"Siti khadijah istrinya Rasulullah" jawab Riziq
"Hmmmm " Aisyah mulai berfikir laki - laki seperti apa yang masuk dalam kriterianya. Tiba tiba Riziq langsung menjawab
"Gak usah banyak mikir uni, bilang saja laki - laki yang masuk dalam kriteriamu adalah laki - laki sepertiku " celetuk Riziq dengan percaya dirinya, padahal ia hanya ingin menggoda Aisyah, namun Aisyah malah mengeryitkan keningnya.
"Kau terlalu percaya diri ziq " ucap Aisyah membuat Riziq tertawa - tawa, sementara yang lain juga ikut tertawa.
"Aku memang percaya diri uni, aku sadar akan hal itu he he" jawab Riziq dengan di bumbui tawa.
" Tapi calon suami yang uni inginkan tidak sepertimu Riziq"ucap Aisyah tegas.
"Kalau bukan sepertiku apa dia seperti kakakku ustad Rasyid ? "tanya Riziq menggoda Aisyah sambil berbisik. Dan entah mengapa wajah Aisyah berubah merah begitu saja, ia merasa lelaki yang cocok jadi seorang imam adalah ustad Rasyid.
" Kenapa wajah uni merah begitu apa ada yang salah dengan ucapanku ? "tanya Riziq sambil tersenyum.
"Jangan menggodaku seperti itu"
Riziq malah tertawa kembali.
"Saya tanya satu pertanyaan lagi, berapa waktu yang di butuhkan untuk mengelilingi dunia dan berapa banyak dana yang di butuhkan ? " tanya ustajah Ulfi.
"Menurut saya 365 hari atau satu tahun sesusai satu kali bumi berefolusi dan dana nya, hmmm sepertinya tak akan terhitung " jawab Riziq.
Semua tersenyum dengan jawabannya Riziq itu.
"Lalu menurut mu Aisyah, berapa waktu yang di butuhkan untuk mengelilingi dunia " tanya ustajah Ulfi kembali.
"Menurut saya cukup 5 detik, dan dananya tidak akan pernah terhitung nilainya " jawab Aisyah membuat yang ada di sana melongo di buatnya, mendengar jawaban yang tak masuk akal dari Aisyah.
"5 detik ? apa tidak salah Aisyah Riziq saja menjawabnya satu tahun kenapa kamu menjawab 5 detik, bisa di jelaskan ? " tanya ustajah Ulfi.
"Uni dengan waktu 5 detik itu masuk kamar mandi saja tidak cukup " tutur Riziq
"Gimana caranya Aisyah ? "tanya ustajah kembali. Membuat semua penasaran dengan jawabannya Aisyah.
"Dengan waktu 5 detik kita bisa mengelilingi dunia, caranya putari saja ibu, karna bagiku ibuku adalah duniaku" jawab Aisyah membuat semuanya terkagum di buatnya. Umi Salamah sampai menitikan air mata mendengar jawaban Aisyah, senyum lebar juga nampak di bibir kiyai Husen dan ustajah Ulfi. Sementara dengan Riziq, kini ia mematung di tempat ia tak menyangka Aisyah dapat menjawab seperti itu ia juga ikut tersenyum .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Nurfitrasari
ancaman
2022-01-10
1
Jusmiati
Maasyaa Allah, keren banget Thor....👍👍👍😘😘😘😘😘❤️❤️❤️❤️
2021-04-21
1
nur
jadi rindu mamaaaaaa
2021-04-14
1