Kini Aisyah dan Riziq berjalan pulang setelah dari rumahnya ustajah Ulfi. Baru saja setengah perjalanan Aisyah sudah kelelahan.
" Aku cape ziq " ucap Aisyah sambil ngos ngosan.
" Perasaan kita cuma jalan tapi uni sudah ngos ngosan seperti orang berlari " gerutu Riziq.
" Ya sudah ikut aku " ucap Riziq kembali mengajak Aisyah.
" Kemana ? " tanya Aisyah.
"Kita istirahat di perkebunan, di sana tempatnya bagus " ucap Riziq meyakinkan.
Tidak lama mereka sampai di sebuah perkebunan sayuran yang cukup luas. Riziq mengajak Aisyah duduk di kursi panjang yang terbuat dari bambu.
" Kamu sering kesini Ziq ? "
" Ia ini tempat kesukaanku kalau aku lagi sedih, lagi senang, aku pasti ke tempat ini " tutur Riziq. Aisyah pun menyapu pemandangan di sana, teramat indah dan menenangkan meskipun hanya di kelilingi perkebunan sayuran seperti wortel, tomat, cabai dan sayuran yang lain.
" Tempat ini begitu tenang " ucap Aisyah sambil memandangi perkebunan yang ada di hadapannya itu.
" Ia perkebunan ini milik kiyai husen " ucap Riziq.
" Kiyai husen pemilik pesantren ini ? " tanya Aisyah. Riziq pun menganggukan kepalanya.
" Uni pernah bertemu dengan nya ? " tanya Riziq dengan suara datar.
" Uni belum pernah bertemu dengan kiyai Husen, namun uni pernah bertemu dengan umi Salamah istrinya, uni akan membantu bi Ratna di rumahnya umi Salamah" tutur Aisyah menjelaskan.
* * *
Keesokan harinya. Aisyah sudah sibuk dengan rutinitas di kantin bi Ratna, ia sangat cekatan dalam segala hal. Aisyah sudah hampir 3 minggu tinggal di pesantren, ia begitu senang dan tentram tinggal di pesantren. Kini ia tidak pernah lupa dengan kewajiban solatnya sudah tidak bolong bolong lagi kecuali saat ia datang bulan. Tiba- tiba Dewi datang menghampiri.
" Asalamualaikum " ucap Dewi sambil tersenyum.
" Waalaikum salam " jawab Aisyah dan bi Ratna.
" Bi aku mau ke pasar, mana daftar belanjaannya " pinta Dewi. Bi Ratna pun memberikan daftar belanjaannya termasuk belanjaan pesanan umi Salamah.
" Aku boleh ikut ? " tanya Aisyah ragu.
" Kamu mau ikut Aisyah ? tentu saja boleh kalau bibi mengijinkan " jawab Dewi.
" Boleh bi ? " tanya Aisyah penuh harap pada bi Ratna.
" Boleh nanti kamu juga akan sering pergi ke pasar untuk belanja keperluan dapur dan kantin " tutur bi Ratna menjelaskan.
Aisyah begitu sangat senang karna ia akan pergi ke pasar ketempat yang belum pernah ia jumpai sebelumnya.
Aisyah dan Dewi pun bergegas pergi, namun baru beberapa langkah mereka berjalan, tiba - tiba Riziq memanggilnya.
" Uni " teriak Riziq sambil berlari mendekati Aisyah dan Dewi. Sontak mereka langsung membalikan badannya.
" Asalamualaikum " ucap Riziq.
"Waalaikum salam " jawab Aisyah dan Dewi.
" Kalian mau kemana ? " tanya Riziq penasaran.
" Uni mau pergi ke pasar sama Dewi " jawab Aisyah.
" Aku ikut ya " pinta Riziq. Aisyah dan Dewi pun terdiam sambil menimbang nimbang permintaan Riziq.
" Ga boleh kamu pasti ada kelas kan, nanti kamu di hukum karna ketauan bolos nanti kita juga bisa kena imbas " tutur Dewi menjelaskan karna ia juga takut disalahkan.
" Lain kali saja ya Ziq " ucap Aisyah sambil menepuk nepuk pelan pundaknya Riziq. Dan ahirnya Riziq pun mengerti.
"Ya sudah tidak apa - apa tapi lain kali aku boleh ikut ya, tidak boleh tidak " ucap Riziq penuh penegasan.
" Ia " jawab Aisyah singkat.
" Tapi pulangnya belikan aku es cendol ya " Pinta Riziq penuh harap. Aisyah hanya mengangguk sambil tersenyum.
Aisyah dan Dewi pun ahirnya meninggalkan Riziq. Aisyah melihat rasa kecewa di raut wajahnya Riziq.
" Maaf " ucap Aisyah dalam hati. Sebenarnya ia tak tega meninggalkan Riziq sendirian. Aisyah dan Dewi pun pergi ke pasar menaiki angkot. Aisyah masih setia memandangi jalanan dengan membuka kaca jendela mobil. Banyak pengalaman baru yang ia rasakan sejak tinggal di pesantren.
Setelah sampai di pasar, mereka turun dari mobil, lalu mulai memasuki pasar yang sudah begitu ramai di padati pengunjung.
Dewi menunjukan tempat -tempat langganan bi Ratna.
" Pasarnya rame banget ya " ucap Aisyah sambil memilih - milih sayuran segar.
" Ia rame banget apalagi kalau di ahir pekan, pasti pasar ini padat pengunjung " jawab Dewi antusias.
Setelah selesai berbelanja mereka langsung pulang ke pesantren, tidak lupa juga Aisyah membeli es cendol pesanannya Riziq.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-07-21
1
susi 2020
🙄🙄😘
2023-07-21
1
Ayunda Rahma
Ceritanya berbeda dari yang lain❤
2021-04-03
3