Pagi pagi sekali Aisyah sudah berberes di kantin bersama bi Ratna, namun ia tak pokus dengan pekerjaannya, selalu dalam pikirannya adalah Riziq. Aisyah sangat menghawatirkannya, sedari kemarin tak ada kabar tentang sahabatnya itu.
"Kenapa Aisyah, bibi liat dari tadi kamu melamun tak jelas apa ada masalah ? " tanya bi Ratna penasaran .
"Kemarin Riziq sakit, aku hawatir bi "jawab Aisyah.
"Kenapa tak menengoknya di rumah ustad Rasyid"
Aisyah pun terdiam, apa mungkin ia harus ke rumahnya ustad Rasyid.
"Aku tak mungkin ke rumahnya ustad Rasyid nanti apa kata orang, aku takut jadi fitnah" tutur Aisyah.
"Oh iya bibi lupa kalau ustad Rasyid belum punya istri, ya sudah kamu bikin makanan nanti kamu titip sama santri putra biar di sampaikan sama Riziq diakan suka sekali makan " tutur bi Ratna.
"Ia dia seperti tikus dapur yang kelaparan. " ucap Aisyah sambil tertawa. Aisyah pun menyiapkan masakan yang ia masak untuk di titipkan pada Riziq. Setelah selesai ia pun menitipkan makanan itu kepada Yusuf putranya ustajah Ulfi.
"Titip makanan ini buat Riziq ya " ucap Aisyah pada Yusuf sambil memberikan kotak makanan itu.
"Ia kak nanti aku ke rumahnya kak Riziq " jawab Yusuf. Setelah mengucap salam Yusuf pun langsung pergi ke rumahnya ustad Rasyid.
Sesampainya disana .
"Tok tok asalamualaikum " ucapYusuf sambil mengetuk pintu. Tidak lama kemudian ustad Rasyid membuka pintu.
"Waalaikumsalam "
ustad Rasyid pun tersenyum pada Yusuf.
"Eh ada Yusuf, masuk suf " ajak ustad Rasyid.
"Terima kasih ustad, saya kesini cuma mau memberikan titipan dari kak Aisyah untuk kak Riziq " ucap Yusuf sambil memberikan kotak makanan itu. Ustad Rasyid pun menerimanya.
" Terima kasih ya suf "
Yusup mengangguk ia pun pamit pergi.
"Saya pamit ya ustad asalamualaikum "
"Waalaikumsalam " jawab ustad Rasyid.
setelah kepergian Yusuf ustad Rasyid pun masuk kembali ke dalam rumah. Ia menemui Riziq yang kini sudah terlihat sehat.
"Siapa ang yang datang ke rumah ? " tanya Riziq. Ustad Rasyid langsung memberikan kotak makanan itu pada Riziq.
"Ini ada makanan dari Aisyah "
Riziq langsung tersenyum lebar.
"Tadi ada uni Aisyah ? " tanya Riziq penasaran.
"Aisyah menitipkannya pada Yusuf "
Seketika Riziq langsung mengambil kotak makanan itu. la tersenyum melihat isi makanan itu dan tak butuh waktu lama untuk menghabiskannya. Ustad Rasyid yang melihat pun ia hanya menggelengkan kepalanya.
"Sepertinya Aisyah sangat perhatian ya sama kamu " ucap ustad Rasyid sambil duduk di hadapannya Riziq.
"Hmmm uni sangat baik padaku, aang tidak marah kan pada uni Aisyah ? "
"Menurutmu ! ! " jawab ustad Rasyid. Riziq langsung melirikan ekor matanya pada ustad Rasyid.
"Dengar ang, uni Aisyah memang dia hanya seorang penjaga kantin, tapi dia adalah kesayangannya umi Salamah jadi kalau aang berani memarahinya, aang akan berhadapan dengan umi Salamah, jangankan orang lain ustad Soleh saja tidak di bolehkan untuk memarahinya sedikitpun " tutur Riziq menjelaskan. Ustad Rasyid pun terdiam sambil menatap adiknya itu.
"Memangnya ada hubungan apa antara Aisyah sama umi Salamah ? " tanya ustad Rasyid.
" Aisyah adalah putri angkatnya umi Salamah dan kiyai Husen. Jadi jangan macam macam padanya" ucap Riziq memperingatkan.
"Kalau Aisyah melakukan kesalahan aang pasti akan menegurnya, tak peduli dia putrinya kiyai Husen sekalipun " tutur ustad Rasyid menjelaskan.
"Aang masih menyalahkan uni Aisyah tentang kejadian kemarin ?, akukan sudah bilang itu bukan salahnya uni Aisyah " tuduh Riziq pada kakanya.
"Lalu aang harus menyalahkan siapa ? " tanya ustad Rasyid sambil menatap adiknya itu.
"Dengar ya ang kalau kau berani menyakiti Aisyah kau akan berhadapan langsung dengan ku, siapapun yang berani menyakiti uni ku apalagi membuatnya menangis dia akan berurusan denganku, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti uni ku " ucap Riziq dengan nada mengancam.
"kau mengancamku ? " tanya ustad Rasyid sambil menatap lekat pada Riziq.
"Anggap saja begitu" jawab Riziq tegas.
Ustad Rasyid pun terdiam ia tak menyangka kalau adiknya itu akan membela Aisyah mati matian.
"Sepertinya kau sangat menyayangi Aisyah " tanya ustad Rasyid.
"Ya aku sangat menyayangi uni ku bahkan aku lebih menyayanginya daripada dirimu "ucap Riziq meyakinkan. Namun ustad Rasyid hanya tersenyum.
"Wah wah kau sangat menyayanginya dan begitu peduli padanya sampai sampai kau melupakanku" ucap ustad Rasyid menggoda adiknya itu.
" Aku juga menyayangimu tapi aku lebih menyayangi Aisyah"
"Hmmm segampang itukah Aisyah merebutmu dariku ? " goda ustad Rasyid kembali.
"Sudahlah ang jangan menggodaku seperti itu, uni Aisyah cantik, baik, soleha, apa aang tidak menyukainya ? " tanya Riziq sambil menatap kakaknya itu. Ustad Rasyid malah tersenyum simpul .
"Kenapa kau bertanya seperti itu ? "
"Memangnya kenapa ? aku berkata benarkan kalau uni Aisyah itu cantik " ucap Riziq meyakinkan. Ya ustad Rasyid pun sadar kalau Aisyah memang cantik.
"Umur mu baru 16 th, jadi bersikaplah sesuai umurmu " tutur ustad Rasyid.
" Ya karna umurku baru 16 th jadi aku bicara seperti itu pada aang, kalau aku seumuran aang pasti aku sudah menikahi uni Aisyah "ucap Riziq meyakinkan. Ustad Rasyid malah tertawa di buatnya ia merasa ada yang aneh dengan adiknya itu.
" Kurang baik jika kamu bersikap dewasa sebelum waktunya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Tutihadiatun
ustad rasyid sungguh kau kakak yng sangat perhatian
2020-12-21
1
Pipit Sopiah
riziq2 tua sebelum waktunya kamu🤭🤦
2020-11-14
1
Nurfaridah
lucu banget Riziq
2020-08-16
3