Jodoh Aisyah
Ketika itu ada seorang perempuan sedang duduk di atas batu kali di dekat pesawahan namanya Aisyah ( 21 tahun). Angin berhembus mempermainkan anak rambutnya. Kala itu ia menggeraikan rambut panjangnya yang sepinggang, ia sedang meratapi nasibnya yang baru saja di tinggal orang tuanya karna kecelakaan. Hidupnya sebatang kara, keluarga orang tuanya jauh di luar kota, hubungan mereka juga tidak terlalu dekat.
Tiba tiba dari kejauhan ada laki laki paruh baya berlari mendekat memanggil manggil namanya.
" Aisyah Aisyah " teriak laki laki itu.
Sontak Aisyah mendongakan kepalanya mencari sumber suara. Laki laki itu berhenti dengan nafas terengah engah tepat di hadapan Aisyah.
" Aisyah " panggil kembali laki laki paruh baya itu.
" Mang Dirman kenapa lari lari ? " tanya Aisyah heran.
" Ada yang nyari kamu di rumah " jawab mang Dirman masih dengan nafas yang ngos ngosan.
" Siapa mang ? " tanya Aisyah sambil merapikan rambut nya yang tergerai.
" Katanya sih mamang kamu, adik dari ayah kamu yang tinggal di luar kota " jawab mang Dirman. Aisyah berusaha berpikir mengingat ngingat, setau dia ayahnya memang mempunyai banyak adik laki laki namun mereka tak terlalu dekat. Aisyah pun memutuskan segera pulang. Setibanya di rumah, ia melihat laki laki dan perempuan paruh baya tersenyum padanya.
" Asalamualaikum Aisyah " ucap laki laki itu.
" Waalaikumsalam " jawab Aisyah sambil mengingat ngingat laki laki yang ada di hadapannya ini.
" Kamu masih ingat ga sama mamang ?" tanya laki laki itu. Aisyah mencoba mengingat ngingat kembali.
" Ini mang llham adiknya bapak kamu dan yang ini bi Ratna istrinya mamang " ucap mang llham sambil memperkenalkan istrinya. Aisyah pun mencium tangan mereka sambil mengingat ngingat. Mang llham pun menceritakan tentang dirinya dan juga bapaknya Aisyah, sedikit demi sedikit Aisyah mulai mengingat, tentu saja ia sedikit lupa karna terahir bertemu dengan mang llham ketika umurnya 11 tahun.
" Sebenarnya mamang datang kesini karna ingin mengajak kamu tinggal bersama kami " ucap mang llham ragu. Aisyah pun terdiam sejenak mencoba mencerna omongannya mang llham.
" Aisyah kamu kan disini tinggal sendirian kami hawatir akan dirimu " ucap bi Ratna.
Sebenarnya mang llham dan bi Ratna sudah lama menikah namun belum di karuniai seorang anak, tentu mereka akan senang sekali kalau Aisyah mau ikut dengan mereka.
" Tinggalah bersama kami " pinta mang llham. Aisyah mencoba berpikir kembali.
" Sebenarnya kami tinggal di lingkungan pesantren di kota x mamang punya kantin disana, kalau kamu mau ikut bersama kami, kamu bisa bekerja di kantin mamang membantu bi Ratna kebetulan mamang mempunyai 2 kantin " tutur mang Ilham.
Aisyah terdiam bingung dengan apa yang harus ia putuskan.
" Yang terpenting kamu gak sendirian kami sangat hawatir dengan mu " ucap bi Ratna.
Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Aisyah memutuskan untuk ikut dengan mereka.
" Aku mau ikut mang l" ucap Aisyah yakin.
Mang llham dan bi Ratna pun tersenyum mereka bahagia dengan keputusan Aisyah.
" Kalau begitu bereskan barang barang kamu nanti bibi bantu " ucap bi Ratna sambil mengelus kepala Aisyah.
Setelah selesai berberes beres. Aisyah sudah mengucir rambutnya seperti ekor kuda. Perlahan bi Ratna mendekati Aisyah.
" Kita akan tinggal di pesantren bisakah kamu merubah penampilanmu " pinta bi Ratna lembut. Aisyah langsung melihat penampilannya di cermin.
" Kamu punya gamis sama kerudung syar'i ? " tanya bi Ratna.
"Ada bi tapi punya ibu " jawab Aisyah.
" Tidak apa apa pakailah, mulai sekarang biasakan ya pakai pakaian seperti itu " pinta bi Ratna.
" Ya bi " jawab Aisyah sambil memakai pakaian gamis syar'i milik ibunya itu. Setelah selesai lalu ia bercermin, ada yang beda dengan penampilannya kali ini ia terlihat religius.
" Kamu cantik berpenampilan seperti itu " ucap bi Ratna sambil tersenyum, Aisyah pun membalas senyuman bibinya itu.
Setelah itu mereka pun berangkat ke pesantren di kota x.
Sesampainya di pesantren Aisyah terpana ia terpaku ketika melihat suasana pesantren yang begitu sangat luas dan besar. Ia melihat santriwati yang hilir mudik di sana.
Gedung gedung kelas berderet bersusun rapih, suasananya begitu berbeda ketika ia tinggal di kampung halamannya. Aisyah begitu terpana.
" Bibi, kenapa di sini perempuan semua? " tanya Aisyah.
" Ini pondok santri putri kalau pondok santri putra ada di sebelah sana " jawab bi Ratna sambil menunjuk ke arah santri putra.
Mereka berjalan menuju rumahnya mang llham. Sesampainya di sana.
" Nah Aisyah ini rumahnya mamang gak terlalu besar , namun cukup untuk kita bertiga " ucap mang llham.
" Mudah mudahan kamu betah ya tinggal di sini " ucap bi Ratna. Aisyah mengangguk tersenyum.
" Masuklah nanti bibi tunjukan di mana kamar kamu " ucap bi Ratna kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Wijayanti Yanti
terdampar di sini karena recommended pembaca f***o
2024-01-08
1
IndraAsya
👣👣👣💪😘
2023-12-07
1
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-07-20
1