Hukuman Aisyah

Suara azan subuh sudah berkumandang. Aisyah pun terbangun, ia mengerjap - ngerjapkan matanya untuk menghilangkan rasa kantuknya.

"tok tok tok "

Suara ketukan pintu jelas terdengar di telinga Aisyah.

" Aisyah sudah bangunkah ? " ucap bi Ratna membangunkan.

" Ia bi aku bangun. " ucap Aisyah sambil turun dari kasur empuknya, ia membuka pintu kamar sudah terlihat mang llham yang sudah siap - siap untuk pergi ke masjid menunaikan salat subuh. Mang ilham pun tersenyum pada Aisyah.

" Cepat mandi nanti salat berjamaah sama bibi mu, mamang mau ke masjid dulu " Ucap mang llham sambil memakai peci di kepalanya.

" Ia mang " jawab Aisyah sambil berlalu ke kamar mandi.

Setelah selesai menjalankan salat subuh, Aisyah dan bi Ratna berberes merapihkan kotak - kotak kue yang akan di bawanya ke kantin.

" Bi, bibi tau kalau umi salamah ingin mengangkat ku sebagai putrinya ? " Tanya Aisyah ragu. Bi Ratna pun tersenyum sambil membelai lembut kepalanya Aisyah.

" Umi Salamah sangat menyayangi mu " Ucap bi Ratna meyakinkan Aisyah.

" Aku juga sangat menyayangi umi Salamah dan aku juga sangat menyayangi bibi sama mang llham. Makasih ya bi telah membawa ku kesini, disini aku menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang belum pernah ku dapatkan sebelumnya " tutur Aisyah dengan berkaca kaca. Bi Ratna pun tersenyum sambil menyeka air matanya Aisyah lalu memeluknya erat.

" Bibi juga sangat sayang sama kamu "

Setelah selesai berberes mereka pun langsung pergi ke kantin sambil membawa beberapa box kue buatan Aisyah dan bi Ratna yang mereka buat semalam.

Sesampainya di kantin mereka di buat terkejut dengan keberadaan Riziq yang sudah berdiri di depan kantin.

" Riziq kau pagi - pagi sudah ada di sini ? " tanya Aisyah heran, Riziq pun tertawa.

" Memangnya kenapa uni ? " tanya Riziq balik.

" Kamu sudah sarapan ziq ? " tanya bi Ratna sambil membuka gembok kantin.

" Kebetulan belum bi he he " jawab Riziq dengan di bumbui tawa.

" Ya sudah masuklah sarapan di dalam " pinta bi Ratna pada Riziq. Aisyah hanya mengeryit heran dengan bibinya yang begitu menyayangi Riziq.

" Alhamdulilah rezeki anak soleh " ucap Riziq sambil tertawa senang. Kini ia pun sarapan di kantinnya bi Ratna. Aisyah hanya menatap heran pada bocah ingusan yang ada di hadapannya itu.

" Kenapa uni menatapku seperti itu ? " tanya Riziq sambil menghabiskan sisa makanannya yang ada di piring.

" Kamu seperti tikus kelaparan " ucap Aisyah. Riziq malah tertawa di buatnya.

Setelah selesai sarapan, Riziq pun berpamitan pergi karna harus masuk kelas.

" Bi aku pergi ya, makasih juga untuk sarapannya " ucap Riziq. Ia pun sempat berbisik pada Aisyah.

" Uni jangan lupa nanti siang, kita temui kakaku yang tampan itu " ucap Riziq dengan nada menggoda. Seketika Aisyah langsung mengerucutkan bibirnya, ia sedikit takut dengan hukuman yang akan di berikan ustad rasyid padanya dan Riziq.

" Kau tau uni, hukuman apa yang akan di berikan oleh kakakku padamu " ucap Riziq membuat penasaran pada Aisyah.

" Apa ? " tanya Aisyah.

Perlahan Riziq pun mendekati Aisyah lalu berbisik padanya.

"Kakakku akan menghukumu dengan cara menjadikanmu istrinya. " ucap Riziq sambil berlalu pergi. Sontak Aisyah langsung membulatkan matanya, wajahnya berubah merah.

" Dasar kau anak ingusan bicaramu seperti orang dewasa saja, kau begitu senang menggodaku sampai sampai kau lupa mengucapkan salam " gerutu Aisyah sambil menggelengkan kepalanya.

* * * *

Siang pun tiba. Aisyah sudah menunggu Riziq di perbatasan pondok putra dan pondok putri.

Ia setia mematung di sana menunggu bocah ingusan itu, ia sudah beberapa kali menatap jam yang ada di tangannya.

" Kemana ya Riziq lama sekali dia " gerutu Aisyah. Tidak lama kemudian Riziq datang dengan senyum cerianya padahal ia akan di beri hukuman oleh kakaknya sendiri.

" Asalamualaikum uni " ucap Riziq memberi salam.

"Waalaikumsalam " jawab Aisyah.

mereka pun pergi keruangannya ustad Rasid . Sesampainya di sana mereka pun mengetuk pintu dan mengucap salam. Terdengar ustad Rasyid membalas salam sambil menyuruh mereka masuk.

Ada rasa ragu pada Aisyah, pasalnya ia benar - benar takut. Ustad Rasyid menatap lekat pada Aisyah dan adiknya itu.

" Kalian sudah siap dengan hukuman yang akan saya berikan ? " tanya ustad Rasyid.

" Hadiah apa yang akan aang berikan pada kami " ucap Riziq

" Dia akan memberikan kita hukuman bukan hadiah " gerutu Aisyah dengan nada berbisik.

" Saya akan memberikan kalian 3 hukuman " ucap ustad Rasyid. Aisyah melongo di buatnya.

"Banyak sekali hukumannya, satu aja bikin takut ini di beri 3 , bukankah ini pemborosan namanya " gerutu Aisyah di dalam hatinya.

" Apa hukumannya ang ? " tanya Riziq dengan nada santai.

"Yang pertama, bereskan ruangan aang sampai rapih, setelah itu aang akan kasih tau hukuman apa selanjutnya " ucap ustad Rasyid. Aisyah menghela nafas lega, menurutnya membereskan ruangan adalah pekerjaannya sehari hari.

Aisyah dan Riziq pun mengangguk. Merekapun mulai membereskan ruangan kerjanya ustad Rasyid. Ustad Rasyid pun pura pura pergi untuk mengajar, padahal dia masih berada di ruangan itu, sengaja memperhatikan mereka.

" Alhamdulilah ya ziq hukumannya hanya seperti ini, uni sangat hawatir kakakmu akan memberikan kita hukuman yang aneh - aneh " ucap Aisyah. Tiba tiba Riziq tertawa.

" Uni tidak tau seperti apa kakakku, dia tidak akan menghukum kita seringan ini "

Setelah lama berberes beres, akhirnya selesai juga, Aisyah pun duduk di kursi kerjanya ustad Rasyid untuk beristirahat sejenak.

" Cape juga ya "ucap Aisyah sambil meregangkan otot ototnya.

" Kalau uni cape tatap saja wajahnya, dia kan tampan pasti rasa capenya hilang " goda Riziq, Aisyah hanya mengeritkan keningnya.

" Kau ini , apa kamu tidak lihat tadi sorot mata kakakmu seperti mau membunuhku, dia seperti mesin penggiling yang mau mengoyak tubuhku menjadi serpihan daging lalu menjadikan ku sosis dan berger " gerutu Aisyah membuat Riziq tertawa di buatnya.

" Ehem ehem "

Terdengar suara orang berdehem di depan pintu. Sontak mereka terkejut melihat ustad Rasid sudah berdiri di pintu yang tak di tutup itu. Aisyah begitu ketakutan ia langsung berdiri dan bersembunyi di belakang tubuh Riziq, namun percuma karna tubuh nya sedikit lebih tinggi dari Riziq.

" Siapa yang sorot matanya seperti mesin penggiling ? " tanya ustad Rasyid dengan nada tak suka. Aisyah semakin ketakutan, ia hanya bisa menundukan wajahnya, dan Riziq ia tak bisa menahan tawanya.

"Ha ha ha " Riziq tertawa dengan puasnya.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤣🤣🤣

2023-07-21

1

susi 2020

susi 2020

😂😂😂

2023-07-21

1

Nugroho

Nugroho

🤭🤭🤭

2022-10-26

1

lihat semua
Episodes
1 Ajakan
2 Kantin
3 Umi salamah
4 Tempat pavorit
5 Bersama Riziq
6 Pertemuan pertama
7 Hukuman
8 Pertemuan kedua
9 Pertanyaan
10 Sayangnya umi.
11 Hukuman Aisyah
12 Keinginan umi
13 Hukuman kedua
14 Lelah
15 Hukuman yang ke tiga
16 Hafalan
17 Aisyah panik
18 Jangan marah
19 Perhatian
20 Perempuan
21 Menanam bibit
22 Senyuman itu.
23 kedatangan tamu
24 Lantunan alquran
25 Ada rasa
26 Senyuman
27 puisi
28 Puisi balasan
29 bahagia
30 sekotak kue
31 Makan bersama
32 Perjodohan
33 Ancaman Riziq
34 Salat istikharah
35 keputusan
36 Menerima
37 Amarah Riziq
38 Dilema Aisyah
39 Pernikahan
40 Belajar melupakan
41 Jodoh
42 Tatapan Intens
43 Membujuk
44 Abi dan umi
45 Menerima
46 Emosi Riziq
47 Pilihan.
48 Janji Aisyah.
49 Kepergian Riziq
50 Tangisan Aisyah
51 Ikhlas
52 Menolak
53 Cemburunya
54 Ta'aruf
55 Duka Aisyah
56 Kehidupan Baru
57 Melepas rindu.
58 Mengingatkan
59 Caranya Mencintaimu
60 Ustad Riziq
61 Kertas itu
62 Mencintaimu
63 Kuterima
64 Pernikahan.
65 Lembaran baru
66 Berdebar
67 Panggilan itu
68 Menggodamu
69 Kewajiban
70 Aisyah Istriku
71 Berkasih sayang
72 Mengikuti sunah
73 Masak Bersama
74 Cemburu tak jelas
75 Maaf
76 Hubungan
77 Minyak wangi
78 Hamil
79 Mual dan pusing
80 Ngidam part 1
81 Ngidam part 2
82 Perut buncit
83 Genit
84 Lipstik
85 Kelakuan Aisyah
86 Melahirkan.
87 Kebersamaan.
88 Ibu terbaik
89 Adam dan Hawa.
90 Siapa dia?
91 Cemburunya Aisyah.
92 Zahra.
93 Berbagi.
94 Tawa Aisyah.
95 Tanda lipstik
96 Riziq.
97 17 cara.
98 Ustad Rasyid.
99 Zahra vs Yasmin.
100 Kalah.
101 Goda aku
102 Hukuman
103 Belanja
104 Merepotkan
105 Makan makan
106 Lelah
107 Rasa
108 Tawaran
109 Rencana
110 Menang.
111 Di hukum
112 Menagih
113 Merayu.
114 menolaknya
115 Tanda terima kasih.
116 Pulang kampung
117 Memancing
118 Oleh oleh
119 Rasa tak suka
120 Hamil ?
121 Salah orang
122 Rindu
123 menutup wajah
124 Takdir
125 Warisan??
126 Zahira Rahmadia Al fiqri
127 Jangan genit
128 Uji coba
129 Mangga muda
130 Tersesat
131 Protes
132 Cemburunya Riziq
133 Jaga jarak
134 Di keroyok
135 Basah kuyup
136 Dajjal
137 Menyelinap.
138 Istighfar
139 Rumah sakit
140 Gara gara kertas
141 Menjenguk
142 Usman & Riziq
143 Pertandingan putra
144 Pertandingan putri
145 Menagih hadiah.
146 Masakannya Zahira
147 Kelebihannya.
148 Belajar.
149 Nasehat m'bah
150 Menjemput
151 5000 rupiah
152 Merobek
153 Baju gamis
154 Berbelanja
155 Kecerdasannya
156 Hawa
157 Kebun binatang
158 Hilang
159 Pulang liburan
160 Masa lalu
161 Tagisan Zahira
162 Tertabrak
163 Busway
164 Ucapan
165 Pertanyaan Riziq
166 Menginjak
167 Pasar kambing
168 Jawaban Aisyah.
169 Takbiran
170 Kurban
171 Perdebatan.
172 Menatap
173 Bakar bakar
174 Keselek
175 Bahagiakah?
176 Aisyah vs Zahira
177 Kecemburuan.
178 Menghutang waktu
179 Do'a
180 Merah putih
181 Kepiting
182 Jodoh
183 Pantun
184 Zahira.
185 Pendaftaran
186 Sandal.
187 Tulisan Yusuf
188 Sakit
189 Menjenguk Hawa
190 Melahirkan.
191 Anum
192 Persiapan
193 Perlombaan.
194 Perlombaan 2
195 Bakakak ayam
196 Tahun baru Islam
197 Ngantuk.
198 Paper bag
199 Pidato
200 Kertas
201 Terima kasih.
202 Akhir Zaman
203 Perubahan
204 Niat
205 Nasehat
206 Barakallah fii umrik
207 Tespek
208 Mengobrol
209 Ngidam
210 Makan makan
211 Kebahagiaan bersama
212 Pengumuman
213 pengumuman novel baru
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Ajakan
2
Kantin
3
Umi salamah
4
Tempat pavorit
5
Bersama Riziq
6
Pertemuan pertama
7
Hukuman
8
Pertemuan kedua
9
Pertanyaan
10
Sayangnya umi.
11
Hukuman Aisyah
12
Keinginan umi
13
Hukuman kedua
14
Lelah
15
Hukuman yang ke tiga
16
Hafalan
17
Aisyah panik
18
Jangan marah
19
Perhatian
20
Perempuan
21
Menanam bibit
22
Senyuman itu.
23
kedatangan tamu
24
Lantunan alquran
25
Ada rasa
26
Senyuman
27
puisi
28
Puisi balasan
29
bahagia
30
sekotak kue
31
Makan bersama
32
Perjodohan
33
Ancaman Riziq
34
Salat istikharah
35
keputusan
36
Menerima
37
Amarah Riziq
38
Dilema Aisyah
39
Pernikahan
40
Belajar melupakan
41
Jodoh
42
Tatapan Intens
43
Membujuk
44
Abi dan umi
45
Menerima
46
Emosi Riziq
47
Pilihan.
48
Janji Aisyah.
49
Kepergian Riziq
50
Tangisan Aisyah
51
Ikhlas
52
Menolak
53
Cemburunya
54
Ta'aruf
55
Duka Aisyah
56
Kehidupan Baru
57
Melepas rindu.
58
Mengingatkan
59
Caranya Mencintaimu
60
Ustad Riziq
61
Kertas itu
62
Mencintaimu
63
Kuterima
64
Pernikahan.
65
Lembaran baru
66
Berdebar
67
Panggilan itu
68
Menggodamu
69
Kewajiban
70
Aisyah Istriku
71
Berkasih sayang
72
Mengikuti sunah
73
Masak Bersama
74
Cemburu tak jelas
75
Maaf
76
Hubungan
77
Minyak wangi
78
Hamil
79
Mual dan pusing
80
Ngidam part 1
81
Ngidam part 2
82
Perut buncit
83
Genit
84
Lipstik
85
Kelakuan Aisyah
86
Melahirkan.
87
Kebersamaan.
88
Ibu terbaik
89
Adam dan Hawa.
90
Siapa dia?
91
Cemburunya Aisyah.
92
Zahra.
93
Berbagi.
94
Tawa Aisyah.
95
Tanda lipstik
96
Riziq.
97
17 cara.
98
Ustad Rasyid.
99
Zahra vs Yasmin.
100
Kalah.
101
Goda aku
102
Hukuman
103
Belanja
104
Merepotkan
105
Makan makan
106
Lelah
107
Rasa
108
Tawaran
109
Rencana
110
Menang.
111
Di hukum
112
Menagih
113
Merayu.
114
menolaknya
115
Tanda terima kasih.
116
Pulang kampung
117
Memancing
118
Oleh oleh
119
Rasa tak suka
120
Hamil ?
121
Salah orang
122
Rindu
123
menutup wajah
124
Takdir
125
Warisan??
126
Zahira Rahmadia Al fiqri
127
Jangan genit
128
Uji coba
129
Mangga muda
130
Tersesat
131
Protes
132
Cemburunya Riziq
133
Jaga jarak
134
Di keroyok
135
Basah kuyup
136
Dajjal
137
Menyelinap.
138
Istighfar
139
Rumah sakit
140
Gara gara kertas
141
Menjenguk
142
Usman & Riziq
143
Pertandingan putra
144
Pertandingan putri
145
Menagih hadiah.
146
Masakannya Zahira
147
Kelebihannya.
148
Belajar.
149
Nasehat m'bah
150
Menjemput
151
5000 rupiah
152
Merobek
153
Baju gamis
154
Berbelanja
155
Kecerdasannya
156
Hawa
157
Kebun binatang
158
Hilang
159
Pulang liburan
160
Masa lalu
161
Tagisan Zahira
162
Tertabrak
163
Busway
164
Ucapan
165
Pertanyaan Riziq
166
Menginjak
167
Pasar kambing
168
Jawaban Aisyah.
169
Takbiran
170
Kurban
171
Perdebatan.
172
Menatap
173
Bakar bakar
174
Keselek
175
Bahagiakah?
176
Aisyah vs Zahira
177
Kecemburuan.
178
Menghutang waktu
179
Do'a
180
Merah putih
181
Kepiting
182
Jodoh
183
Pantun
184
Zahira.
185
Pendaftaran
186
Sandal.
187
Tulisan Yusuf
188
Sakit
189
Menjenguk Hawa
190
Melahirkan.
191
Anum
192
Persiapan
193
Perlombaan.
194
Perlombaan 2
195
Bakakak ayam
196
Tahun baru Islam
197
Ngantuk.
198
Paper bag
199
Pidato
200
Kertas
201
Terima kasih.
202
Akhir Zaman
203
Perubahan
204
Niat
205
Nasehat
206
Barakallah fii umrik
207
Tespek
208
Mengobrol
209
Ngidam
210
Makan makan
211
Kebahagiaan bersama
212
Pengumuman
213
pengumuman novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!