Keinginan umi

Sore pun tiba. Aisyah sudah berada di rumahnya umi salamah. Ia mengerjakan rutinitas yang sama, memasak dan menemani umi Salamah.

" Aisyah bisa ikut umi sebentar " ucap umi salamah mengajak Aisyah masuk ke rumah, umi mengajak Aisyah masuk ke dalam sebuah kamar.

" Masuklah " pinta umi.

Perlahan Aisyah pun masuk, ia melihat suasana kamar itu yang nampak sederhana namun bersih dan rapih.

" Ini kamar siapa umi ? "tanya Aisyah penasaran.

" Ini kamar kamu Aisyah " ucap umi Salamah sambil tersenyum. Aisyah terdiam ia tak mengerti dengan ucapannya umi Salamah.

" Tinggalah disini bersama umi, abi Husen seting bepergian. Umi sering sendirian di rumah "Pinta umi salamah. Aisyah mulai bingung di buatnya ia tak ingin meninggalkan bi Ratna karna hampir setiap malam Aisyah membantu bi Ratna membuat kue untuk di jual di kantin. Kalau ia tinggal di rumah umi salamah tentu saja membantu bibinya akan terasa sulit untuk membagi waktu.

" Tinggal di sini ya nanti umi sekolahin kamu, jadilah santri putri seperti yang lain " pinta umi. Kini Aisyah di buat bingung untuk yang kedua kalinya .

" Kenapa diam ? " tanya Umi Salamah.

" Umi bukannya aku menolak tapi aku tak tega membiarkan bibi bekerja sendirian, dia yang membawaku kesini, aku tidak mungkin membiarkannya sibuk sendirian tanpa ada yang membantu pekerjaannya " tutur Aisyah.

Umi salamah terdiam lalu kembali tersenyum

" Ya sudah tidak apa - apa kamu tinggal di rumahnya bi Ratna, tapi kalau waktunya libur dan abi Husen tidak ada di rumah, kamu harus tinggal di rumahnya umi ya " pinta umi Salamah. Aisyah pun mengangguk.

" Besok umi akan daftarkan kamu menjadi santriwati baru " ucap umi Salamah.

Aisyah terdiam kembali, bukannya ia menolak tapi ia tak ingin melihat bibinya bekerja sendirian tanpa ada yang membantunya.

" Umi, bisakah umi tidak mendaftarkanku menjadi santri wati baru, bukannya aku tidak mau, tapi kalau aku jadi santriwati tentu waktuku akan sedikit untuk membantu bibi " tutur Aisyah menjelaskan. Ia sempat ragu takut uminya itu tersinggung dengan keputusannya. Kini umi Salamah mulai berpikir.

" Ya sudah gini saja, kamu boleh membantu bibimu di kantin tapi setelah itu kamu pulang ya kerumah umi, nanti umi akan menyuruh ustadzah Ulfi untuk menjadi guru prifat kamu

gimana ? " tanya umi salamah. Aisyah pun mengangguk Antusias.

Aisyah kini mulai membagi waktunya untuk bekerja dan belajar. Ia tak pernah mengeluh dengan tugas tugasnya.

* * * *

Setelah salat ashar. Aisyah izin untuk berjalan jalan sebentar, ia pergi keperkebunan dan duduk di kursi panjang di sana. Kini tempat itu menjadi tempat kesukaannya bersama Riziq .

Ia tersenyum ketika menyadari kalau di pesantren ini banyak sekali orang - orang yang menyayanginya.

" Terima kasih ya allah, setelah kepergian bapak sama ibu kau mengirim orang - orang yang sangat menyayangi hamba, hamba sangat bersyukur akan hal itu." Ucap Aisyah dalam hati.

Tiba - tiba terdengar ada orang mengucap salam.

" Asalamualaikum "

Sontak Aisyah langsung membalikan badannya.

" Riziq " ucap Aisyah sedikit kaget. Riziq pun kini duduk sedikit menjsuh dari Aisyah.

" Uni belum menjawab salamku " ucap Riziq mengingatkan. Aisyah yang sadar akan hal itu ia langsung menjawab salam.

" Waalaikumsalam "

" Uni ngapain disini ? " tanya Riziq

" Uni lagi nyari udara segar. " jawab Aisyah. Riziq hanya mengangguk- nganggukan kepalanya.

" Ziq, uni boleh cerita sesuatu ? " tanya Aisyah.

" Mau cerita apa ? "

Aisyah mulai terdiam ia ragu untuk menceritakannya pada Riziq.

" Uni bingung ziq umi Salamah kini menjadikan uni sebagai anak angkatnya." ucap Aisyah.

" Bagus dong kalau begitu " jawab Riziq sambil tersenyum bahagia.

" Umi meminta uni untuk tinggal di rumahnya umi. Umi juga mau mendaftarkan uni sebagai santriwati, tapi uni tolak." tutur Aisyah.

" Kenapa ? " tanya Riziq heran.

" Uni gak mau ninggalin pekerjaan uni, uni gak tega sama bi Ratna kalau dia gak ada yang membantu pekerjaannya, kamu tau kan bi Ratna sama mang llham adalah keluarga yang uni punya sekarang." tutur Aisyah kembali.

Riziq pun mengangguk ia mengerti dengan posisi Aisyah.

" Lalu apa keputusannya uni ? "

" Uni akan tinggal di rumahnya umi Salamah ketika libur ahir pekan dan ketika kiyai Husen pergi keluar kota, uni juga akan belajar sama guru prifat yang di tugaskan untuk mengajar uni soal agama. Ustadzah Ulfi yang akan jadi guru prifat uni." tutur Aisyah menjelaskan.

" Seneng ya kalau banyak orang yang menyayangi kita ." tutur Riziq dengan nada sedikit sedih.

" Kenapa matamu berkaca - kaca ? " tanya Aisyah sedikit hawatir. Riziq hanya menggelengkan kepalanya.

" Ustad Rasyid tidak menyayangimu ? " tanya Aisyah penasaran.

" Aang Rasyid sangat menyayangiku " jawab Riziq tegas.

" Kamu mau cerita sesuatu ? uni siap mendengarkan." pinta Aisyah. Riziq kembali menggelengkan kepalanya. Kini suasana menjadi hening mereka mulai memandang perkebunan yang ada di hadapannya itu.

" Kamu sudah tau hukuman kedua yang akan di berikan kakamu ? " tanya Aisyah melumerkan suasana.

" Belum tau, yang jelas besok kita akan di beri kejutan yang luar biasa olehnya, jadi uni bersiap -siaplah " ucap Riziq membuat Aisyah merasa takut kembali .

" Kenapa uni merasa takut ya kalau berhadapan dengan ustad Rasyid, sepertinya dia tidak suka dengan kedekatan kita " tutur Aisyah.

Riziq hanya menanggapinya dengan senyuman.

" Kakakku orang yang baik ,uni tak perlu takut seperti itu. "

Aisyah pun mengangguk.

" Aku mau pulang dulu, kita bisa di hukum berduaan di sini"

" Asalamualaikum"

" Waalaikum salam"

Terpopuler

Comments

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

visual Thor

2020-11-14

4

Nita_

Nita_

visulnya thor

2020-06-24

9

Fitriani

Fitriani

ka mana foto pemeran figuranya mau liat dongg🙏🙏🙏

2020-06-21

9

lihat semua
Episodes
1 Ajakan
2 Kantin
3 Umi salamah
4 Tempat pavorit
5 Bersama Riziq
6 Pertemuan pertama
7 Hukuman
8 Pertemuan kedua
9 Pertanyaan
10 Sayangnya umi.
11 Hukuman Aisyah
12 Keinginan umi
13 Hukuman kedua
14 Lelah
15 Hukuman yang ke tiga
16 Hafalan
17 Aisyah panik
18 Jangan marah
19 Perhatian
20 Perempuan
21 Menanam bibit
22 Senyuman itu.
23 kedatangan tamu
24 Lantunan alquran
25 Ada rasa
26 Senyuman
27 puisi
28 Puisi balasan
29 bahagia
30 sekotak kue
31 Makan bersama
32 Perjodohan
33 Ancaman Riziq
34 Salat istikharah
35 keputusan
36 Menerima
37 Amarah Riziq
38 Dilema Aisyah
39 Pernikahan
40 Belajar melupakan
41 Jodoh
42 Tatapan Intens
43 Membujuk
44 Abi dan umi
45 Menerima
46 Emosi Riziq
47 Pilihan.
48 Janji Aisyah.
49 Kepergian Riziq
50 Tangisan Aisyah
51 Ikhlas
52 Menolak
53 Cemburunya
54 Ta'aruf
55 Duka Aisyah
56 Kehidupan Baru
57 Melepas rindu.
58 Mengingatkan
59 Caranya Mencintaimu
60 Ustad Riziq
61 Kertas itu
62 Mencintaimu
63 Kuterima
64 Pernikahan.
65 Lembaran baru
66 Berdebar
67 Panggilan itu
68 Menggodamu
69 Kewajiban
70 Aisyah Istriku
71 Berkasih sayang
72 Mengikuti sunah
73 Masak Bersama
74 Cemburu tak jelas
75 Maaf
76 Hubungan
77 Minyak wangi
78 Hamil
79 Mual dan pusing
80 Ngidam part 1
81 Ngidam part 2
82 Perut buncit
83 Genit
84 Lipstik
85 Kelakuan Aisyah
86 Melahirkan.
87 Kebersamaan.
88 Ibu terbaik
89 Adam dan Hawa.
90 Siapa dia?
91 Cemburunya Aisyah.
92 Zahra.
93 Berbagi.
94 Tawa Aisyah.
95 Tanda lipstik
96 Riziq.
97 17 cara.
98 Ustad Rasyid.
99 Zahra vs Yasmin.
100 Kalah.
101 Goda aku
102 Hukuman
103 Belanja
104 Merepotkan
105 Makan makan
106 Lelah
107 Rasa
108 Tawaran
109 Rencana
110 Menang.
111 Di hukum
112 Menagih
113 Merayu.
114 menolaknya
115 Tanda terima kasih.
116 Pulang kampung
117 Memancing
118 Oleh oleh
119 Rasa tak suka
120 Hamil ?
121 Salah orang
122 Rindu
123 menutup wajah
124 Takdir
125 Warisan??
126 Zahira Rahmadia Al fiqri
127 Jangan genit
128 Uji coba
129 Mangga muda
130 Tersesat
131 Protes
132 Cemburunya Riziq
133 Jaga jarak
134 Di keroyok
135 Basah kuyup
136 Dajjal
137 Menyelinap.
138 Istighfar
139 Rumah sakit
140 Gara gara kertas
141 Menjenguk
142 Usman & Riziq
143 Pertandingan putra
144 Pertandingan putri
145 Menagih hadiah.
146 Masakannya Zahira
147 Kelebihannya.
148 Belajar.
149 Nasehat m'bah
150 Menjemput
151 5000 rupiah
152 Merobek
153 Baju gamis
154 Berbelanja
155 Kecerdasannya
156 Hawa
157 Kebun binatang
158 Hilang
159 Pulang liburan
160 Masa lalu
161 Tagisan Zahira
162 Tertabrak
163 Busway
164 Ucapan
165 Pertanyaan Riziq
166 Menginjak
167 Pasar kambing
168 Jawaban Aisyah.
169 Takbiran
170 Kurban
171 Perdebatan.
172 Menatap
173 Bakar bakar
174 Keselek
175 Bahagiakah?
176 Aisyah vs Zahira
177 Kecemburuan.
178 Menghutang waktu
179 Do'a
180 Merah putih
181 Kepiting
182 Jodoh
183 Pantun
184 Zahira.
185 Pendaftaran
186 Sandal.
187 Tulisan Yusuf
188 Sakit
189 Menjenguk Hawa
190 Melahirkan.
191 Anum
192 Persiapan
193 Perlombaan.
194 Perlombaan 2
195 Bakakak ayam
196 Tahun baru Islam
197 Ngantuk.
198 Paper bag
199 Pidato
200 Kertas
201 Terima kasih.
202 Akhir Zaman
203 Perubahan
204 Niat
205 Nasehat
206 Barakallah fii umrik
207 Tespek
208 Mengobrol
209 Ngidam
210 Makan makan
211 Kebahagiaan bersama
212 Pengumuman
213 pengumuman novel baru
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Ajakan
2
Kantin
3
Umi salamah
4
Tempat pavorit
5
Bersama Riziq
6
Pertemuan pertama
7
Hukuman
8
Pertemuan kedua
9
Pertanyaan
10
Sayangnya umi.
11
Hukuman Aisyah
12
Keinginan umi
13
Hukuman kedua
14
Lelah
15
Hukuman yang ke tiga
16
Hafalan
17
Aisyah panik
18
Jangan marah
19
Perhatian
20
Perempuan
21
Menanam bibit
22
Senyuman itu.
23
kedatangan tamu
24
Lantunan alquran
25
Ada rasa
26
Senyuman
27
puisi
28
Puisi balasan
29
bahagia
30
sekotak kue
31
Makan bersama
32
Perjodohan
33
Ancaman Riziq
34
Salat istikharah
35
keputusan
36
Menerima
37
Amarah Riziq
38
Dilema Aisyah
39
Pernikahan
40
Belajar melupakan
41
Jodoh
42
Tatapan Intens
43
Membujuk
44
Abi dan umi
45
Menerima
46
Emosi Riziq
47
Pilihan.
48
Janji Aisyah.
49
Kepergian Riziq
50
Tangisan Aisyah
51
Ikhlas
52
Menolak
53
Cemburunya
54
Ta'aruf
55
Duka Aisyah
56
Kehidupan Baru
57
Melepas rindu.
58
Mengingatkan
59
Caranya Mencintaimu
60
Ustad Riziq
61
Kertas itu
62
Mencintaimu
63
Kuterima
64
Pernikahan.
65
Lembaran baru
66
Berdebar
67
Panggilan itu
68
Menggodamu
69
Kewajiban
70
Aisyah Istriku
71
Berkasih sayang
72
Mengikuti sunah
73
Masak Bersama
74
Cemburu tak jelas
75
Maaf
76
Hubungan
77
Minyak wangi
78
Hamil
79
Mual dan pusing
80
Ngidam part 1
81
Ngidam part 2
82
Perut buncit
83
Genit
84
Lipstik
85
Kelakuan Aisyah
86
Melahirkan.
87
Kebersamaan.
88
Ibu terbaik
89
Adam dan Hawa.
90
Siapa dia?
91
Cemburunya Aisyah.
92
Zahra.
93
Berbagi.
94
Tawa Aisyah.
95
Tanda lipstik
96
Riziq.
97
17 cara.
98
Ustad Rasyid.
99
Zahra vs Yasmin.
100
Kalah.
101
Goda aku
102
Hukuman
103
Belanja
104
Merepotkan
105
Makan makan
106
Lelah
107
Rasa
108
Tawaran
109
Rencana
110
Menang.
111
Di hukum
112
Menagih
113
Merayu.
114
menolaknya
115
Tanda terima kasih.
116
Pulang kampung
117
Memancing
118
Oleh oleh
119
Rasa tak suka
120
Hamil ?
121
Salah orang
122
Rindu
123
menutup wajah
124
Takdir
125
Warisan??
126
Zahira Rahmadia Al fiqri
127
Jangan genit
128
Uji coba
129
Mangga muda
130
Tersesat
131
Protes
132
Cemburunya Riziq
133
Jaga jarak
134
Di keroyok
135
Basah kuyup
136
Dajjal
137
Menyelinap.
138
Istighfar
139
Rumah sakit
140
Gara gara kertas
141
Menjenguk
142
Usman & Riziq
143
Pertandingan putra
144
Pertandingan putri
145
Menagih hadiah.
146
Masakannya Zahira
147
Kelebihannya.
148
Belajar.
149
Nasehat m'bah
150
Menjemput
151
5000 rupiah
152
Merobek
153
Baju gamis
154
Berbelanja
155
Kecerdasannya
156
Hawa
157
Kebun binatang
158
Hilang
159
Pulang liburan
160
Masa lalu
161
Tagisan Zahira
162
Tertabrak
163
Busway
164
Ucapan
165
Pertanyaan Riziq
166
Menginjak
167
Pasar kambing
168
Jawaban Aisyah.
169
Takbiran
170
Kurban
171
Perdebatan.
172
Menatap
173
Bakar bakar
174
Keselek
175
Bahagiakah?
176
Aisyah vs Zahira
177
Kecemburuan.
178
Menghutang waktu
179
Do'a
180
Merah putih
181
Kepiting
182
Jodoh
183
Pantun
184
Zahira.
185
Pendaftaran
186
Sandal.
187
Tulisan Yusuf
188
Sakit
189
Menjenguk Hawa
190
Melahirkan.
191
Anum
192
Persiapan
193
Perlombaan.
194
Perlombaan 2
195
Bakakak ayam
196
Tahun baru Islam
197
Ngantuk.
198
Paper bag
199
Pidato
200
Kertas
201
Terima kasih.
202
Akhir Zaman
203
Perubahan
204
Niat
205
Nasehat
206
Barakallah fii umrik
207
Tespek
208
Mengobrol
209
Ngidam
210
Makan makan
211
Kebahagiaan bersama
212
Pengumuman
213
pengumuman novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!