Bab 3 (Pernikahan)

Mengenakan kain berbahan sutra, dengan riasan make up tipis di wajah, Aku termangu menatap bayanganku sendiri di balik cermin.

Aku akan menikah hari ini.

Menghirup napas berat, Ku tundukan pandangan menatap kain segi empat di atas pangkuanku, Kain rajut buatan tangan bertuliskan Pipo di pojok kanan atas. Sebuah sapu tangan pemberian dari pahlawan masa kecilku.

Akankah ada keajaiban yang membuatmu menyelamatkanku dari pernikahan ini?, ataukah kamu akan membiarkanku menjadi milik pria lain?"

Sembari mengatur nafas, ku hirup dalam-dalam aroma yang melekat pada kain ini.

Tidak mungkin.

"Kak Nayla!" panggilan suara dari wanita yang sudah ku hafal pemiliknya, membuatku mengangkat kepala lalu memindai dirinya melalui pantulan cermin. Ada sosok Clara yang tahu-tahu sudah berdiri di belakangku dengan senyum tersungging, menampakan lesung pipi di sebelah kiri, membuat senyumnya kian manis.

Wanita yang belakangan ini bersikap baik, semenjak Pandu mengatakan akan menikahiku.

"Sudak siap kak"

Aku buru-buru menyimpan sapu tangan kesayanganku.

"Seperti yang kamu lihat" sahutku seraya berdiri.

"Kalau begitu, ayo kita keluar" Ajak Clara masih dengan senyum khasnya "Semua sudah menunggumu" lanjutnya sambil menggamit lenganku kemudian berjalan ke arah pintu.

Setibanya di ruang tamu, aku tersenyum membalas senyuman tulus dari orang tua Clara, berusaha menutupi ketakutan yang merongrongku sejak tadi.

"Kamu cantik" puji wanita yang ku tahu bernama Btari, ibu dari Clara, yang tak lain adalah bibi Pandu.

"Terimakasih bibi"

Tersenyum tipis sebelum kemudian kembali bersuara. "Kamu boleh panggil aku Yiyi"

Aku menatap heran padanya "Yiyi?"

Tiba-tiba suara bas milik Pandu keluar dari mulutnya. "bibi, bahasa sini Yiyi atau ayik" Jelas Pandu "Panggil saja Btari yiyi" sambungnya dengan suara datar.

Mengatupkan bibir, aku mengangguk meski pelan.

"Mobil sudah siap Ndu, kita bisa turun sekarang" Sela Rondi teman Pandu.

Kami berjalan menuju lift yang akan membawa kami ke lantai dasar tempat parkir.

Apartemen mewah yang ku tahu Pandulah pemilik seluruh properti ini. Di bangun dengan uang hasil kemenangannya mungkin. Selain apartemen, dia juga memiliki sebuah hotel dan restauran yang menyebar di sini.

Akan tetapi, di balik hidupnya yang bergelimang harta, dia memiliki banyak musuh. Itulah yang sempat ku dengar dari Rondi, teman setia, sekaligus asisten Pandu.

Dengan pandangan kosong, aku menatap gedung-gedung yang menjulang tinggi dari balik jendela mobil, hingga tak terasa telah sampai di sebuah masjid tertua di Macau.

Di sinilah pria itu akan mengikrarkan ijab qobul. Sebuah kalimat yang akan membuatku terikat dengannya.

Suara lantangnya, terdengar merdu di telingaku. Namun aku berharap ada seseorang yang mampu menghentikan ucapannya.

Sampai ketika ikrar itu selesai di ucapkan, tak ada seorangpun yang tiba-tiba datang menggagalkan pernikahan ini. Aku sudah mengira, bahwa harapanku memang akan ku telan mentah-mentah.

Ku cium punggung tangan lelaki yang telah sah menjadi suamiku. Pria dingin irit senyum, dan tak banyak bicara. Raut wajah penuh misteri, bahkan tak seorangpun mampu menebak keinginannya termasuk teman dekatnya Rondi, atau sepupunya Clara.

Usai acara ini, kami pergi ke sebuah restauran untuk makan siang. Pandu membawaku untuk berganti baju di sebuah ruangan yang tertuliskan president director's room, tersisip nama Mahardani di bawahnya. Dari sini aku tahu, bahwa restauran ini kemungkinan milik Pandu.

Ruangan mewah berisi tempat tidur, merangkap dengan ruang kerja, aku benar-benar takjub dengan kekayaan pria ini.

"Ada baju yang lain?" tanyaku setelah melihat sebuah dres mini di tanganku.

"Kamu bisa pilih sendiri di lemari" jawabnya dengan ekspresi datar, dagunya menunjuk ke sebuah lemari besar berwarna hitam.

Saat ku buka, sekali lagi aku di buat takjub. Mataku memindai susunan beberapa potong pakaian yang tertata rapi. Dari sebelah kiri ke kanan ada beberapa potong pakaian wanita. Setelahnya, aku sempat terdiam ketika melihat deretan selanjutnya. Ada gantungan kemeja lengkap dengan celana panjang dan jas, yang ku yakini pemiliknya adalah Pandu.

Selain rapi, lemari ini juga wangi, ada dua pewangi pakaian yang tergantung menyelip di antara pakaian itu. Pewangi yang menguarkan aroma lembut kesukaan wanita.

"Bisa cepat sedikit?" ucapnya dari balik punggungku.

Seketika aku menoleh ke samping kanan, ku lihat dengan ekor mataku, dia berada satu langkah di belakangku.

"Perlu di ulang?" tanyanya dingin dan masih tanpa ekspresi.

Aku menggeleng, ragu-ragu meraih dress berwarna hijau botol, lalu menutup kembali pintunya. Meski pakaian ini sangat ketat, setidaknya ini lebih baik dari yang lain.

Dress berlengan panjang, dengan panjang baju hingga batas betis, di lengkapi belahan samping kurang lebih satu jengkal, membuatku menggembungkan mulut pasrah.

"Butuh berapa jam untuk mengganti bajumu?" tanyanya pelan, suaranya begitu dekat, sebab dia mengatakannya tepat di telinga kananku.

"Aku bantu melepaskan mahkota di kepalamu" sambungnya seraya memutar tubuhku perlahan. Dan punggungku, secara otomatis menempel pada pintu lemari.

Ketika kami saling berhadapan, jantungku mendadak bergetar. Susah payah menelan ludahku sendiri untuk menormalkan ritme jantung yang kian meliar. Satu tangan Pandu berada di dalam kantong celana, dan tangan lainnya bergerak ke atas kepalaku.

"Kamu tahu kan? Kalau kita sudah di tunggu sama yang lain untuk makan siang?" Matanya yang kelam, terus menyoroti manik hitamku, sesekali menatap rambutku.

Sedangkan aku, hanya bisa diam tak merespon, Posisi seperti ini membuatku kian panik. Kedua tangan yang tengah memegang baju, reflek ku daratkan di depan dada.

Hembusan napasnya sangat teratur, kurasakan berbanding terbalik denganku yang justru menahan napas.

"Perlu di bantu ganti baju?"

"Tidak perlu" jawabku cepat tanpa menatapnya. Dan aku langsung melangkah menuju toilet.

Saat baru saja keluar dari kamar mandi, ku lihat dia terpaku menatapku dengan jakun bergerak naik turun, bisa ku tebak, jika dia terpesona dengan penampilanku yang memperlihatkan lekuk tubuhku.

Mendengkus pelan, ku abaikan tatapannya yang kian menajam, lalu berjalan menuju meja rias, untuk mengecek penampilan dan mengikat rambutku.

"Aku sudah siap" ucapku ragu. Pria yang baru beberapa jam menjadi suamiku, berjalan mendekat ke arahku, tanpa ku duga, tangan kirinya menggandeng tanganku.

Hanya bersentuhan tangan saja, keringat dinginku bercucuran, bagaimana jika dia menyatukan tubuhnya dengan tubuhku.

Aku harap waktu berjalan lambat hari ini. Aku belum siap jika harus menyerahkan mahkotaku pada pria yang tidak aku cintai.

Ketika sampai di tempat yang sudah di pesan, ku lihat beberapa menu sudah tersaji di atas meja. Dia menarik kursi untuku, detik berikutnya untuk dirinya sendiri.

Hanya sebatas ini perayaan pernikahanku dengannya. Tak ada pesta, namun kami sempat mengabadikan di foto dan video, meskipun senyum yang ku ukir, adalah senyum terpaksa.

Pandu mengerti dengan sikapku yang masih belum menerima pernikahan ini. Aku tak melayaninya di meja makan. Sebaliknya dialah yang melayaniku.

Ku tundukan pandanganku, dan netraku langsung tertuju pada tangan di pangkuanku. Sebuah cincin bertahtakan berlian melingkar di jari manis. Seketika aku ingat ucapan mamah beberapa tahun silam.

"Karena papah suami mama, jadi mama harus bersikap baik, dan harus melayani papah"

Jawaban mamah berawal ketika aku menanyakan kenapa mama selalu melayani papah saat makan. Dan ucapannya tidak bisa di mengerti olehku yang saat itu berusia 8 tahun. Tapi sekarang aku tahu, Pandu adalah jawabannya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rini Mariani

Rini Mariani

ini film prangnaree kalo gk salah. pernah juga visual ini dinovvel lain . emg visual ini gk pernah gagal menurut akuuu. thebessstt

2022-06-06

0

Nuah Lira

Nuah Lira

semangat nah. semoga pandu bener bener serius sama Nayla

2021-12-18

0

Demi sya

Demi sya

kamu harus kua nay...

2021-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog Nayla
2 Part 1 (Ajakan Pernikahan)
3 Part 2 (Keputusan)
4 Bab 3 (Pernikahan)
5 Bab 4 (Menunda malam pertama)
6 Bab 5 (satu pelepasan)
7 Bab 6 (Mengunjungi Plaza Departement store)
8 Bab 7 ( Mengunjungi hotel & restauran)
9 Bab 8 (Menuju Hongkong)
10 Bab 9 (Bertemu Bu Risa)
11 Bab 10 (Saparuh Kejujuran Pandu)
12 11 (One By One)
13 12 (Kejujuran Nayla)
14 13 (kembali ke macau)
15 14 (Fokus Merawat Ibu)
16 15 (Pov Pandu)
17 16 (Media)
18 17(Klarifikasi)
19 18 (Bertemu dengan Tn Hermawan)
20 19 (Pulang Kampung)
21 20 (pov Nayla, Hamil)
22 21(Perubahan drastis ibu)
23 22 (Tentang Alvin & Tania)
24 23 (Kembali senam jantung)
25 24 (Hadiah pertama)
26 25 (Melepas penat)
27 26 (Berpisah lagi)
28 Bertemu adik kandung
29 Empat bersodara
30 Kedatangan Alvin ke kantor
31 pagi hari yang menyenangkan
32 Benang rajut
33 Teringat sapu tangan
34 Sepupu Nayla
35 Rencana Pandu
36 pertemuan kedua
37 permulaan rencana
38 Berita Pandu & Delita
39 Pandu & Hermawan, Delita & Alvin
40 Rencana Hermawan
41 saling menyerang
42 Penguntit
43 Ancaman Nayla
44 Nayla dalam bahaya?
45 Pipo=Pandu
46 Pertemuan Hermawan dan Risa
47 Nayla Ke Macau
48 Mengecoh Alvin dengan kesepakatan
49 Kerja sama Nayla & Alvin.
50 Kesediaan Delita menjadi istri kedua
51 Situasi mencengangkan
52 Keputusan Delita
53 Kejujuran Hermawan
54 Permintaan maaf
55 Tentang Pipo
56 Pandu = Pipo
57 Perubahan rencana Alvin
58 Pertemuan Delita dengan Pandu Nayla
59 Dilema Delita
60 Pengusiran Hermawan
61 Kedatangan Hermawan
62 Rencana menjemput Risa
63 Bayi laki-laki
64 Skak mat untuk Delita
65 Perasaan Delita
66 Baby Kellen
67 Memperjelas
68 Rencana ke Jogja & perintah Nayla menemui ibu
69 Jangan kabur saat sedang bicara
70 Beruntung
71 Morning sweet
72 Rencana makan malam keluarga
73 Pertemuan
74 Notice
75 Notice
76 Perdamaian
77 Memperkenalkan pada publik
78 Kondisi Hermawan
79 Memaafkan
80 Saling memaafkan
81 Jogja on the way, mengunjungi makam
82 Tentang berita di media cetak
83 Dejavu
84 Mencari si kurang ajar
85 Kepanikan Nayla
86 Penangkapan Nancy
87 Amarah dan kecewa
88 Epilog
89 personal asisten
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog Nayla
2
Part 1 (Ajakan Pernikahan)
3
Part 2 (Keputusan)
4
Bab 3 (Pernikahan)
5
Bab 4 (Menunda malam pertama)
6
Bab 5 (satu pelepasan)
7
Bab 6 (Mengunjungi Plaza Departement store)
8
Bab 7 ( Mengunjungi hotel & restauran)
9
Bab 8 (Menuju Hongkong)
10
Bab 9 (Bertemu Bu Risa)
11
Bab 10 (Saparuh Kejujuran Pandu)
12
11 (One By One)
13
12 (Kejujuran Nayla)
14
13 (kembali ke macau)
15
14 (Fokus Merawat Ibu)
16
15 (Pov Pandu)
17
16 (Media)
18
17(Klarifikasi)
19
18 (Bertemu dengan Tn Hermawan)
20
19 (Pulang Kampung)
21
20 (pov Nayla, Hamil)
22
21(Perubahan drastis ibu)
23
22 (Tentang Alvin & Tania)
24
23 (Kembali senam jantung)
25
24 (Hadiah pertama)
26
25 (Melepas penat)
27
26 (Berpisah lagi)
28
Bertemu adik kandung
29
Empat bersodara
30
Kedatangan Alvin ke kantor
31
pagi hari yang menyenangkan
32
Benang rajut
33
Teringat sapu tangan
34
Sepupu Nayla
35
Rencana Pandu
36
pertemuan kedua
37
permulaan rencana
38
Berita Pandu & Delita
39
Pandu & Hermawan, Delita & Alvin
40
Rencana Hermawan
41
saling menyerang
42
Penguntit
43
Ancaman Nayla
44
Nayla dalam bahaya?
45
Pipo=Pandu
46
Pertemuan Hermawan dan Risa
47
Nayla Ke Macau
48
Mengecoh Alvin dengan kesepakatan
49
Kerja sama Nayla & Alvin.
50
Kesediaan Delita menjadi istri kedua
51
Situasi mencengangkan
52
Keputusan Delita
53
Kejujuran Hermawan
54
Permintaan maaf
55
Tentang Pipo
56
Pandu = Pipo
57
Perubahan rencana Alvin
58
Pertemuan Delita dengan Pandu Nayla
59
Dilema Delita
60
Pengusiran Hermawan
61
Kedatangan Hermawan
62
Rencana menjemput Risa
63
Bayi laki-laki
64
Skak mat untuk Delita
65
Perasaan Delita
66
Baby Kellen
67
Memperjelas
68
Rencana ke Jogja & perintah Nayla menemui ibu
69
Jangan kabur saat sedang bicara
70
Beruntung
71
Morning sweet
72
Rencana makan malam keluarga
73
Pertemuan
74
Notice
75
Notice
76
Perdamaian
77
Memperkenalkan pada publik
78
Kondisi Hermawan
79
Memaafkan
80
Saling memaafkan
81
Jogja on the way, mengunjungi makam
82
Tentang berita di media cetak
83
Dejavu
84
Mencari si kurang ajar
85
Kepanikan Nayla
86
Penangkapan Nancy
87
Amarah dan kecewa
88
Epilog
89
personal asisten

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!