Mengumumkan kehamilan

🍀🍀🍀🍀

Geffen saat ini ia sedang duduk termenung di meja kerjanya.

Selama 3 Minggu ini dia merasakan namanya uring uringan. Ia mengingat kejadian membobol gawang Sri Yuki yang bersegel.

Ia masih mengingat rasanya lubang paralon yang sempit dan nikmatnya tiada tertandingi, macem iklan kecap yang selalu nomer satu kelezatannya.

Akibat lobang kuburan baru yang di gali oleh Geffen pada tiga Minggu yang lalu, ia tak mempunyai ketertarikan mencangkul dengan istri tercintanya Maya, sepertinya si anakonda macem anak kecil yang lagi mogok makan.

Bahkan dalam seminggu dia menjadi maling di rumahnya sendiri.

Bagaimana tak dibilang maling di rumah sendiri, karena setiap malam jam 12 Geffen menyelinap kekamar Sri Yuki hanya untuk mencicipi terang bulan manis milik BUK SRI yang manis dan legit. .

Teran bulan itu adalah makanan terlaris manis yang membuat pelanggan Ekslusif seperti Geffen ketagihan. Tak lupa Geffen memberikan Tips kerokan cinta khas milik bang Geffen di setiap malam ia menikmati manisnya terang bulan.

Semakin hari tips kerokan itu semakin menumpuk di ladang BUK Sri yang puti mulus. sekarang ladang itu menjadi bercorak seperti macan tutul menakuti si pemilik ladang.

"Aku heran , apa karena pada saat aku mencangkul di paralon Yuki dalam keadaan sadar!. Hingga aku merasakan sensasi ketuk palu kaca pembatas yang sangat nikmat tiada duanya sensasinya seperti kejepit pintu."

"Sayang dulu pas ketuk pembatas sama Maya aku tak sadar dan si anakonda pun teler jadi tak merasakan sensasi itu" ucap Geffen yang selama 3 Minggu kantor menjadi rumahnya.

Jika ia pulang ke rumah Maya ia akan canggung lagi, karena si anakonda tak mau di bangunin dari BOGANnya seperti balon yang bolong ditiup tak mau bangun, meski sudah di pancing dengan segala gaya.

Ia juga sampai memancing si anakonda dengan cara memasukkan gua berbatu milik Maya, karena terlalu lama kepala si anakonda nyut nyutan perih akibat terbentur batu didalam goa.

Kejadian itu membuat si anakonda gegar otak karena kepala gundulnya cidera. Dia masih ingat berapa lama Maya ngambek kepadanya.

Dan ujung ujungnya mereka tak jadi nyangkul.

dan dikantor lah si Geffen saat ini bertapa selama 3 Minggu, di usir istri pertama dan takut pulang kerumah istri kedua.

~ Geffen POV.

"Ahhhhh,,, aku frustasi......." Teriak Geffen frustasi.

" Ada apa dengan ku sekarang, kenapa aku menginginkan Yuki terus menerus, Mungkinkah Pralon Yuki itu keramat sehingga membuat si anakonda terpincut sama yang baru digali?"

"Kau kenapa anakonda?"

"Kenapa kamu maunya yang sempit sempit, sehingga setiap elu masuk harus kejepit pintu dulu?"

"Padahal nih bisanya Ellu setiap malam nyangkul di kuburan lama yang baru enam bulan kamu gali sendiri gak sampek kayak gini efeknya. Tapi tak perlu aku pungkiri sensasinya yang hot melebihi balsem galigatot, berbeda banget dengan setiap aku di jatah sama Maya, serasa ada gempa di jantung ku ini" ucap Geffen frustasi.

"Tok...Tok..." pintu diketuk dari luar membuyarkan lamunannya.

"Masuk" Ucap Geffen.

"Aku mengganggumu mas?" Tanya Maya.

"Eh sayang, bersama siapa kau kemari?" Tanya Geffen.

"Aku sendiri mas, sudah 3 Minggu mas selalu sibuk di luar kota dan di kantor, selama itu kau tak pernah pulang kerumah kita" Ucap Maya.

"Maafkan aku sayang, kau tau bukan jika akhir tahun pekerjaan Mas sangat menumpuk, tak sempat pulang, apalagi proyek dengan tuan muda Taksa akan dimulai awal tahun jadinya aku tak bisa pulang" Ucap Geffen memberi pengertian kepada istrinya ini.

"Mas aku ijin tinggal di luar negeri ya?" Ucap Maya.

"Untuk apa kau tinggal di luar negeri, kau ingin meningkatkan ku?" Tanya Geffen dengan nada tak bagus, lalu ia memegang tangan Maya.

"Mas aku hamil, kau tak ingat satu bulan yang lalu mas tak menggunakan pengaman pas main sama Maya, aku tak ingin mengugurkan dia, aku sayang kepada dia mas" Ucap Maya sambil mengelus perutnya yang sedikit membuncit.

Mulut Geffen Kelu mendengar kehamilan yang tiba-tiba Maya, dan ia langsung teringat jika 3 Minggu yang lalu ia tidak menggunakan sarung pas SP sama Sri Yuki, dalam hati Geffen berkata "Waduh jika pabrik anak ku semua berisi aku langsung mendapatkan dua orang anak sekaligus nih"

"Mas" Panggil Maya.

"Eh ia, buat apa kamu menyembunyikan kehamilan mu ke luar negeri? , sedangkan kau hamil dengan suami mu ini!".

"Tapi mas"

"Tidak ada kata tapi tapian" Geffen langsung memeluk Maya.

Dalam pelukan Geffen Maya membatin, "Aku tau kau setiap malam pulang kerumah Yuki, dan tak pulang ke rumah kita, untung janin ini selamat"

Tanpa mereka sadari jika seseorang mendengar pembicaraan pasangan itu.

..._________________...

Sedangkan di lain tempat Sri Yuki sedang ketakutan melihat tanda kerokan di sekujur tubuh nya, ia masih ingat kerokan Geffen 3 Minggu yang lalu dan kerokan yang ia Lihat di tubuhnya itu sama persis seperti tiga Minggu yang lalu, bulu kuduk nya pun merinding.

"Pasti ada demit pria di rumah ini, aku harus cepat-cepat meninggalkan tempat ini" mulut Sri Yuki komat Kamit membaca doa apa yang dia tau.

Karena dia hanya kenal Nino dan keluarga Nugraha di tempat ini, ia langsung menelpon Nino."Nino gawat tolong aku" Panggil Sri Yuki.

"Ia Sri ada apa?" Tanya Nino khawatir dan juga senang Yuki mengabarinya selama tiga Minggu ini, semenjak Sri Yuki menjauhinya ia tak berani datang ke apartemen, ia takut wanita itu akan pergi jauh darinya, semenjak tragedi ia mengungkapkan perasaannya kepada Sri Yuki dan perkelahian nya dengan Geffen ia hanya terdiam merindu.

~Flash back ON

Nino yang kembali ke apartemen kakaknya karena Hanponenya ketinggalan, ia menyaksikan bagaimana Geffen melakukan sengatan sengatan listrik kepada Sri Yuki.

Dadanya sesak mendengar orang yang dia cintai berhubungan dengan laki-laki lain.

ia pergi dari apartemen, ketika di tengah perjalanan ia baru mengingat jika kakaknya tak pernah menyentuh Sri Yuki.

Ia merutuki dirinya sendiri karena pergi dari apartemen, tanpa menolong Sri Yuki dari kelakuan kakaknya.

Dengan tergesa-gesa ia membelokkan mobilnya menerobos arus jalan sehingga klakson semua mobil meneriakinya.

Memang bukan hari keberuntungannya karena setelah itu ia terkena macet yang amat padat sampai 30 menit lamanya, ia memarkirkan mobilnya di depan apartemen itu sembarangan.

Ketika sampai di atas ia menyaksikan bagaimana sepasang suami istri tengah melenguh dan sudah melakukan ritual SP (Sore Pertama) bagi pasangan lawas yang baru pertama kali nyangkul.

Nino terlambat dan ia terduduk di sebelah pintu Geffen yang terbuka.

Kakinya terasa berat dan tak sanggup melihat orang yang ia cintai bersetubuh dengan laki-laki lain.

Benak Nino sekarang berandai andai andai, jika ia tak cemburu dengan rintihan dan desa*han Sri Yuki terngiang di telinganya, dan meninggalkan tempat itu, gadisnya tak akan kenapa Napa, hanya mendengar orang lagi memanasi mesin ia sudah cemburu.

Penyesalan memang ada di akhir jika di awal namanya pendaftaran. Si Nino aja karena menyesal ingin loncat dari lantai dua, hatinya seperti terkena longsor tiba-tiba..

Kata seandainya, seandainya dan seandainya, yang selalu terngiang-ngiang di benak Nino membuat dadanya semakin sejak...

Tangannya yang berotot itu terkepal, kemarahannya sudah seperti kembang api , tiba-tiba Geffen keluar dari kandang.

"Buk" Bogem mentah hadiah dari Nino sebagai hadiah untuk laki-laki baru melakukan ritual SP itu, jika India orang di sambut di pintu dengan berkat di rumah Geffen ,ia di sambut dengan bogem mentah di pintu kandangnya.

"Apa apa apaan kau Nino" Teriak Geffen.

Geffen langsung masuk kedalam kandang mendekati Sri Yuki yang sedang tertidur atau pingsan ia tak tau. matanya melihat tangan Sri Yuki masih di ikat menggunakan kemeja, dan bekas kerokan bibir di leher jenjang Sri Yuki membuat darah Nino meradang, dan bekas darah PW masih basah, membuat Nino semakin hancur hatinya.

"Buk" Geffen mendorong Nino agar tak menyentuh Sri Yuki.

"Dasar rendahan...Buk" Ucap Nino, langsung bangun menonjol kakaknya.

"Jangan sentuh istriku Nino, carilah wanita lain" Saran Geffen.

" Kenapa kau embat juga jika kau tak cinta, kau menghancurkan masa depan wanita, aku akan membawa dia jauh darimu" Ucap Nino emosi.

"Dia istriku, sudah sewajibnya melayaniku. Kau tak punya hak akan dirinya...... Buk" Geffen membalas pukulan Nino, karena mendengar kata kata terakhir Nino yang ingin membawa istrinya hati Geffen meradang.

"Stop.... kalian pergi dari sini, aku tak ingin melihat kalian, dan kau paman, aku harap mulai saat ini kita tak berhubungan lagi, kau aku ijinkan tak pernah pulang kerumah ini, dan kau Nino, aku mohon pulanglah aku ingin sendiri, jika kalian datang kerumah ini maka saat itu juga aku akan pergi" Ucap Sri Yuki yang terbangun meliahat perkelahian itu.

Setelah itu dua pria tanpan itu pergi keluar.

~Flash back OFF

^^^~To be continued^^^

Terimakasih atas dukungannya🙏🙏

Jagan lupa

Like👍

komentar🗣️

Hadiah🎁🌹☕

Vote 🔥

Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di reating pojok popularitas karya ini.

Favorit ♥️ agar kalian mendapatkan notifikasi update karya ini

Selagi menunggu up Belenggu cinta yang sama emak , yuk mampir di karya sahabat aku, cerita nya keren banget....

dijamin good pokonya, author Any Djumadi...

emak Liana ucapkan banyak banyak terimakasih kak any sudah membatu ku untuk berkembang selama ini...

sun jauh dari emak😘😘

Terpopuler

Comments

Rhiedha Nasrowi

Rhiedha Nasrowi

ternyata kalo ibu negara udah bersuara bisa membungkam macan ya😁😁😁

2022-01-17

0

Siapa Aku?

Siapa Aku?

betul kali penyesalan ada nya di belakang

2022-01-17

0

Siapa Aku?

Siapa Aku?

demit nya lagi baca

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Tenggelam
2 Sadar dari koma
3 Ada apa dengan Yuki?
4 IQ 0
5 Pulang (Revisi)
6 Santet dan kerugian Geffen dalam sehari.
7 Pertemuan Maya dan Yuki (Revisi )
8 Selir suamiku
9 Gionino Danu Nugraha
10 Tuntutan Adil kepada Geffen.
11 Geffen mulai cemburu
12 visual
13 Kehamilan Maya
14 Sekali tepuk dua lalat mati
15 Bersama Maya teringat Yuki
16 Siasat Maya.
17 Mengawasi mu
18 Waktunya menghabiskan waktu dengan Sri Yuki.
19 Cemburunya Geffen
20 Mengumumkan kehamilan
21 Ingin memiliki keduanya
22 Lift
23 Gara-gara jambret.
24 Pindah rumah
25 Sri Yuki V Maya
26 Membalas dengan halus
27 Pengakuan Geffen
28 Sri Yuki mabuk
29 Pertarungan dahsya
30 Mulai dekat
31 Pelakor dan istri sah
32 Terciduk
33 Terjebak dalam permainan diri sendiri
34 Putri yang tertukar
35 Geffen yang perhatian
36 Tentang Yuki Zivanna Handoko
37 Kencan 1
38 Kencan 2
39 Perasaan Nino
40 Sidak Mami
41 Perceraian
42 Rumah Nugraha
43 Telpon Maya
44 Kaya dalam semalam
45 Menyusup.
46 Salah alamat
47 Sidang
48 Kebenaran
49 Hamil???
50 Aku tak sendirian lagi
51 Bermalam di hutan
52 Roda Mobil nya aman tidak???
53 Desa Kandang Sapi
54 Upacara perkawinan sapi
55 Made in Kebon
56 Geffen mulai curiga
57 Cerita bibik Gita
58 Maya berhadapan dengan Mami Liana
59 Hamil 3 bulan???
60 Satu sarung berdua
61 Keputusan Geffen 1
62 Keputusan Geffen 2.
63 Rencana Maya
64 Ritual di Meja makan
65 Barang bukti...
66 Kabar dari Nino
67 Kepekaan Sri Yuki
68 Ubi jalar
69 Gara gara ubi
70 Rencana B
71 Permintaan Maya
72 Terbongkar
73 Aksi nekat Maya.
74 Kedatangannya Nyonya Handoko
75 Pergi dulu
76 Masuk penjara
77 Penjara.
78 Menikahi Maya?
79 Maya ke penjara
80 Rekam Si Maya
81 Membalik Keadaan.
82 Terkuak lagi..
83 Akhir kisah dari seorang Maya
84 Iklan sebentar
85 Karya baru Autor (Tamu Ranjang Tuan Muda Imponten)
86 Pemberitahuan Karya Baru Autor
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mati Tenggelam
2
Sadar dari koma
3
Ada apa dengan Yuki?
4
IQ 0
5
Pulang (Revisi)
6
Santet dan kerugian Geffen dalam sehari.
7
Pertemuan Maya dan Yuki (Revisi )
8
Selir suamiku
9
Gionino Danu Nugraha
10
Tuntutan Adil kepada Geffen.
11
Geffen mulai cemburu
12
visual
13
Kehamilan Maya
14
Sekali tepuk dua lalat mati
15
Bersama Maya teringat Yuki
16
Siasat Maya.
17
Mengawasi mu
18
Waktunya menghabiskan waktu dengan Sri Yuki.
19
Cemburunya Geffen
20
Mengumumkan kehamilan
21
Ingin memiliki keduanya
22
Lift
23
Gara-gara jambret.
24
Pindah rumah
25
Sri Yuki V Maya
26
Membalas dengan halus
27
Pengakuan Geffen
28
Sri Yuki mabuk
29
Pertarungan dahsya
30
Mulai dekat
31
Pelakor dan istri sah
32
Terciduk
33
Terjebak dalam permainan diri sendiri
34
Putri yang tertukar
35
Geffen yang perhatian
36
Tentang Yuki Zivanna Handoko
37
Kencan 1
38
Kencan 2
39
Perasaan Nino
40
Sidak Mami
41
Perceraian
42
Rumah Nugraha
43
Telpon Maya
44
Kaya dalam semalam
45
Menyusup.
46
Salah alamat
47
Sidang
48
Kebenaran
49
Hamil???
50
Aku tak sendirian lagi
51
Bermalam di hutan
52
Roda Mobil nya aman tidak???
53
Desa Kandang Sapi
54
Upacara perkawinan sapi
55
Made in Kebon
56
Geffen mulai curiga
57
Cerita bibik Gita
58
Maya berhadapan dengan Mami Liana
59
Hamil 3 bulan???
60
Satu sarung berdua
61
Keputusan Geffen 1
62
Keputusan Geffen 2.
63
Rencana Maya
64
Ritual di Meja makan
65
Barang bukti...
66
Kabar dari Nino
67
Kepekaan Sri Yuki
68
Ubi jalar
69
Gara gara ubi
70
Rencana B
71
Permintaan Maya
72
Terbongkar
73
Aksi nekat Maya.
74
Kedatangannya Nyonya Handoko
75
Pergi dulu
76
Masuk penjara
77
Penjara.
78
Menikahi Maya?
79
Maya ke penjara
80
Rekam Si Maya
81
Membalik Keadaan.
82
Terkuak lagi..
83
Akhir kisah dari seorang Maya
84
Iklan sebentar
85
Karya baru Autor (Tamu Ranjang Tuan Muda Imponten)
86
Pemberitahuan Karya Baru Autor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!