IQ 0

🍀🍀🍀🍀

Geffen yang merasa dingin di bagian bawahnya, ia langsung pergi kekamar mandi umum rumah sakit untuk bersembunyi dan mencari ide agar selamat keluar dari tempat terkutuk itu.

Saat ini ia merasakan apa itu malu Sampek ke ubun-ubun, wajahnya memerah membayangkan gambar dirinya yang memalukan itu tersebar di media.

Geffen mondar mandir seperti setrikaan yang lagi di gunakan di depan dua bilik kamar mandi, ia memandang dirinya di cermin dengan gelisah. "Aduh gara gara si anakonda gak jadi masuk ke benteng cihuy milik Maya, gue Sampek pikun nih bisa bisanya gue lupa pakek celana panjang".

"Astaga gue mau taruk mana wajah ganteng gue jika Sampek emak emak memposting gaya fashion gue yang hot begini", Geffen bicara dalam hati sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Untung si anakonda sudah tidur, jika kagak alamat kepalanya ngintip dunia luar yang fana ini".

"Siap siap masuk angin terus nih anakonda, karena gue ajak main diluar setiap malam jika Maya kagak mau kasik jatah lagi, karena insiden mengumbar aurat gue di mana mana" makin frustasi dah si Geffen.

Tiba-tiba ada kakek kakek keluar dari bilik sebelah, dan memandang Geffen dari atas Sampek bawah.

"Nak dimana celana mu , abis ngompol ya tadi?" tanya si kakek, karena sedari tadi kakek itu meliahat wajah Geffen seperti mengalami yang frustasi berat.

Ditanya seperti itu muka Geffen langsung memerah, ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal ia bingung mau menjawab apa " I...tu"

"Nih pakek sarung kakek, kebetulan kakek baru selesai solat di musholla sebelah, kasian tuh burung mu beleber kemana mana, sakit mata kakek melihat nya!" ucap si kakek langsung meletakkan sarung bercorak kotak kotak hitam putih bercampur abu abu khas milik akik akik yang tersimpan rapi di dalam keresek hitam yang dia bawak, lalu si akik meninggalkan toilet tersebut.

Setelah memastikan si akik pergi, Geffen langsung mengabil sarung lalu menciumnya "Uh..... bau minyak nyong nyong!" Geffen enggan memakai sarung yang sudah pudar warnanya, bahkan pembantunya di rumah tidak ada yang memiliki sarung keramat yang dia pegang saat ini.

"Mas, mas dari tadi saya liatin mas di toilet ini gak kelaut keluar, emas mau ngintip ya?" kata bapak bapak yang baru keluar dari bilik WC , sambil membereskan resleting celananya yang masih terbuka.

Geffen sungguh pengen muntah karena hidungnya langsung mencium bau tak sedap dari bilik itu, seperti nya si Abang yang negur Geffen habis buang hajat, mencium bau tak sedap Geffen langsung sigap menutup hidung nya dengan sarung pemberian si kakek.

"Orang ini mungkin makan sampah, Sampek baunya sumbriwing kyk gini" kata hati Geffen yang takut membuka mulut, ia takut Virus toilet menyerang dirinya.

Karena jengkel di katai mengintip Geffen tak terima ia langsung membalas omongan si mas mas itu.

"Enak aja gue kagak selera ngintip milik tetangga sedangkan saya punya yang perkasa, saya belum minat bang main pedang pedangan, kalog GK kepepet saya gak Sudi menginjakkan kaki mahal saya di temapat ini" Jiwa sombong Geffen langsung keluar.

"Cih mentang mentang ganteng belagu, ngaku ngaku orang kaya , kenyataanya simpanan Tante Tante kesepian, liat sarung yang dia pegang!".

"Aku tau kalog itu harganya cuma 70 ribu dan itu pun model keramat mungkin 50 tahun yang lalu sarung itu dibeli saat ini model kayak gitu gak di produksi lagi, kalog ngehalu di rumah saja lah bang Jagan di rumah sakit" Cibir si mas sembari meninggalkan Geffen sendiri.

Geffen yang juga merasakan gondok dan perutnya seakan diaduk aduk langsung mencari cara untuk meningkatkan kan toilet dan dia berniat tiada datang lagi kerumah sakit keramat ini, "andai gue gak pakek celana pas body kayak gini gue tendang bokong sampah milik orang itu".

"Dan seandainya lagi aku membawa hanpone tinggal gue suruh si petrik datang kesini mengantarkan celana limited edition gue, akan gue tampol muka mas yang menghina gue miskin, tapi itu hanya andai andai mu saja Geffen sekarang lu harus bagaimana" Geffen sangat frustasi.

Karena tidak memiliki pilihan lain Geffen terpaksa menggunakan sarung milik si kakek, ia berjalan mengendap-endap seperti maling takut ketauan orang , jika ada orang yang melintas dia menunduk menghadap tembok.

"Huh dasar wanita menyusahkan setelah kecelakaan di sangat menyusahkan, pengen gue gadaikan wanita itu biar jauh dari hidup ku dan hidup Maya" Ucap Geffen menggerakkan giginya.

Geffen sangat membenci Yuki karena menurut Geffen Yuki hanya gadis perebut apa yang seharusnya istri keduanya miliki.

Satu tahun yang lalu Geffen begitu bahagia setelah orang tuanya memberi tahu jika ia akan dijodohkan dengan putri dari keluarga Handoko.

Ia kira keluaga nya sudah menerima Maya menjadi pendamping hidupnya, dan usahanya selama 4 tahun agar keluarga bisa menerima Maya tak sia sia, ia sudah cukup lelah menyembunyikan hubungan diam diam mereka selama dua tahun itu.

Karena dari awal keluarga Geffen lah yang menentang hubungan Geffen dengan Maya, dan kakeknya Sampai masuk rumah sakit karena Geffen selalu membangkang jika menyangkut Maya kekasih nya itu.

Entah Geffen tidak tau apa penyebab keluarganya sangat tidak menyukai Maya, padahal Maya adalah gadis yang sangat baik, gadis itu banyak di impikan oleh para lelaki di negara ini.

Dibandingkan dengan Yuki yang hanya anak pungut di keluarga Handoko, dan penampilan nya yang kampungan membuat Geffen risih disandingkan dengan Yuki. Sungguh kisah cinta yang rumit bukan, dan itu adalah alasannya selama ini Geffen tak pernah memberikan harapan untuk Yuki.

Setelah memastikan jika tidak ada orang lagi yang melintas di tempat itu, geffen langsung mengambil langkah seribu, ia berniat membawa Yuki pulang dengan para dokter dan suster nya sekalian, ia akan membeli alat alat kesehatan untuk si Yuki agar tak usah lagi kerumah sakit, Geffen merasa wajahnya tercoreng di rumah sakit ini.

Dengan penuh perjuangan akhirnya Geffen sampai di ruangan LAB tempat pemeriksaan Yuki dilakukan.

tak lama dokter keluar dengan memijat kepala botaknya.

"Hem" Geffen memberi kode agar di ketahui keberadaannya.

"Eh tuan .... saya mencari anda dari tadi tetapi anda tidak ada!" ucap si dokter.

"Sudah selesai?"

"Su.... sudah tuan!" si dokter gagap.

"Katakan!!!"

" Fisik nona sehat tuan tak ada cidera apapun disana tetapi sekarang nona mengalami gangguan di kepalanya. Beliau menderita geser otak yang mengakibatkan otaknya tak memiliki IQ alias IQ 0. Ingatan Nona pun hilang dan seperti yang anda lihat tadi. Nona terjebak dengan hanyalah nya, Bahwa dia adalah seorang tuan putri kerajaan, dan seluruh ingatan nya habis tak tertinggal sedikit pun tuan, jika kita paksa nona akan kehilangan kendali, dan mengakibatkan kondisinya buruk" ucap si dokter menjelaskan panjang lebar.

"Dia tidak dalam mode berbohong untuk mencari simpati ku kan ?" tanya Geffen yang merasa sangat tidak puas.

"Tidak tuan saya sampai menggunakan berapa metode pemeriksaan untuk memastikan nona dalam keadaan jujur, dan satu lagi nona tak bisa membaca dan menghitung, bahkan rumah sakit ini memiliki dokter kejiwaan dan ahli sugesti yang lisensinya tidak bisa kita ragukan".

"Kau tak membawa Uya Kuya kan memeriksa istriku" tanya Geffen masih tak percaya.

"Tidak tuan, dan maaf ada 6 orang dokter dirawat di rumah sakit karena terkena gangguan mental gara gara nona, dan mohon ampuni kami tuan muda, keadaan nona diluar kuasa kami dan keadaan nona adalah keajaiban dari Tuhan sehingga nona sehat dalam hitungan jam saja " dokter itu menunduk.

"Dimana wanita itu , aku akan mengajaknya pulang bersama ku , aku minta kau pilih dokter terbaik dan susternya aku akan menggaji kalian 10 kali lipat dari sini. jika kalian tidak mau maka siap siap aku akan menarik saham ku dari rumah sakit ini, dan kalian akan menjadi tukang bakso pinggir jalan karena lisensi kalian akan di copot".

" Ba... Baik tuan, nona sedang di dampingi sus Susi dan sus Ani " ucap si dokter yang gemetar mendengar ancaman.

Tanpa ba-bi-bu Geffen masuk ke ruang pemeriksaan itu.

"Mari kita pulang!" ucap Geffen.

"Paman Adipati bisakah putri membawa dayang ini pulang ke kediaman ku, biar nanti dayang Sati ada temannya" ucap Yuki girang meliahat Adi Pati pujaan hatinya.

"Hem" tangan Geffen menarik tangan Yuki sampai kaki Yuki tersandung kaki brangkar yang tadi dia duduki?.

"Awwww" Yuki meringis. mendengar rintihan Yuki, jika di Novel Novel meski si cowok antagonis akan berbuat baik dan penuh kasih sayang agar Khalayak umum tidak tau ke retakan sebuah rumah tangga, bahkan peran antagonis akan mengendong si pemeran utama dengan gaya bridal style agar perannya tidak di ketahui , maka berbeda dengan Geffen, ia tetep menarik lengan sang istri sampai terseok Seok tanpa peduli, apa lagi di lobi rumah sakit ada seorang anak kecil mengolok dirinya semakin kencang lah kaki Geffen melangkah untuk meninggalkan rumah sakit itu.

"Buk om itu di potong juga ya burungnya ?" tanya si anak kepada ibunya, kebetulan si anak kecil itu datang kerumah sakit untuk melakukan sunat, tangannya menunjuk Geffen yang memakai sarung sembarangan sehingga bagian depannya mengembang seperti ada rantang penyangga agar si anakonda tidak tergesek kain, maklum Geffen tak pernah menggunakan itu selama hidupnya, apa lagi kain yang di pakai Geffen berbahan kasar dan banyak kerutan di ujung ujungnya jadinya persis orang Setelah melakukan pemotongan ***** mereka.

^^^~To be continued^^^

Terpopuler

Comments

Watik Yd

Watik Yd

si om ngk sunat dek,klo sunat lgi habis ntar tu anaconda😀😀😀

2022-02-17

0

"

"

hayalanku tepat bnget sarung kotak²😅😅

2022-01-23

0

Reni giany

Reni giany

rencananya mau ngompol malah nemu ny sarung ajaib🤣🤣🤣🤣

2022-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Tenggelam
2 Sadar dari koma
3 Ada apa dengan Yuki?
4 IQ 0
5 Pulang (Revisi)
6 Santet dan kerugian Geffen dalam sehari.
7 Pertemuan Maya dan Yuki (Revisi )
8 Selir suamiku
9 Gionino Danu Nugraha
10 Tuntutan Adil kepada Geffen.
11 Geffen mulai cemburu
12 visual
13 Kehamilan Maya
14 Sekali tepuk dua lalat mati
15 Bersama Maya teringat Yuki
16 Siasat Maya.
17 Mengawasi mu
18 Waktunya menghabiskan waktu dengan Sri Yuki.
19 Cemburunya Geffen
20 Mengumumkan kehamilan
21 Ingin memiliki keduanya
22 Lift
23 Gara-gara jambret.
24 Pindah rumah
25 Sri Yuki V Maya
26 Membalas dengan halus
27 Pengakuan Geffen
28 Sri Yuki mabuk
29 Pertarungan dahsya
30 Mulai dekat
31 Pelakor dan istri sah
32 Terciduk
33 Terjebak dalam permainan diri sendiri
34 Putri yang tertukar
35 Geffen yang perhatian
36 Tentang Yuki Zivanna Handoko
37 Kencan 1
38 Kencan 2
39 Perasaan Nino
40 Sidak Mami
41 Perceraian
42 Rumah Nugraha
43 Telpon Maya
44 Kaya dalam semalam
45 Menyusup.
46 Salah alamat
47 Sidang
48 Kebenaran
49 Hamil???
50 Aku tak sendirian lagi
51 Bermalam di hutan
52 Roda Mobil nya aman tidak???
53 Desa Kandang Sapi
54 Upacara perkawinan sapi
55 Made in Kebon
56 Geffen mulai curiga
57 Cerita bibik Gita
58 Maya berhadapan dengan Mami Liana
59 Hamil 3 bulan???
60 Satu sarung berdua
61 Keputusan Geffen 1
62 Keputusan Geffen 2.
63 Rencana Maya
64 Ritual di Meja makan
65 Barang bukti...
66 Kabar dari Nino
67 Kepekaan Sri Yuki
68 Ubi jalar
69 Gara gara ubi
70 Rencana B
71 Permintaan Maya
72 Terbongkar
73 Aksi nekat Maya.
74 Kedatangannya Nyonya Handoko
75 Pergi dulu
76 Masuk penjara
77 Penjara.
78 Menikahi Maya?
79 Maya ke penjara
80 Rekam Si Maya
81 Membalik Keadaan.
82 Terkuak lagi..
83 Akhir kisah dari seorang Maya
84 Iklan sebentar
85 Karya baru Autor (Tamu Ranjang Tuan Muda Imponten)
86 Pemberitahuan Karya Baru Autor
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mati Tenggelam
2
Sadar dari koma
3
Ada apa dengan Yuki?
4
IQ 0
5
Pulang (Revisi)
6
Santet dan kerugian Geffen dalam sehari.
7
Pertemuan Maya dan Yuki (Revisi )
8
Selir suamiku
9
Gionino Danu Nugraha
10
Tuntutan Adil kepada Geffen.
11
Geffen mulai cemburu
12
visual
13
Kehamilan Maya
14
Sekali tepuk dua lalat mati
15
Bersama Maya teringat Yuki
16
Siasat Maya.
17
Mengawasi mu
18
Waktunya menghabiskan waktu dengan Sri Yuki.
19
Cemburunya Geffen
20
Mengumumkan kehamilan
21
Ingin memiliki keduanya
22
Lift
23
Gara-gara jambret.
24
Pindah rumah
25
Sri Yuki V Maya
26
Membalas dengan halus
27
Pengakuan Geffen
28
Sri Yuki mabuk
29
Pertarungan dahsya
30
Mulai dekat
31
Pelakor dan istri sah
32
Terciduk
33
Terjebak dalam permainan diri sendiri
34
Putri yang tertukar
35
Geffen yang perhatian
36
Tentang Yuki Zivanna Handoko
37
Kencan 1
38
Kencan 2
39
Perasaan Nino
40
Sidak Mami
41
Perceraian
42
Rumah Nugraha
43
Telpon Maya
44
Kaya dalam semalam
45
Menyusup.
46
Salah alamat
47
Sidang
48
Kebenaran
49
Hamil???
50
Aku tak sendirian lagi
51
Bermalam di hutan
52
Roda Mobil nya aman tidak???
53
Desa Kandang Sapi
54
Upacara perkawinan sapi
55
Made in Kebon
56
Geffen mulai curiga
57
Cerita bibik Gita
58
Maya berhadapan dengan Mami Liana
59
Hamil 3 bulan???
60
Satu sarung berdua
61
Keputusan Geffen 1
62
Keputusan Geffen 2.
63
Rencana Maya
64
Ritual di Meja makan
65
Barang bukti...
66
Kabar dari Nino
67
Kepekaan Sri Yuki
68
Ubi jalar
69
Gara gara ubi
70
Rencana B
71
Permintaan Maya
72
Terbongkar
73
Aksi nekat Maya.
74
Kedatangannya Nyonya Handoko
75
Pergi dulu
76
Masuk penjara
77
Penjara.
78
Menikahi Maya?
79
Maya ke penjara
80
Rekam Si Maya
81
Membalik Keadaan.
82
Terkuak lagi..
83
Akhir kisah dari seorang Maya
84
Iklan sebentar
85
Karya baru Autor (Tamu Ranjang Tuan Muda Imponten)
86
Pemberitahuan Karya Baru Autor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!