🍀🍀🍀🍀
Hari ini Geffen pergi kekantor dengan perasaan Was-was, ia takut bertemu dengan paparazi. Geffen masih ingat kekonyolan nya kemarin malam yang sangat memalukan.
Pagi pagi sekali, Geffen berangkat ke kantor, biasanya para pekerja jam 08:00 berangkat kerja, jam 07:00 Geffen sudah duduk di kursi ke besarannya itu.
dengan gagah dia mengecek berkas berkas sambil menunggu si Petrik asistennya datang.
"Tok... Tok... Tok" Ketuk pintu dari luar.
"Masuk!!!" ucap Geffen dari dalam.
Seorang laki-laki ganteng keturunan campuran sari masuk ke dalam ruangan sang bos.
"Selamat pagi tuan" ucap Patrick, ternya, asisten pribadi Geffen yang masuk.
"Kau telat 5 menit petrik temennya Spongebob" Ucap Geffen.
"Mohon di ralat Patrick Louhan tuan, Maaf tuan tadi saya masih mengisi bensin di Pertamina, dan ini masih pagi tuan" ucap Patrick .
"Huh Baik baik, Petrik ikan lohan penghuni air. . . . Kau cek media sosial siapa tau ada foto aku yang memalukan disana, kau hapus bersih Sampek suci, cek Sampek lima kali gratis satu kali gue kasik bonus entar malam" ucap Geffen.
"Ba Baik tuan."
"Dan jangan lupa jika ada wartawan di depan perusahaan atau paparazi usir mereka." Geffen menambahkan tugas si asisten nya itu.
Tiba-tiba hanpone Geffen berbunyi, melihat dokter menelpon ia langsung mengangkat nya.
"Baik tuan, saya undur diri tuan" ucap Patrick.
Geffen hanya menghibas-hibaskan tangannya sebagai isyarat agar sang asisten pergi.
~Patrick POV.
Setelah keluar dari ruangan Patrick langsung mengomel
"Huh namaku Patrick louhan. si bos mengubah nya menjadi karakter bodoh yang hanya tau makan dan menangkap ubur ubur".
"Gue dimarahi terlambat 5 menit, ia tak tahu apa jika jam kator adalah jam 9 pm, mana gue kagak mandi lagi datang bekerja".
"Ini akibat ulah si bos yang tiba-tiba menyuruh ku masuk pagi pagi sekali, semalam kek ngasik perintah, mungkin akibat punya istri dua nih si bos jadinya berubah mehong kayak gini"
Berbagai gerutu an si petrik di setiap langkah kakinya berjalan.
Patrick tau rahasia si bos, karena dia adalah orang yang siaga membantu Geffen dalam semua pekerjaannya, dan dia adalah pilihan ayah Geffen untuk mendampingi Geffen dalam berbisnis.
"Nasib bule miskin ,macem gue ini harus sabar mengemban tugas agar mendapatkan sesuap nasi" gerutu si Patrick.
Patrick louhan hanya namanya aja bule dulu emaknya menjadi TKW di Australia, dan pulang pulang nya sudah membawa pulang si Patrick ke tanah air, dan Patrick tak tau asal usul terjadinya si Patrick seperti apa, jika kalian penasaran tinggal datangin si emaknya Patrick.
~Kembali ke Geffen
"Katakan" ucap Geffen.
"Nona tuan" ucap suster kepada Geffen dengan ragu ragu.
"Kenapa dia ?" Geffen merasakan ada firasat tidak baik.
"Nona dari jam 5 sampai jam 7 tidak mau keluar kamar mandi, ia menangis meraung-raung sedari tadi hanya memanggil nama anda" ucap si dokter dengan takut takut.
"TUT" Geffen mematikan telponnya sepihak.
"Biar dia nangis seharian gue gak peduli, Sampek mati pun dia menangis gue bodoh amet" ucap Geffen.
Tiba-tiba handphone Geffen berdering kembali, ia mengangkat telpon nya tanpa melihat si penelpon.
"Apa lagi Hah , kau urus" belum selesai si Geffen berbicara , suara wanita yang paling di takuti sejagat raya oleh Geffen bergema di telinganya.
"Geffen kamu bawa kemana mantu mami, mami datang ke rumah sakit dia tidak ada, aku mencari mu di rumahmu kalian tak ada" Omelan mami Geffen langsung menusuk jantungnya, ia teringat dengan Yuki yang menangis , jika mamanya datang ke apartemen bisa berabe dia , bisa bisa si anakonda langsung di museum kan oleh maminya yang bar bar itu.
"Mami , Geffen mengajak Yuki keliling hari ini, dia lupa ingatan mi, pasti mami tau keadaan Yuki karena mami sudah dari rumah sakit" ucap Geffen.
"Ia, kalian pulang kemana nanti kakek sudah tak sabar melihat mantu kesayangan itu"
"Kami di apartemen mam, jika Yuki di apartemen akan lebih cepat aku pulang dari kantor untuk mengecek kondisi Yuki yang masih butuh perhatian" kilah Geffen.
"Baiklah nanti kami kesana , jika ada sesuatu dengan Yuki, maka habislah kau Geffen"
"Baik-baik". jawab Geffen.
lalu telpon itu mati.
"BRAK... BRAK... Gubrak" Geffen bangun dari kursi lalu tergesa-gesa keluar dari dalam ruangan nya, tak lupa ia memakai masker untuk berjaga jaga, siapa tau ada wartawan yang mengenalinya.
Sesampainya di basment dalam keadaan sepi bahkan pekerjanya hanya satu satu yang berdatangan.
"Kemana para wartawan, apa pamor pengusaha ku turun ya ?" ucap Geffen pada dirinya, ia tak mengambil pusing keadaan di kantor, karena ada yang lebih urgent dari pada itu.
__________________________________________
~15 menit kemudian
Geffen memasuki Apartemennya dengan perasaan dongkol.
"Dimana dia" Tanya Geffen.
"Tetap di kamar mandi tuan" ucap dokter yang wajar nya frustasi.
Mendengar ucapan si dokter, Geffen langsung masuk kedalam kamar Yuki.
Dan terdengar lah tangisan si Yuki dalam kamar mandi.
"Tok... Tok...Sri ... Sri... ini aku" ucap Geffen.
tak Sampek 2 detik pintu kamar mandi langsung terbuka. Dan terpampang lah tubuh polos si Sri Yuki.
"Hey dimana bajumu ?" tanya Geffen gugup meliahat istrinya tanpa bungkus.
"Paman putri salah apa, kenapa putri terkena santet seperti ini" dengan air mata yang berderai, mata Yuki pun sudah bengkak persis mata tokek...
"Siapa yang terkena santet ?" tanya Geffen kepada Yuki dengan mata melongo tak bisa berpaling dari godaan di depan mata, bahkan si anakonda mengamuk di dalam popok ingin mengintip apem kencang dan pinggang ramping yang membuat si anakonda ke lojotan minta mencangkul di lobang paralon Sri Yuki.
Bahkan setan dalam diri Geffen langsung menghasut nya "Sikat aja Gef, Gitar Spanyol nih. kalog di lantai bawah itu ukulele, dia kan lagi mode bodoh bisalah kau colek dikit ".
Mendengar bisikan setan, Geffen mengibas-ngibas kepalanya ke kiri dan ke kanan macem iklan sampo lepoboy di tipi tipi, untuk menyadarkan otaknya yang lagi eror.
"Huaa ... Huaa... paman ini lihat bentuk tubuh putri dalam sehari mengembang macem kue yang di beri Ragi, lihat paman kue moci putri mengembang seperti 10 kali lipat , dan putri yakin ini ulah tukang santet yang mengirimkan santetnya untuk putri," ucap Yuki menyentuh moci kembarnya.
Tiba-tiba mata Yuki melebar "Apa Mungkin si tukang santet salah mengucapkan mantra?."
"Karena dimana mana tukang santet itu pasti menyerang perut agar besar dan padat, dan putri dengar santet itu berisikan beling, jarum, dan paku, si tukang santet pasti salah sasaran sehingga kue moci putri yang nge-belendung.
Tetapi pas di tekan tekan seperti ini tidak sakit sedikitpun paman , huhuhuhuhu" si Yuki menekan nekan dua buah kue moci itu di depan mata Geffen .
sehingga membuat mata dan otak Geffen traveling kemana-mana, bahkan para bulu pun ikut berdiri menyoraki Geffen agar cepat tancap gas..
"Suster Suster" panggil Geffen.
"Ia tuan mandikan dia, dan kau Sri kau harus patuh, nanti aku cari obat masalah kue moci mu itu"
stelah memerintah si suster dan Yuki mulai patuh Geffen bergegas kekamar pribadinya , ia buru buru memasuki kamar mandi milik nya.
...______________________________________...
Geffen memandang cermin.
" Apakah dia sengaja menggoda ku ?, "
" Dan ellu anakonda kau Jagan tergoda, jika kau tergoda abis dah masa depanmu, di cincang sama May Maya " ucap Geffen memberi sugesti kepada si anakonda, yang tak mau di ajak kompromi, acara mabok si anakonda tak mempan dalam proses sugesti, otaknya hanya traveling pada bagian bagian tubuh istri pertama nya itu.
Tanpa sadar dalam hati " Ternyata di dalam baju longgar terdapat pahatan indah didalam nya."
"Apa sih otak ini?, sudah ngawur, padahal baru semalam si Anakonda menggali lebih lubang paralon Mayaku" gerutu Geffen dalam hati .
Karena anakonda tak mau di ajak kompromi. Agar memuaskan dahaga si Anakonda sekarang si Geffen main urut urutan dengan anakonda agar urat si anakonda tidak kencang lagi. Setelah menempuh perjalanan satu jam acara pijat memijat akhirnya di tunggu telah tiba waktunya, muntahan anakonda membuat Geffen lega.
Setelah di rasa penampilan Geffen rapi, ia bersiap kebali ke kantor karena tak ada suara tangisan lagi di unit apartemennya.
Tiba-tiba suara "PRANG.... DEM" sangat menggelegar di ruang tamu.
Kaki Geffen langsung berlari ke ruang tamu, matanya melihat TV merek panasonic plasma TV 152 Inch seharga 11,7 miliar bolong di tengah.
"YUKI" teriak Geffen melengking meliahat istrinya itu memegang pentungan.
^^^~To be continued^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
marisa yohana
aq bayangi tv nya gede nya kaya layar tancap paling
2022-02-03
0
Mpok Nana
Hduuuhhh,, mudah"an
gak ikutan gesrek..tobbaat si otor lucu parrah..😀😀😀
2022-01-25
0
Mpok Nana
Hadeeeww,, ksih tau dong alamat emaknya s patrick.?.wkwkwk..
2022-01-25
0