Sekali tepuk dua lalat mati

...Cinta dan Benci...

.........

...Dua kata yang hanya berjarak sangatlah tipis....

.........

...Tak kasat mata dan hanya bisa kita rasakan.....

...Aku adalah seorang gadis yang naif....

...Kenangan indah kita amatlah banyak....

...Cintamu membawaku ke sebuah angan-angan tinggi,...

...impianku bersanding dengan mu di pelaminan sungguh sangatlah besar....

.........

...Dulu kau bangun cinta manis untuk ku.....

...Dan sekarang kau injak injak cintaku sampai tak berbentuk......

.........

...Awal hidup kembali aku bersyukur kepada Tuhan...

.........

...Karena apa?...

...Karena ia menghidupkan ku kembali berada di sisimu......

.........

...Oh Tuhan.......

...Maafkan aku saat ini marah kepadamu.......

...Karena kau memberikan kehidupan yang sangat kejam pada gadis kecil seperti diriku ini......

...Sungguh sesak dada ini, dan aku ingin berteriak meminta kepadamu......

...Apakah aku tak pantas berada sisimu?, menjadi pelayanmu di surgamu, atau menikmati siksaan api neraka mu?....

.........

...Aku merasa hidup ini seperti panggung sandiwara.....

.........

...Tuhan..... Aku sungguh rapuh........

...Aku butuh pundak yang menopang ku dari segala kesakitan......

.........

...Dalam kesakitan ini aku baru dasar jika dunia ini nyata, bukan ilusi , bukan sandiwara......

...Betapa bodohnya diriku, hingga melupakan cangkang yang sama tapi berbeda isinya......

.........

...Jika kau dulu cintaku......

.........

...Maka sekarang kau bukan lagi siapa siapa dalam hidupku......

.........

...Disaat kau memaki, menghina, dan memukuliku!!.....

.........

...Kesadaran ku mulai terbangun.....

.........

...Mimpi indah ku pun mulai Terusik.....

...Seakan diriku tertidur di Padang rumput yang luas lalu hujan badai mengguyur tubuhku....

...Menyadarkan aku dari mimpi mimpi indah itu......

.........

...Oh sayang......

...Dirimu adalah cintaku dimasa lalu bukan di masa sekarang......

...Dimasa ini kita di takdir kan untuk saling melewati dan tidak saling mengasihi......

...Entah... Dirimu adalah reinkarnasi dirinya......

...Yang jelas rasa ini aku tanam di dalam diriku, sudah terkubur dan terkikis waktu dan menjadi sebuah kenangan untuk ku kenang selama-lamanya......

...Aku akan bertahan untuk sebentar di sisimu......

...Akan ku pastikan kau bahagia.......

...Tekat ku sudah bulat. Aku ingin mengarungi kehidupan ini hanya dengan kenangan akan diri mu dimasa lalu........

...Mungkin melihat mu dari jauh adalah sesuatu yang sangat baik....

...Memandang mu hanya untuk melepaskan dahaga rinduku kepada cinta ku yang tak akan pernah aku temukan lagi......

.........

...Kau bukan dirinya...

.........

...Dan dirinya bukan dirimu.....

.........

...Sri Yuki ini akan berusaha menaklukkan dunianya sendiri, dan jalan ku di mulai dari sekarang....

...^Sri Yuki^...

...______________________________________...

🍀🍀🍀🍀

Saat ini tiga orang itu duduk di lantai seperti tahanan yang terdakwah mencuri kambing tetangga, dan seorang wanita paruh baya yang memiliki paras cantik nan elegan itu memandang wajah satu persatu tersangka dengan ekspresi beda beda.

"Sayang kau jagan duduk dibawah, kau baru sembuh, Mami tidak ingin terjadi apa apa terhadap mu" Ucap Mami Geffen kepada Sri Yuki.

"Sri mau nemenin paman dan bibi duduk dilantai Mami"ucap Sri Yuki.

"Ke marilah sayang jika kau tak duduk dengan Mami, akan mami museum kan suamimu yang tukang gali lubang dimana mana itu".ucap Mami Liana kepada menantu kesayangannya itu.

"Suami putri sekarang kerjanya jadi petani ya mami?" Tanya Yuki polos.

"Ia petani di atas ranjang milik tetangga sayang, dan sebentar lagi dia pensiun jadi tukang cangkul karena Mami akan mengabil cangkulnya dengan paksa.Mami akan memotong si anakonda itu biar gak nancep sana nancep sini" Ucap Mami Liana , ia merentangkan tangannya untuk menyambut menantunya.

Sri Yuki langsung berdiri , lalu memeluk ibu mertuanya , hatinya sangat bahagia melihat dua ekor Curut yang ketakutan.

"Jelaskan kenapa kalian menikah diam diam dari kami" Ucap Mami Liana tegas.

"Maafkan saya Tante, semua salah saya, jika saja saya tidak pernah berbicara lagi dengan Mas Geffen, mungkin hubungan kita tidak serumit seperti ini" Ucap Maya mulai menangis memperlihatkan air mata .

"Maya tidak salah Mam. Yang salah adalah aku, yang tak bisa melupakan dia".

" Akibat aku selalu memikirkannya, aku sering mabuk mabukan dan datang sendiri kerumahnya. lalu aku memaksa kehendak ku padanya. Dia sudah menolak menikah denganku. Aku lah yang memaksanya untuk menjadi yang kedua" Aku Geffen pada sang ibu negara itu.

Dalam Hati Maya bersorak gembira,"Wah tak sia sia aku merayu anak buah mu, sehingga dia sendiri yang mengantarkan kamu kepadaku, dan tak susah susah mengelabui mu jika kau mengambil yang paling berharga dalam diriku, jangan salahkan aku salahkan takdir mu yang akan terjerat oleh model cantik Maya pemilik goyangan laba-laba di atas ranjang", Maya bahagia akan pencapaian nya itu.

Sri Yuki diam diam memperhatikan wajah Maya, hatinya yakin si wanita ular ini sedang berakting, "Huh muka melas si Mayang sari ini membuat aku jengkel, jika aku menjadi Yuki asli, sudah aku cakar adiknya yang min serong dengan suaminya".

"Apa benar sedotan si Geffen mencoblos gelas Boba mu yang pertama kali, atau Jagan Jagan kau sudah menjebak putraku mengaku masih segel ternyata sudah bocor duluan?" Ucap Mami Liana blak-blakan.

*(kalog di rumah emak setiap beli Boba tutupnya selalu di pres biar GK tumpah-ruah 😁).

"Tolong hargai pilihan Geffen ma. Aku kenal Maya sudah lama, dia tidak akan pernah menipuku karena aku melihat buktinya, Geffen mencintai Maya, dan Geffen akan menceraikan Yuki setelah ia sembuh, aku akan memberikan kompensasi atas kerugian yang ia dapatkan selama menikah denganku. Aku tak bisa membuka hati untuk nya dan aku pun tak pernah menyentuh nya". Mengakui Geffen dengan sarkas.

"Nanti aku akan meracuni mu nenek sihir" Ucap Maya dalam hati, ia sangat geram dengan ibu Geffen yang selalu menolaknya .

"Baiklah aku terima asal kau mau adil dengan kedua istrimu, dan kau harus menikmati harimu dengan Yuki juga" Ucap Mami Liana.

" Baiklah aku tak masalah tapi aku akan tinggal di rumah maya terlebih dahulu" ucap Geffen.

"Bere*ngsek kenapa malah Geffen setuju membagi waktu nya, kenapa mereka malah tak berantem, huh ada yang tidak beres ini" Umpat Maya dalam hati.

" Wahhh aku senang melihat wajah bibi jelek seperti demit penunggu telaga, dan matanya yang berisikan hitam hitam itu luruh ke bawah percis barong Bangkong tarian di Bali".

"Sayang tunggulah mas mau mengambil Hp dulu dikamar, jika ada yang macam macam kepadamu maka bilang saja sama mas" ucap Geffen kepada Maya sambil melirik ibunya.

"Ia mas" Ucap Maya kalem.

"Dan kau mantu kecolongan ku, aku akan mengawasi mu mulai sekarang, jika kau mencoba-coba bermain main dengan keluarga Nugraha maka ucapkan wassalam, apakah jeng Ratih dan semua keluarga Handoko tau pernikahan kalian?" tanya Mami Liana.

Geffen tergesa gesa mendatangi tempat ia meninggalkan sang istri, ia mendengar kata kata ibunya yang terakhir, lalu ia langsung menjawab pertanyaan sang Mami,"Tidak Mam kami menikah sembunyi-sembunyi, Mam kan tau jika Kakek Handoko dan kekek yang menjodohkan ku dengan dia , dan aku tak mau pernikahan ini akan memperkeruh keadaan" ucap Geffen pada maminya yang mendengar kata-kata ibunya di akhir kata.

"Baikalah sekarang kalian boleh pergi, awas kamu melanggar peraturan permainan rumah rumah an mu ini, habislah si anakonda menjadi almarhum anakonda" ancam mami Geffen itu.

...______________________________________...

Sedangkan Nino sedari tadi duduk menjadi penonton tak di anggap oleh semua orang menyimak hasil persidangan.

"Kalog jalannya seperti ini kagak apa apa kan reader, abang ganteng ini jadi PEMBINOR, apalagi binornya kelas Limited edition, belum di intip sama buaya darat, semoga ellu benar-benar mau lepasin Yuki sungguhan bang, maka aku dengan siap lahir batin menangkap gadis berlabel Janda itu" Nino yang semalam juga mencari tau tentang Yuki yang baik hati dah tak pernah berpacaran dengan siapapun.

Mami Geffen bergumam sambil mengelus elus kepala Sri Yuki yang tertidur, "Sifat Geffen dengan ku sama-sama keres, untuk kali ini aku akan membiarkannya, akan ku buktikan kalau wanita itu bukan wanita baik baik, dan kau sayang , kau akan selalu menjadi menantuku, bukan aku tak tau apa-apa pada saat kau pergi tergesa-gesa. Mami juga meliahat foto pernikahan Geffen dengan seorang wanita yang tak terlihat wajahnya, mama curiga kepada wanita itu."

"terimakasih sudah sadar kembali, mama akan mati menyesal jika kau sampai tiada. Mami akan mengembalikan suamimu kepelukanmu, mami akan mengubah mu menjadi wanita tersohot sayang, dan mana mau lihat sejauh mana suamimu itu tergerak memandang mu yang sudah berubah total".

Gumaman Mami Geffen masih di dengar oleh Yuki yang pura-pura tertidur, "Ayo mami semangat menghempaskan orang jahat itu, Sri bantu dengan doa, ada gunanya rupanya berpura pura bodoh, karna ini adalah awal hidupmu tidak akan tenang Maya , Sri Yuki kau lawan, saat ini aku mempunyai dukungan ibu mertuaku tanpa bersusah payah, dan aku akan terancam, bagaimana sekali tepuk dua lalat Mati, kau dan Geffen akan ku buat kelimpungan mengatasi diriku ini, sungguh nyaman berada di dekapan ibu, tapi maaf aku tak akan lama menetap disini, karena tekat ku sudah bulat, aku akan mengarungi dunia ini setelah di bebaskan", mengingat kata cerai dari suaminya tadi air mata Yuki setetes merembes membasahi pipinya.

^^^~To be continued^^^

Terpopuler

Comments

Bunga Lestari

Bunga Lestari

wah untung mertuanya baik

2022-02-06

0

Rhiedha Nasrowi

Rhiedha Nasrowi

emang si gaffen itu kayak teh celup ya mak🤔🤔

2022-01-17

0

ZaeV92

ZaeV92

ko mata ku agak perih 😫apa ada yg naroh bawang😭😭😭🤧

2021-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Tenggelam
2 Sadar dari koma
3 Ada apa dengan Yuki?
4 IQ 0
5 Pulang (Revisi)
6 Santet dan kerugian Geffen dalam sehari.
7 Pertemuan Maya dan Yuki (Revisi )
8 Selir suamiku
9 Gionino Danu Nugraha
10 Tuntutan Adil kepada Geffen.
11 Geffen mulai cemburu
12 visual
13 Kehamilan Maya
14 Sekali tepuk dua lalat mati
15 Bersama Maya teringat Yuki
16 Siasat Maya.
17 Mengawasi mu
18 Waktunya menghabiskan waktu dengan Sri Yuki.
19 Cemburunya Geffen
20 Mengumumkan kehamilan
21 Ingin memiliki keduanya
22 Lift
23 Gara-gara jambret.
24 Pindah rumah
25 Sri Yuki V Maya
26 Membalas dengan halus
27 Pengakuan Geffen
28 Sri Yuki mabuk
29 Pertarungan dahsya
30 Mulai dekat
31 Pelakor dan istri sah
32 Terciduk
33 Terjebak dalam permainan diri sendiri
34 Putri yang tertukar
35 Geffen yang perhatian
36 Tentang Yuki Zivanna Handoko
37 Kencan 1
38 Kencan 2
39 Perasaan Nino
40 Sidak Mami
41 Perceraian
42 Rumah Nugraha
43 Telpon Maya
44 Kaya dalam semalam
45 Menyusup.
46 Salah alamat
47 Sidang
48 Kebenaran
49 Hamil???
50 Aku tak sendirian lagi
51 Bermalam di hutan
52 Roda Mobil nya aman tidak???
53 Desa Kandang Sapi
54 Upacara perkawinan sapi
55 Made in Kebon
56 Geffen mulai curiga
57 Cerita bibik Gita
58 Maya berhadapan dengan Mami Liana
59 Hamil 3 bulan???
60 Satu sarung berdua
61 Keputusan Geffen 1
62 Keputusan Geffen 2.
63 Rencana Maya
64 Ritual di Meja makan
65 Barang bukti...
66 Kabar dari Nino
67 Kepekaan Sri Yuki
68 Ubi jalar
69 Gara gara ubi
70 Rencana B
71 Permintaan Maya
72 Terbongkar
73 Aksi nekat Maya.
74 Kedatangannya Nyonya Handoko
75 Pergi dulu
76 Masuk penjara
77 Penjara.
78 Menikahi Maya?
79 Maya ke penjara
80 Rekam Si Maya
81 Membalik Keadaan.
82 Terkuak lagi..
83 Akhir kisah dari seorang Maya
84 Iklan sebentar
85 Karya baru Autor (Tamu Ranjang Tuan Muda Imponten)
86 Pemberitahuan Karya Baru Autor
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mati Tenggelam
2
Sadar dari koma
3
Ada apa dengan Yuki?
4
IQ 0
5
Pulang (Revisi)
6
Santet dan kerugian Geffen dalam sehari.
7
Pertemuan Maya dan Yuki (Revisi )
8
Selir suamiku
9
Gionino Danu Nugraha
10
Tuntutan Adil kepada Geffen.
11
Geffen mulai cemburu
12
visual
13
Kehamilan Maya
14
Sekali tepuk dua lalat mati
15
Bersama Maya teringat Yuki
16
Siasat Maya.
17
Mengawasi mu
18
Waktunya menghabiskan waktu dengan Sri Yuki.
19
Cemburunya Geffen
20
Mengumumkan kehamilan
21
Ingin memiliki keduanya
22
Lift
23
Gara-gara jambret.
24
Pindah rumah
25
Sri Yuki V Maya
26
Membalas dengan halus
27
Pengakuan Geffen
28
Sri Yuki mabuk
29
Pertarungan dahsya
30
Mulai dekat
31
Pelakor dan istri sah
32
Terciduk
33
Terjebak dalam permainan diri sendiri
34
Putri yang tertukar
35
Geffen yang perhatian
36
Tentang Yuki Zivanna Handoko
37
Kencan 1
38
Kencan 2
39
Perasaan Nino
40
Sidak Mami
41
Perceraian
42
Rumah Nugraha
43
Telpon Maya
44
Kaya dalam semalam
45
Menyusup.
46
Salah alamat
47
Sidang
48
Kebenaran
49
Hamil???
50
Aku tak sendirian lagi
51
Bermalam di hutan
52
Roda Mobil nya aman tidak???
53
Desa Kandang Sapi
54
Upacara perkawinan sapi
55
Made in Kebon
56
Geffen mulai curiga
57
Cerita bibik Gita
58
Maya berhadapan dengan Mami Liana
59
Hamil 3 bulan???
60
Satu sarung berdua
61
Keputusan Geffen 1
62
Keputusan Geffen 2.
63
Rencana Maya
64
Ritual di Meja makan
65
Barang bukti...
66
Kabar dari Nino
67
Kepekaan Sri Yuki
68
Ubi jalar
69
Gara gara ubi
70
Rencana B
71
Permintaan Maya
72
Terbongkar
73
Aksi nekat Maya.
74
Kedatangannya Nyonya Handoko
75
Pergi dulu
76
Masuk penjara
77
Penjara.
78
Menikahi Maya?
79
Maya ke penjara
80
Rekam Si Maya
81
Membalik Keadaan.
82
Terkuak lagi..
83
Akhir kisah dari seorang Maya
84
Iklan sebentar
85
Karya baru Autor (Tamu Ranjang Tuan Muda Imponten)
86
Pemberitahuan Karya Baru Autor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!