🍀🍀🍀🍀🍀
Suasana apartemen saat ini panas melebihi Padang Sahara, aura panas itu bersumber dari dua sodara yang sedang berseteru.
"Pulanglah Nino, hari ini adalah jadwalku menghabiskan waktu dengannya"Ucap Geffen.
"Aku akan disini menemani Yuki belajar, bukannya dari dulu kau tak pernah perhatian dengan istrimu ini, kenapa sekarang kau terburu buru pulang, nanti Maya mencari mu" Nino membalas kata kata kakaknya.
"Jlep" ucapan Nino menusuk jantung Geffen.
"Jangan bilang kau menyukai Istriku Nino" teriak Geffen.
"Jika ia memangnya kenapa, toh dia hanya istri tak di anggap?" Tantang Nino.
"Wah kau bagus sekali kau WC umum, mudah sekali kau mendapatkan perhatian adek ku" Ucap Geffen menunjuk Sri Yuki yang kaget mendengar pengakuan Nino.
"Dan kau, kau tak melihat jika wanita itu istriku, dan tubuhnya sudah bekas banyak peria" Ucap Geffen
"Buk" Tendangan mendarat di perut Geffen dari Sri Yuki, hingga tubuh Geffen yang tak siap .
"Kau boleh menghinaku, tapi jangan pernah menghina kesucian ku " Ucap Yuki dengan wajah memerah.
"Wah kau mendapatkan kata kata cinta darinya, lalu berani memukul ku!" Ucap Geffen.
padahal dalam hati Geffen kaget dengan pukulan Sri Yuki yang sangat kuat , perutnya saja sampai mual.
"Ia sekarang dia adalah istrimu tapi sebentar lagi dia hanyalah mantan istri mu kak. Perlu ku ingatkan kakak, seminggu yang lalu disini kau mengucapkan kepada Mami jika kau akan menceraikannya ketika dia sudah sembuh."
"Dan aku disini akan berusaha menyembuhkan Yuki dengan sekuat tenagaku, dan aku tunggu kau menepati janjimu untuk menceraikannya."
"Setelah itu aku akan menikahinya dan menerima masa lalunya. Kakek pasti bahagia aku menikahi nya, karena meski bukan menjadi istri mu , dia akan menjadi istriku dan tetap menjadi menantu keluaga Nugraha". Ucap Nino menampar tepat dititik yang paling pas di jantung Geffen.
"Pulanglah Nino, aku ingin sendiri"Ucap Sri Yuki yang tak ingin kakak beradik itu sampai melakukan baku hantam di hadapannya.
Yuki bisa melihat jika wajah Geffen sudah persis Hulk dengan kedua tangannya sudah terkepal.
"Baiklah aku akan pulang, kau jaga dirimu baik baik, jika laki-laki itu menyakiti mu, kau tinggal menelpon ku. Cup" Nino mencium kening Sri Yuki di hadapan Geffen.
Makin longsor dah tuh da*da Geffen. Apalagi sang adik terang terangan mencium wanita yang selama seminggu ini menganggu pikiran nya.
..._________________...
Setelah Nino pergi. Yuki memandang wajah Geffen tidak bersahabat.
"Paman silahkan paman pulang, aku tak apa-apa anda tidak pernah pulang ketemapat ku. Urusan Mami biar aku yang bilang nanti" Ucap Yuki tegas.
"Wah kau tak ingin aku disini agar kamu bisa bermesra mesraan bebas di rumah ini" Ucap Geffen.
"Mau aku bermesraan dengan siapa itu tak ada kaitannya dengan anda, toh setelah ini paman akan meninggalkan ku. Aku menyerah akan cintamu ketika kau menolak diriku, meragukan kesucian ku. Aku memang lupa paman dimasa lalu, aku seperti apa?, kehidupan ku?, aku melupakan semua, tapi aku tak akan pernah lupa rasa sakit yang meremas jantung ku".
"Paman tenang saja, setelah aku bisa hidup mandiri di dunia ini, aku akan pergi jauh darimu , dengan siapa aku pergi itu semua bukan urusan mu, karena pada saat itu kita hanya orang asing yang ditakdirkan saling melewati bukan suami istri lagi" Tegas Sri Yuki.
Hatinya Yuki terasa hancur, karena sejujurnya Sri Yuki setiap meliahat wajah Geffen membuat hatinya semakin mencintai wajah itu bahkan ingin memeluknya, dan rasa cinta itu membelenggu hatinya.
..._________________________...
Sri Yuki langsung melangkah meninggalkan Geffen yang tengah berdiri seperti patung.
Hanya berapa langkah tiba-tiba tubuh Sri Yuki melayang.
"Aaaaaaahhhhhh" Jerit Sri Yuki karena Geffen memangkulnya layaknya karung beras.
"Buk... Buk...Paman turun kan aku" Sri Yuki memukul punggung Geffen.
"Plak...Diam kau harus membayar karena sudah membuatku murka" Geffen memukul dapur si Sri, membuat sang empunya dapur bergetar.
"Lepaskan aku paman aku mohon, aku masih ingin hidup, kau mau memotong ku kan karena aku memukul mu atau kau benar benar benar akan melemparkan ku dari atas sini " Nyali Sri Yuki menciut ketika berada di pundak Geffen yang kokoh, kakinya sudah tak bisa bergerak ketika tangan kokoh Geffen menahannya.
Tubuh Sri Yuki meliuk meliuk liuk di gendong Geffen membuat si anakonda meronta ronda mintak di lepaskan, "Diam Wanita nakal jika tidak, aku akan melepaskan mu sekarang dan lihat ke bawah kita berada di tengah tengah tangga dan kau tau bukan jika aku melepas mu tubuh kecil mu ini akan terjatuh" Geffen menakut nakuti Sri Yuki.
Dan benar Sri Yuki anteng di pangkul oleh si Geffen. Dalam hati Sri Yuki berucap, "Di reinkarnasi ke berapa paman jadi buruh pangkul sehingga tubuhnya kokoh dan kuat sekali".
"Cekelk" pintu kamar Geffen terbuka.
"Paman turunkan aku, seperti nya Nino datang lagi!" Ucap Sri Yuki.
Mendengar nama sang adik amarah dalam diri Geffen makin menyala, bak api di siram bensin makin berkobar dah tuh amarah si Geffen...
Dalam hati ia berkata, "Bagus akan ku buktikan jika wanita ja*Lang ini pemain handal dan bukan wanita baik baik, tak apalah si anakonda berkorban dari pada adikku terjerumus pesona wanita gila ini."
Sekali hentakan Sri Yuki sudah di atas ranjang pribadi Geffen, " Paman apa yang kau lakukan?" Tanya Yuki.
"Inikan yang kamu inginkan, jika sudah mendapat dariku Jagan pernah meminta dari adikku.....Cup"...
Geffen menyatukan bibir mereka, sedangkan Sri Yuki terbelalak mendapatkan serangan seperti itu. Tubuhnya seperti kayu tak bergerak.
Dalam hati Geffen berucap"Kau rupanya pura pura polos ya, ahh tapi manis sekali".
Lidah Geffen mengetuk gua berbatu agar ia bisa menyengat penunggu di dalam goa, karena tak ada respon ia sedikit menggigit bibir goa agar terbuka.
Dan apa yang di lakukan Geffen langsung membuat Sri Yuki membuka mulutnya. Si Geffen sudah kerasukan manisnya permen karet yang baru di makan sungguh rasanyanya tak bisa di jabarkan, ia kehilangan akal sehatnya, yang ia inginkan adalah mengunyah sampai habis sari-sari dari goa bergigi Sri Yuki.
Yuki orang kuno hanya diam dan pasrah saja dia tak mengerti apa yang di lakukan suaminya dia diatas tubuhnya.
Semakin lama sesapan itu semakin panas, "Balas aku seperti yang aku lakukan" Ucap Geffen, dan dengan kaku Sri Yuki yang terlena permainan baru itu, ia ikut melakukan apa yang Geffen lakukan.
Semakin lama semakin panas, tangan Geffen sudah meraba raba di mana mana, bahkan ia menunjukkan pesonanya sebagai tukang bongkar kain wanita yang sangat handal.
"Paman kau apakan baju ku, Nino pasti mencari ku?" Memegang tangan Geffen.
"Jagan sebut laki-laki lain di atas ranjang ku" Wajah Geffen sudah kerasukan setan langsung membuka kemejanya, lalu mengikat kedua tangan Sri Yuki keatas.
"Diam, aku akan membawamu ke dalam permainan yang sangat mengasikan", dan sekali tarik Geffen merobek baju Sri Yuki hingga tak tersisa, dan terpampang lah tubuh mulus Sri Yuki , dengan tak sabaran Geffen langsung melahap moci yang dia idam idamkan dalam hatinya saja....
"Aww,,, paman kenapa kau memakan ku.... aaahhhhh" suara go'ib Sri Yuki membuat Geffen makin dikuasai gairah yang membara.
Ekspresi Sri Yuki membuat Geffen semakin berutal, rintihan dan jeritan Sri Yuki yang terikat membuat Geffen lupa jika ia bersumpah tak akan menyentuh Sri Yuki.
"Enak bukan" Tanya Geffen sambil membuka Gasper.
"Permainan apakah ini, kenapa rasanya geli geli nikmat paman?" Tanya Yuki.
"Ini adalah kebiasaan mu sebelum hilang ingatan, aku melakukan ini agar mata adikku terbuka seperti apakah dirimu ini."
"Aaaaahhhhh jerit Yuki... benda apakah itu kenapa besar sekali" Sri Yuki meliahat bentuk si Anakonda yang baru keluar dari popoknya.
"Paman ampuni aku, Jagan tusuk aku paman, aku masih ingin hidup, setelah ini aku akan pergi tidak mau lagi menyusup di rumah mu" Wajah Sri Yuki pucat meliahat tangan Geffen membeli si Anakonda lalu mengarahkan ke lobang paralon milikinya.
kaki Yuki di jepit oleh Geffen agar tak bisa meronta. Tangannya menuntun si Anakonda untuk memasuki ke dalam paralon.
Semenit.... dua menit, si anakonda seperti lagi terkena rabun dekat karena tak mampu memasuki lobang paralon, keringat membasahi pelipis di Geffen, "Astaga apa si Yuki dulu penggila cacing keremi dulu sampai membuat lubang Pralon kecilnya sangat kecil, atau karena koma, lobang paralon tertutup longsor.
Mendapat yang ia mau dengan sekali hentakan Geffen mendorong si anakonda "Krek......Aaaaaaaaahhh sakit" ada yang pecah di dalam dan di iringi jeritan Sri Yuki..
Tangan Geffen bergetar, ia menarik setengah tubuh anakonda dan semakin gemetar ia ketika melihat oli merah berceceran mengenai tempat tidur, "Kau Vir*gin" rasa bahagia dan bersalah menggerogoti jiwa Geffen, mulutnya pun terasa Kelu.
Sri Yuki menangis karena hasil tusukan yang tidak hati-hati membuat nya kesakitan...
Seperti ada magnet di ujung Pralon, si anakonda semakin tersedot kedalam sana, lalu terdiam seperti sang pemilik yang terkejut, " Maafkan aku Yuki, aku harus melanjutkannya, ini sudah kepalang tanggung" Bisik Geffen.
Geffen mencium kening Sri Yuki,lalu memangut goa bergigi agar Sri Yuki bisa teralihkan, ketika sudah dirasa Sri Yuki bisa menerima dan tidak tengang lagi, anakonda digerakkan perlahan lahan-Lahan.
"Oh... selama ini aku tak pernah merasakan kenikmatan seperti ini sayang" Jerit Geffen sudah mempercepat pengadukan si anakonda.
Sedangkan Sri Yuki merasakan sakit sakit enak Sampek merem melek bibirnya ikut mend*esah.
Hingga satu jam lamanya si anakonda senam di lobang paralon baru di bentuk Zize nya itupun muntah di ujung magnet Sri Yuki...Pertanda itu ditutup oleh lolongan dua sejoli sedang memadu kasih.
Geffen langsung merebahkan tubuhnya sesaat di sebelah Sri Yuki yang langsung terlelap habis di gempur oleh si anakonda.
Geffen terduduk, penyesalan di dada sangatlah sesak, ia memandang wajah polos Sri Yuki yang tertidur "Aku seperti mengambil kesempatan dalam kesempitan dari gadis di bawah umur, maafkan aku Yuki aku sudah salah menilai mu selama ini, akan ku cari orang yang merusak nama baikmu di hatiku waktu pernikahan kita" Ucap Geffen, lalu ia langsung pergi kekamar mandi. Setelah mandi ia langsun keluar dari kamar...
"**BUK"
^^^~To be continued^^^
Terimakasih atas dukungannya🙏🙏
Jagan lupa
Like👍
komentar🗣️
Hadiah🎁🌹☕
Vote 🔥
Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di reating pojok popularitas karya ini.
Favorit ♥️ agar kalian mendapatkan notifikasi update karya ini
Sambil menunggu Sri Yuki up kembar, yuk mampir di karya teman emak**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Mpok Nana
Nah,, emang enak d panggil paman,, ??
nikah aja lo ama bibi nya yuki...😀😀😀
2022-01-28
0
Mpok Nana
Cakeeep, hadjaar sri...
tunjukkan ilmu kanuragamu..
2022-01-28
0
Mpok Nana
Sekate-kate lo Geffen..
gua tampol juga lu,,😀😀😀
2022-01-28
0