Pulang (Revisi)

🍀🍀🍀🍀

Sekarang suami istri itu sudah berada di parkiran, tiba-tiba punggung Geffen di tepuk

"Mas... Mas" punggung Geffen di tepuk dari belakang.

Geffen menoleh kebelakang ada bibik gendut bergincu merah sedang menepuk punggung nya.

"Ia bibik , ada apa ?" Tanya Geffen.

"Kalog sama istri itu tidak boleh kasar nanti istrimu kabur dengan laki-laki lain, hidupmu jadi merana!" ucap si bibik gendut sok tau.

Geffen langsung mendorong lembut tubuh Yuki yang nangis semakin keras, ia menutupnya agar bisa berbicara dengan orang yang tiba-tiba masuk dalam adegan dramanya.

"Maaf bik istri saya menangis karena tidak jadi hamil, dia sangat sedih , saya permisi dulu" ucap Geffen yang sudah pengap tinggal di rumah sakit itu.

"Mas bisakah saya meminta sarung bapak saya?, bapak saya memiliki penyakit pikun, berapa kali bapak memberikan sarung sama orang lain bahkan pernah bapak saya menjual itu sarung ke warung dan menukarnya dengan kopi sachetan, nantinya setelah sampai rumah dia kebingungan mencari sarung itu lagi " ucap si bibik.

"Darimana anda tau sarung ini sarung ayah bibik?" tanyak Geffen .

"Coba mas berbalik di pantat anda ada sulaman atas nama kakek Jo bin Ardiansyah. Kami sengaja menyulamnya jika sewaktu waktu itu sarung hilang, agar kami mudah mencarinya dengan cara menempel foto sarung itu di surat kabar atau TV jika sewaktu waktu sarung itu hilang lagi. Sulaman itu dibuat oleh istrinya semasa hidup dulu, jadinya kita sebagai keluarga tidak bisa membohongi nya dengan Menganti dengan sarung yang baru" .

Wajah Geffen bak kepiting rebus jika harus telanjang lagi.

"Baiklah , maaf bik tadi kakek yang meminjamkan sarung itu kepada saya karena celana saya basah"

"Tidak apa apa" si bibik langsung pergi

Sedangkan Geffen langsung masuk ke dalam mobil. Ia melihat Yuki tertidur pulas, Geffen langsung membawa laju kendaraan nya pulang ke apartemen.

...______________________________________...

Sesampainya di Apartemen yang sangat luas mobil Geffen langsung terparkir dengan sempurna.

"Kalian cepat juga Samapi sini" ucap Geffen kepada 6 orang, 2 dokter dan 4 suster.

"Kami semua ikut Ojek tuan" ucap serempak 6 orang itu.

"Bagus, kalian sudah memiliki fasilitas di lantai 3, pilihlah kamar kalian masing-masing, dan bawa dia masuk kedalam rumah, aku masih ada urusan di luar" ucap Geffen lalu menyerahkan kunci rumahnya, dan kunci apartemen untuk para dokter dan perawat itu.

Setelah Si Sri digotong oleh para dokter dan suster nya , cepat cepat Geffen turun dari mobil, ia tergesa-gesa memasuki lift Kusus dibuat untuk nya, life itu pas berada di basment apartemen itu sehingga Geffen tak susah susah melewati resepsionis dulu untuk memasuki kamar.

Geffen langsung memencet tombol 20, lalu besi kotak itu membawanya ke tempat tujuan.

"Biarpun nanti mama marah, gue akan kasik alasan agar kita tinggal di apartemen saja, enak tinggal disini ketimbang di rumah, malam malam ku tak dingin lagi, ada Maya ku tersayang yang menemani".

Begitulah si Geffen ia bertekad sekarang untuk memperjuangkan pernikahan nya dengan Maya, dan alasan tinggal di apartemen karena ia ingin tinggal seatap saja dengan Maya.

"Ceklek"

Setelah membuka kunci Geffen mencari keberadaan sang istri, dan saat ini sang istri berada di dapur , entah apa yang dia cari di dalam kulkas, sampai si Maya berada di posisi lagi Hot mar kotop.

Memang Maya memiliki dapur bahenol, jika si empu menunduk 180% terpampang lah dapur yang hot itu.

Langkah kaki Geffen berjalan pelan pelan mendekati Maya, matanya tertuju pada dapur sang istri, si dapur seakan menghipnotis tubuh si Geffen agar mendekat, seakan dapur si Maya

memanggil si Geffen agar mendekat.

"Grepp," Geffen memeluk dapur si Maya membuat sang empu langsung kaget.

"Mas Kau sudah pulang" Tanya si Maya, yang saat ini sudah mendapatkan pelukan ala film Titanic.

"Hem" Geffen mengendus-endus wangi tubuh milik istrinya itu.

"Bagaimana dengan keadaan kakak?" tanya Maya.

"Jagan bahas wanita itu sayang, lebih baik kau berikan si anakonda makan" ucap Geffen yang gak suka istrinya itu membahas wanita lain selain Maya.

"Sayang bagaimana pun kau bukan hanya milikku , kau milik kakak , dunia tau itu , dan selamanya aku menjadi yang ketiga dalam hubungan kalian, dulu aku sudah tak mau menerima tertanggung jawaban mas untuk menikahi ku, karena sejujurnya kejadian 6 bulan yang lalu juga salahku yang ikut mabuk bersama mu hingga melakukan hubungan terlarang, jika tidak ada aku mungkin pernikahan mas bahagia dengan kakak dan saat ini kalian sudah siap menyabut seorang bayi, bagaimana jika kekek tau" Ucap Maya tetapi langsung di putus oleh ciuman Geffen.

"Cup.... sayang aku tak mau kau membahas wanita itu, wanita yang membuat kau selalu tersakiti, aku mencintaimu, akan segera ku ceraikan wanita gila itu dan menikah sah denganmu, aku merindukan mu" Ucap Geffen lalu ia membelit bibir istrinya sampai Jontor, mirip orang abis makan sambel bajak.

Dalam batin Geffen berkata "Dan aku tak pernah menyentuh wanita itu setelah menerima foto sifat asli kakak yang kau banggakan itu sayang".

Dalam hati Maya menjerit, "Aku kira Geffen pergi tergesa-gesa karena kau mati Yuki, sungguh sayang kau belum mati Yuki. Cukup banyak juga kau menyimpan nyawa, kali ini aku akan membuatmu menderita dari pada menjemput ajal dengan meminjam tangan suamimu ini yang berada di pelukan ku. Seorang Maya akan memiliki apa yang dia inginkan dan menghabis apa yang ingin dia habisi" kedua tangannya terkepal di punggung sang suami.

Wajah Maya terlihat bengis tanpa sepengetahuan Geffen, lalu dengan kilat ia mengubah Pepsodent agar tak di curigai oleh sang suami.

"Sayang bolehkah aku bertanya kondisi kakak... plis" ucap Maya sambil membuat ekspresi seimut mungkin.

"Baiklah baiklah, wanita itu sadar dan tingkahnya seperti orang gila, dan para dokter yang mendiagnosa lumpuh Sampek kaget karena Yuki sudah sehat, cuma otaknya geser sayang" ucap Geffen.

"APAH" jerit Maya berteriak tanpa sadar karena kekagetan nya akan kesadaran Yuki.

"Sayang kenapa kau berteriak seperti itu?" tanya Geffen.

Merasa ia keceplosan Maya langsung menampilkan wajah bahagianya. "Aku teriak bahagia sayang, bisakah aku menjenguk nya?" tanya Maya.

"Buat apa kau menengoknya?. Sedangkan wanita itu adalah penghancur hubungan mu dengan kedua orang tua mu, bahkan demi membela gadis itu kau ikut keluar dari rumah Handoko, hatimu terbuat dari apa" ucap Geffen yang menyalahkan Yuki, atas apa yang yang menimpa istri keduanya itu.

"Kakak tidak salah sayang, kakak adalah wanita baik baik, dia hanya menerima perjodohan itu dengan mu demi kakek, meski ia tau jika kau adalah kekasihku,dan aku ikhlas memberimu kepadanya sebagai Budi ku kepada kakek, kau tau kan jika aku sangat mencintai kakek ku" ucap Maya.

"Jika dia wanita baik baik dia akan memikirkan perasaan orang lain, apalagi perasaan orang yang sangat menyayangi, itu namanya menusuk dari belakang" ucap Geffen.

Dalam hati Geffen berkata "Dan kau tak tau orang yang kau bilang wanita baik baik itu orang serakah yang suka gonta-ganti merasakan ***** para lelaki dengan bebas, aku bersyukur ada seorang yang mengirim foto kikuk-kikuk dia dengan lelaki lain pada saat pernikahan ku setahun yang lalu. Jika tidak aku sudah terjebak wajah tak berdosa mu yang memohon aku menerimanya lahir dan batin. "

"Izinkan aku menjenguk kakak besok mas" Pinta Maya sambil menatap wajah Geffen .

"Aku merindukan gaya women toktok mu sayang" ucap Geffen mengalihkan permintaan sang istri.

Dengan sigap Geffen membawa sang istri ke kamarnya.

Tak lama suara gaib langsung terdengar dari kamar pasangan sejoli itu, cicak saja yang mendengar telinganya langsung saki karena dahsyatnya pertarungan si anakonda dan benteng Cihuy milik Maya Sampek pagi menjelang.

Mungkin kalog bisa bicara itu cicak langsung bernyanyi, " Enak bang , enak bang, di tambah ditambah, digoyang digoyang, kuping ane empet....empet bang ...ser... ser.....hek a... hek..e"

...______________________________________...

Sedangkan di lain tempat Sri Yuki sudah di dalam kamarnya, ia sedang bermimpi menikah dengan sang Adipati kesayangan.

"Paman Adipati, aku tak sabar memanggil mu akang mas Adipati, tunggu putri tumbuh, putri harap tidak ada selir di antara kita" gumam si Sri dalam tidurnya, ia memeluk bantal guling sangat erat.

^^^~To be continued^^^

Hallo para pembaca 🥰

terimakasih sudah mampir di karya receh terbaru milik Liana.

Sungguh Liana terharu banyak pembaca sudah berdatangan ke gubuk reyot ini.

Salam kenal untuk yang baru mampir di karya emak.

dan terimaksih bagi pembaca setia karya receh Liana.

Liana sungguh terhara melihat karya kali ini rame pengunjung.

mohon kritikan dan sarannya, tinggalkan like , komen, favorit, dan bintang lima kalian.

Lope Yuyu all😘

Terpopuler

Comments

marisa yohana

marisa yohana

untung benteng cihuy kalau bonteng cihuy punya kak anarita😂😂😂😂

2022-02-03

0

Mbak Rin

Mbak Rin

hajar sri si maya tu

2022-02-01

0

Reni giany

Reni giany

lama" keriting nih bibir tawa" trus bacanya😂😂

2022-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Mati Tenggelam
2 Sadar dari koma
3 Ada apa dengan Yuki?
4 IQ 0
5 Pulang (Revisi)
6 Santet dan kerugian Geffen dalam sehari.
7 Pertemuan Maya dan Yuki (Revisi )
8 Selir suamiku
9 Gionino Danu Nugraha
10 Tuntutan Adil kepada Geffen.
11 Geffen mulai cemburu
12 visual
13 Kehamilan Maya
14 Sekali tepuk dua lalat mati
15 Bersama Maya teringat Yuki
16 Siasat Maya.
17 Mengawasi mu
18 Waktunya menghabiskan waktu dengan Sri Yuki.
19 Cemburunya Geffen
20 Mengumumkan kehamilan
21 Ingin memiliki keduanya
22 Lift
23 Gara-gara jambret.
24 Pindah rumah
25 Sri Yuki V Maya
26 Membalas dengan halus
27 Pengakuan Geffen
28 Sri Yuki mabuk
29 Pertarungan dahsya
30 Mulai dekat
31 Pelakor dan istri sah
32 Terciduk
33 Terjebak dalam permainan diri sendiri
34 Putri yang tertukar
35 Geffen yang perhatian
36 Tentang Yuki Zivanna Handoko
37 Kencan 1
38 Kencan 2
39 Perasaan Nino
40 Sidak Mami
41 Perceraian
42 Rumah Nugraha
43 Telpon Maya
44 Kaya dalam semalam
45 Menyusup.
46 Salah alamat
47 Sidang
48 Kebenaran
49 Hamil???
50 Aku tak sendirian lagi
51 Bermalam di hutan
52 Roda Mobil nya aman tidak???
53 Desa Kandang Sapi
54 Upacara perkawinan sapi
55 Made in Kebon
56 Geffen mulai curiga
57 Cerita bibik Gita
58 Maya berhadapan dengan Mami Liana
59 Hamil 3 bulan???
60 Satu sarung berdua
61 Keputusan Geffen 1
62 Keputusan Geffen 2.
63 Rencana Maya
64 Ritual di Meja makan
65 Barang bukti...
66 Kabar dari Nino
67 Kepekaan Sri Yuki
68 Ubi jalar
69 Gara gara ubi
70 Rencana B
71 Permintaan Maya
72 Terbongkar
73 Aksi nekat Maya.
74 Kedatangannya Nyonya Handoko
75 Pergi dulu
76 Masuk penjara
77 Penjara.
78 Menikahi Maya?
79 Maya ke penjara
80 Rekam Si Maya
81 Membalik Keadaan.
82 Terkuak lagi..
83 Akhir kisah dari seorang Maya
84 Iklan sebentar
85 Karya baru Autor (Tamu Ranjang Tuan Muda Imponten)
86 Pemberitahuan Karya Baru Autor
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mati Tenggelam
2
Sadar dari koma
3
Ada apa dengan Yuki?
4
IQ 0
5
Pulang (Revisi)
6
Santet dan kerugian Geffen dalam sehari.
7
Pertemuan Maya dan Yuki (Revisi )
8
Selir suamiku
9
Gionino Danu Nugraha
10
Tuntutan Adil kepada Geffen.
11
Geffen mulai cemburu
12
visual
13
Kehamilan Maya
14
Sekali tepuk dua lalat mati
15
Bersama Maya teringat Yuki
16
Siasat Maya.
17
Mengawasi mu
18
Waktunya menghabiskan waktu dengan Sri Yuki.
19
Cemburunya Geffen
20
Mengumumkan kehamilan
21
Ingin memiliki keduanya
22
Lift
23
Gara-gara jambret.
24
Pindah rumah
25
Sri Yuki V Maya
26
Membalas dengan halus
27
Pengakuan Geffen
28
Sri Yuki mabuk
29
Pertarungan dahsya
30
Mulai dekat
31
Pelakor dan istri sah
32
Terciduk
33
Terjebak dalam permainan diri sendiri
34
Putri yang tertukar
35
Geffen yang perhatian
36
Tentang Yuki Zivanna Handoko
37
Kencan 1
38
Kencan 2
39
Perasaan Nino
40
Sidak Mami
41
Perceraian
42
Rumah Nugraha
43
Telpon Maya
44
Kaya dalam semalam
45
Menyusup.
46
Salah alamat
47
Sidang
48
Kebenaran
49
Hamil???
50
Aku tak sendirian lagi
51
Bermalam di hutan
52
Roda Mobil nya aman tidak???
53
Desa Kandang Sapi
54
Upacara perkawinan sapi
55
Made in Kebon
56
Geffen mulai curiga
57
Cerita bibik Gita
58
Maya berhadapan dengan Mami Liana
59
Hamil 3 bulan???
60
Satu sarung berdua
61
Keputusan Geffen 1
62
Keputusan Geffen 2.
63
Rencana Maya
64
Ritual di Meja makan
65
Barang bukti...
66
Kabar dari Nino
67
Kepekaan Sri Yuki
68
Ubi jalar
69
Gara gara ubi
70
Rencana B
71
Permintaan Maya
72
Terbongkar
73
Aksi nekat Maya.
74
Kedatangannya Nyonya Handoko
75
Pergi dulu
76
Masuk penjara
77
Penjara.
78
Menikahi Maya?
79
Maya ke penjara
80
Rekam Si Maya
81
Membalik Keadaan.
82
Terkuak lagi..
83
Akhir kisah dari seorang Maya
84
Iklan sebentar
85
Karya baru Autor (Tamu Ranjang Tuan Muda Imponten)
86
Pemberitahuan Karya Baru Autor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!