Beberapa saat ketika Xiao Chen melebarkan matanya, ia tersentak ketika melihat Gao Lan tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Kenapa kau memandang tuan putri ketiga sampai seperti itu?" Tanya Gao Lan dengan mata penuh menyelidik.
Xiao Chen terdiam sejenak untuk memikirkan kata-kata lalu menjawab, "Tidak ada. Saya hanya sedikit terkejut karena dia memanggil."
Gao Lan menatap anak kecil di depannya dengan seksama lalu berkata, "Kau beruntung. Tuan putri ketiga mengizinkan dirimu menumpangi kapal, namun dengan syarat kau harus membuka topengmu dan memberitahu darimana asalmu."
Xiao Chen tersenyum senang ketika mendengarnya, ia tanpa banyak bicara langsung membuka topengnya lalu menyimpannya di dalam cincin penyimpanan.
"Perkenalkan, nama saya adalah Xiao Chen. Dulunya saya seorang murid dari sekte Awan Putih, namun saya keluar dari sana dan memilih untuk mengembara." Xiao Chen menangkupkan tangannya ketika mengatakan itu.
Gao Lan sedikit mengangkat satu alisnya, "Apa alasanmu keluar dari sekte tersebut? Bukankah akan menguntungkan jika kamu bergabung dalam sebuah sekte." Tanyanya penasaran.
"Saya adalah anak dari patriak sekte itu, tetapi saya selalu dikucilkan dan dibedakan olehnya. Saya sangat menderita dan memilih untuk keluar dari sana." Jawab Xiao Chen dengan suara tenang.
Gao Lan cukup terkejut mendengarnya, ia memerhatikan raut wajah Xiao Chen dan memastikan apakah dia berbohong atau tidak.
Setelah memerhatikannya selama beberapa saat, Gao Lan menghela nafas panjang, "Baiklah. Aku akan membiarkanmu ikut ke dalam kapal, tetapi ada satu syarat lagi yang harus kau penuhi."
Sebenarnya Xiao Chen sudah bisa naik ke dalam kapal, tetapi persyaratan ini adalah khusus dari Gao Lan seorang.
"Apa itu?"
"Perlihatkan tingkat kultivasimu yang sebenarnya. Melihat kau bisa menyembunyikannya, pasti dirimu memiliki trik spesial."
Xiao Chen yang mendengarnya terdiam selama beberapa saat sebelum membatalkan teknik Aura None miliknya.
Gao Lan sedikit melebarkan matanya ketika melihat bocah dihadapannya berada di ranah Qi Foundation bintang 2.
"Bukankah dua minggu yang lalu kau berada di Qi Condesation bintang 8?" Gao Lan bertanya untuk memastikan.
Xiao Chen menggarukkan belakang kepalanya yang tidak gatal lalu menjawab, "Maafkan saya. Waktu itu saya menekan tingkat kultivasi saya sampai ke ranah yang anda bilang, untuk berjaga-jaga jika ada perampok yang mendatangi saya."
Tentu saja Xiao Chen berbohong, mustahil baginya untuk memberitahu kalau ia bisa berkembang secepat itu dalam kurun waktu dua minggu.
Gao Lan mengelus dagunya setelah mendengar jawaban Xiao Chen, "Bocah ini... Dia belajar semua itu semua dari mana? Menyembunyikan dan menekan tingkat kultivasi bukanlah suatu hal yang dianggap remeh. Bahkan jika aku seusianya, sulit bagiku untuk melakukan keduanya." Batin Gao Lan dengan mata yang terpejam.
Ketika memejamkan matanya Gao Lan tersentak saat seorang prajurit menghampirinya, "Ketua, barang-barang sudah dinaikkan ke atas kapal. Sekarang tinggal menunggu perintah anda untuk berlayar."
"Ah, begitu ya. Ayo naik terlebih dahulu..." Gao Lan berkata sambil memegang punggung Xiao Chen.
Prajurit tersebut mengangguk patuh dan mengikuti Gao Lan dari belakang yang berjalan bersama dengan anak kecil.
Gao Lan, Xiao Chen dan sisa prajurit naik ke atas kapal bersama. Kedatangan mereka tentu menjadi pusat perhatian beberapa prajurit yang ditugaskan di luar kapal.
"Siapa dia, Ketua?" Tanya salah satu prajurit yang bertugas.
"Dia anak kecil yang ikut menumpang bersama kita. Aku tugaskan kalian untuk mengawasinya..." Pinta Gao Lan lalu menatap ke arah Xiao Chen, "Dan kau tidak boleh masuk ke bagian dalam kapal. Jika kau melanggarnya aku akan membuangmu ke lautan tanpa ragu."
Gao Lan memberi sebuah peringatan, dia tidak ingin lengah sedikitpun meskipun Xiao Chen adalah seorang anak kecil. Ketika selesai memperingatinya, dia langsung berjalan memasuki ruang pengendali kapal.
Xiao Chen hanya mengiyakannya, ia mengedarkan kepalanya dan melihat petugas kapal yang sedang menaikkan jangkar.
Setelah jangkar naik, kapal langsung berlayar. Xiao Chen tidak mengatakan apa-apa dan berjalan ke samping kapal yang tidak ada orang, ia melakukan posisi sila lalu memejamkan matanya.
Xiao Chen mulai berkultivasi dengan cara menyerap Energi Spiritual yang ada disekitarnya. Ia sengaja tidak menggunakan Pernafasan Naga karna tidak ingin tekniknya ini diketahui oleh orang lain.
Di sisi lain, para prajurit yang ada di bagian luar kapal hanya mengobrol santai, meski begitu mereka tetap mengawasi Xiao Chen dengan hati-hati.
Beberapa hari berlalu, Xiao Chen yang masih berkultivasi perlahan membuka matanya ketika merasakan percikan air yang turun dari langit.
Xiao Chen mendongakkan kepalanya dan sedikit mengerutkan alisnya ketika mendapati cuaca yang cerah, "Kupikir akan terjadi hujan, namun melihat cuaca sekarang sepertinya tidak mungkin. Apa hanya perasaanku saja?" Batinnya bertanya-tanya.
Tidak lama setelah membatin seperti itu, tiba-tiba saja cuaca berubah dengan cepat menjadi mendung, tentu fenomena tersebut membuat prajurit yang berada di bagian luar kapal waspada.
"Apa yang terjadi?!" Gao Lan keluar dari sebuah pintu menuju bagian dalam kapal.
"Kami tidak tau, Ketua. Sepertinya akan ada sesuatu yang terjadi mengingat pergantian cuaca berubah dengan cepat." Jawab salah satu ksatria.
"Sebarkan Kesadaran Spiritual kalian dan jangan lengah sedikitpun." Gao Lan langsung kembali ke dalam dek kapal setelah mengatakannya.
Para prajurit yang ada di sana langsung melakukan apa yang dikatakan oleh Ketua mereka, begitu juga dengan Xiao Chen yang mengeluarkan pedang hitam miliknya.
Beberapa saat kemudian, Hujan perlahan turun dari langit dan semakin lama semakin deras. Tidak ada sesuatu yang ganjil hingga akhirnya ombak besar yang entah dari mana menerpa kapal.
"Monsternya ada di bawah kapal! Keluarkan pedang kalian sekarang!" Salah seorang prajurit berteriak dan membuat yang lainnya bersiap.
Sesaat setelah prajurit tersebut berteriak, ular raksasa berwarna biru tua keluar dari laut. Prajurit yang melihatnya mengeluarkan ekspresi berbeda-beda.
Ular raksasa itu menyerang kapal dan mencoba untuk melilitnya, namun para prajurit dengan sigap menahannya. Mereka cukup kesulitan karena ular raksasa membuat medan kapal menjadi tidak stabil.
Xiao Chen sendiri hanya mengamati semuanya dari pinggir kapal, ia sebenarnya tidak ingin diam saja, tetapi mengingat tingkat kultivasinya yang terbilang rendah, mustahil untuknya mengalahkan monster laut itu.
Ular tersebut mengeluarkan Laser Air dari mulutnya, para ksatria yang terkena serangan itu langsung terhempas ke berbagai arah, bahkan ada beberapa yang terjatuh ke laut.
Xiao Chen yang melihat para ksatria itu mulai kewalahan berdecak kesal, "Kemana dia? Bawahannya dalam bahaya dan dia masih berada di dalam dek kapal?" Xiao Chen terheran.
"Aku harus membantu mereka..." Xiao Chen menyebarkan Kesadaran Spiritualnya ke arah monster ular.
Xiao Chen kemudian melakukan posisi ancang-ancang untuk melempar pedangnya lalu menggunakan teknik Pernafasan Ketenangan yang berasal dari kitab Naga Surgawi.
"Semoga berhasil..." Aura putih menyelimuti pedang hitam Xiao Chen, dan ketika itu terjadi dia langsung melempar pedangnya ke arah monster ular.
Swoosh.
Lesatan dari pedang yang baru saja dilempar oleh Xiao Chen sangat cepat, aura yang menyelimuti pedangnya juga semakin besar.
Bam!
Pedang tersebut langsung menembus mata monster ular dan membuatnya menggeliat kesakitan, monster itu meraung kesakitan lalu masuk ke dalam air.
Xiao Chen yang melihatnya tersenyum tipis, ia langsung terjatuh pingsan dan tak lama kemudian cuaca yang sebelumnya hujan kini kembali cerah.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Harman LokeST
main pingsan segala
2024-02-27
0
Nur Tini
gak kuat, masih lemah. berlayoj yg keras ya...
2023-12-07
0
Dendi Capresius Samosir
masih lemah
2022-07-19
0