Xiao Chen terdiam dengan mata yang melebar, ia tak percaya kalau dirinya baru saja membunuh Luan Ling, wanita yang paling ia cintai dalam hidupnya.
Whoooosh!
"...." Aura membunuh yang begitu pekat merembes keluar dari tubuh Xiao Chen, tubuhnya bergetar hebat dan matanya memerah karena marah.
"Bajingan... Kenapa bisa begini?!!! Kenapa?! Kenapa?!" Xiao Chen tidak bisa untuk tidak marah kepada dirinya sendiri. Perasaan sedih sekaligus marah kini sedang tercampur aduk dalam hatinya.
Xiao Chen tiba-tiba saja teringat dengan kenangan manis yang ia jalani bersama Luan Ling sewaktu di sekte.
Xiao Chen menundukkan kepalanya lalu menggigit bibir bawahnya hingga berdarah, matanya berkaca-kaca seolah air mata yang ada di kantung matanya bisa pecah kapan saja, "Luan Ling..." Xiao Chen merasa sesak ketika mengatakannya. Ia terdiam selama beberapa saat lalu kembali mengangkat kepalanya.
Xiao Chen menghapus air matanya dan ia mencoba menenangkan pikiran serta emosinya.
Tak butuh waktu lama bagi Xiao Chen untuk menenangkan dirinya, ia langsung menatap ke arah Yan Zheng serta yang lainnya dan mendapati mereka yang melesat kabur darinya.
Tentu melihat hal tersebut membuat Xiao Chen curiga, ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Luo Zhi karena memang orang itu adalah satu-satunya alasan bagi mereka untuk kabur darinya.
Xiao Chen dapat melihat Miniatur Rumah Kayu yang tidak jauh dari Luo Zhi sedang melayang di udara. Tiba-tiba saja sebuah sorot cahaya berwarna merah gelap muncul dari balik awan dan menyoroti artefak itu.
Makhluk hidup yang ada disekitar sorot cahaya itu tiba-tiba saja mengering seolah Energi Kehidupan mereka diserap oleh sesuatu.
Xiao Chen yang melihat itu semua tentu tidak tinggal diam, dengan kecepatan yang luar biasa ia melesat ke arah Miniatur Rumah Kayu itu dan berniat untuk menghancurkannya.
Namun disaat Xiao Chen hampir sampai ke artefak Miniatur Rumah Kayu itu, gelombang kejut yang luar biasa tercipta dari sorot cahaya tersebut dan membuatnya terpental jauh ke belakang.
Xiao Chen jatuh ke daratan dan ia terseret sejauh puluhan kilometer hingga menabrak batu besar sampai hancur.
"Apa-apaan itu?!!" Xiao Chen bertanya-tanya dengan raut wajah terkejut. Ia kemudian bangkit berdiri lalu mendongakkan kepalanya ke atas.
Xiao Chen dapat melihat sorot cahaya yang menyoroti Miniatur Rumah Kayu perlahan menghilang, dan tak lama setelahnya muncul sebuah bola energi berwarna merah kehitaman tepat di atas artefak tersebut.
Perlahan bola energi yang lainnya muncul hingga membentuk lingkaran. Kedelapan bola energi berwarna merah kehitaman itu bersinar dan membentuk sebuah portal berwarna merah darah.
Jantung Xiao Chen berhenti sesaat ketika dirinya merasakan aura iblis yang begitu luar biasa keluar dari portal tersebut.
"Bajingan Luo Zhi!!! Darimana dia mendapatkan artefak semacam itu?!!" Xiao Chen bertanya-tanya dengan perasaan marah. Ia tak menyangka kalau orang bodoh itu akan berbuat sejauh ini hanya karena dirinya.
DOOM! DOOM! DOOM!
Terdengar dentuman keras keluar dari portal tersebut dan membuat getaran hebat di padang rumput tanpa ujung.
Xiao Chen menelan ludahnya dengan kasar ketika mendengarnya, ia kemudian menyimpan pedang hitam legamnya di pulau lotus dan disaat yang bersamaan ia mengeluarkan sebuah busur putih yang memiliki desain elegan.
Tanpa banyak bicara Xiao Chen mengarahkan busurnya ke arah portal merah darah tersebut, ia menarik benang busurnya dan dengan sendirinya tiga anak panah yang tercipta dari elemen petir muncul diantara pegangan busur dan benang busur.
Energi Spiritual yang tak terbendung mengelilingi tiga anak panah tersebut, angin yang cukup kuat juga mengelilingi Xiao Chen.
Swoooosh!
Xiao Chen melepaskan tali busurnya dan membuat ketiga anak panah tersebut melesat ke arah portal merah darah itu dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata.
Saat berada di udara, tiga anak panah petir yang dilepaskan Xiao Chen tiba-tiba saja berubah menjadi Naga Petir raksasa yang memiliki panjang satu kilometer.
Para kultivator Immortal yang dipimpin oleh Luo Zhi dan lainnya langsung terbang mundur menjauh dengan raut wajah ketakutan.
Luo Zhi yang melihat ketiga Naga Petir itu langsung mengepalkan kedua tangannya dengan erat.
"Serangan itu sangat berbahaya... Jika aku menahannya mungkin aku bisa terluka parah atau bahkan mati." Luo Zhi bergumam. Ia sebelumnya berniat untuk menahan tiga Naga Petir itu, namun melihat serangan tersebut tidak dapat ditangkis oleh orang semacamnya, ia memilih untuk mundur.
Luo Zhi terbang menjauh dan berharap dalam hatinya kalau artefak Miniatur Rumah Kayu itu tidak rusak ataupun hancur.
BOOM! BOOM! BOOM!
Kurang dari satu menit setelah Luo Zhi kabur, tiga Naga Petir itu menabrak portal merah darah tersebut dan menghasilkan ledakan yang begitu dahsyat.
Padang rumput tanpa ujung juga ikut terkena dampak dari ledakan itu dan membuat daratan bergetar hebat sekali lagi.
Gelombang energi tercipta dan membuat ribuan kultivator yang masih berada di dalam jangkauan gelombang tersebut hancur menjadi potongan-potongan daging.
Di sisi lain, Xiao Chen masih diam di tempat. Sedari awal setelah ia melepaskan tiga anak panah tadi, ia sudah menciptakan penghalang tak kasat mata karena memang ia sudah mengetahui kalau akan ada gelombang energi yang mematikan.
"Benar-benar tidak bisa dipercaya, bahkan dengan serangan yang dapat membunuh seorang Heavenly Emperor sekalipun tidak dapat menghancurkan portal itu." Xiao Chen berdecak pelan ketika mengatakannya.
Padahal Xiao Chen sudah mengorbankan dua puluh persen Energi Spiritual miliknya untuk melancarkan serangan barusan, akan tetapi hasil dari serangan itu membuatnya sedikit kecewa.
"Haisss... Tidak ada waktu untuk kecewa, meskipun seranganku tidak dapat menghancurkan portal itu, setidaknya aku bisa menghasilkan retakan yang cukup besar." Xiao Chen berkata ketika melihat satu retakan di portal merah darah itu.
Sekali lagi Xiao Chen mengarahkan busurnya ke langit dan berniat untuk menyerang portal merah darah itu hingga hancur, akan tetapi niatnya terhenti ketika melihat seekor makhluk yang keluar dari portal itu.
"A-apa itu?!! Seekor anjing?!!" Xiao Chen bertanya-tanya dengan nada terkejut ketika melihat seekor anjing hitam berkepala tiga keluar dari portal tersebut.
Anjing tersebut melayang di langit dan masing-masing dari kepala mengedarkan pandangan ke arah yang berbeda.
Selang beberapa waktu, salah satu dari kepala anjing tersebut berhenti mengedarkan pandangannya dan tatapan matanya menyorot tajam ke arah Xiao Chen.
Anjing itu menggonggong sekali dan membuat dua kepala lainnya ikut menoleh ke arah Xiao Chen.
Perasaan Xiao Chen menjadi tidak enak ketika tiga kepala anjing itu menatapnya, ia langsung mengeluarkan pedang hitam legamnya dari pulau lotus dan disaat yang bersamaan ia menyimpan busur mewah yang ada di tangan kanannya.
Bersambung...
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
DK.Tzu
bingung tanpa asal muasal tiba tiba brutal.
2024-06-18
0
Harman LokeST
foooooikkkuuuuuuuuuosssssssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssss Xiao Chen untuk menghadapi semua lawan lawanmu
2024-02-27
0
Mas Bos
lanjut sambil memahami
2024-02-25
0