Di kedalaman hutan, Xiao Chen terus berlari dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Sejak memasuki hutan, dirinya sama sekali belum menemukan satu hewan pun, suasananya cukup sepi dan hanya terdengar suara serangga saja.
Xiao Chen mulai curiga jika ada sesuatu yang terjadi di hutan ini, namun kecurigaannya menghilang ketika melihat seekor rusa bertanduk yang kini sedang berdiri di dekat batu besar.
Karena tingkat kultivasinya yang masih rendah, Xiao Chen memilih untuk mengamati rusa tersebut dari jarak jauh.
Xiao Chen bersembunyi di balik pohon lalu menyamarkan aura keberadaannya. Saat dirinya mengawasi rusa tersebut, tiba-tiba saja seekor harimau putih muncul di dekat pohon yang tidak jauh dari rusa bertanduk.
Harimau putih tersebut mengendap-ngendap layaknya predator sembari mengeluarkan cakarnya yang tajam. Setelah jarak antara mereka berdua sudah beberapa meter saja, harimau putih langsung menerkam rusa bertanduk dengan ganas.
Di kedalaman hutan, Xiao Chen terus berlari dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Sejak memasuki hutan, dirinya sama sekali belum menemukan satu hewan pun, suasananya cukup sepi dan hanya terdengar suara serangga saja.
Xiao Chen mulai curiga jika ada sesuatu yang terjadi di hutan ini, namun kecurigaannya menghilang ketika melihat seekor rusa bertanduk yang kini sedang berdiri di dekat batu besar.
Karena tingkat kultivasinya yang masih rendah, Xiao Chen memilih untuk mengamati rusa tersebut dari jarak jauh.
Xiao Chen bersembunyi di balik pohon lalu menyamarkan aura keberadaannya. Saat dirinya mengawasi rusa tersebut, tiba-tiba saja seekor harimau putih muncul di dekat pohon yang tidak jauh dari rusa bertanduk.
Harimau putih tersebut mengendap-ngendap layaknya predator sembari mengeluarkan cakarnya yang tajam. Setelah jarak antara mereka berdua sudah beberapa meter saja, harimau putih langsung menerkam rusa bertanduk dengan ganas.
Xiao Chen yang melihatnya cukup terkejut, ia dengan segera mengambil ranting pohon yang ada di dekat kakinya lalu mengalirkan Energi Spiritual ke ranting tersebut.
Saat harimau putih itu mencoba membunuh rusa bertanduk, Xiao Chen keluar dari balik pohon lalu menatap tajam harimau putih.
Tanpa banyak bicara Xiao Chen langsung melemparkan ranting kayu yang ada di tangannya.
Swoosh!
Dengan cepat ranting kayu yang dilemparkan Xiao Chen melesat, dan tidak sampai lima tarikan napas ranting kayu tersebut menembus kepala harimau putih dan menghancurkan tengkorak kepalanya.
Rusa bertanduk yang melihat harimau putih di dekatnya mati langsung terkejut. Dia berniat kabur dari sana untuk menyelamatkan diri, namun sayangnya kedua kaki belakangnya sudah terluka parah akibat gigitan dari harimau putih.
Xiao Chen sendiri langsung berjalan santai ketika melihat kematian harimau putih, badannya sedikit lemas karena dirinya hampir menggunakan setengah Energi Spiritual untuk melakukan serangan tadi.
"Aku tak menyangka seranganku barusan dapat membunuh harimau putih ini." Xiao Chen bergumam pelan ketika melihat mayat harimau putih tergeletak di tanah.
Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah rusa bertanduk yang tidak jauh darinya, "Tenang saja... Aku akan membunuhmu tanpa rasa sakit sedikitpun." Xiao Chen berkata dengan suara tenang lalu memegang rusa tersebut.
Dari tangan Xiao Chen, keluar cahaya putih yang cukup terang, cahaya tersebut memasuki tubuh rusa bertanduk.
Perlahan jantung rusa bertanduk tersebut melemah, dan tak lama kemudian berhenti berdetak. Xiao Chen yang melihatnya langsung menghela nafas panjang, "Sudah lama aku tidak membunuh dengan cara seperti ini." Ucap Xiao Chen dengan suara pelan sembari melihat mayat dari hewan di depannya.
Merusak saraf jantung menggunakan Energi Spiritual adalah cara Xiao Chen untuk membunuh rusa bertanduk. Jarang sekali ada orang yang memakai cara ini untuk membunuh makhluk hidup, karna memang cara ini sangat rumit untuk dilakukan. Tetapi ini adalah satu-satunya cara yang bisa ia gunakan saat ini untuk membunuh makhluk hidup tanpa rasa sakit sedikitpun.
Xiao Chen kemudian menyimpan kedua mayat binatang itu di cincin penyimpanannya lalu melanjutkan perjalanannya. Karena kebutuhan bekalnya sudah terpenuhi, ia memutuskan untuk keluar dari hutan ini
***
Hari semakin gelap dan kini bulan telah menggantikan matahari untuk menyinari langit.
Di sebuah hutan yang luas, seorang anak kecil dengan jubah putih mewah yang sudah kotor kini sedang berlari dengan wajah ketakutan.
Tidak jauh dari anak kecil tersebut, sekelompok pria berpakaian hitam mengejarnya dari belakang.
"Tolong! Siapapun itu tolong aku!!!" Anak kecil berjubah putih mewah itu berteriak dengan nada ketakutan.
"Hahahaha... Percuma saja, tidak ada siapapun disini selain kita. Lebih baik kau menyerah saja!" Salah satu pria berpakaian hitam itu berkata dengan nada lantang.
"Berhenti berlari, bocah! Kau tidak akan bisa lari dari kami!" Timpal temannya berteriak dengan nada kesal.
"Sial! Ini sungguh sial! Apakah aku akan berakhir disini?!" Anak kecil tersebut mengumpat dan semakin mempercepat larinya.
Di sisi lain, Xiao Chen yang melihat itu semua dari atas pohon hanya diam. Ia saat ini sedang berpikir, apakah ia perlu menyelamatkan anak itu atau tidak.
"Jika aku menyelamatkannya mungkin aku akan mendapatkan imbalan, terlebih lagi jubah yang dipakainya cukup mewah... Kemungkinan besar dia adalah anak orang kaya." Gumam Xiao Chen sambil mengelus dagunya. Mencampuri urusan orang lain memang bukan kebiasaannya, akan tetapi dirinya saat ini berniat mengumpulkan uang untuk membeli bahan-bahan pembuatan pil.
Setelah berpikir cukup lama, Xiao Chen memutuskan untuk membantu anak kecil tersebut. Ia turun dari pohon lalu berlari mendekati mereka sembari membuat rencana.
.....
Tidak butuh lama bagi Xiao Chen untuk sampai ke dekat mereka. Ia dapat melihat kalau keempat pria berpakaian hitam itu sedang mengelilingi anak kecil berjubah putih mewah.
"Sudah kubilang bukan? Kau tidak akan bisa lari dari kami, bahkan jika kau lari sampai ke ujung dunia sekalipun." Ucap salah satu pria berpakaian hitam sambil menyeringai lebar.
"Bajingan! Sebenarnya siapa kalian?! Kenapa kalian berniat membunuhku?!" Tanyanya dengan nada ketakutan.
"Siapa kami kau tidak perlu tau... Lagipula calon mayat sepertimu tidak perlu banyak bertanya." Jawabnya dengan santai lalu mengangkat pedangnya tinggi-tinggi.
Saat ingin mengayunkan pedangnya itu, tiba-tiba saja pandangannya memudar. Ia mencoba untuk mengetahui apa yang terjadi, namun kekuatannya seakan menghilang dan membuatnya terjatuh ke tanah.
Brugh.
Pria itu mati dengan sebuah ranting yang menembus kepalanya.
Ketiga pria berpakaian hitam yang melihat temannya mati langsung terkejut, mereka bertiga dengan segera berkumpul di satu tempat dan mengeluarkan senjata masing-masing.
"Siapa yang melakukannya?! Keluar kau bangsat!!!" Pria yang memiliki perawakan paling besar berteriak marah.
Xiao Chen sendiri yang sedang berdiri di balik pohon langsung menampakkan dirinya, badannya yang kecil kini sedang menggenggam pedang panjang di tangan kanannya.
"Hah?! Seorang bocah?!" Pria dengan tubuh kurus terkejut ketika mendapati keberadaan Xiao Chen.
"Bocah biadab! Apakah kau yang baru saja membunuh temanku?!" Tanya pria yang memiliki perawakan besar.
Xiao Chen tersenyum tipis dibalik topengnya, "Memangnya siapa lagi? Hantu? Jangan bodoh." Jawab Xiao Chen santai.
"Kau! Bajingan!" Teriaknya dengan nada marah lalu berlari ke arah Xiao Chen sembari mengangkat pedangnya.
Xiao Chen yang melihat itu hanya diam di tempat. Ketika pria besar itu sampai ke tempatnya lalu mengayunkan pedangnya, Xiao Chen langsung menghindarinya dengan cepat dan menebas leher orang itu dengan mudah.
Srotss.
Darah langsung mengucur dari leher pria besar itu, dia memegang lehernya dan mencoba menutup lukanya menggunakan Qi, namun Xiao Chen tidak membiarkannya dan kembali menyerang pria besar itu.
Dalam sepuluh tarikan napas, pria besar berpakaian hitam itu terjatuh ke tanah dengan puluhan tebasan di tubuhnya.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
NOTE:
*** \= pergantian tempat dan waktu
.....\= pergantian waktu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Harman LokeST
buuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuunuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh seeeeeeemuuuuuuanyaaaaaaaaaa
2024-02-27
0
Nur Tini
lanjut
2023-12-07
0
Yuki tanzeela
di dlm hutan minta tolong siapapun di sana, kok seolah tau klo ada orang, lain lg ceritanya klo emang udh tau ada orang
2023-07-27
0