Ch.16 Ikut ke rumah Gathan

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, setelah sarapan Nanda dan Gathan telah bersiap untuk pulang ke rumah Gathan. Tidak seperti pengantin baru lainnya, pasangan pengantin baru itu tidak merasakan indahnya malam pertama. Keduanya justru saling bungkam setelah Gathan mengungkapkan kebenaran tentang sebenarnya ia telah memiliki istri. Tapi Gathan tidak menjelaskan tentang status pernikahan mereka yang masih siri.

"Than, serius kamu mau ajak Nanda pulang ke rumah kamu? Kamu mau buat Nanda satu atap dengan perempuan itu, hah?" tanya Lavina mendelik tajam

"Iya, ma. Nanda juga sudah setuju kok." sahut Gathan.

Mata Lavina membola saat mendengar perkataan Gathan.

"Jadi kamu udah cerita tentang perempuan itu ke Nanda?"

"Hmmm ... " sahut Gathan hanya dengan gumaman.

"Ck ... kau ini, baru juga pengantin baru udah kamu hadiahkan kenyataan seperti itu. Dasar anak nggak punya hati." kesal Lavina. "Kamu nggak mikirin apa gimana perasaan Nanda. Awas aja kalau sampai kamu nyakitin dia." ancam Lavina dengan sorot mata tajam.

Gathan mendengkus, heran mengapa ibunya sepertinya lebih sayang pada gadis yang baru sehari menjadi istrinya itu.

"Ma, yang anak mama itu Gathan atau Nanda sih? Kayaknya mama lebih sayang ke dia deh dari putra mama sendiri." Gathan mencibir sikap Lavina yang seperti seorang ibu yang pilih kasih.

"Semenjak Nanda menerima permintaan mama menjadi istri kamu, semenjak itu juga mama udah anggap Nanda sebagai putri mama." tukas Lavina telak.

"Aneh! Pemikiran apa itu. Lalu mengapa mama lebih memilih dia padahal mama memiliki banyak teman yang memiliki putri-putri yang jauh lebih berkelas, berpendidikan, dan sederajat juga tentunya, tidak seperti gadis itu yang ... mama tau sendiri kan." ketus Gathan sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dada.

"Yang pintar, yang kaya, yang cantik, berpendidikan banyak, tapi yang baik dan tulus juga santun itu sudah langka. Entah, sejak awal mama melihatnya di cafe, mama udah tertarik sama dia. Dia juga tidak matre. Bukan sebentar mama menyelidiki segala hal tentangnya, jadi mama sudah khatam mengenai sifat dan perilakunya."

"Palingan juga dia cuma cari muka doang." ketus Gathan lagi.

"Terserah kamu mau menilai bagaimana. Mau menjelaskan juga percuma kalau kamu belum mau membuka hatimu. Perlahan kamu juga akan tau siapa yang layak dipertahankan dan siapa yang harus dilepaskan." pungkas Lavina sebelum menjauh meninggalkan Gathan yang masih berdiri terpaku dengan punggung bersandar depan pintu kamar hote

...***...

Mobil BMW i8 berwarna hitam pekat tampak membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan cukup tinggi. Dengan dikendarai Erwin, si sopir pribadi Gathan, mobil itu melaju kencang menuju kediaman Gathan.

Selama perjalanan, jantung Nanda tak berhenti berdentum sangat kencang. Tangannya saling meremas dan terasa dingin. Ia kesulitan menenangkan dirinya sendiri. Rasa khawatir yang terlalu besar membuat hatinya tidak bisa tenang sama sekali. Berbagai spekulasi berseliweran di otaknya. Apalagi kalau bukan membayangkan bagaimana reaksi sang istri pertama saat tau suaminya ternyata telah menikah lagi dengan gadis lain. Mungkinkah ia akan menerima secara ikhlas atau menentang secara mati-matian.

30 menit kemudian, mobil BMW i8 itu memasuki halaman rumah yang sangat megah. Lalu Erwin turun dan membukakan pintu mobil untuk Gathan, sedangkan Nanda ia langsung membuka pintu di sampingnya begitu saja. Ia tak suka dilayani bak bos besar. Ia tau diri, siapakah dirinya.

Sejauh mata memandang, hanya decak kagum yang bisa Nanda gumamkan. Rumah itu terdiri atas 2 tingkat dengan halaman yang cukup luas yang bisa dijadikan tempat parkir. Di sana juga ada disebuah taman kecil untuk memperasri pemandangan.

Baik sepanjang perjalanan maupun setelah tiba di rumahnya, Gathan tidak bersuara sedikit pun membuat Nanda makin resah. Nanda hanya bisa mengekori setiap langkah Gathan tanpa berkata sepatah kata pun. Hingga sebuah seruan seseorang tiba-tiba membuat jantungnya serasa berlompatan.

"Berani juga kau menginjakkan kakiku di rumahmu, jal*ng!" seru Freya dari pertengahan undakan tangga. Matanya menatap nyalang pada Nanda yang berjalan di belakang Gathan. Sedangkan Erwin berada di sampingnya sembari membawakan tas milik Nanda.

Nanda hanya bisa tertunduk takut dan was-was apa yang akan dilakukan oleh istri pertama suaminya tersebut. Tangannya sibuk meremas dress yang dikenakannya.

"Fre ... " Gathan menegur Freya karena mengeluarkan umpatan yang tidak pantas.

"Kenapa, Ga, kenapa kamu tega banget sama aku? Aku pikir pesta itu untukku, taunya untuk jal*ng itu. Kau tau, aku sudah sangat bahagia sekali awalnya, tapi ... seketika aku terhempas. Ternyata pesta itu bukan diadakan untukku tapi untuk pernikahan keduamu, kenapa Ga, kenapa kamu jahat banget sama aku?" raung Freya yang kini sudah berdiri di hadapan Gathan. Lalu ia memukul-mukul dada Gathan untuk menyalurkan kekesalannya.

"Nak, Gathan, kenapa kau jahat pada anak papa? Kenapa kamu tega menduakan ya? Kau dan keluargamu benar-benar mengecewakan papa." desis Reza yang baru saja keluar dari kamar seraya mendorong kursi rodanya.

"Fre, pa, nanti Gathan jelasin semua. Gathan mohon kalian tenang." mohon Gathan dengan tenang.

"Tenang kau bilang? Bagaimana aku bisa tenang sementara kau baru saja menikah lagi? Beritahu aku bagaimana caranya, Gathan? Dan kau jal*ng, angkat wajahmu! Aku ingin lihat bagaimana wajah jal*ng yang berhasil masuk ke dalam rumah tanggaku." titah Freya dengan wajah merah padam.

Perlahan-lahan, Nanda mengangkat wajahnya menatap wajah istri pertama suaminya itu. Mata Nanda membelalak seketika, begitu pula mata Freya. Tubuh Nanda menegang sempurna.

'Di ... dia ... '

"Kamu ... " desis Freya dengan mata memicing sinis "Kamu perempuan miskin yang bekerja di cafe itu kan! Cih, ternyata selera mamamu sangatlah buruk, Ga!" ejek Freya.

"Fre ... jangan bicara sembarangan tentang mama!" seru Gathan tidak suka mamanya dicemooh.

"Apa? Kau tidak suka? Tapi itu kenyataannya, Ga." seru Freya. "Atau kau memakai guna-guna, hah sampai mama Gathan malah memilihmu menjadi istri Gathan." desis Freya ke arah Nanda.

"Sa-saya tidak melakukan itu." sahut Nanda gugup.

"Bohong, tidak mungkin orang kaya seperti mama Gathan memilihmu kalau kau tidak melakukan sesuatu." desisnya lagi.

"Saya ... "

"Erwin, bawa Nanda ke kamar di sebelah kamarku!" titah Gathan pada Erwin yang masih berdiri di samping Nanda. Erwin pun mengangguk lalu ia mencoba mengajak Nanda tapi ia tetap bergeming di tempat dengan air mata yang telah menggenang di pelupuk matanya. Erwin yakin, sekali saja Nanda berkedip, maka air mata itu akan jatuh.

"Ayo, ikut aku ke kamarmu!" ajak Erwin lagi.

Nanda menoleh ke arah Erwin lalu berkedip, dan benar saja, air mata itu langsung tumpah membasahi pipi. Erwin yang melihatnya merasa iba. Ingin sekali ia mengangkat jarinya dan menghapus air mata itu, tapi ia sadar, ia kini sedang berada di belakang Gathan yang merupakan suami Nanda.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

It's me💓💓

It's me💓💓

alahh ci gatel loe juga kismin

2024-09-29

0

Richa Elina

Richa Elina

harusnya GK disatuin serumah y

2024-08-03

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kurang ajar kau Gathan,, cari rumah lain saja..

2024-06-17

2

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Nanda Afrilya
2 Ch.2 Pesona Nanda
3 Ch.3 bertemu pembeli tanah
4 Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5 Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6 Ch.6 Keputusan
7 Ch.7 Ancaman Ganindra
8 Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9 Ch.9 Fitting gaun pengantin
10 Ch.10 Lamaran
11 Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12 Ch.12 SAH
13 Ch.13 Surat kontrak?
14 Ch.14 Harapan Nanda
15 Ch.15 Permohonan Nanda
16 Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17 Ch.17 Manusia sombong
18 Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19 Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20 Ch.20 Cold Husband
21 Ch.21 Ketakutan Freya
22 Ch.22 Lavina dan Nanda
23 Ch.23 Refleks
24 Ch24 Dekapan hangat
25 Ch.25 Misi Lavina
26 Ch.26 meminta hak
27 Ch.27 Tangisan Nanda
28 Ch.28 Perhatian
29 Ch.29 De javu
30 Ch.30 Pelukan
31 Ch.31 Familiar
32 Ch.32 Mulai cemburu
33 Ch.33 Donat
34 Ch.34 Rencana Lavina
35 Ch.35 Rencana Lavina II
36 Ch.36 Rasa ...
37 Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38 Ch.38 Kejujuran Gathan
39 Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40 Ch.40 Ke pesta
41 Ch.41 I Miss you
42 Ch.42 Di luar batas
43 Ch.43 Rencana
44 Ch.44 Perasaan tak nyaman
45 Ch.45 Gathan vs Freya
46 Ch.46 Pengaruh obat
47 Ch.47 Minta cucu
48 Ch.48 Kamuflase
49 Ch.49
50 Ch.50 Rencana ???
51 Ch.51 Potongan puzzle
52 Ch.52 Di apartemen
53 Ch 53 Terkuak
54 Ch.54 Kedatangan Lavina
55 Ch.55 Hebat!
56 Ch.56 Mengetuk pintu langit
57 Ch.57 Nanda ...
58 Ch.58 Tolong!
59 Ch.59 Bad News
60 Ch.60 Pelangi sehabis badai
61 Ch.61 Apa ... ???
62 Ch.62 Maafin papa
63 Ch.63
64 Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65 Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66 Ch.66 Bangunlah sayang!
67 Ch.67 Impian yang tercapai
68 Ch.68 Kejutan
69 Ch.69 Penangkapan
70 Ch.70
71 Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72 Ch.72 Remarried
73 Ch.73 Prank
74 Ch.74 Ketar-ketir
75 Ch.75 Let's do it, baby!
76 Ch.76 Sang Penggoda
77 Ch.77 Lelaki terhebat
78 Ch.78 kegelisahan Nanda
79 Ch.79 Pingsan
80 Ch.80
81 Ch.81 Happy family
82 Ch.82 romantisme pasangan bucin
83 Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84 Ch.84 Tio dan Freya
85 Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86 Ch.86 I love you to the moon and back
87 Promosi Novel Baru
88 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Nanda Afrilya
2
Ch.2 Pesona Nanda
3
Ch.3 bertemu pembeli tanah
4
Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5
Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6
Ch.6 Keputusan
7
Ch.7 Ancaman Ganindra
8
Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9
Ch.9 Fitting gaun pengantin
10
Ch.10 Lamaran
11
Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12
Ch.12 SAH
13
Ch.13 Surat kontrak?
14
Ch.14 Harapan Nanda
15
Ch.15 Permohonan Nanda
16
Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17
Ch.17 Manusia sombong
18
Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19
Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20
Ch.20 Cold Husband
21
Ch.21 Ketakutan Freya
22
Ch.22 Lavina dan Nanda
23
Ch.23 Refleks
24
Ch24 Dekapan hangat
25
Ch.25 Misi Lavina
26
Ch.26 meminta hak
27
Ch.27 Tangisan Nanda
28
Ch.28 Perhatian
29
Ch.29 De javu
30
Ch.30 Pelukan
31
Ch.31 Familiar
32
Ch.32 Mulai cemburu
33
Ch.33 Donat
34
Ch.34 Rencana Lavina
35
Ch.35 Rencana Lavina II
36
Ch.36 Rasa ...
37
Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38
Ch.38 Kejujuran Gathan
39
Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40
Ch.40 Ke pesta
41
Ch.41 I Miss you
42
Ch.42 Di luar batas
43
Ch.43 Rencana
44
Ch.44 Perasaan tak nyaman
45
Ch.45 Gathan vs Freya
46
Ch.46 Pengaruh obat
47
Ch.47 Minta cucu
48
Ch.48 Kamuflase
49
Ch.49
50
Ch.50 Rencana ???
51
Ch.51 Potongan puzzle
52
Ch.52 Di apartemen
53
Ch 53 Terkuak
54
Ch.54 Kedatangan Lavina
55
Ch.55 Hebat!
56
Ch.56 Mengetuk pintu langit
57
Ch.57 Nanda ...
58
Ch.58 Tolong!
59
Ch.59 Bad News
60
Ch.60 Pelangi sehabis badai
61
Ch.61 Apa ... ???
62
Ch.62 Maafin papa
63
Ch.63
64
Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65
Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66
Ch.66 Bangunlah sayang!
67
Ch.67 Impian yang tercapai
68
Ch.68 Kejutan
69
Ch.69 Penangkapan
70
Ch.70
71
Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72
Ch.72 Remarried
73
Ch.73 Prank
74
Ch.74 Ketar-ketir
75
Ch.75 Let's do it, baby!
76
Ch.76 Sang Penggoda
77
Ch.77 Lelaki terhebat
78
Ch.78 kegelisahan Nanda
79
Ch.79 Pingsan
80
Ch.80
81
Ch.81 Happy family
82
Ch.82 romantisme pasangan bucin
83
Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84
Ch.84 Tio dan Freya
85
Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86
Ch.86 I love you to the moon and back
87
Promosi Novel Baru
88
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!