Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Sejak Nanda datang tadi pagi ke rumah itu, ia belum juga keluar dari dalam kamar. Ia merasa takut, enggan, malu, merasa bersalah, semua rasa bercampur menjadi satu. Padahal ia tahu, Gathan telah keluar pagi tadi. Mungkin ia ke kantornya, pikirnya. Begitu pula Freya, tadi ia sempat mengintip dari jendela kaca kamarnya saat Freya masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya keluar.

Nanda sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Ia tak mungkin mengurung diri terus, bukan. Karena itu Nanda mencoba menghilangkan rasa gugupnya dan mencoba lebih mengenali isi rumah itu termasuk siapa saja yang berada di dalamnya.

Baru saja Nanda memegang handle pintu, tiba-tiba ponsel jadulnya berdering. Android tipe lama berukuran 4 inci dengan layar sedikit retak, buram, dan lusuh. Beruntung ponsel itu masih bisa digunakan untuk menginstal aplikasi perpesanan sejuta umat dengan simbol gambar telepon berwarna hijau.

Nanda tersenyum miris melihat ponselnya sendiri, tak mau si penelepon menunggu lama, Nanda pun segera mengangkat panggilan itu.

"Halo, assalamualaikum." ucap Nanda lembut.

"Wa'alaikum salam, Nda." sahut seseorang di seberang sana tak kalah lembut. "Kamu lagi ngapain, Nda?" tanya seorang itu.

"Nanda baru mau keluar kamar, Bu. Pingin keliling-keliling biar lebih tau seluk beluk rumah pak Gathan." ucap Nanda sekenanya.

"Mama, Nda, mama. Harus berapa kali sih mama ngingetin kamu buat panggil mama. Kamu bukan lagi pelayan di Starla, ingat itu. Terus itu, masa' kamu manggil suami pak sih! Ganti dong!" omel Lavina membuat Nanda yang tadinya gugup saat hendak keluar kamar, menjadi tenang dan tersenyum. Ia sungguh tak menyangka bisa mendapatkan seorang mertua yang begitu menyayanginya. Padahal bila ditilik dari strata, ia bukanlah siapa-siapa. Benar-benar tak sebanding. Walaupun pernikahannya terkesan terpaksa dan misterius karena ada hal yang ternyata ditutupi entah apa penyebabnya, tapi perlakuan Lavina dan Ganindra sudah cukup membuatnya tenang.

"Iya, ma, maaf." ucap Nanda seraya meringis karena masih kaku menyebut kata mama pada orang lain. "Untuk panggilan pak Gathan, Nanda belum bisa ubah ma. Mungkin kalau kita udah lebih kenal, baru Nanda akan ubah panggilannya." tutur Nanda lembut.

"Anak pintar." puji Lavina sambil terkekeh di seberang sana. Lalu Nanda beranjak menuju balkon kamarnya. Balkon itu langsung menghadap ke area kolam renang yang ada di belakang kamarnya. Airnya begitu jernih membuat Nanda rasanya ingin berenang di dalamnya. 'Eh, aku kan nggak bisa berenang!' gumamnya dalam hati lalu terkekeh sendiri.

"Kamu ngetawain apa sih, Nda? Ada yang lucu, hm?" cecar Lavina saat mendengar kekehan Nanda.

"Nggak kok, ma. Nggak ada yang lucu." kilah Nanda malu menceritakan khayalannya tadi.

"Kirain ada apa. Oh, ya sayang, kamu nggak kenapa-kenapa kan di sana? Perempuan itu nggak ngapa-ngapain kamu kan?" tanya Lavina penuh selidik. Sebenarnya ia khawatir melepaskan Nanda tinggal di sana. Tapi bila pisah rumah, pasti frekuensi pertemuan mereka akan berkuurang karena harus berbagi waktu. Belum lagi, bisa saja Freya menghalang-halangi pertemuan mereka berdua dan Lavina tidak menginginkan hal itu terjadi.

Nanda terkekeh mendengar nada kekhawatiran Lavina. Ia dapat merasakan, sepertinya Lavina lebih menyayangi dirinya dibandingkan Freya, tapi alasannya apa? Bila diingat-ingat, saat pertemuan mereka pertama kali di cafe Starla tempo hari pun, Lavina justru membela dirinya, bukan Freya. Lavina itu orang baik, pasti ada alasan mengapa ia tidak menyukai Freya.

'Apakah pak Gathan menikahi Bu Freya tanpa restu?' gumam Nanda bertanya-tanya dalam hati.

"Nanda baik-baik aja kok, ma. Mama nggak perlu khawatir." tukas Nanda menenangkan Lavina.

Lavina pun menghela nafas lega setelah mendengarnya.

"Kamu ingat ya, Nda. Kalau mereka atau ada dari mereka berbuat macam-macam sama kamu, laporin aja ke mana, biar mama yang kasi mereka pelajaran." pesan Lavina sebelum panggilan telepon itu ditutup.

....***...

Selesai berbicara di telepon dengan Lavina, Nanda memberanikan diri keluar dari kamar. Ia ingat, tadi saat baru datang, ia melihat beberapa pekerja yang bekerja di rumah ini. Ia ingin sekali berkenalan dan mengetahui segala yang berhubungan dengan Gathan dan Freya serta rumah ini. Dengan langkah perlahan, Nanda pun menyusuri undakan tangga yang bentuknya mengular. Sampai di bawah Nanda pun bingung karena rumah itu terlihat sepi. Lalu ia berjalan menuju ke belakang menggunakan instingnya hingga ia melihat seseorang sedang berkutat di dengan sutil dan wajan.

"Maaf mbak, ada yang bisa Nanda bantu?" tawar Nanda membuat seseorang itu menjengit kaget dan menoleh ke arah Nanda.

"Eh, nona ... nggak ... nggak perlu. Saya bisa sendiri kok." ucap perempuan berusia 30 tahunan itu.

"Tapi Nanda bosan mbak nggak ada yang dikerjain." Rajuk Nanda. "Eh, kita belum kenalan. Saya Nanda mbak." ucap Nanda sumringah.

Perempuan itu pun lantas tersenyum melihat sifat ramah Nanda yang sangat jauh berbeda dari Freya.

"Saya Surti non. Saya art di sini. Saya bagian masak sama cucu piring. Sebenarnya ada satu lagi yang biasa bersih-bersih sama cuci pakaian, tapi dia sedang cuti balik kampung beberapa hari." ucap Surti menjelaskan.

"Wah, salam kenal ya mbak Surti!"

"Non ini beneran istri tuan Gathan ya?" tanya Surti was-was sekaligus penasaran. Sebenarnya ia takut-takut bertanya seperti itu, tapi melihat sikap ramah Nanda, ia yakin Nanda enak diajak bicara.

"Hmm ... i-iya mbak." jawab Nanda sendu.

"Lho kok sedih? Surti ada salah ngomong ya non? Maafin Surti ya kalau iya!" ucap Surti seraya memelas.

"Mbak nggak salah kok. Kenyataannya kayak gitu. Nanda yakin, pasti kalian merasa marah dan benci sama Nanda sebab Nanda jadi pelakor diantara pak Gathan dan Bu Freya." ucap Nanda seraya menghela nafas berat.

"Nggak kok, non Nanda tenang aja, kami nggak mikir ke arah situ. Pasti kalian memiliki alasan sendiri kan menikah. Apapun alasannya, sekarang non Nanda udah jadi Nyonya di rumah ini jadi sudah sepantasnya kami menghormati dan melayani nona."

"Ck ... nggak perlu segitunya mbak. Oh ya, mbak masak apa? Ada yang perlu Nanda bantu? Dari pada bengong terus, Nanda bosen." ucap Nanda sambil melirik beberapa sayuran yang hendak dipotong.

"Nggak usah non, beneran deh, nggak usah. Surti nggak mau entar tuan Gathan marah." tolak Surti sambil mengibaskan tangannya.

"Marah? Nggak mungkin lah mbak. Siapa sih saya? Cuma istri kedua aja. Itu pun nggak bakalan mungkin jadi istrinya kalau bukan karena permintaan mama Lavina." sahut Nanda bersikeras ingin membantu. Lalu dengan cekatan, Nanda mengambil pisau pengupas dan mengupas kentang yang ada di hadapannya. "Kentangnya untuk buat apa mbak?" tanya Nanda yang sedang asik mengupas kentang.

Surti tentu terkejut dengan fakta kalau Nanda menikah dengan Gathan karena permintaan ibu dari tuannya tersebut. Tak ingin terus menerus menolak, Surti pun membiarkan Nanda turut membantu ia memasak.

"Buat perkedel, non."

"Oh, buat Nanda yang buatnya ya mbak! Nanda bisa kok. S

Emang pak Gathan makan siang di rumah ya mbak?"

"Tadi sih bilangnya gitu. Tapi kalau biasanya nggak. Mungkin karena hari ini hari pertama non Nanda ada di rumah ini jadi tuan Gathan pingin temenin." ucap Surti menggoda Nanda.

"Alah, mbak Surti ngadi-ngadi deh! Mana mungkin gitu." sahut Nanda mesem-mesem.

...***...

...Happy reading 🥰🙏🥰...

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

semangat Nanda

2024-06-17

1

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

mas tejo kmn mba

2024-06-17

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

moga aja masakan Nanda bsa cocok dilidah Gathan

2022-06-13

6

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Nanda Afrilya
2 Ch.2 Pesona Nanda
3 Ch.3 bertemu pembeli tanah
4 Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5 Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6 Ch.6 Keputusan
7 Ch.7 Ancaman Ganindra
8 Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9 Ch.9 Fitting gaun pengantin
10 Ch.10 Lamaran
11 Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12 Ch.12 SAH
13 Ch.13 Surat kontrak?
14 Ch.14 Harapan Nanda
15 Ch.15 Permohonan Nanda
16 Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17 Ch.17 Manusia sombong
18 Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19 Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20 Ch.20 Cold Husband
21 Ch.21 Ketakutan Freya
22 Ch.22 Lavina dan Nanda
23 Ch.23 Refleks
24 Ch24 Dekapan hangat
25 Ch.25 Misi Lavina
26 Ch.26 meminta hak
27 Ch.27 Tangisan Nanda
28 Ch.28 Perhatian
29 Ch.29 De javu
30 Ch.30 Pelukan
31 Ch.31 Familiar
32 Ch.32 Mulai cemburu
33 Ch.33 Donat
34 Ch.34 Rencana Lavina
35 Ch.35 Rencana Lavina II
36 Ch.36 Rasa ...
37 Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38 Ch.38 Kejujuran Gathan
39 Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40 Ch.40 Ke pesta
41 Ch.41 I Miss you
42 Ch.42 Di luar batas
43 Ch.43 Rencana
44 Ch.44 Perasaan tak nyaman
45 Ch.45 Gathan vs Freya
46 Ch.46 Pengaruh obat
47 Ch.47 Minta cucu
48 Ch.48 Kamuflase
49 Ch.49
50 Ch.50 Rencana ???
51 Ch.51 Potongan puzzle
52 Ch.52 Di apartemen
53 Ch 53 Terkuak
54 Ch.54 Kedatangan Lavina
55 Ch.55 Hebat!
56 Ch.56 Mengetuk pintu langit
57 Ch.57 Nanda ...
58 Ch.58 Tolong!
59 Ch.59 Bad News
60 Ch.60 Pelangi sehabis badai
61 Ch.61 Apa ... ???
62 Ch.62 Maafin papa
63 Ch.63
64 Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65 Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66 Ch.66 Bangunlah sayang!
67 Ch.67 Impian yang tercapai
68 Ch.68 Kejutan
69 Ch.69 Penangkapan
70 Ch.70
71 Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72 Ch.72 Remarried
73 Ch.73 Prank
74 Ch.74 Ketar-ketir
75 Ch.75 Let's do it, baby!
76 Ch.76 Sang Penggoda
77 Ch.77 Lelaki terhebat
78 Ch.78 kegelisahan Nanda
79 Ch.79 Pingsan
80 Ch.80
81 Ch.81 Happy family
82 Ch.82 romantisme pasangan bucin
83 Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84 Ch.84 Tio dan Freya
85 Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86 Ch.86 I love you to the moon and back
87 Promosi Novel Baru
88 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Nanda Afrilya
2
Ch.2 Pesona Nanda
3
Ch.3 bertemu pembeli tanah
4
Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5
Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6
Ch.6 Keputusan
7
Ch.7 Ancaman Ganindra
8
Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9
Ch.9 Fitting gaun pengantin
10
Ch.10 Lamaran
11
Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12
Ch.12 SAH
13
Ch.13 Surat kontrak?
14
Ch.14 Harapan Nanda
15
Ch.15 Permohonan Nanda
16
Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17
Ch.17 Manusia sombong
18
Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19
Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20
Ch.20 Cold Husband
21
Ch.21 Ketakutan Freya
22
Ch.22 Lavina dan Nanda
23
Ch.23 Refleks
24
Ch24 Dekapan hangat
25
Ch.25 Misi Lavina
26
Ch.26 meminta hak
27
Ch.27 Tangisan Nanda
28
Ch.28 Perhatian
29
Ch.29 De javu
30
Ch.30 Pelukan
31
Ch.31 Familiar
32
Ch.32 Mulai cemburu
33
Ch.33 Donat
34
Ch.34 Rencana Lavina
35
Ch.35 Rencana Lavina II
36
Ch.36 Rasa ...
37
Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38
Ch.38 Kejujuran Gathan
39
Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40
Ch.40 Ke pesta
41
Ch.41 I Miss you
42
Ch.42 Di luar batas
43
Ch.43 Rencana
44
Ch.44 Perasaan tak nyaman
45
Ch.45 Gathan vs Freya
46
Ch.46 Pengaruh obat
47
Ch.47 Minta cucu
48
Ch.48 Kamuflase
49
Ch.49
50
Ch.50 Rencana ???
51
Ch.51 Potongan puzzle
52
Ch.52 Di apartemen
53
Ch 53 Terkuak
54
Ch.54 Kedatangan Lavina
55
Ch.55 Hebat!
56
Ch.56 Mengetuk pintu langit
57
Ch.57 Nanda ...
58
Ch.58 Tolong!
59
Ch.59 Bad News
60
Ch.60 Pelangi sehabis badai
61
Ch.61 Apa ... ???
62
Ch.62 Maafin papa
63
Ch.63
64
Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65
Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66
Ch.66 Bangunlah sayang!
67
Ch.67 Impian yang tercapai
68
Ch.68 Kejutan
69
Ch.69 Penangkapan
70
Ch.70
71
Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72
Ch.72 Remarried
73
Ch.73 Prank
74
Ch.74 Ketar-ketir
75
Ch.75 Let's do it, baby!
76
Ch.76 Sang Penggoda
77
Ch.77 Lelaki terhebat
78
Ch.78 kegelisahan Nanda
79
Ch.79 Pingsan
80
Ch.80
81
Ch.81 Happy family
82
Ch.82 romantisme pasangan bucin
83
Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84
Ch.84 Tio dan Freya
85
Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86
Ch.86 I love you to the moon and back
87
Promosi Novel Baru
88
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!