Ch.13 Surat kontrak?

Selepas acara ijab Kabul tadi, Nanda pun dituntun Lavina untuk masuk ke kamar Gathan. Walaupun sedikit ragu, akhirnya ia pun memberanikan diri, toh mereka sudah sah sebagai suami istri, pikirnya.

Baru selangkah Nanda menginjakkan kakinya di kamar Gathan, Nanda sontak berdecak kagum. Kamar itu begitu luas dan tertata rapi. Kamar yang didominasi warna abu-abu dan putih itu, sungguh memanjakan mata Nanda. Bukan hanya mata, hidungnya pun terasa dimanjakan dengan aroma maskulin yang mungkin berasal dari parfum laki-laki yang sudah berstatus sebagai suaminya itu.

"Wah, rapinya pake banget! Gini amat ya kamar orang kaya, udah gede, rapi, wangi. Ish, pasti aroma parfum mahal nih!" puji Nanda seraya melangkahkan kakinya perlahan menuju sofa di kamar itu. "Di kamar aja ada sofa. Wah, tv nya gede banget!" gumam Nanda sambil celingukan kesana-kemari.

Mungkin bila ada yang melihatnya bertingkah seperti itu akan segera mencibir Nanda sebagai gadis kampungan. Namun mau bagaimana lagi, ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kaki di rumah dan kamar orang kaya. Bahkan ini pertama kalinya ia bisa melihat barang-barang dan perabotan orang kaya.

"Sudah puas memperhatikannya?" tiba-tiba terdengar suara bariton seorang pria mencibir membuat Nanda tersentak salah tingkah. Ia bahkan mengangkat tangan kanannya dan menggaruk-garuk samping kepalanya karena terlampau terkejut sekaligus gugup. Entah sejak kapan Gathan datang sebab ia benar-benar tidak menyadarinya. Bahkan suara derit pintu pun tak ada.

"Eh ... itu ... anu ... maaf, pak. Saya ... saya ... cuma pingin lihat-lihat saja." ujar Nanda gugup.

Gathan si pria dingin nyaris tanpa ekspresi itu melangkahkan kakinya masuk ke kamar itu dan duduk di salah satu sofa single dengan kaki kanan disilangkan ke atas kaki kiri.

Nanda yang takut, cemas, gugup, was-was, hanya bisa menundukkan kepalanya menatap lantai yang bercorak abstrak yang juga didominasi warna abu-abu.

"Kamu ... " tunjuk Gathan membuat Nanda sedikit mendongakkan kepalanya menatap Gathan yang sedang duduk santai laksana bos besar. "Apa kau tetap ingin berdiri di sana?" tanya Gathan.

Nanda yang bingung dan tidak berani menatap secara langsung mata Gathan dan juga tidak berani duduk di sofa mahal pria yang berstatus suaminya itu lantas duduk di lantai membuat mata Gathan membulat, tidak habis pikir dengan tingkah gadis yang berstatus istrinya itu. Bukannya duduk di sofa, malah duduk di lantai.

"Kenapa kamu duduk di situ?" tanya Gathan sambil mengernyitkan dahi.

"Itu pak, kayaknya sofa itu mahal banget, saya tidak berani duduk di sana. Kalau rusak, gimana saya gantinya." ujar Nanda polos dengan kepala masih menunduk takut.

Gathan menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

'Mama cariin aku istri kok yang kayak gini amat! Dia ini emang polos apa gobl*k sih!' gumam Gathan dalam hati.

"Kamu ... siapa tadi nama kamu?" Gathan mencoba mengingat-ingat.

"Lha, bapak tadi diijab kabul bisa masa' sekarang udah lupa! Bapak nggak pikun kan? Kalau amnesia kan nggak mungkin soalnya kepala bapak nggak terbentur." cerocos Nanda yang kini sudah sedikit berani mengangkat wajahnya.

Melihat ekspresi polos Nanda, membuat Gathan yang tadinya kesal karena disebut pikun hingga amnesia, justru berusaha menahan senyumnya yang hampir saja terbit.

"Kamu, Nan ... Nanda, duduk di sana!" tunjuk Gathan pada salah satu sofa single yang berhadapan dengannya. "Kamu tenang aja, sofa itu nggak akan rusak kalau hanya diduduki kecuali kamu masak di sana."

Nanda pun lantas berdiri dan mengambil tempat di sofa.

'Aneh, ya nggak mungkin lah aku masak di sofa! Dia pikir aku sebodoh itu apa!' Nanda mendumel dalam hati.

"Aku ingin bertanya padamu, sebenarnya apa rencana kamu, hm? Apa kamu mau menikah denganku karena ada hubungannya dengan panti?" tanya Gathan dengan sorot mata tajam, mengintimidasi Nanda.

Nanda mengerutkan keningnya, "Rencana? Rencana apa, pak? Kalau bapak tanya saya mau menikah dengan bapak karena ada hubungannya dengan panti, ya memang ada."

Gathan tersenyum sinis, "Jadi kau ingin membalas dendam karena aku telah meratakan panti asuhanmu, begitu?"

Mendengar pertanyaan aneh seperti itu, sontak saja Nanda menggeleng dengan cepat. Ujung-ujung jemarinya tampak sedang meremas ujung kebaya.

"Saya menerima permintaan Bu Lavina untuk menikah dengan Anda bukan karena ingin balas dendam, pak. Saya saja baru tau kalau bapak itu anak atasan saya hari ini gimana saya mau balas dendam ke bapak, coba." jelas Nanda.

Mata Gathan memicing, mencari celah kebohongan, tapi tak ada.

"Lalu apa tujuanmu? Jangan berbohong sebab bila kalian sampai ketahuan berbohong, maka bersiaplah menanggung semua konsekuensinya." tegas Gathan membuat Nanda makin gugup setengah mati.

"Aku ... aku cuma ... dijanjikan bu Lavina sebuah rumah untuk tempat tinggal anak-anak panti, pak." lirih Nanda jujur. "Kalau bapak tidak percaya, bapak bisa bertanya pada Bu Lavina." imbuhnya lagi .

Nanda sudah mulai keringat dingin. Jantungnya berdegup kencang karena gugup bercampur takut. Bagaimana kalau Gathan tiba-tiba marah? Atau tidak mempedulikannya sama sekali dan mengusirnya? Nanda seketika bergidik ngeri membayangkan yang tidak-tidak.

Gathan mengangguk lalu ia berdiri begitu saja meninggalkannya dan masuk ke dalam sebuah ruangan. Nanda bingung sendiri harus melakukan apa dan bagaimana.

"Kalau di novel-novel kak Ayu yang pernah aku baca, biasanya kalau nikah karena sejenis perjodohan kayak gini, pasti ada surat kontraknya. Kira-kira pak Gathan juga membuat surat kontrak kayak gitu nggak ya? Kalau iya, berarti pernikahan ini ada batas waktu." gumam Nanda sambil mengetuk-ngetuk kepalanya, berpikir.

"Ini bukan novel! Simpan saja imajinasimu itu dalam otakmu sebab aku takkan pernah membuat surat kontrak atau perjanjian apapun itu." tegas Gathan yang saat ini hanya menggunakan kaos putih dan jeans selutut membuat tubuh atletisnya nampak jelas di mata. Nanda hanya bisa tertunduk malu saat ketahuan berpikir yang aneh-aneh.

...ooo...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Farani Masykur

Farani Masykur

hehehe aku jg salfok dg judulnya

2024-07-05

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

bagus lah kalau begitu Gathan

2024-06-17

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

lah... judulnya ny jg udah ngajak mikir kesana loh mak

2024-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Nanda Afrilya
2 Ch.2 Pesona Nanda
3 Ch.3 bertemu pembeli tanah
4 Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5 Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6 Ch.6 Keputusan
7 Ch.7 Ancaman Ganindra
8 Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9 Ch.9 Fitting gaun pengantin
10 Ch.10 Lamaran
11 Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12 Ch.12 SAH
13 Ch.13 Surat kontrak?
14 Ch.14 Harapan Nanda
15 Ch.15 Permohonan Nanda
16 Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17 Ch.17 Manusia sombong
18 Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19 Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20 Ch.20 Cold Husband
21 Ch.21 Ketakutan Freya
22 Ch.22 Lavina dan Nanda
23 Ch.23 Refleks
24 Ch24 Dekapan hangat
25 Ch.25 Misi Lavina
26 Ch.26 meminta hak
27 Ch.27 Tangisan Nanda
28 Ch.28 Perhatian
29 Ch.29 De javu
30 Ch.30 Pelukan
31 Ch.31 Familiar
32 Ch.32 Mulai cemburu
33 Ch.33 Donat
34 Ch.34 Rencana Lavina
35 Ch.35 Rencana Lavina II
36 Ch.36 Rasa ...
37 Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38 Ch.38 Kejujuran Gathan
39 Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40 Ch.40 Ke pesta
41 Ch.41 I Miss you
42 Ch.42 Di luar batas
43 Ch.43 Rencana
44 Ch.44 Perasaan tak nyaman
45 Ch.45 Gathan vs Freya
46 Ch.46 Pengaruh obat
47 Ch.47 Minta cucu
48 Ch.48 Kamuflase
49 Ch.49
50 Ch.50 Rencana ???
51 Ch.51 Potongan puzzle
52 Ch.52 Di apartemen
53 Ch 53 Terkuak
54 Ch.54 Kedatangan Lavina
55 Ch.55 Hebat!
56 Ch.56 Mengetuk pintu langit
57 Ch.57 Nanda ...
58 Ch.58 Tolong!
59 Ch.59 Bad News
60 Ch.60 Pelangi sehabis badai
61 Ch.61 Apa ... ???
62 Ch.62 Maafin papa
63 Ch.63
64 Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65 Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66 Ch.66 Bangunlah sayang!
67 Ch.67 Impian yang tercapai
68 Ch.68 Kejutan
69 Ch.69 Penangkapan
70 Ch.70
71 Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72 Ch.72 Remarried
73 Ch.73 Prank
74 Ch.74 Ketar-ketir
75 Ch.75 Let's do it, baby!
76 Ch.76 Sang Penggoda
77 Ch.77 Lelaki terhebat
78 Ch.78 kegelisahan Nanda
79 Ch.79 Pingsan
80 Ch.80
81 Ch.81 Happy family
82 Ch.82 romantisme pasangan bucin
83 Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84 Ch.84 Tio dan Freya
85 Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86 Ch.86 I love you to the moon and back
87 Promosi Novel Baru
88 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Nanda Afrilya
2
Ch.2 Pesona Nanda
3
Ch.3 bertemu pembeli tanah
4
Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5
Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6
Ch.6 Keputusan
7
Ch.7 Ancaman Ganindra
8
Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9
Ch.9 Fitting gaun pengantin
10
Ch.10 Lamaran
11
Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12
Ch.12 SAH
13
Ch.13 Surat kontrak?
14
Ch.14 Harapan Nanda
15
Ch.15 Permohonan Nanda
16
Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17
Ch.17 Manusia sombong
18
Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19
Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20
Ch.20 Cold Husband
21
Ch.21 Ketakutan Freya
22
Ch.22 Lavina dan Nanda
23
Ch.23 Refleks
24
Ch24 Dekapan hangat
25
Ch.25 Misi Lavina
26
Ch.26 meminta hak
27
Ch.27 Tangisan Nanda
28
Ch.28 Perhatian
29
Ch.29 De javu
30
Ch.30 Pelukan
31
Ch.31 Familiar
32
Ch.32 Mulai cemburu
33
Ch.33 Donat
34
Ch.34 Rencana Lavina
35
Ch.35 Rencana Lavina II
36
Ch.36 Rasa ...
37
Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38
Ch.38 Kejujuran Gathan
39
Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40
Ch.40 Ke pesta
41
Ch.41 I Miss you
42
Ch.42 Di luar batas
43
Ch.43 Rencana
44
Ch.44 Perasaan tak nyaman
45
Ch.45 Gathan vs Freya
46
Ch.46 Pengaruh obat
47
Ch.47 Minta cucu
48
Ch.48 Kamuflase
49
Ch.49
50
Ch.50 Rencana ???
51
Ch.51 Potongan puzzle
52
Ch.52 Di apartemen
53
Ch 53 Terkuak
54
Ch.54 Kedatangan Lavina
55
Ch.55 Hebat!
56
Ch.56 Mengetuk pintu langit
57
Ch.57 Nanda ...
58
Ch.58 Tolong!
59
Ch.59 Bad News
60
Ch.60 Pelangi sehabis badai
61
Ch.61 Apa ... ???
62
Ch.62 Maafin papa
63
Ch.63
64
Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65
Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66
Ch.66 Bangunlah sayang!
67
Ch.67 Impian yang tercapai
68
Ch.68 Kejutan
69
Ch.69 Penangkapan
70
Ch.70
71
Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72
Ch.72 Remarried
73
Ch.73 Prank
74
Ch.74 Ketar-ketir
75
Ch.75 Let's do it, baby!
76
Ch.76 Sang Penggoda
77
Ch.77 Lelaki terhebat
78
Ch.78 kegelisahan Nanda
79
Ch.79 Pingsan
80
Ch.80
81
Ch.81 Happy family
82
Ch.82 romantisme pasangan bucin
83
Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84
Ch.84 Tio dan Freya
85
Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86
Ch.86 I love you to the moon and back
87
Promosi Novel Baru
88
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!