Ch.2 Pesona Nanda

Pagi-pagi sekali Nanda telah bangun dan melaksanakan tugas hariannya dari mencuci, menyiapkan sarapan, dan membantu adik-adiknya yang masih sangat kecil untuk mandi.

Nanda selalu melakukan semua itu dengan senang hati. Tanpa kenal lelah dan dengan sabar , ia memandikan, membantu sikat gigi, dan terakhir membantu mereka berpakaian.

"Kakak, Pia nggak mau mandi, dingin." kata bocah bernama Via yang baru berusia 3 tahun. Karena lidahnya masih cadel, ia menyebut namanya sendiri Pia, bukan Via.

"Akak, Oci duga ndak au andi." sahut Oci si bocah berusia 2 tahun.

"Ih, jolok! Pia cama Oci bau ndak mau mandi. Jelly mau mandi duluan aja ya kak. Bialin, ciapa yang bau ndak kasi calapan ya kak!" ujar Jerry memanas-manasi.

Nanda terkekeh melihat 3 bocah yang sibuk berdebat itu.

"Kakak, Yaya macih atuk." gumam Yaya yang masih setengah memejam. Entah dia tidur jam berapa, tidak biasanya jam 6 seperti ini mereka ia masih mengantuk.

"Kok Yaya masih ngantuk? Emang Yaya bobok jam berapa?" tanya Nanda seraya mensejajarkan tubuhnya dengan Yaya yang belum genap 3 tahun.

Yaya tampak berpikir, "Yaya tidul jam dua tiga empat lima. Yaya ndak bica tidur coalna Yaya cedih liat unda anyis." ujar Yaya bercerita sambil menyandarkan kepalanya di pundak Nanda.

Nanda terkejut mendengar penuturan Yaya. Nanda ingin terkekeh, tapi ia juga sedih saat mengingat mereka harus pindah dari rumah yang telah ia tempati belasan tahun yang lalu. Ia sungguh tak menyangka semalam Yaya mendengarkan tangisan bunda Rieke. Lalu setelah berhasil membujuk ke empat bocah itu untuk mandi , Nanda pun membantu bunda Rieke menyiapkan sarapan. Anak-anak yang usianya sudah 7 tahun ke atas

"Nda, tadi Sapto telepon terus bilang orang yang beli tanah panti ini akan datang siang nanti." ujar Bunda Rieke sambil mengupas bawang untuk membuat bumbu nasi goreng. Mereka lebih suka membuat nasi goreng dengan bumbu racikan sendiri. Selain lebih hemat, rasanya juga lebih nikmat. Setiap memasak mereka membuat nasi goreng dengan 2 varian rasa yaitu pedas dan tidak pedas agar semua anak-anak tetap dapat makan bersama.

Nanda berpikir sejenak, ia pikir ia harus bertemu dengan pemilik tanah sebelumnya dan pemilik barunya. Setidaknya ia bisa meminta keringanan waktu dan uang kompensasi agar mereka bisa mencari tempat tinggal baru. Ia berencana bekerja sebentar lalu meminta izin pulang sebentar siangnya agar dapat bertemu pak Sapto dan pemilik barunya.

"Nanti Nanda pulang sebentar, Bun supaya bisa bicara sama pak Sapto dan pemilik baru tanah ini. Semoga aja mereka dapat memberikan keringanan waktu dan juga uang kompensasi supaya kita bisa cari rumah yang cukup besar untuk menampung adik-adik." ujar Nanda sambil menuangkan minyak ke wajan. Urusan masak-memasak sudah jadi bagiannya. Bunda Rieka cukup menyiapkan bahannya saja, itu permintaan Nanda sendiri. Apalagi bunda Rieke sudah cukup berumur, ia tidak tega membiarkan bunda Rieke kelelahan karena mengurus adik-adik panti. Walaupun jumlah mereka tidak terlalu banyak lagi karena sudah banyak yang diadopsi, tapi cukup melelahkan bila bunda Rieke melakukan semuanya sendiri.

"Terserah kamu saja, Nda. Bunda hanya bisa berdoa, semoga semua dilancarkan." ujar bunda Rieke dengan tersenyum manis.

...***...

Kini Nanda sudah kembali mengayuh sepeda tuanya membelah jalanan. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 lewat, sedangkan cafe buka pukul 10, jadi Nanda masih ada waktu untuk sampai di cafe tepat waktu.

Saat lampu merah menyala, Nanda berhenti tepat di samping sebuah mobil mewah. Nanda yang hanya mengenakan kemeja oversize berwarna krem dan celana jeans hitam yang sudah pudar, serta sepatu kets berwarna hitam putih yang tak kalah lusuh, dengan rambut dikuncir kuda ternyata masih mampu menyedot perhatian beberapa pengendara yang berhenti di sekitarnya. Kulit wajahnya putih alami tanpa tersentuh skincare merk apapun. Nanda tersenyum saat melihat seorang anak kecil mengamen di samping sebuah mobil. Hal tersebut ternyata mampu membuat beberapa pengendara tadi makin terpana saat melihatnya. Senyuman Nanda sangatlah manis apalagi di kanan dan kiri pipi Nanda terdapat lesung pipi yang membuat kadar kecantikannya naik berkali-kali lipat.

"Liatin apa sih kamu, Mas?" tanya seorang perempuan cantik di sebuah mobil mewah. "Cih, hanya melihat gadis kampung kayak gitu aja kamu bisa bengong kayak gitu. Aneh!" perempuan itu mencibir pria yang duduk di sebelahnya.

Merasa di sindir, lelaki itu pun memalingkan wajahnya ke arah lain.

tin tin tin ...

Terdengar suara klakson yang dibunyikan berkali-kali membuat lelaki tadi bertanya kepada supirnya.

"Ada apa, Win?" tanya lelaki itu pada sopirnya yang bernama Erwin.

"Itu pak, mobil di depan jalannya kayak keong gara-gara liatin tu cewek cantik. Kayaknya mereka semua terpesona , cantik banget sih." ungkap Erwin jujur. Karena usianya yang masih seumuran dengan sang majikan, membuatnya biasa bicara santai. Sang bos juga tidak masalah sebab mereka juga kadang berbincang berdua untuk mengisi keheningan di saat dalam perjalanan.

"Cantik dari mana? Cewek kampungan gitu aja apa istimewanya? Dari pakaiannya aja keliatan dia cuma orang miskin yang nggak ada apa-apanya." ucap perempuan itu.

Dalam hati Erwin mencibir, majikan perempuannya ini memang tipe melihat seseorang dari penampilan dan harta kekayaan. Ingin menimpali tetapi Erwin tidak ingin dianggap sopir tak tahu diri dan kurang ajar jadi dia hanya diam sama seperti majikan laki-lakinya yang hanya diam tanpa merespon apapun.

...***...

Nanda telah tiba di cafe Starla. Ia pun segera berganti pakaian menggunakan seragam yang disediakan khusus karyawan cafe. Setelah berganti pakaian, ia dan beberapa rekannya segera mengelap meja dan menyusun kursi agar terlihat rapi dan bersih. Setelah beres ia membalik tulisan Open di pintu cafe menghadap depan agar para pelanggan tau bahwa cafe telah dibuka untuk umum.

Tak lama kemudian, para pelanggan pun mulai datang satu persatu. Cafe Starla termasuk cafe yang cukup terkenal. Ia telah memiliki beberapa cabang resmi di berbagai daerah dan kota. Lokasi yang strategis, desain interior yang menarik, pelayanan yang ramah, dan menunya yang variatif dari yang western maupun Indonesian food membuatnya disukai berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, karyawan kantoran, para sosialita, anak-anak sekolah, bahkan para eksekutif muda pun gemar kemari yang tentunya mereka lebih suka menggunakan privat room.

"Pelayan." panggil salah satu pelanggan. Nanda yang kebetulan berada tidak jauh dari orang itu pun segera menghampirinya.

"Mau pesan apa kak?" tanya Nanda sopan.

Perempuan itu mengerutkan keningnya saat melihat Nanda. 'Cih, gadis sok kecantikan di jalanan tadi ternyata bekerja di sini.' gumamnya dalam hati.

"Saya mau moccacino float dan fettucine. Kalian apa ?" tanyanya pada teman-temannya, lalu Mereka pun menyebutkan pesanan mereka satu persatu yang kemudian dicatat Nanda dengan baik.

"Kalau begitu, mohon ditunggu, ya kak! Permisi." pamit Nanda seraya membungkukkan badan memberi hormat.

Tak lama kemudian, Nanda pun kembali mengantarkan pesanan perempuan tadi, namun saat satu langkah lagi Nanda tiba di meja itu, tiba-tiba ia merasa kakinya menabrak sesuatu sehingga ia kehilangan keseimbangan dan nampan yang berisi minuman itu pun tumpah ke lantai dan sedikit memercik ke dress yang dipakai perempuan itu.

"Kau ini tidak bisa bekerja atau bagaimana sih? Kalau tidak bisa bekerja, mending kamu berhenti! Dasar kampungan. Kamu tau, harga dress yang saya pakai ini seharga satu bulan gaji kamu, jadi saya minta kamu ganti!" teriak perempuan itu membuat semua orang yang ada di dalam cafe itu menoleh ke arahnya.

Nanda yang sudah ketakutan lantas berlutut memohon maaf dengan kedua tangan tertangkap di depan dada.

"Saya mohon Kak, maafkan saya. Saya tidak sengaja, saya mohon maafkan saya!" ujar Nanda dengan wajah memelas.

"Tidak, pokoknya kau harus ..."

"Harus apa Freya?" seru seseorang yang tiba-tiba saja memotong ucapannya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

sombong banget tuh perempuan yg bernama Freya.. anak nya siapa sih dia itu

2024-08-07

1

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

emng ngg ad CCTV y

2024-06-17

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

jangan sombong Freya....Nanda sudah minta maaf pun masih saja bising mulutnya

2024-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Nanda Afrilya
2 Ch.2 Pesona Nanda
3 Ch.3 bertemu pembeli tanah
4 Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5 Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6 Ch.6 Keputusan
7 Ch.7 Ancaman Ganindra
8 Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9 Ch.9 Fitting gaun pengantin
10 Ch.10 Lamaran
11 Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12 Ch.12 SAH
13 Ch.13 Surat kontrak?
14 Ch.14 Harapan Nanda
15 Ch.15 Permohonan Nanda
16 Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17 Ch.17 Manusia sombong
18 Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19 Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20 Ch.20 Cold Husband
21 Ch.21 Ketakutan Freya
22 Ch.22 Lavina dan Nanda
23 Ch.23 Refleks
24 Ch24 Dekapan hangat
25 Ch.25 Misi Lavina
26 Ch.26 meminta hak
27 Ch.27 Tangisan Nanda
28 Ch.28 Perhatian
29 Ch.29 De javu
30 Ch.30 Pelukan
31 Ch.31 Familiar
32 Ch.32 Mulai cemburu
33 Ch.33 Donat
34 Ch.34 Rencana Lavina
35 Ch.35 Rencana Lavina II
36 Ch.36 Rasa ...
37 Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38 Ch.38 Kejujuran Gathan
39 Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40 Ch.40 Ke pesta
41 Ch.41 I Miss you
42 Ch.42 Di luar batas
43 Ch.43 Rencana
44 Ch.44 Perasaan tak nyaman
45 Ch.45 Gathan vs Freya
46 Ch.46 Pengaruh obat
47 Ch.47 Minta cucu
48 Ch.48 Kamuflase
49 Ch.49
50 Ch.50 Rencana ???
51 Ch.51 Potongan puzzle
52 Ch.52 Di apartemen
53 Ch 53 Terkuak
54 Ch.54 Kedatangan Lavina
55 Ch.55 Hebat!
56 Ch.56 Mengetuk pintu langit
57 Ch.57 Nanda ...
58 Ch.58 Tolong!
59 Ch.59 Bad News
60 Ch.60 Pelangi sehabis badai
61 Ch.61 Apa ... ???
62 Ch.62 Maafin papa
63 Ch.63
64 Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65 Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66 Ch.66 Bangunlah sayang!
67 Ch.67 Impian yang tercapai
68 Ch.68 Kejutan
69 Ch.69 Penangkapan
70 Ch.70
71 Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72 Ch.72 Remarried
73 Ch.73 Prank
74 Ch.74 Ketar-ketir
75 Ch.75 Let's do it, baby!
76 Ch.76 Sang Penggoda
77 Ch.77 Lelaki terhebat
78 Ch.78 kegelisahan Nanda
79 Ch.79 Pingsan
80 Ch.80
81 Ch.81 Happy family
82 Ch.82 romantisme pasangan bucin
83 Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84 Ch.84 Tio dan Freya
85 Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86 Ch.86 I love you to the moon and back
87 Promosi Novel Baru
88 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Nanda Afrilya
2
Ch.2 Pesona Nanda
3
Ch.3 bertemu pembeli tanah
4
Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5
Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6
Ch.6 Keputusan
7
Ch.7 Ancaman Ganindra
8
Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9
Ch.9 Fitting gaun pengantin
10
Ch.10 Lamaran
11
Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12
Ch.12 SAH
13
Ch.13 Surat kontrak?
14
Ch.14 Harapan Nanda
15
Ch.15 Permohonan Nanda
16
Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17
Ch.17 Manusia sombong
18
Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19
Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20
Ch.20 Cold Husband
21
Ch.21 Ketakutan Freya
22
Ch.22 Lavina dan Nanda
23
Ch.23 Refleks
24
Ch24 Dekapan hangat
25
Ch.25 Misi Lavina
26
Ch.26 meminta hak
27
Ch.27 Tangisan Nanda
28
Ch.28 Perhatian
29
Ch.29 De javu
30
Ch.30 Pelukan
31
Ch.31 Familiar
32
Ch.32 Mulai cemburu
33
Ch.33 Donat
34
Ch.34 Rencana Lavina
35
Ch.35 Rencana Lavina II
36
Ch.36 Rasa ...
37
Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38
Ch.38 Kejujuran Gathan
39
Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40
Ch.40 Ke pesta
41
Ch.41 I Miss you
42
Ch.42 Di luar batas
43
Ch.43 Rencana
44
Ch.44 Perasaan tak nyaman
45
Ch.45 Gathan vs Freya
46
Ch.46 Pengaruh obat
47
Ch.47 Minta cucu
48
Ch.48 Kamuflase
49
Ch.49
50
Ch.50 Rencana ???
51
Ch.51 Potongan puzzle
52
Ch.52 Di apartemen
53
Ch 53 Terkuak
54
Ch.54 Kedatangan Lavina
55
Ch.55 Hebat!
56
Ch.56 Mengetuk pintu langit
57
Ch.57 Nanda ...
58
Ch.58 Tolong!
59
Ch.59 Bad News
60
Ch.60 Pelangi sehabis badai
61
Ch.61 Apa ... ???
62
Ch.62 Maafin papa
63
Ch.63
64
Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65
Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66
Ch.66 Bangunlah sayang!
67
Ch.67 Impian yang tercapai
68
Ch.68 Kejutan
69
Ch.69 Penangkapan
70
Ch.70
71
Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72
Ch.72 Remarried
73
Ch.73 Prank
74
Ch.74 Ketar-ketir
75
Ch.75 Let's do it, baby!
76
Ch.76 Sang Penggoda
77
Ch.77 Lelaki terhebat
78
Ch.78 kegelisahan Nanda
79
Ch.79 Pingsan
80
Ch.80
81
Ch.81 Happy family
82
Ch.82 romantisme pasangan bucin
83
Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84
Ch.84 Tio dan Freya
85
Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86
Ch.86 I love you to the moon and back
87
Promosi Novel Baru
88
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!