Ch.11 Kekhawatiran Nanda

Persiapan demi persiapan pesta pernikahan Gathan dan Nanda telah dirampungkan. Ribuan undangan telah disebar ke seluruh keluarga, kerabat, sahabat, dan kolega bisnis, serta karyawan perusahaan mereka. Tentu semua orang tampak antusias sebab ini adalah pernikahan anak tunggal seorang pengusaha besar.

Semua orang tampak menerka-nerka siapakah calon mempelai pengantin perempuannya sebab diundangkan tidak tertera nama mempelai wanitanya. Seperti yang sering terjadi, kebanyakan pebisnis biasanya menikah dengan putri sesama rekan bisnis, dengan publik figur, atau dengar sosialita, yang pasti dalam pikiran mereka perempuan itu pastilah bukan hanya cantik, tapi memiliki nama besar, popularitas, dan kekayaan.

Tapi seakan menambah teka-teki, pihak keluarga Gathan tidak mempublikasikan nama calon mempelai pengantin wanita. Hal itulah yang membuat Freya makin yakin kalau pesta yang dirancang di sebuah ballroom hotel mewah itu diperuntukkan untuk dirinya. Dia bahkan telah melakukan perawatan diri secara pribadi mulai dari rambut, wajah, tubuh, kuku, hingga ke organ intim. Ia ingin tampil sespesial mungkin, bukan hanya di depan para tamu undangan, tapi juga di depan Gathan agar pria yang telah menjadi suaminya itu makin bertekuk lutut padanya.

Namun, pikiran Freya mulai kacau saat 2 hari menjelang pernikahan. Beberapa hari ini, Gathan tidak pulang ke rumah dengan alasan ada pekerjaan di luar kota. Tapi ia masih berusaha berpikir positif, ia pikir ini seperti proses pingitan. Ya, dia menganggap mereka sedang dipingit. Tapi saat H-2 pernikahan ini, ia makin merasa aneh, sebab sampai sekarang belum ada gaun pengantin yang diantarkan pihak wedding organizer. Gathan pun acuh tak acuh saja seperti biasanya.

"Nggak mungkin kan Gathan nikahnya sama orang lain. Dia saja tidak pernah dekat dengan perempuan manapun." Freya nampak berpikir keras sambil menyandarkan kepalanya di headboard. "Tapi sampai sekarang, nggak ada yang mengukur tubuhku, apalagi ngajak fitting, gimana kalau gaunnya nggak pas? Tapi kapan lagi coba, sedangkan hari pernikahan tinggal 2 hari lagi." gumamnya pusing sendiri memikirkan pesta pernikahan yang dipikirnya untuk dirinya.

Sedangkan di lain tempat, Nanda sedang menjalani perawatan kulit, rambut, dan wajah. Tak tanggung-tanggung, Lavina mendatangkan orang-orang dari salon langganannya ke panti untuk memberikan perawatan secara maksimal pada Nanda. Lavina juga membawa Nanda ke klinik kecantikan langganannya untuk mendapatkan skincare yang tepat untuk jenis kulitnya. Alhasil, hanya dalam tempo 1 Minggu, kulit Nanda terlihat jauh lebih cantik dan glowing. Tidak lagi kusam karena kurangnya perawatan dan terbakar panas matahari.

Tapi satu hal yang masih mengganjal di benak Nanda, mengapa ia tak kunjung dipertemukan dengan calon suaminya itu?

Khawatir?

Tentu Nanda khawatir sebab ia akan menikah dengan seseorang yang tidak ia kenali sama sekali. Bagaimana rupanya, bagaimana sifat dan sikapnya, bagaimana kebiasaannya. Bukankah seharusnya mereka saling mengenal dulu agar mereka tidak terlalu canggung saat bertemu.

Tapi sepertinya, Lavina memiliki rencana tersendiri. Mereka takkan dipertemukan sebelum ijab dilafazkan. Biarlah mereka saling mengenal setelah menikah, pikirnya. Bukankah pacaran setelah halal itu lebih menyenangkan. Kita dapat saling menyentuh tanpa takut akan dosa, pikir Lavina. Selain itu, Lavina juga mewanti-wanti agar Gathan tidak pernah berniat membatalkan pernikahan ini. Karena itulah, lebih baik mereka dipertemukan setelah kata SAH menggema di rumahnya nanti. Ya , mereka ingin akad nikahnya dilakukan di rumah mereka, sedangkan resepsi akan dilanjutkan pada malam hari di sebuah ballroom hotel mewah.

...***...

Nanda saat ini sedang merebahkan tubuhnya di sebuah sofa bed. Wajahnya sedang dipakaikan masker oleh seorang karyawan salon langganan Lavina, sedangkan beberapa karyawan lain ada yang memijit kaki dan ada yang memakaikan kutek di kuku kaki dan tangan Nanda. Dalam hati, Nanda tertawa sendiri. Seumur hidupnya, ia bahkan tak pernah masuk ke salon untuk urusan memotong rambut sekalipun, tetapi saat ini, bukan hanya rambutnya yang dirawat oleh seorang, tapi seluruh badan dan wajahnya.

"Hantu ... unda, ada hantu." teriak Oci saat melihat Nanda sedang berbaring sambil memejamkan matanya dengan wajah tertutup masker berwarna putih.

Oci lari terbirit-birit ketakutan membuat pegawai salon tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"Hantu?" Via yang mendengar Oci memekik takut jadi ikut bergidik, lalu dengan mengendap-endap, ia mencari keberadaan hantu yang dikatakan Oci. Saat tiba di kamar Nanda, jantung Via tiba-tiba berdegup kencang saat melihat Nanda yang saat itu juga menoleh ke arahnya. "Ha ... han ... hantu ... "

Disusul Jerry yang juga tiba-tiba muncul di belakang Via.

"Via, Jerry, kok bengong?" panggil Nanda membuat kedua bocah itu makin ketakutan.

"Huaaaa ... bundaaaa ... Pia takut ... Ada hantu ..."

"Bundaaaa .... ada ... ada hantu." pekik Jerry saat melihat Nanda mendekat. Belum lagi Nanda sedang menggunakan terusan putih membuatnya makin terlihat menakutkan di mata bocah berusia belum genap 3 tahun itu.

"Astaga ..." Nanda tertawa renyah. "Ini kak Nanda sayang, bukan hantu.

"Kak Nanda? Tapi kenapa mukanya kayak hantu?" tanya Via penasaran.

"Kakak lagi pakai masker, sayang. Biar kakak makin cantik."

"Makin cantik? Pia mau jadi cantik juga kayak kak Nanda." ujar Via yang seakan terlupa dia tadi sempat ketakutan. "Ih, basah apa ini?" ucap Via saat kakinya menginjak sesuatu yang basah. "Haaa ... Jelly ngompol. Iii malu. Udah gede ngompol. Bau ... " teriak Via membuat tangis Jerry memggema.

"Astaga, ini kenapa, Nda?" tanya Bunda Rieke yang baru saja pulang dari pasar. Ia seketika panik saat mendengar ribut-ribut dari dalam rumah disertai tangisan menggema dari Jerry.

Nanda nyengir lebar, "Tadi anak-anak ketakutan, Bun pas liat Nanda pake masker ini, mereka kira Nanda hantu sampai-sampai Jerry pipis di celana." ujar Nanda sambil terkekeh.

"Oalah, kirain bunda kenapa. Cup cup cup, sayangnya bunda jangan nangis lagi ya! Yuk, ikut bunda, cebok terus ganti celana!" ajak Bunda Rieke.

Jerry pun mengikuti bunda Rieke, sedangkan Via masih kekeh ingin ikut maskeran padahal sudah dibilang masker itu bukan buat anak-anak. Nanda pun berusaha membujuk. Lalu ia memiliki ide mengiris mentimun untuk mereka jadikan masker mata. Via pun langsung kegirangan bisa ikutan maskeran dengan Nanda.

...***...

"Ma, emang harus ya Gathan ikutan perawatan juga?" tanya Gathan yang sedang dipaksa Lavina maskeran dan luluran. Gathan bukan tak suka melakukannya, tapi pegawainya lah yang tidak Gathan sukai. Bayangkan, dia harus berinteraksi dengan lelaki gemulai yang selalu menatapnya dengan genit dan senyum-senyum tak jelas membuat Gathan rasanya ingin muntah.

"Ya haruslah. Kamu itu akan jadi raja sehari, dilihat orang banyak, dari berbagai kalangan, tentu penampilan kamu harus cetar membahana. Jangan malu-maluin mama, ya!" tukas Lavina mengancam.

"Tapi, ma, apa nggak ada orang lain yang bisa maskerin dan lulurin Gathan. Mama liat, lidahnya mendesis melulu, udah kayak ular, terus itu lihat, dia senyum-senyum terus ke Gathan, Hoek ... " tiba-tiba Gathan benar-benar mual dan muntah membuat Lavina terkekeh. Ternyata ada juga yang ditakuti si dingin dan arogan itu.

"Eh, tuan, kenapa? Mual ya? Sini Syasya pijitin tengkuknya. Mungkin tuan masuk angin." Ujar pegawai salon yang memperkenalkan diri sebagai Syasya itu.

Baru tangan Syasya ingin menyentuh tengkuk Gathan, dengan cepat Gathan menepis tangan Syasya.

"Jangan sentuh saya dengan tanganmu itu!" tegas Gathan dengan sorot mata tajam mengintimidasi. Tapi dasar Syasya nggak ada takutnya, dia justru tetap mendekatkan dirinya dengan Gathan membuat Gathan berlari menjauh.

"Tuan, jangan lari! Sini saya pijitin baru maskeran dan luluran." pekik Syasya dengan suara dibuat-buat seperti suara perempuan.

Kesal Gathan terus menjauh, Syasya pun mengeluarkan suara lelakinya membuat Gathan makin bergidik ngeri.

"Woy, tuan! Jangan lari loe! Entar gue perkosa baru tau rasa loe!" pekik Syasya dengan suara baritonnya sambil mengejar Gathan yang berlari mengitari sofa di kamarnya membuat Lavina tergelak hingga terpingkal-pingkal.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Gathan penakut juga dengan pondan 🤣🤣🤣

2024-06-17

2

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

hadewh... agos. agos

2024-06-17

0

Elis handayani

Elis handayani

kebayang yg baca nya aja sakit perut ketawa🤣🤣🤣

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Nanda Afrilya
2 Ch.2 Pesona Nanda
3 Ch.3 bertemu pembeli tanah
4 Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5 Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6 Ch.6 Keputusan
7 Ch.7 Ancaman Ganindra
8 Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9 Ch.9 Fitting gaun pengantin
10 Ch.10 Lamaran
11 Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12 Ch.12 SAH
13 Ch.13 Surat kontrak?
14 Ch.14 Harapan Nanda
15 Ch.15 Permohonan Nanda
16 Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17 Ch.17 Manusia sombong
18 Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19 Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20 Ch.20 Cold Husband
21 Ch.21 Ketakutan Freya
22 Ch.22 Lavina dan Nanda
23 Ch.23 Refleks
24 Ch24 Dekapan hangat
25 Ch.25 Misi Lavina
26 Ch.26 meminta hak
27 Ch.27 Tangisan Nanda
28 Ch.28 Perhatian
29 Ch.29 De javu
30 Ch.30 Pelukan
31 Ch.31 Familiar
32 Ch.32 Mulai cemburu
33 Ch.33 Donat
34 Ch.34 Rencana Lavina
35 Ch.35 Rencana Lavina II
36 Ch.36 Rasa ...
37 Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38 Ch.38 Kejujuran Gathan
39 Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40 Ch.40 Ke pesta
41 Ch.41 I Miss you
42 Ch.42 Di luar batas
43 Ch.43 Rencana
44 Ch.44 Perasaan tak nyaman
45 Ch.45 Gathan vs Freya
46 Ch.46 Pengaruh obat
47 Ch.47 Minta cucu
48 Ch.48 Kamuflase
49 Ch.49
50 Ch.50 Rencana ???
51 Ch.51 Potongan puzzle
52 Ch.52 Di apartemen
53 Ch 53 Terkuak
54 Ch.54 Kedatangan Lavina
55 Ch.55 Hebat!
56 Ch.56 Mengetuk pintu langit
57 Ch.57 Nanda ...
58 Ch.58 Tolong!
59 Ch.59 Bad News
60 Ch.60 Pelangi sehabis badai
61 Ch.61 Apa ... ???
62 Ch.62 Maafin papa
63 Ch.63
64 Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65 Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66 Ch.66 Bangunlah sayang!
67 Ch.67 Impian yang tercapai
68 Ch.68 Kejutan
69 Ch.69 Penangkapan
70 Ch.70
71 Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72 Ch.72 Remarried
73 Ch.73 Prank
74 Ch.74 Ketar-ketir
75 Ch.75 Let's do it, baby!
76 Ch.76 Sang Penggoda
77 Ch.77 Lelaki terhebat
78 Ch.78 kegelisahan Nanda
79 Ch.79 Pingsan
80 Ch.80
81 Ch.81 Happy family
82 Ch.82 romantisme pasangan bucin
83 Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84 Ch.84 Tio dan Freya
85 Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86 Ch.86 I love you to the moon and back
87 Promosi Novel Baru
88 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Nanda Afrilya
2
Ch.2 Pesona Nanda
3
Ch.3 bertemu pembeli tanah
4
Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5
Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6
Ch.6 Keputusan
7
Ch.7 Ancaman Ganindra
8
Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9
Ch.9 Fitting gaun pengantin
10
Ch.10 Lamaran
11
Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12
Ch.12 SAH
13
Ch.13 Surat kontrak?
14
Ch.14 Harapan Nanda
15
Ch.15 Permohonan Nanda
16
Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17
Ch.17 Manusia sombong
18
Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19
Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20
Ch.20 Cold Husband
21
Ch.21 Ketakutan Freya
22
Ch.22 Lavina dan Nanda
23
Ch.23 Refleks
24
Ch24 Dekapan hangat
25
Ch.25 Misi Lavina
26
Ch.26 meminta hak
27
Ch.27 Tangisan Nanda
28
Ch.28 Perhatian
29
Ch.29 De javu
30
Ch.30 Pelukan
31
Ch.31 Familiar
32
Ch.32 Mulai cemburu
33
Ch.33 Donat
34
Ch.34 Rencana Lavina
35
Ch.35 Rencana Lavina II
36
Ch.36 Rasa ...
37
Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38
Ch.38 Kejujuran Gathan
39
Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40
Ch.40 Ke pesta
41
Ch.41 I Miss you
42
Ch.42 Di luar batas
43
Ch.43 Rencana
44
Ch.44 Perasaan tak nyaman
45
Ch.45 Gathan vs Freya
46
Ch.46 Pengaruh obat
47
Ch.47 Minta cucu
48
Ch.48 Kamuflase
49
Ch.49
50
Ch.50 Rencana ???
51
Ch.51 Potongan puzzle
52
Ch.52 Di apartemen
53
Ch 53 Terkuak
54
Ch.54 Kedatangan Lavina
55
Ch.55 Hebat!
56
Ch.56 Mengetuk pintu langit
57
Ch.57 Nanda ...
58
Ch.58 Tolong!
59
Ch.59 Bad News
60
Ch.60 Pelangi sehabis badai
61
Ch.61 Apa ... ???
62
Ch.62 Maafin papa
63
Ch.63
64
Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65
Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66
Ch.66 Bangunlah sayang!
67
Ch.67 Impian yang tercapai
68
Ch.68 Kejutan
69
Ch.69 Penangkapan
70
Ch.70
71
Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72
Ch.72 Remarried
73
Ch.73 Prank
74
Ch.74 Ketar-ketir
75
Ch.75 Let's do it, baby!
76
Ch.76 Sang Penggoda
77
Ch.77 Lelaki terhebat
78
Ch.78 kegelisahan Nanda
79
Ch.79 Pingsan
80
Ch.80
81
Ch.81 Happy family
82
Ch.82 romantisme pasangan bucin
83
Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84
Ch.84 Tio dan Freya
85
Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86
Ch.86 I love you to the moon and back
87
Promosi Novel Baru
88
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!