Ch.10 Lamaran

Keesokan harinya, Lavina dan Ganindra mendatangi panti asuhan Pelita Bunda. Mereka bermaksud menyampaikan lamaran mereka terhadap Nanda. Nanda yang baru pulang bekerja sungguh terkejut melihat mobil mewah yang terparkir indah di halaman panti. Ia pun bergegas turun dari sepedanya dan memasuki rumah itu sambil mengucapkan salam. Nanda membelalakkan matanya saat melihat siapa yang bertamu di malam itu. Beruntung ia tidak mengambil lembur hingga ia bisa bergabung dengan Lavina dan Ganindra.

"Assalamu'alaikum." ucap Nanda saat memasuki ruang tamu.

"Wa'alaikum salam." sahut Bunda Rieke, Lavina, dan Ganindra.

Lalu Nanda menciumi punggung tangan mereka satu persatu. Atas instruksi Bunda Rieke, Nanda pun duduk di samping Bunda Rieke.

"Wah, beruntung kamu pulangnya nggak begitu larut, Nda. Ini bos kamu itu ya! Wah, bunda nggak nyangka sekaligus kaget juga mereka datang ke mari. Kalau bunda tau, pasti bunda udah siapin beberapa camilan." ungkap Bunda Rieke antusias. Sedangkan Nanda tampak berkeringat dingin. Ia was-was dengan tujuan kedatangan Lavina dan Ganindra. Ia meyakini, kedatangan mereka pasti berhubungan dengan rencana pernikahannya. Ia takut Lavina mengungkapkan tentang kesepakatan pernikahan yang ia buat dengan Lavina. Sedangkan Nanda tidak ingin ada yang tau tentang kesepakatan itu. Tubuh Nanda menegang, namun Lavina tersenyum lembut padanya seolah mengatakan 'tak perlu khawatir. Semua akan baik-baik saja' membuat Nanda yang awalnya tegang menjadi lebih nyaman dan tenang.

"Iya Bun, Bu Lavina sama pak Ganindra memang atasan yang sangat baik. Nanda beruntung bisa bekerja dengan mereka." ungkap Nanda jujur. Bunda Rieke pun mengakui apa yang dikatakan Nanda itu memang benar. Bila tidak, mana mungkin ada yang mau menolong sampai totalitas seperti ini.

"Bukan Nanda, Bu yang beruntung, tapi kami. Nanda bukan hanya gadis yang cantik, tapi juga baik dan berbudi pekerti yang baik. Sudah sangat jarang menemukan gadis sebaik Nanda.

Bunda Rieke makin kagum pada kedua orang itu. Sebab mereka tidak hanya kaya, tapi juga rendah hati.

"Bu, maksud kami datang kemari ingin melamar nak Nanda sebagai istri putra kami." ucap Lavina membuat Bunda Rieke terkejut bukan main.

"A-apa maksud kalian? Me-malamar Nanda? Sebagai istri putra Anda? Mak-maksud Anda, Anda ingin melamar Nanda sebagai menantu Anda? Kalian serius? Ini ... ini tidak bercanda kan!" cerca bunda Rieke menuntut penjelasan.

Lavina dan Ganindra tersenyum lebar, "Kami serius Bu Rieke, kami memang sangat mengharapkan Nanda menjadi istri putra kami, menjadi menantu kami, menjadi bagian dari keluarga kami. Karena kami sangat menyukai dan menyayangi Nanda." sahut Ganindra tenang.

"Tapi mengapa kalian tidak mengajak putra kalian? Bagaimana kalau dia menolak?" Bunda Rieke mengkhawatirkan Nanda. Ia takut, suaminya tidak mau menerima Nanda sebagai istrinya.

"Oh, itu, putra kami sedang sibuk, dia sedang ke luar kota. Tapi ibu tenang saja, dia sudah menerima. Dia cuma tinggal menerima beres saja." ungkap Lavina.

"Tapi ... tapi dia normal kan! Tidak ada masalah padanya?"

Lavina dan Ganindra saling menatap lalu terkekeh bersama saat mendengar pertanyaan itu. Mereka tau, bunda Rieke mengkhawatirkan nasib Nanda kelak setelah menikah. Ia tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Nanda.

"Alhamdulillah putra kami normal, tampan, dan berpendidikan. Ibu tidak perlu khawatir." ungkap Lavina membuat Bunda Rieke dapat bernafas lega.

"Kalau begitu, saya serahkan semuanya pada Nanda saja, pak, Bu. Bagaimana pun, dia yang akan menjalani."

Lalu pandangan Lavina dan Ganindra mengarah kepada Nanda. Ia tiba-tiba gugup dan meremas ujung kemeja yang dipakainya.

"Bagaimana Nanda, apa kamu bersedia?" tanya Lavina walaupun ia tau Lavina telah menyetujuinya, tapi ia ingin menanyakan sekali lagi di hadapan Bunda Rieke untuk memastikan Nanda tidak berubah pikiran.

Nanda menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan. Dalam hati ia mengucap syukur, ternyata Lavina tidak menyinggung masalah kesepakatan itu. Dengan begitu, ia dapat membuat Lavina tenang dan tidak terbebani.

Nanda tersenyum manis kemudian mengangguk.

"Baiklah, Bu, pak, Bunda, Nanda terima lamaran ini. Nanda yakin, putra ibu dan bapak sebaik ibu dan bapak jadi tak ada alasan untuk menolak." tutur Nanda membuat semua orang yang ada di ruangan itu tersenyum lega dan bahagia.

"Ibu senang sekali, nak kamu menerima lamaran kami." ucap Lavina.

"Untuk masalah pernikahan, ibu dan Nanda tidak usah khawatir apalagi repot-repot sebab semua biar kami yang mengurusnya. Kalian hanya perlu duduk manis saja. Pernikahan kalian akan dilangsungkan tanggal 28 nanti." ungkap Lavina membuat Bunda Rieke membelalakkan matanya.

"Apa? Tanggal 28? Apa itu tidak terlalu cepat, Bu? Kami tidak tau harus melakukan apa." bunda Rieke merasa khawatir.

"Seperti yang istri saya katakan tadi, ibu dan Nanda tidak perlu repot-repot. Semua kami yang akan mempersiapkannya. Nanda hanya perlu menyiapkan diri dan berkas-berkas pribadinya saja." timpal Ganindra membuat semua orang di dalam ruangan itu menghela nafas lega.

...***...

"Freya, Minggu depan saya ada pekerjaan di luar kota. Kamu nggak papa kan saya tinggal?" ucap Gathan yang sedang memasang dasinya.

"Hah! Apa?" 'Keluar kota? Ah, paling dia ingin mempersiapkan diri dan pesta kejutan untukku. Gathan memang sangat romantis.'

"Aku mau keluar kota selama seminggu, nggak masalah kan!"

"Ah, nggak papa, sayang. Nanti aku akan tinggal di rumah ayah saja. Kasian beliau, sudah lama aku nggak mengunjunginya apalagi tinggal di rumah ayah." ucap Freya seraya tersenyum manis. Gathan hanya mengangguk saja tanpa menimpali.

...***...

Sementara itu, di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah, ada seorang pria paruh baya yang sedang menatap kebunnya sambil mengusap pucuk kepala seekor kucing.

Tiba-tiba sebuah suara membuatnya menghentikan kegiatannya. Lalu ia menoleh ke arah sumber suara seraya tersenyum lebar.

"Ayah ..." seru Freya saat melihat ayahnya.

"Freya, bagaimana kabarmu nak?" tanya Reza sambil mengulurkan tangannya agar Freya segera memeluknya.

Freya pun langsung menyambut uluran tangan itu dan memeluk ayahnya.

"Kabar Freya baik, bahkan sangat baik, yah! Ayah sendiri bagaimana?" tanya Freya balik.

"Ayah ... ya seperti ini. Tapi kau tenang saja, semua baik asal kau bahagia." ungkap Reza.

"Ayah, Freya sedang bahagia banget. Ayah tau nggak, keluar Gathan sedang mempersiapkan pesta pernikahan besar-besaran di sebuah hotel mewah. Freya yakin, pasti itu untuk Freya sebab beberapa hari yang lalu Freya sempat protes sama Gathan agar meresmikan pernikahan kami dan memintanya mengadakan resepsi besar-besaran. Akhirnya, aku akan benar-benar jadi nyonya Tjokroaminoto. Kita akan jadi bagian dari keluarga Sultan itu. Ah, Freya sudah nggak sabar lagi ayah." ungkap Freya dengan semangat membara dan mata berbinar cerah.

"Benarkah? Wah, ayah pun senang sekali mendengarnya! Selamat sayang, akhirnya rencana kita akan segera tercapai." ucap Reza yang tak kalah bahagia.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Amalia Khaer

Amalia Khaer

Alhamdulillah.. untung bpaknya 11 12 dgn anaknya. gk jdi ksian deh

2024-07-05

1

Dewa Rana

Dewa Rana

ayah Freya pura2 cacat karena ditabrak gathan kali ya, jadi gathan dibohongi

2024-07-04

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

lama² rahsia kalian akan terungkap 😏.... bapa dan dan anak gila harta 🤦‍♀️

2024-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Nanda Afrilya
2 Ch.2 Pesona Nanda
3 Ch.3 bertemu pembeli tanah
4 Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5 Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6 Ch.6 Keputusan
7 Ch.7 Ancaman Ganindra
8 Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9 Ch.9 Fitting gaun pengantin
10 Ch.10 Lamaran
11 Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12 Ch.12 SAH
13 Ch.13 Surat kontrak?
14 Ch.14 Harapan Nanda
15 Ch.15 Permohonan Nanda
16 Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17 Ch.17 Manusia sombong
18 Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19 Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20 Ch.20 Cold Husband
21 Ch.21 Ketakutan Freya
22 Ch.22 Lavina dan Nanda
23 Ch.23 Refleks
24 Ch24 Dekapan hangat
25 Ch.25 Misi Lavina
26 Ch.26 meminta hak
27 Ch.27 Tangisan Nanda
28 Ch.28 Perhatian
29 Ch.29 De javu
30 Ch.30 Pelukan
31 Ch.31 Familiar
32 Ch.32 Mulai cemburu
33 Ch.33 Donat
34 Ch.34 Rencana Lavina
35 Ch.35 Rencana Lavina II
36 Ch.36 Rasa ...
37 Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38 Ch.38 Kejujuran Gathan
39 Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40 Ch.40 Ke pesta
41 Ch.41 I Miss you
42 Ch.42 Di luar batas
43 Ch.43 Rencana
44 Ch.44 Perasaan tak nyaman
45 Ch.45 Gathan vs Freya
46 Ch.46 Pengaruh obat
47 Ch.47 Minta cucu
48 Ch.48 Kamuflase
49 Ch.49
50 Ch.50 Rencana ???
51 Ch.51 Potongan puzzle
52 Ch.52 Di apartemen
53 Ch 53 Terkuak
54 Ch.54 Kedatangan Lavina
55 Ch.55 Hebat!
56 Ch.56 Mengetuk pintu langit
57 Ch.57 Nanda ...
58 Ch.58 Tolong!
59 Ch.59 Bad News
60 Ch.60 Pelangi sehabis badai
61 Ch.61 Apa ... ???
62 Ch.62 Maafin papa
63 Ch.63
64 Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65 Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66 Ch.66 Bangunlah sayang!
67 Ch.67 Impian yang tercapai
68 Ch.68 Kejutan
69 Ch.69 Penangkapan
70 Ch.70
71 Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72 Ch.72 Remarried
73 Ch.73 Prank
74 Ch.74 Ketar-ketir
75 Ch.75 Let's do it, baby!
76 Ch.76 Sang Penggoda
77 Ch.77 Lelaki terhebat
78 Ch.78 kegelisahan Nanda
79 Ch.79 Pingsan
80 Ch.80
81 Ch.81 Happy family
82 Ch.82 romantisme pasangan bucin
83 Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84 Ch.84 Tio dan Freya
85 Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86 Ch.86 I love you to the moon and back
87 Promosi Novel Baru
88 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Nanda Afrilya
2
Ch.2 Pesona Nanda
3
Ch.3 bertemu pembeli tanah
4
Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5
Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6
Ch.6 Keputusan
7
Ch.7 Ancaman Ganindra
8
Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9
Ch.9 Fitting gaun pengantin
10
Ch.10 Lamaran
11
Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12
Ch.12 SAH
13
Ch.13 Surat kontrak?
14
Ch.14 Harapan Nanda
15
Ch.15 Permohonan Nanda
16
Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17
Ch.17 Manusia sombong
18
Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19
Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20
Ch.20 Cold Husband
21
Ch.21 Ketakutan Freya
22
Ch.22 Lavina dan Nanda
23
Ch.23 Refleks
24
Ch24 Dekapan hangat
25
Ch.25 Misi Lavina
26
Ch.26 meminta hak
27
Ch.27 Tangisan Nanda
28
Ch.28 Perhatian
29
Ch.29 De javu
30
Ch.30 Pelukan
31
Ch.31 Familiar
32
Ch.32 Mulai cemburu
33
Ch.33 Donat
34
Ch.34 Rencana Lavina
35
Ch.35 Rencana Lavina II
36
Ch.36 Rasa ...
37
Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38
Ch.38 Kejujuran Gathan
39
Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40
Ch.40 Ke pesta
41
Ch.41 I Miss you
42
Ch.42 Di luar batas
43
Ch.43 Rencana
44
Ch.44 Perasaan tak nyaman
45
Ch.45 Gathan vs Freya
46
Ch.46 Pengaruh obat
47
Ch.47 Minta cucu
48
Ch.48 Kamuflase
49
Ch.49
50
Ch.50 Rencana ???
51
Ch.51 Potongan puzzle
52
Ch.52 Di apartemen
53
Ch 53 Terkuak
54
Ch.54 Kedatangan Lavina
55
Ch.55 Hebat!
56
Ch.56 Mengetuk pintu langit
57
Ch.57 Nanda ...
58
Ch.58 Tolong!
59
Ch.59 Bad News
60
Ch.60 Pelangi sehabis badai
61
Ch.61 Apa ... ???
62
Ch.62 Maafin papa
63
Ch.63
64
Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65
Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66
Ch.66 Bangunlah sayang!
67
Ch.67 Impian yang tercapai
68
Ch.68 Kejutan
69
Ch.69 Penangkapan
70
Ch.70
71
Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72
Ch.72 Remarried
73
Ch.73 Prank
74
Ch.74 Ketar-ketir
75
Ch.75 Let's do it, baby!
76
Ch.76 Sang Penggoda
77
Ch.77 Lelaki terhebat
78
Ch.78 kegelisahan Nanda
79
Ch.79 Pingsan
80
Ch.80
81
Ch.81 Happy family
82
Ch.82 romantisme pasangan bucin
83
Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84
Ch.84 Tio dan Freya
85
Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86
Ch.86 I love you to the moon and back
87
Promosi Novel Baru
88
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!