Ch.7 Ancaman Ganindra

Nanda menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, "Bismillahirrahmanirrahim. Baiklah, Bu, saya terima penawaran dari ibu. Demi bunda Rieke dan adik-adik, saya bersedia menikah dengan anak ibu." ucapnya jelas dan mantap.

Lavina sontak tersenyum lebar dan langsung berdiri memeluk tubuh Nanda erat. Nanda spontan saja menegang kaget saat tiba-tiba atasannya memeluk tubuhnya erat. Mereka tidak sedekat itu untuk melakukan adegan mengharukan ini. Bahkan selama bekerja di Cafe Starla, ia tidak banyak berinteraksi dengan atasannya itu.

"Alhamdulillah, terima kasih, nak. Ibu senang mendengarkan keputusanmu. Kalau begitu silahkan pulang dan beristirahat." tukas Lavina dengan senyum lebarnya.

"Tapi Bu, saya masih harus lembur." ujar Nanda.

"Pulanglah, bukankah kau harus membantu membereskan barang-barang kalian dan beristirahat sebab dalam berapa hari ini kau pasti akan sangat sibuk. Bukan hanya untuk mengurus kepindahan kalian, tapi juga mengurus persiapan pernikahan kalian." ujar Lavina penuh semangat.

Mata Nanda seketika melotot, 'Hah, secepat itu?' gumam Nanda dalam hati. Ia benar-benar terkejut mendengarnya.

Sebenarnya Nanda masih agak aneh dengan semua yang ia alami ini. Bahkan ia masih gamang memikirkan ia akan menikah dengan seseorang yang tidak ia kenal dan cintai. Apalagi sepertinya Lavina terkesan terburu. Tapi adakah ia pilihan lain?

"Oh iya, besok kau tidak usah bekerja sebab besok kau akan ikut dengan ibu melihat rumah yang akan adik-adikmu tempati nanti." imbuh Lavina lagi yang membuat Nanda segera menepis kegamangannya mengenai pernikahan dadakannya. Baginya yang terpenting saat ini adalah mendapatkan tempat tinggal bagi adik-adiknya.

...***...

"Assalamu'alaikum, bunda ..." seru Nanda setengah berteriak saat masuk ke dalam rumah yang menjadi tempat bernaungnya beberapa tahun ini.

Bunda Rieke yang sedang menyusun pakaian anak-anak panti ke dalam sebuah tas besar lantas menoleh ke arah suara itu. Terlihat jelas binar bahagia di mata Nanda membuat Bunda Rieke mengerutkan keningnya karena merasa penasaran.

"Wa'alaikum salam, sayang." sahut bunda Rieke seraya tersenyum. Lalu Bunda Rieke menyambut tangan Nanda yang terulur untuk menciumnya. "Sepertinya lagi bahagia banget. Ada kabar bahagia apa sayang?" tanya Bunda Rieke akhirnya karena penasaran.

"Bun, insya Allah kita akan dapat tempat tinggal baru." serunya bahagia seraya memeluk tubuh Bunda Rieke.

"Benarkah? Kamu serius? Dimana dan berapa biaya sewanya? Bulanan atau tahunan? " cecar bunda Rieke membuat Nanda terkekeh geli.

"Bun, nanyanya satu-satu bisa nggak? Nanda bingung mau jawab yang mana dulu." tukasnya yang masih terkekeh. Kini ia juga tengah membantu bunda Rieke menyusun pakaian adik-adiknya. Sedangkan adik-adiknya yang sudah agak besar membantu mengeluarkan pakaian-pakaian lainnya dari lemari dan mereka letakkan di hadapan Bunda Rieke dan Nanda.

"Duh, kebanyakan ya! Ya udah, jawab yang mana dulu, terserah." ujarnya.

Lalu mengalirkan cerita tentang atasannya yang mau meminjamkan sebuah rumah untuk mereka tempati tapi minus mengenai kesepakatan pernikahan yang Lavina tawarkan. Ia tidak mau bunda Rieke kepikiran atau tiba-tiba menolak. Kalau sampai kesempatan itu dilepaskan, lalu mereka akan tinggal dimana. Biarlah ia anggap ini sebagai balas budi karena dirinya telah diterima dengan tangan terbuka untuk tinggal di sana. Ia pikir, kesepakatan ini sepertinya tidak terlalu buruk juga sebab Lavina begitu baik padanya. Ia berharap calon suaminya juga sama seperti Lavina , memiliki sifat tegas tapi lembut.

"Masya Allah, atasanmu baik sekali, nak. Semoga beliau diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah." ucap Bunda Rieke tulus dengan senyum lebar mengembang di bibirnya.

"Aamiin ..." sahut Nanda dengan tersenyum.

...***...

"Assalamu'alaikum, Ma, Pa." ucap Gathan saat memasuki rumah utama tempat tinggal kedua orang tuanya.

Sepulang dari kantor tadi, memang ia telah dihubungi mamanya untuk segera datang ke rumah setelah pulang bekerja. Ia datang seorang diri sebab iantau, Freya memang belum diterima keluarga itu.

"Wa'alaikum salam." sahut Lavina dan Ganindra Tjokroaminoto secara bersamaan.

Lalu Gathan pun menghempaskan tubuhnya duduk di samping Lavina. Lavina yang melihat raut lelah di wajah anaknya hanya tersenyum.

"Kayaknya akhir-akhir ini makin sibuk aja anak mama ini ya sampai nggak sempat sama sekali pulang ke rumah. Mentang-mentang udah ada istri, kita mulai dilupain ya Pa." sindir Lavina pada putra semata wayangnya.

"Bukan gitu, Ma, memang Gathan lagi sibuk banget. Gathan sedang ada beberapa proyek pembangunan apartemen sama resort dan semuanya mengharuskan Gathan turun tangan secara langsung, bukannya Gathan lupa sama mama. Kalau nggak percaya, tanya saja sama Papa, ya kan Pa!" Gathan meminta pembelaan dari ayahnya yang masih menjabat sebagai presiden direktur perusahaannya. Tapi Ganindra hanya mengedikkan bahunya acuh tak acuh membuat Gathan menghela nafas panjang. "Apalagi Ma, Gathan juga lagi ikut tender pembangunan resort di pulau Bali jadi kesibukan Gathan naik hampir dua kali lipat." ungkap Gathan lagi .

"Ya ya ya, terserah kamu aja mau bagaimana. Sebenarnya mama dan papa meminta kamu pulang untuk membahas sesuatu yang sangat penting." ucap Lavina membuat Gathan mengerutkan keningnya dan bersikap waspada.

Bukan tanpa alasan, sudah beberapa kali mama dan papa nya mengajak untuk bertemu seperti ini lalu memerintahkannya untuk segera menceraikan Freya yang bagi mereka tidak memenuhi kriteria menantu idaman. Tentu Gathan tidak bisa memenuhi permintaan itu sebab Gathan memiliki alasan tersendiri yang membuatnya tidak bisa melakukannya.

"Membahas apa? Jangan bilang kalau mama dan papa mau meminta Gathan menceraikan Freya? Kalau iya, maaf ma, pa, maka jawaban Gathan tetap sama, tidak bisa walaupun mama dan papa memaksa Gathan bagaimanapun." ungkapnya membuat Lavina dan Ganindra menghela nafas lelah. Putra mereka itu sebenarnya anak yang penurut tapi entah mengapa untuk urusan Freya, Gathan benar-benar tidak bisa digoyahkan. Gathan seakan dibutakan cinta sehingga mau bagaimanapun sikap dan tingkah laku Freya, Gathan tetap mempertahankannya. Bahkan Gathan menikahi Freya tanpa restu kedua orangtuanya.

"Siapa yang mau bahas istri kesayangan kamu itu." sinis Lavina membuat Gathan bernafas lega tapi juga penasaran.

"Lalu mama dan papa mau membahas apa?" tanyanya dengan dahi berkerut.

"Pernikahan kamu yang akan kami gelar 2 Minggu lagi." ujar Lavina santai tapi sukses membuat Gathan melotot tak percaya.

"Apakah mama dan papa mau merayakan pernikahan ku dan Freya?" tanya Gathan sebab di pikirannya hanya ada jawaban itu.

"Bukan." seru Lavina dan Ganindra kompak membuat kerutan di dahi Gathan kian bertambah. Bahkan alisnya kini sudah saling bertaut.

"Bukan? Jadi ? Tolong mama jelaskan sejelas-jelasnya, jangan buat Gathan bingung, ma, pa. Kan Gathan sudah memiliki istri, jadi kalian akan mempersiapkan pernikahan ku dengan siapa? Jangan aneh-aneh deh, ma, pa! Jangan menambah-nambah masalah Gathan!" serunya sambil menghela nafas lelah.

"Mama dan papa akan menggelar pernikahan kamu dengan gadis lain dan tidak ada penolakan." tegas Lavina yang diangguki oleh Ganindra sebagai dukungan.

"Pernikahan Gathan dengan gadis lain? Siapa? Please, Ma, Pa, hidup Gathan itu udah rumit, jangan dibikin makin rumit." desahannya frustasi.

"Memang siapa yang mempersulit kamu? Bukannya kamu sendiri yang memperumit hidup kamu, bukan mama dan papa." tukas Lavina dengan nada tinggi membuat bibir Gathan seketika kelu membenarkan. "Mama dan papa hanya ingin memberikan kamu pendamping yang baik. Yang pasti ia lebih pantas walaupun bukan dalam segi harta kekayaan, tapi ia gadis yang baik, cantik, dan merupakan menantu idaman kami. Kami sudah membiarkanmu menikahi gadis yang benar-benar jauh dari kriteria kami, jadi kali ini kau harus menuruti permintaan kami agar menikah dengan gadis pilihan kami itu." tegas Lavina sungguh-sungguh.

"Tapi, ma ..."

"Cukup Gathan, tak ada penolakan kali ini. Kau harus menuruti semua perkataan mama mu. Kalau kau menolak, siap-siap urus surat pengunduran dirimu dari perusahaan dan mulai sekarang papa akan cabut semua fasilitas yang kamu miliki. Papa ingin lihat, apakah istri kesayanganmu itu masih mau menjadi pendampingmu bila kau miskin." ancam Ganindra dengan sorot mata tajam membuat Gathan meneguk salivanya sendiri.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

dijebakkah

2024-10-24

0

Puji Rahayu

Puji Rahayu

good..papa mama...
tak dukung pokok eee.. 😄😄😄
iya coba mn mw freya hidup kismin.
yg nm nya istri itu hrs mnerima misua ap ada nya..
bukan ada apa2 nya.😊

2024-07-13

1

Dewa Rana

Dewa Rana

ad rahasia gathan

2024-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Nanda Afrilya
2 Ch.2 Pesona Nanda
3 Ch.3 bertemu pembeli tanah
4 Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5 Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6 Ch.6 Keputusan
7 Ch.7 Ancaman Ganindra
8 Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9 Ch.9 Fitting gaun pengantin
10 Ch.10 Lamaran
11 Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12 Ch.12 SAH
13 Ch.13 Surat kontrak?
14 Ch.14 Harapan Nanda
15 Ch.15 Permohonan Nanda
16 Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17 Ch.17 Manusia sombong
18 Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19 Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20 Ch.20 Cold Husband
21 Ch.21 Ketakutan Freya
22 Ch.22 Lavina dan Nanda
23 Ch.23 Refleks
24 Ch24 Dekapan hangat
25 Ch.25 Misi Lavina
26 Ch.26 meminta hak
27 Ch.27 Tangisan Nanda
28 Ch.28 Perhatian
29 Ch.29 De javu
30 Ch.30 Pelukan
31 Ch.31 Familiar
32 Ch.32 Mulai cemburu
33 Ch.33 Donat
34 Ch.34 Rencana Lavina
35 Ch.35 Rencana Lavina II
36 Ch.36 Rasa ...
37 Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38 Ch.38 Kejujuran Gathan
39 Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40 Ch.40 Ke pesta
41 Ch.41 I Miss you
42 Ch.42 Di luar batas
43 Ch.43 Rencana
44 Ch.44 Perasaan tak nyaman
45 Ch.45 Gathan vs Freya
46 Ch.46 Pengaruh obat
47 Ch.47 Minta cucu
48 Ch.48 Kamuflase
49 Ch.49
50 Ch.50 Rencana ???
51 Ch.51 Potongan puzzle
52 Ch.52 Di apartemen
53 Ch 53 Terkuak
54 Ch.54 Kedatangan Lavina
55 Ch.55 Hebat!
56 Ch.56 Mengetuk pintu langit
57 Ch.57 Nanda ...
58 Ch.58 Tolong!
59 Ch.59 Bad News
60 Ch.60 Pelangi sehabis badai
61 Ch.61 Apa ... ???
62 Ch.62 Maafin papa
63 Ch.63
64 Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65 Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66 Ch.66 Bangunlah sayang!
67 Ch.67 Impian yang tercapai
68 Ch.68 Kejutan
69 Ch.69 Penangkapan
70 Ch.70
71 Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72 Ch.72 Remarried
73 Ch.73 Prank
74 Ch.74 Ketar-ketir
75 Ch.75 Let's do it, baby!
76 Ch.76 Sang Penggoda
77 Ch.77 Lelaki terhebat
78 Ch.78 kegelisahan Nanda
79 Ch.79 Pingsan
80 Ch.80
81 Ch.81 Happy family
82 Ch.82 romantisme pasangan bucin
83 Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84 Ch.84 Tio dan Freya
85 Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86 Ch.86 I love you to the moon and back
87 Promosi Novel Baru
88 Rahim Tebusan
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Nanda Afrilya
2
Ch.2 Pesona Nanda
3
Ch.3 bertemu pembeli tanah
4
Ch.4 Cobaan apa lagi ini?
5
Ch.5 Menikahlah dengan putraku
6
Ch.6 Keputusan
7
Ch.7 Ancaman Ganindra
8
Ch.8 Mengunjungi rumah baru untuk panti
9
Ch.9 Fitting gaun pengantin
10
Ch.10 Lamaran
11
Ch.11 Kekhawatiran Nanda
12
Ch.12 SAH
13
Ch.13 Surat kontrak?
14
Ch.14 Harapan Nanda
15
Ch.15 Permohonan Nanda
16
Ch.16 Ikut ke rumah Gathan
17
Ch.17 Manusia sombong
18
Ch.18 Hari pertama di rumah Gathan
19
Ch.19 Bersikap seperti seorang istri idaman
20
Ch.20 Cold Husband
21
Ch.21 Ketakutan Freya
22
Ch.22 Lavina dan Nanda
23
Ch.23 Refleks
24
Ch24 Dekapan hangat
25
Ch.25 Misi Lavina
26
Ch.26 meminta hak
27
Ch.27 Tangisan Nanda
28
Ch.28 Perhatian
29
Ch.29 De javu
30
Ch.30 Pelukan
31
Ch.31 Familiar
32
Ch.32 Mulai cemburu
33
Ch.33 Donat
34
Ch.34 Rencana Lavina
35
Ch.35 Rencana Lavina II
36
Ch.36 Rasa ...
37
Ch.37 Jatuh hati pada istri pilihan mama
38
Ch.38 Kejujuran Gathan
39
Ch.39 Yang seharusnya terjadi
40
Ch.40 Ke pesta
41
Ch.41 I Miss you
42
Ch.42 Di luar batas
43
Ch.43 Rencana
44
Ch.44 Perasaan tak nyaman
45
Ch.45 Gathan vs Freya
46
Ch.46 Pengaruh obat
47
Ch.47 Minta cucu
48
Ch.48 Kamuflase
49
Ch.49
50
Ch.50 Rencana ???
51
Ch.51 Potongan puzzle
52
Ch.52 Di apartemen
53
Ch 53 Terkuak
54
Ch.54 Kedatangan Lavina
55
Ch.55 Hebat!
56
Ch.56 Mengetuk pintu langit
57
Ch.57 Nanda ...
58
Ch.58 Tolong!
59
Ch.59 Bad News
60
Ch.60 Pelangi sehabis badai
61
Ch.61 Apa ... ???
62
Ch.62 Maafin papa
63
Ch.63
64
Ch.64 Pertemuan Doni dan Nuri
65
Ch.65 Badai belum benar-benar berlalu
66
Ch.66 Bangunlah sayang!
67
Ch.67 Impian yang tercapai
68
Ch.68 Kejutan
69
Ch.69 Penangkapan
70
Ch.70
71
Ch.71 Bahagia akhirnya datang
72
Ch.72 Remarried
73
Ch.73 Prank
74
Ch.74 Ketar-ketir
75
Ch.75 Let's do it, baby!
76
Ch.76 Sang Penggoda
77
Ch.77 Lelaki terhebat
78
Ch.78 kegelisahan Nanda
79
Ch.79 Pingsan
80
Ch.80
81
Ch.81 Happy family
82
Ch.82 romantisme pasangan bucin
83
Ch.83 Kamu dimana, Nda?
84
Ch.84 Tio dan Freya
85
Ch.85 WARNING! Jangan ngintip!
86
Ch.86 I love you to the moon and back
87
Promosi Novel Baru
88
Rahim Tebusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!