Morina mengendarai sepeda motor miliknya dengan kecepatan tinggi, gadis belia berumur 18 tahun itupun, tiba disebuah cafe tempat ia nongkrong dengan teman temannya. " ia langsung memarkirkan motor ninja miliknya diparkiran cafe. banyak kaum Adam yang terpesona melihat kecantikan Morina tetapi tak satupun yang mampu menaklukkan hati Morina.
"hai gas .....udah lama Yach , maaf sedikit telat." kata Morina kepada teman temannya karna merasa bersalah membuat teman temanya menunggu dirinya. "santai aja kali mori" kata Zahra yang merupakan sahabat karib Morina.
"oh gimana kamu memutuskan bakal kuliah dimana mor?" tanya Zahra kepada morina.
" Entahlah aku belum tau, tapi sepertinya aku mau ngambil jurusan manajemen deh, soalnya papaku ngotot bangat kalau aku mengambil jurusan itu." sahut Morina.
tiba tiba seorang pelayan cafe datang menghampiri mereka, membawakan daftar menu "maaf mbak mau pesan apa?" tanya pelayan cafe
" kalau aku touco cumi campur udang, minumnya jus jeruk aja." sahut Morina
" samakan aja deh kata Zahra dan Sarma kompak. pelayan cafe pun berlalu menuju dapur. morina asik bercerita sewaktu mereka duduk di bangku SMA. Ya Morina dan kedua sahabatnya baru lulus dari bangku SMA.
morina dan kedua sahabatnya pun bercanda gurau terkadang mereka tertawa terbahak bahak. mengingat masa masa sewaktu dihukum oleh guru karna mencontek saat ujian. yang paling sering antara mereka bertiga menyontek adalah Sarma. sarma memang sedikit lebih lemot dibanding Morina dan Zahra. Morina tergolong orang yang pintar. tetapi karna dirinya kurang kasih sayang dari orangtuanya, membuat dirinya mencari kebahagiaannya sendiri diluaran termasuk main di cafe dan sesekali ia main ke club malam.
setelah menunggu sekitar lima belas menit kemudian, pesanan mereka pun tiba. "silahkan mbak....." kata pelayan cafe itu sembari menghidangkan beberapa makanan dan minuman. "trimakasih mas " kata Morina sambil mengebangkan senyumnya. tanpa ia sadari seseorang sudah memperhatikan Morina dari kejauhan.
Ya dia adalah Antonio pemilik cafe tempat tongkrongan Morina bersama teman temannya. tetapi selama ini Antonio jarang datang ke cabang cafe tempat tongkrongan Morina, ia hanya sesekali datang untuk memantau perkembangan cafenya. "Rika ....." panggil Antonio ke salah satu karyawan dibagian kasir.
" Ia pak ada yang bisa saya bantu." kata Rika
" Apa mereka sering nongkrong disini?" tanya Antonio sembari menunjuk meja tempat Morina dan teman temannya berada.
"oh ia pak mereka pelanggan tetap disini," sahut Rika " Apa kamu mengenal mereka?"
tentu pak yang itu yang paling cantik namanya Morina, yang disebelahnya zahra dan satu lagi Sarma. Sahut Rika.
sebenarnya non Morina anak orang kaya, mungkin bapak juga mengenal ayahnya. ia anak dari pengusaha sukses dikota ini dan memiliki beberapa cabang perusahaan di beberapa propinsi yang ada di Indonesia.
ibunya juga seorang pebisnis.
Membuat non Morina sepertinya kekurangan kasih sayang dari orangtuanya. Sehingga non Morina lebih banyak menghabiskan waktunya di luar termasuk di tempat ini. Jawab Rika dan dibalas dengan anggukan oleh Antonio.
" Ya udah trimakasih Yach....sekarang kamu lanjutin kerja gih." kata Antonio.
sementara ditempat lain tuan Jose Miller sangat emosi, setelah mengetahui kalau perusahaannya kalah tender dengan pesaing bisnisnya. "dasar keparat.....” kata tuan Jose Miller sembari membuang beberapa file yang ada dihadapannya. "Mengapa penawaran dan ide kita bisa diketahui mereka hah...." bentak tuan Jose kepada asistenya dan juga beberapa pegawai nya. "Aku akan mencari tahu sendiri siapa yang jadi penghianat disini yang mau membocorkan tender kita, Ingat tidak ada ampun bagiku bagi siapa yang berhianat diperusahaan ini.
Tuan wijaya pulang kemansion utama dengan mengendarai mobil sport miliknya. ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Setelah melakukan perjalanan. Tuan Wijaya tiba di mansion miliknya dan berteriak memanggil manggil istrinya, tetapi tidak ada sahutan.
ia kembali memanggil manggil Morina tetapi tak ada jawaban juga. " Dasar ngak guna mama sama anak sama saja." umpatnya.
tidak berapa lama Morina pun tiba di mansion utama, ia langsung memarkirkan motor ninja kesayangannya. Setelah ia rasa sudah rapi, ia masuk kedalam rumah "dari mana saja kamu kelayapan hah..." Bentak tuan Jose Miller
" loh ternyata jam segini ada orang dirumah ini?" balas Morina
" Jadi anak jangan kurang ajar kamu Yach" bentak tuan Jose karna dirinya merasa tidak dihargai oleh anaknya sendiri .
" Memang sejak kapan papa pengen tahu tantang kehidupanku?" kata Morina
dan sejak kapan papa perduli mengenai dengan kehidupanku ?" karna memang benar selama ini Morina tidak mendapat perhatian sama sekali dari papa nya. Yang dipikirkan oleh orang tuanya hanyalah mengejar apa yang mereka inginkan tanpa memperhatikan kemauan Morina.
Morina langsung berlalu dan masuk kekamarnya sembari menangis. "sampai kapan kalian hanya mencari kekayaan tanpa memedulikan aku." gumam Morina dalam hati. sementara nyonya Selena yang merupakan ibu kandung Morina sedang berada di luar kota, guna memantau kantor cabang yang ada di kota Medan.
Hubungan antara tuan Jose dengan nyonya Selena memang kurang baik, itu terjadi setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tuan Jose dengan sekretarisnya. membuat nyonya Selena menjalankan bisnisnya sendiri tanpa mengharapkan tuan Jose.
Sampai suatu ketika nyonya Selena menjalin hubungan dengan rekan bisnisnya yang berasal dari keluarga terpandang, pengusaha tambang yang berasal dari Kalimantan itu memang sudah lama mencintai nyonya Selena. tetapi ia lebih memilih tuan Jose karna dirinya lebih mencintai tuan Jose. Tetapi apa yang ia dapat justru penghianatan yang ia terima.
hal itu yang membuat tuan Jose tidak mengabulkan permintaan perceraian dari istrinya. Padahal selama ini nyonya Selena sudah cukup bersabar menerima sikap arogant tuan Jose. Mereka suami istri tetapi kehidupan mereka seperti orang lain. Tidak ada komunikasi diantara mereka bahkan. bertemu dirumah juga jarang. Membuat Morina merasa diabaikan oleh orangtuanya.
"Dasar manusia egois." gumamnya
lalu ia menghubungi seseorang " Ra kita ketemuan Yach ditempat biasa, gue mau curhat sama Lo gue suntuk bangat nih." kata Morina meminta kepada sahabatnya Zahra. Zahra yang sudah mengetahui kondisi sahabatnya pun mau bertemu dengan Morina. " Ya udah kita kesana sebentar lagi aku akan Sampai." sahut Zahra .
Setelah mereka sepakat, Morinapun keluar dari kamarnya dan memakai jeketnya yang biasa ia pakai saat naik motor ninja kesayangannya.
"Mau kemana lagi kamu." tanya tuan Jose kepada Morina dengan nada cukup tinggi
" Bukan urusan papa, urus aja diri papa sendiri dengan pelakor itu." Kata Morina dan langsung berlalu dari hadapan papanya.
Ia mengendarai motor ninja ya dengan kecepatan tinggi membuat orang orang yang ia lalui mengumpat dirinya "dasar bocah edan" gumam salah seorang pengendara mobil yang hampir disenggol motor milik Morina.
Ia tidak memperdulikan umpatan orang ia terus saja mengenderai motornya dengan kecepatan tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Hari Martoyo
asyik bacanya
2024-07-21
0
Ida Lailamajenun
jika anak berbuat diluar jalur jgn salahkan anak jika ortu nya bgn..
2022-09-03
0
Dewi Kijang
lanjut terus thoor deru ni
2022-05-12
0